– LHO atau Last Hope Organization, sebuah organisasi yang terbentuk pada tahun 2080 pada saat Ryan masih melarikan diri dari kejaran Adam. Tujuan dari organisasi ini adalah untuk mencari kelemahan yang ada pada Adam. Organisasi ini di kategorikan Teroris karena Adam merupakan aset negara Indonesia pada saat itu. Hampir seluruh peneliti yang terlibat pada LHO diburu dan dibunuh, bahkan tidak sedikit dari mereka yang akhirnya harus hidup menjadi gila karena terus disiksa untuk menceritakan keberadaan Ryan yang hilang entah kemana. Karena keberadaan LHO yang hanya berbentuk organisasi online pada saat itu, mereka sangat rentan di hack, informasi yang penting selalu saja hilang. Hingga akhirnya 5 tahun kemudian seluruh anggota LHO bersatu dan berubah menjadi sebuah organisasi rahasia pemberontak yang bergerak di bawah pimpinan seorang perempuan berambut hijau. Tidak ada yang tahu siapa nama pemimpin LHO, mereka bergerak sangat cepat dan rapi. Setiap serangan yang LHO lakukan selalu menggunakan kendaraan perang canggih yang berhasil mereka ciptakan, mereka menamakannya GEARS.
– GEARS ( Giant Electric Artificial Robotic Suit ), singkatnya ini adalah sebuah robot tempur yang dilengkapi sebuah batu ANTI MATERI yang mereka sebut HEAVEN DUST yang melindungi partikel dari robot ini agar tidak dapat di pindahkan atau bahkan di tembus oleh teleportase Adam. Seolah – olah debu dari surga ini menutupi Mata Tuhan yang dimiliki oleh Adam. Namun tidak berarti Adam tidak dapat melakukan apapun terhadap GEARS. Adam dapat berpindah kemanapun dan memasang bom dimanapun dia mau. Hanya saja tingkat kesulitannya lebih tinggi ketimbang menghancurkan manusia biasa atau bahkan sebuah kapal tempur sekalipun. Selama itu pula LHO bertempur melawan Indonesia yang di dukung oleh Adam. Ke 2 belah pihak mengalami banyak sekali kerugian, baik materi ataupun jiwa. Hingga akhirnya pada Tahun 2102, Indonesia berhasil mengunci keberadaan markas pusat LHO yang kemungkinan besar merupakan tempat persembunyian Ryan. Adam meminta pihak militer untuk tidak ikut dalam penyerangan ke markas LHO, dia meminta untuk menyelesaikan urusan keluarga ini secara pribadi, dan di setujui pula oleh pihak militer karena merasa kemenangan sudah di depan mata. Setelah mendapatkan titik koordinat markas pusat LHO, Adam langsung saja menghilang menuju lokasi tersebut, di sebuah gunung yang sangat dingin. Puncak Gunung Jaya Wijaya.
– Setelah berhasil melewati penjagaan dengan mudah. Adam mulai menghancurkan fasilitas yang dimiliki oleh LHO. Namun ternyata Markas itu telah kosong. Hingga akhirnya dia menemukan 1 orang yang sedang duduk di dalam cottage, dan benar saja orang tersebut adalah Ryan, Ayah Kandungnya. Setelah mendengar cerita dari Ryan ( Baca part 4 ) Adam yang diliputi rasa emosi dan kebingungan atas kenyataan yang terjadi bahwa bukan Ryan lah yang sebenarnya membunuh Naomi mengangkat kerah Ryan yang sudah sangat tua. Namun dari kejauhan terdengar suara tembakan yang membuat Adam menengok ke arah ledakan senapan tersebut, muncul sesosok perempuan berambut hijau dengan jaket bertuliskan LHO.
perempuan itu berteriak ke arah Adam “Turunkan ayahku ! Peluru pertama hanyalah sebuah peringatan untukmu. Selanjutnya aku akan menembakan peluru yang kubuat dari Heaven Dust.. dan perlu kau ketahui, aku tidak pernah meleset sekalipun semenjak aku memegang senapan ini” tampak perempuan itu memegang sebuah sniper rifle AS50 buatan inggris.
Adam akhirnya melepaskan Ryan tapi perempuan itu tidak berhenti menodongkan AS50 nya.
Kemudian Ryan berkata “Dia adalah adikmu, Eveline pemimpin LHO yang kau buru selama ini, Dia adalah tes subjek terakhir yang ibumu berhasil lakukan, Project Eve. Sayangnya dia tidak memiliki God Eyes sepertimu, tapi aku berani jamin dia jauh lebih kuat dan lincah dari dirimu Adam”
“Lalu kemana semua anggota LHO lainnya? kenapa hanya tersisa kalian ber 2 ?” tanya Adam kepada Ryan.
Lalu Eveline memotong pertanyaan Adam “LHO sudah aku bubarkan, seluruh anggota sekarang sudah berada dalam perjalanan menuju Swiss. Pemerintah Swiss telah setuju untuk menampung mereka dan disana mereka akan membuat basis pertahanan militer yang sangat kokoh, butuh setidaknya 10 orang sepertimu untuk bisa menembus DOME ( Kubah Pertahanan ) yang dirancang oleh Ayah”
“Kenapa?” tanya Adam
“Karena…” baru saja Ryan ingin menjawab pertanyaan Adam kemudian terdengar suara senapan
BAM!!!!
sebuah timah panas menembus tubuh Ryan. Seketika gunung tersebut dipenuhi pesawat tempur dan pasukan militer Indonesia.
“AYAH!!!!!” teriak Eveline sambil melempar snipernya dan berlari ke arah Ryan.
Adam hanya bisa terbengong dan melihat Ryan jatuh ke arah nya bersimbah darah.
Apa Adam harus merasa senang melihat orang yang selama ini dia buru jatuh sekarat di hadapannya, harus sedihkah karena akan kehilangan satu lagi anggota keluarga, atau harus marah karena telah diperdaya untuk membenci dan memburu ayahnya sendiri?
– Dalam kegalauan Adam, samar2 terdengar Jendral Militer Indonesia, Rahman Soetadji, menggunakan pengeras suara berbicara pada Adam, “Selamat Adam kamu berhasil mendapatkan apa yang kau buru selama ini”
Eveline masih menangis dan memeluk Ryan, Adam pun hanya bisa terduduk dan terbengong saja memandang ayahnya yang sedang sekarat.
Di saat terakhirnya Ryan berbicara kepada Eveline “jangan menangis eve, aku sudah mempertemukanmu dengan Adam. Inilah alasan mengapa aku berkeras memintamu untuk tidak menembakan peluru itu ke arah Adam. Agar nantinya Adam bisa menggantikan ku menemani mu.”
kemudian Eveline memotong perkataan Ryan “Jangan bicara lagi ayah! kamu tidak akan pergi kemana-mana! aku akan menyelamatkanmu!”
Setelah menghela napas panjang Ryan melanjutkan kembali berbicara pada Eveline “Aku tidak akan pergi kemanapun eve, aku akan terus hidup di dekat kalian”
tiba2 Ryan memegang erat tangan adam sambil berkata ” dengarkan aku baik2 Adam, Eveline memiliki susunan genetik yang sama sepertimu, hanya saja dia tidak memiliki God Eye sepertimu. Aku mohon kamu menyayangi Eveline sama seperti kamu menyayangi ibumu, karena ini adalah permintaan terakhir ibumu pada ku. Bawa dia pergi menggunakan God Eye mu, pergilah sejauh mungkin! jangan sampai kalian di temukan oleh mereka yang haus kekuasaan!”
– Adam yang kebingungan hanya bisa berdiri terbengong bengong, tidak tahu harus berbuat apa. tiba-tiba saja sebuah peluru menyerempet pelipis kiri Adam, Kaget karena ini adalah sesuatu hal yang baru, karena sebelumnya tidak ada peluru yang bisa menembus pertahanan Adam. Terdengar suara Jendral Rahman kembali kali ini sangat jelas ia berkata “Adam, menyerahlah dan kembali pada kami. Kami sudah memiliki seluruh Teknologi yang bisa menembus pertahananmu. Peluru Heaven Dust sudah sejak lama diketahui oleh Intelijen kami, hanya saja hal tersebut tidak pernah kami sangka akan digunakan secepat ini. Aku akan memberikanmu waktu 30 detik untuk memutuskan semua ini. Kembali dengan kami dan menjadi Primadona dunia ini, atau mati sebagai pemberontak? aku akan menghitungnya dari sekarang.
29 detik….
Ryan yang ternyata masih bernafas dengan sisa tenaganya berdiri dan menampar Adam lalu berkata “Dengarkan aku, pergilah sekarang, dan bawa adikmu Eveline ke swiss. koordinat 46.8333° N, 8.3333° E. Disitu kamu akan bertemu Mark, pamanmu. bicaralah dengannya. Aku akan mengalihkan perhatian mereka agar kamu bisa menggunakan teleportmu ke koordinat itu”
15 Detik lagi Adam!! jangan coba-coba lari! peluru ini lebih cepat dari delay God Eye mu.
“bagaimana bisa?? Teleportku membutuhkan waktu 5 detik untuk sebuah perpindahan yang sangat jauh dari indonesia ke swiss sedangkan peluru sniper hanya sepersekian detik akan menembus tubuhku!” ucap Adam.
Ryan yang tidak disangka masih bisa berdiri mengeluarkan selembar foto dari dompetnya lalu diberikan kepada Adam sambil berkata “Jangan Takut, Aku dan Naomi akan selalu ada di samping kalian walaupun raga kami tidak terlihat”
Kemudian Ryan dengan badan berlumuran darah berlari ke arah kapal induk dimana Jendral Rahman berada lalu berteriak
“LAKSANAKAN!!!!”
Kemudian dari balik salju yang tebal muncullah sisa para pemberontak LHO yang ternyata tidak lari ke swiss. Mereka setia sampai akhir untuk membantu Ryan. Tentu saja mereka adalah petarung yang sangat tangguh dengan GEARS yang mereka miliki. Tapi ini merupakan sebuah perlawanan bunuh diri mengingat jumlah armada tempur militer Indonesia yang sangat banyak. Namun para pemberontak ini cukup membuat Militer Indonesia teralihkan perhatiannya dari Adam. Di tengah pertempuran yang sangat sengit, Ryan menoleh kebelakang ke arah Adam dan Eveline yang sedari tadi menangis tidak karu-karuan ingin ke menolong ayahnya. Dia mengacungkan jempol ke arah Adam dan Eveline sambil tersenyum lalu tidak lama kemudian peluru menembus kepalanya. Adam yang tidak ingin menyia-nyiakan pengorbanan ayahnya langsung mengaktifkan God Eyes dan memeluk Eveline agar bisa sampai ke Swiss dengan selamat. Sedangkan Eveline terlihat sangat shock, mengingat bahwa dialah yang paling dekat dengan Ayahnya, Ryan.
Di saat Adam mengaktifkan Teleport nya ke Swiss selama 5 detik, Adam mengeluarkan foto yang di berikan ayahnya, Ryan di saat terakhir hidupnya, mereka ber 2 melihat foto tersebut..
Air Mata mengalir deras dari mata mereka melihat foto Ryan dan Naomi saat masih berpacaran… Kemudian Ryan membalik foto tersebut, terdapat tulisan yang samar – samar sudah memudar namun masih bisa terbaca.
but…
I believe my soul will always
be with you