Apakah aku seorang Pelakor ? episode 3

Perebut Laki Orang

Mayang menangis teringat ayahnya Ruswandi yang amat perhatian dan sayang padanya, Boss Prayit  merasa bersalah karena mengungkit-ungkit almarhum ,  ” Tapi itu adalah masa lalu tak perlu dikenang yang sudah ya sudahlah jadi tak perlu kamu terbawa emosionalnya ” Begitulah Prayit menyelesaikan masalahnya tanpa belas kasih dan Mayangsaripun hafal dengan wataknya yang tak mau diatur oleh bawahannya walaupun berlinangan air mata.

Mayang diajak masuk Wawan di ruangan kerjanya yang berhadapan dengan meja Wawan dan seorang survey lapangan yang bernama  Arifin yang memperkenalkan diri pada Mayang dan Mayangpun menerima uluran tangannya

Wawan      : ” Tak banyak berubahkan susunannya kerena ruangan lama sudah  kurang memadai dan sekarang nambah  mas Arifin disini tetap kamu ketuanya cuma besar dan kecilnya pinjaman saya yang tentukan ”

Mayangsari  : ” Tapi relasiku adalah milikku dan bos sudah menyetujuinya tadi dan bukan urusanmu?!”

Wawan          : ” Okey…okey semua bisa diaturnya Mayang…..dan aku tunduk padamu….”  Wawan membungkuk hormat pada Mayangsari diikuti Arifin, ini membuat Mayangsari malah tertawa…

Mayangsari   : ” Ndak usah pakai membungkuk kan kita tiem harus saling kerja sama …kok malah membungkuk …aku tak suka seperti itu…”. Wawan ikutan tertawa dan pasti Mayang melalukan penolakan karena malu….padahal hati Wawan tahu betul kalau Mayang sukanya dipuji setinggi langit.

Wawan           : ” Oh iya Mayang jam makan kita sama jadi tak ada perbedaannya tetap jam 12 sampai jam satu ,makan siang boleh jam bersama siapa saja tapi tak boleh  lebih dari jam 13…okey…”

Mayangsari   : ” Okey dimengerti…” Wawan langsung menghadap bos Prayit dan menyatakan pekerjaannya beres lalu kembali ke mejanya.Mayang menata catatan-catatan kerjanya dan takada perubahan sedikitpun letaknya . Mayang dipanggil bos

Bos Prayit : ”  Bagaimana siap kucairkan dananya sekarang”.

Mayangsari : ” Siap pak..sebesar 150 juta totalnya, lalu Wawan mengeluarkan tunainya sebesar150 juta. Mayang mentranfer ke nasabah-nasabahnya.Lega rasanya plong nasabahnya terselamatkan.  Mayangsari tak tahu data nasabahnya  sudah berada di tangan bos Prayit beserta kebutuhannya.  Mayangsari menghubungi Bramesti untuk menjemput di Parikesit karena perutnya amat lapar ingin segera diisi . Sampai di Parikesit Mayang langsung bonceng dan menuju Jimbaran.

Bramesti      : ” Kok mbalik lagi di bos Prayit, ketemu Wawan dong…?”

Mayangsari : ” Apapun pekerjaannya aku lakukan semampu mungkin entah dapat suntikan dana dari siapapun aku terima asal lancar usahaku…”

Bramesti      : ” Siiip aku ditraktir dong….”

Mayang         : ” Beres pokoknya…maju jalan..weer…”

Mereka menikmati cumi goreng mentega serta trancam dan ikan nila bakar serta ca kangkung yang amat nikmat banget, dan membawakan makanan untuk mamah Wartinah ibunya Mayangsari. Sudah saatnya pulang  mereka langsung menuju Parikesit koperasinya bos Prayit .

Dian sedang melayani pembayaran nasabah .  Mayangsari mendapat pelanggan baru seorang lahi-laki setengah umur dan hampir mendekati usia ayahnya , Mayang amat merindukan ayahnya…. berkas-berhas baru itu disimpannya, sekilas nampak foto laki-laki paroh baya  itu manari-nari dimatanya dan Mayang mengambilnya terus langsung pulang sebenarnya apa yang dilakukannya ia pun tak tahu , Mayang asal comot saja.

Dirumah Mayangsari menceritakan sesuatu yang akan diceritakan  pada ibunya

Wartinah   : ” Masak sih Yang ….” Wartinah tak percaya cerita  Mayangsari kalau dia bapat nasabah baru yang mirip dengan papahnya sekaligus suami Wartinah dan besok mau di survey Arifin.

Orang itu ternyata tak begitu tua ketika mendatangi Parikesit dan menjumpai Mayangsari

Mayangsari  : ” Ini bapak mengajukan pinjaman untuk keperluan apa…? ”

Budiarto       : ” Untuk usaha mbak….”

Mayangsari  : ” Arifin tolong isi yang jelas kolom-kolomnya kasihan pak Budi perlu dana besar mana agunannya proyek senilai 30M kok kamu buat form macam ini…?”

Arifin             : ” Maaf mbak maunya memang sebesar 50 juta dan agunannya mobil Terios…cuma satu bulan saja ” Mayangsari salah tingkah menatap mata Budiarto  ada rasa deg-deg plas lalu ia pura-pura mendatangi Arifin yang kebingungan sama Mayangsari yang salah tingkah karena Budiarto mendapat telepon dari istrinya yang menanyakan uang muka proyek.

Budiarto       : ” Belum ma…mungkin bulan depan keluarnya sementara proyek sudah berjalan 10% ,  info sudah ditanda tangani keuangan paling cepat dia minggu”

Mayangsari  : ” Dari istrinya ya pak…”

Budiarto       : ” Iya mbak…maaf pekerja tak punya modal ya begini…harus pinjam-pinjam koperasi….”

Mayangsari  : ” Biasa itu pak, tapi bapak baru saja pinjam disini ya…?”

Budiarto       : ” Iya….perlu suntikan modal sementara….”

Mayangsari  : ” Berlanjut ya gak apa-apa kok pak , iseng-iseng bantu saya buka cafe…”

Budiarto        : ” Jadi mbak Mayang mau buka kafe daerah mana mbak…?”

Mayangsari   : ” Baru rencana kok pak…blm ada modal awal….”

Budiarto        : ” Saya suka gadis muda yang enerjik macam mbak….” Mayangsri dan Budiarto akhirnya menjadi akrap, Arifin senyum-senyum saja menyaksikan pembicaraan yang berujung kencan dan makan bersama. Mayangsari mengajak Budiarto ke rumahnya yang disambut senyuman yang amat manja, karena uang pinjaman Budiarto dicairkan dan Budiarto berjanji kalau proyek cair akan dibantu cafe Mayangsari. Arifin mendapat fee dari Budiarto karena DP proyek sudah cair dan Arifin tertarik dengan pekerjaaan Budiarto dan bermaksud risign dari Parikesit dan beralih ke proyek. Mayangsari memperbolehkan Arifin keluar tapi tetap menggunakan Parikesit sebagai wadah operasionalnya Parikesit.

Diana Istri Budiarto tak menyetujui Arifin masuk ke usahanya yang pasti akan merongrong usahanya karena Arifin selalu mengajukan pinjaman entah dari mana saja ,Arifin kenalannya banyak dan selalu mendapatkan fee dari Budiarto. Perkelaian antara Budiarto dan istrinya semakin parah apalagi Budiarto yang mulai tak betah tinggal dirumah dan tertarik pada Mayangsari yang pandai merayu .

Ternyata Mayangsari dan ibunya sangat setuju sekali dengan hubungannya mereka berdua karena Budiarto selalu memberinya uang. Dan Wartinah sangat merestui hibungan keduanya walaupun Budiarto sudah beristri ibunyapun iklas Mayangsari menjadi madunya Diana. Tak ada yang tahu kejadian ini kecuali Arifin dan drivernya Budiarto.  Bramesti mendengar kabar tentang kelakuan Mayangsari terhadap nasabahnya yang bernama Budiarto , maka ia hendak membuktikannya sendiri keberadaan Budiarto.

Wartinah yang sudah tua bangga dengan menantunya yang kaya raya dan akan memberikan keturunan mengingat Mayangsari orangnya angin-anginan dan bosenan apalagi wajah menantunya amat mirip dengan Ruswandi sehingga Prayitpun khawatir Mayangsari menjadi saingan bisniznya .

Prayitno        : ” Ini yang mau menikah kamu apa mamahmu Mayang…? ”

Mayangsari  : ” Ya akulah pak…masak ibuku yang sudah reot…? ”

Prayitno        : ” Betul kamu siap dimadu….Diana itu temannya banyak lo…kamu akan punya musuh dan dicap perusak rumah tangga atau istilah kerennya kamu pelakor alias perebut laki orang….hidupmu bakalan menderita karena diduakan Budiarto ”

Mayangsari   : ” Soal diduakan itu pasti….yang penting uang mengalir…dan akupun dapat fee dari Budiarto serta komisinya Arifin yang dapet aku karena Arifin kan sudah menjadi karyawannya ”

Prayitno         : ” Benar-benar tega kamu Mayang tak mengira kalau nasibmu seperti mamahmu sebagai pelakor ”

Mayangsari hanya nyinyir saja mendengar perkataan dari mulut bosnya Prayit yang sepertinya tak setuju karena sebagai perebut laki orang mending seperti Bramesti yang tetap melajang tak ada resiko dalam rumah tangga.

Diana mengecek keuangan kantornya dan menghitung tunainya tetapi selalu tak sinkron pengaluarannya dan ditanyakan pada Arifin yang selalu menutupi karena Mayangsari menggunakan dana lewat nama Budiarto.  Sedikit memang Diana tahu pinjaman talangan suaminya tapi untuk apa uang itu ? dan Arifin yang melindunginya dan membicarakan masalah ini ketika makan diluar bersama Budiarto dan Arifin.

Diana           :  ” Mayangsari itu siapa Fin …? apakah dia bos kamu dulu….kenapa kamu masih berurusan dengan bos lama kamu…dan kenapa bapak banyak kirim uang padanya …beberapa kali dan memakai tunai yang dikirimkan kemarin lewat drivernya ”

Arifin           : ” Itu hanya depe untuk pembelian truck…karena bapak ingi membeli truk secara tunai “.

Diana           : ” Pekerjaan belum selesai kok ada pembelian lagi mana belum bilang aku…?”

Apapun yang ditanyakan Diana selalu bisa terselesaikan dan dijawab dengan mudah , dimana jawaban itu selalu menggantung sehingga membuat Diana sakit . Arifin sebenarnya kasian karena selalu menipu jawaban yang ditanyakan Diana. Mana kuliahnya Arifin tidak jelas, dan tidak bisa pegang komputer membuat Diana bingung mau dibawa kemana perusahaannya.  Budiarto berpesta pora dengan Mayangsari dan selalu dilindungi anak buahnya . Diana amat menderita atas kelakuan Budiarto suaminya yang selalu berubah-ubah kemauan, hanya Arifin yang selalu dikejar Diana tapi Arifin selalu tugas luar dan atas perintah Budiarto.


Apakah aku seorang Pelakor ?

Apakah aku seorang Pelakor ?

Score 7.6
Status: Completed Tipe: Author: Dirilis: 2021 Native Language: Indonesian
Cerita bersambung tentang seorang wanita bernama Mayangsari yang tidak mengerti bahwa dia adalah seorang pelakor atau tidak. Berawal dari rasa kasihan terhadap sosok pria yang Mayangsari temui, rasa cinta kemudian tumbuh diantara mereka berdua.Namun, Mayangsari tidak mengetahui bahwa kekasihnya telah membina keluarga. Ketika semuanya terungkap, konflik yang sebelumnya tidak pernah ada kini muncul dan membayangi kehidupan mereka. Bagaimana kisah Mayangsari ini akan berlangsung? yuk segera disimak cerita bersambung ini.

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset