Andai kita tidak pernah bertemu… episode 7

Chapter 7

Baiklah !! Ane langsung berdiri. Terus ane tutup pintu dan korden jendela kamar sehingga kamar menjadi remang-remang. Lalu ane berdiri di tengah-tengah kamar.

“Niken keluarlah..!! “ teriak ane.

“Niken keluarlah, aku tahu kamu ada di sini !! “

“Niken !! Keluarlah !! Kita harus bicara !! “

Ane udah menyiapkan keberanian jika hantu Niken muncul beneran di depan ane. Tapi ane tunggu semenit, dua menit, sepuluh menit tuh hantu nggak nongol2 juga. Yaa elah nih hantu disuruh nongol malah nyungsep, giliran nggak diharapkan malah nongol, ane mengomel dalam hati. Tapi ane bertekad masalah ini harus segera kelar, daripada ane gila beneran. Jika itu hantu nongol lagi ane nggak bakalan lari, ane bakalan bikin perhitungan sama dia. Toh derajat manusia lebih tinggi dibanding hantu.

Karena hari itu kuliah libur, maka seharian ane manfaatkan untuk beristirahat, mengingat beberapa hari ini merupakan hari-hari yang melelahkan bagi ane. Eh seharian ane di rumah, hantunya Niken nggak nongol-nongol juga, mungkin karena siang hari kali ya sehingga itu hantu ogah nongol. Akhirnya ane putuskan malam nanti ane bakalan ke kampus lagi demi memancing hantunya Niken muncul.

Jam 10 malam ane menuju kampus. Ane langsung menuju koridor belakang, tempat ane ketemu hantunya Niken. Suasana kampus yang sepi kayak kuburan membuat nyali ane ciut juga. Tapi ane udah bertekad semua masalah ini setidaknya harus jelas malam ini juga sehingga ane mengurungkan niat buat kabur. Tapi mana tuh hantu ?

Ane menengok ke kiri, kanan nggak ada, ke belakang… bazeeennggg… ternyata hantunya Niken berdiri tepat di belakang ane !! Saking kagetnya ane sampai jatuh kebelakang. Sambil bangkit berdiri ane berusaha sekuatnya mengumpulkan keberanian untuk menghadapinya. Soalnya memang baru sekali ini ane berurusan dengan makhluk astral.

“Kamu mau apa ? “ tanya ane dengan suara agak gemetar.

Hantunya Niken cuma diam sambil menatap ane dengan tatapan tajam. Ane balas menatapnya, meskipun sebenarnya ane takut setengah mati.

“Kenapa kamu diam saja ? Ayo jawab apa maumu ? “ ane bertanya lagi.

“Baiklah, aku minta maaf atas semua ini. Tapi kamu juga salah ! “ ane semakin berani buat mojokin itu hantu.

“Kamu ingin balas dendam ya ? Kamu ingin aku mati juga ? “ desak ane.

Hantunya Niken menggelengkan kepala dengan pelan. Ah, dalam hati ane lega. Ternyata dia memang nggak mau membalas dendam. Terlepas dari apa yang dia perbuat, Ane rasa Niken memang cewek yang baik. Ketakutan ane perlahan-lahan berkurang.

“Apa kamu ingin aku mengabarkan kematianmu pada ibumu ? “ tanya ane lagi.

Niken nggak menjawab dan hanya menunduk. Samar-samar ane mendengar suara sesenggukan. Ternyata dia menangis. Rasa takut ane berubah menjadi rasa iba, atas semua yang menimpa Niken.

“Aku mau saja membantumu. Tapi aku nggak tahu dimana alamatmu. “ kata ane.

Hantu Niken tetap membisu dan kembali menatap ane dengan wajah sedih. Dia mengangkat tangannya dan menunjuk ke tangan kiri ane yang memegang HP. Ah tololnya ane. Di HP ane kan ada fotonya Niken, kenapa nggak ane gunakan buat mencari keberadaan alamatnya. Ternyata memang bukan tanpa alasan Niken mengembalikan HP ane malam-malam itu. Harusnya ane lebih peka dari awal, tapi cowok kan rata-rata nggak peka.

“Baiklah aku akan berusaha mencari alamat rumahmu. Aku pasti akan menemui ibumu. Jadi berhentilah bersedih. “ janji ane.

Mendengar kata-kata ane, hantu Niken hanya mengangguk pelan. Wajahnya sudah tidak begitu sedih lagi. Ane memberanikan diri mendekatinya, ane ingin sekali menyentuh Niken. Tiba-tiba ada yang menepuk pundak ane. Ane spontan menoleh ke belakang.

“Mas, kamu sedang apa disini ? “ ternyata bapak penjaga malam kampus.

“Kamu tadi bicara sama siapa mas ? “ tanya bapak penjaga lagi.

Lhaa ternyata hantunya Niken sudah nggak ada. Ane nggak menjawab dan langsung ngeloyor pergi. Percuma juga ane jelasin ntar ane malah dianggap gila.


Andai kita tidak pernah bertemu…

Andai kita tidak pernah bertemu…

Status: Completed Tipe: Author: Dirilis: 2016 Native Language: Indonesia
Kisah seorang pemuda (Alvino) yang bertemu dengan seorang gadis cantik bernama Niken di sebuah kafe tempat biasa dia nongkrong , dengan wajah penuh kegelisahan Niken menghampiri Alvino yang sedang bersantai sendirian  , Alvino yang terpesona oleh ke elokan Niken kehilangan kata-kata saat bertatapan dengan Niken , namun pertemuan mereka berdua tidak berakhir manis....Penasaran dengan kisah Alvino selanjutnya ? Yuk check it out kisah selanjutnya !

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset