Andai kita tidak pernah bertemu… episode 14

Chapter 14 (Tamat,Alter Ending)

“Mas …”
“Mas bangun mas ! Kamu mau kuliah nggak ? ”

Ane pun terbangun setelah seseorang menepuk-nepuk punggung ane. Ya ampun ternyata ane ketiduran dengan posisi duduk tertelungkup di pinggir ranjang Niken. Ane memang tiap malam selalu menungguinya di rumah sakit. Syukurlah dalam beberapa hari ini kondisinya sudah membaik.

“Udah siang lho, kamu kuliah nggak ? ” tanya Niken sembari kembali berbaring.

“Kamu kenapa mas kok kelihatan pucat begitu ? Mimpi buruk ya ? ” tanya Niken lagi.

“Iya Ken, aku bermimpi kamu meninggal saat kecelakaan itu. Saat sampai di rumah sakit ini, ternyata kamu sudah meninggal di perjalanan. ” kata ane.
“Dan kamu menjadi arwah penasaran kemudian menteror aku saat di kampus malam-malam. ” kata ane lagi.

Niken hanya terdiam mendengar cerita mimpi ane. Tapi kemudian dia tertawa.

“Kamu kebanyakan nonton film horor ya mas ? ” ledek Niken.
“Aku nggak suka nonton film gituan kali. ” jawab ane.
“Tapi keren juga tuh kalau aku jadi hantu. Terus wujudku pas jadi hantu gimana mas ? Serem nggak ? ” tanya Niken.
“Wujudmu pas jadi hantu jelek. Kayak Mak Lampir. Nggak beda saat masih hidup. ” aku gantian meledek.
“Ih kok gitu sih, aku timpuk gelas nih. ” kata Niken ketus sambil meraih gelas di meja.
“Eeehh nggak kok aku bercanda.. bercanda.. ” jawab ane sambil ketawa.
“Yah baguslah kalau kamu mimpinya kayak gitu. ” kata Niken.
“Lho kok bagus ? ” tanya ane.
“Yah daripada kamu mimpi ketemu cewek lain. ” jawab Niken sambil cemberut.

Ane nggak menjawab dan cuma tersenyum simpul. Ane mengambil HP dari saku dan melihat jam.

“Udah jam setengah tujuh nih. Aku berangkat kuliah dulu yah. ” kata ane.
“Nanti siang ibu kamu sama Dito akan kesini. “kata ane lagi.
“Lho mas HP kamu baru yah ? ” tanya Niken sambil menunjuk HP ane.
“Iya, soalnya HP yang lama sering error dan layarnya ada yang retak. Waktu itu jatuh kan. ” jawab ane.
“Awas lho mas jangan kamu taruh sembarangan di meja. ” kata Niken serius.
“Memang kenapa ? ” tanya ane penasaran.
“Iya soalnya ntar aku curi lagi lho ! ” kata Niken sambil ketawa.
“Idih kamu ini bikin aku gemes..!! ” kata ane sembari menjepit hidung Niken pakai jari.
“Aduh.. aduh mas !! ” teriak Niken sambil berusaha melepaskan diri.
“Sakiiiiit.. ” lirih Niken sambil memegangi hidungnya.
“Udah ya aku berangkat dulu. ” kata ane sambil menuju pintu.
“Mas Vino ! ” panggil Niken.
“Ada apa lagi sih ? ” tanya ane.
“Beneran ya mas nggak ada cewek lain ? ” tanya Niken.
“Kalau ada cewek lain aku cemburu lho. ” kata Niken lagi sebelum ane sempet menjawab.

Ane mendekati Niken, dan kemudian mencium tangannya.

“Tidak akan. Soalnya aku sudah punya bidadari disini. ” kata ane sambil tetap menggenggam tangannya.

“Gombal ah… ” jawab Niken tersenyum.

*** FIN ***


Andai kita tidak pernah bertemu…

Andai kita tidak pernah bertemu…

Status: Completed Tipe: Author: Dirilis: 2016 Native Language: Indonesia
Kisah seorang pemuda (Alvino) yang bertemu dengan seorang gadis cantik bernama Niken di sebuah kafe tempat biasa dia nongkrong , dengan wajah penuh kegelisahan Niken menghampiri Alvino yang sedang bersantai sendirian  , Alvino yang terpesona oleh ke elokan Niken kehilangan kata-kata saat bertatapan dengan Niken , namun pertemuan mereka berdua tidak berakhir manis....Penasaran dengan kisah Alvino selanjutnya ? Yuk check it out kisah selanjutnya !

Komentar

  1. Joykeeo says:

    Ceritanya serrruuuuu banget. G nyangka bakal happy ending… mantap👍😘

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset