Apakah aku seorang Pelakor ? episode 4

Kemarahan Diana

Budiarto sedang diluar bersama Mayangsari menikmati makan disebuah cafe di daerah rumah sakit Elizabeth , kini makan siangnya selalu ditemani Budiarto dan Mayangsari amat manja apa yang diinginkan selalu diberikan, sopirnya Budiarto yang bernama Basuki merasa cemburu karena Mayangsari mendapatkan gelang, kalung dan lainnya merasa iri betapa enaknya wanita itu mendapat kemauannya tanpa bekerja seperti dirinya tapi Budiarto pintar dia memberikan tip berupa uang tunai agar mulutnya tak ngoceh kesiapa saja dan Basukipun menurut.

Diana menghubungi Budiarto tak terjawab, dia tak mau menghubungi Basuki khawatir ditipu dan saling kong kalikong dan iapun tak mau tanya sama Arifin paling juga dikerjain, Diana pusing tujuh keliling dibuat menderita Budiarto . Hari Sabtu jatahnya laporan keuangan malah tak pulang dan tak beri kabar maka Dianapun mengirimkan pesan lewat WA yang pasti terbaca meskipun terlambat. ” Mas apa memang seperti ini jadi pimpinan perusahaan pergi kemana…tak ada laporan penggunaan uang secara real catatan hanya untuk dirimu sendiri berapa kau mengeluarkan uang dan untuk apa  tak jelas pada keuangan ” Kalau ditanya matanya malah melotot Diana sakit hati maunya apa dia sepertinya tak terima …. sopirnya pun tak ngabari kemana seharian dan hape dimatikan  sungguh menyakitkan begulah pesan yang ditulis Diana  dan yang baca justru Mayangsari sambil memeluk pujaan hatinya dalam hatinya Ia merasa bagai seorang ratu yang dituruti kemauannya.

Mayangsari  : ” Mas…ada  pesan dari maduku yang marah kliatannya, maaf ya aku baca duluan…”.

Budiarto       : ” Biarkan saja nanti kan menghubungi Basuki…”. sambil memeluk dan mencium Mayangsari yang bugil tanpa mengenakan  sehelai pakaian.

Mayangsari  : ” Tapi Basuki hapenya di cas dan posisi mati…mas… ini sudah jam 3 pagi aku takut ada apa-apa denganmu nantinya “. Budiarto langsung bangun dan melihat jarum jam : ” Waduh aku harus pulang …bisa kiamat nanti. Budiarto membangunkan Basuki agar segera persiapan pulang di Sawojajar Semarang Barat. Basuki segera memanasi mobil dan mengecek peralatan,

Basuki ngebut atas perintah Budiarto. Wartinah mengelus punggung putrinya : ” Ya begitulah kalau menjadi istri kedua selalu disepelekan yang penting kamu dapat keturunan darinya dan istri tua biar menderita karena harus berbagi segalanya.

Pak RT Wagimin menanyakan : ”  Siapa laki-laki yang menginap di rumah sampeyan bu Wartinah ?” dan dijawabnya : ” Calon mantu pak , kini dia sekarang pulang ke istri tuanya “.

Pak Wagimin  : ” O…jadi  istri kedua to mbak Mayang itu”

Wartinah         : ” Iya pak yang penting saling cinta “.

Pak Rt               : ” Kapan resminya bu kok belum ada undangannya ? “.

Wartinah         : ” Masih persiapan pak, mohon doanya saja”

Pak RT hanya tersenyum agak sinis. Dulu semasa SMA Mayang amat dipuja lelaki sebayanya tapi sekarang malah jadi istri kedua itu saja belum terjadi pernikahan dan masih dirahasiakan berarti Mayang perusak rumah tangga orang, begitulah prediksi pak Rt yang tak mau ikut campur urusan pribadi warganya dan hanya memperhatikan situasi keamanan saja karena menghargai almarhum Ruswandi yang dulu mantan RW.

Sampai rumah Budiarto tak berani masuk rumah dia duduk di teras ia merasa takut pada istrinya , Budiarto telah merusak Rumah tangganya sendiri yang telah dibinanya selama 25 tahun dan kini Diana merasakan curiga perubahan suaminya. Diana amat jengkel karena WA nya tak dibalas

Diana         : ” Kok tak dibalas pesanku …?”

Budiarto    : ” Gak sempat…Basuki ngantuk nih aku yang setir dari Ungaran, maaf WA belum sempat balas, habis marah kliatannya…gak ngerti suaminya lagi nyetir ” . Diana meminta maaf dan langsung mengajak tidur, Budiarto memeluk istrinya dan langsung bleksek karena amat ngantuk.

Hari Minggu Diana mengajak jalan-jalan di Simpang Lima sekedar penghilang capek, Budiarto menemani bersama anak-anaknya  Maria dan Eva.

Basuki datang hendak menyervice mobil  pribadi Budiarto

Diana         : ” Kenapa tak hari Senin ini kan Minggu waktu kamu istirahat bersama keluarga ”

Basuki        : ” Di suruh bapak sekarang kok bu karena akan dipakai.. ke Bandung ”

Diana          : ” Kamu kok gila kerja , tak ada istirahatnya ke Bandung ngapain…masih hari Rabu…”

Basuki         : ” Maksud saya biar tak buru-buru karena antriannya banyak ”

Diana           : ” Siapa yang buru-buru…kamu ini libur jatah bertemu anak istri kok kerja terus bisa kena Undang-Undang Ketenaga Kerjaan , pegawai tak dapat libur kok kamu malah maksa…mana kencimya biar saya bawa…gini lo kalau sopir dibawain kunci malah klayaban…besok lagi kunci kembalikan ketempat kunci jangan bawa pulang” . Budiarto yang mendengarkan istrinya marah menyuruh Basuki menurut dan menyuruhnya pulang karena masih membawa kemarahan sejak kemarin Sabtu.

Budiarto membawa istri dan anak-anaknya menginap ke Bandungan ia lupa menaruh hape barunya ke kamar dan tak dibawanya keluar dan baru teringat ketika sampai hotel Susan, ada rasa menyesal tapi dia tak mau perasaannya terbaca istrinya , tapi amat sulit menyimpan kebohongan yang terjadi Budiarto jadi salah tingkah dan menjadi pendiam. Diana jadi curiga pada suaminya sejak mengenal Mayangsari atau mungkin lebih lama mengenalnya karena Diana amat sibuk dengan pekerjaannya dan  bisniznya . Diana tak suka kebohongan ditutup-tutupi dan menanyakan Mayangsari itu siapa dan selalu dijawab bukan siapa-siapa sekedar teman dari koperasi yang bergerak di dunia dana talangan .

Diana          : ” Awas…kalau kemudian hari membawa masalah, diurus sendiri masalahmu”

Budiarto     : ” Ya tentulah…masak aku akan membuat masalah di keluargaku sendiri ? “. Budiarto membohongi istrinya dan Diana merasakannya dibohongi tapi biar dia yang merasakan akibatnya membohongi keluarga.

Budiarto pusing karena Arifin menawarkan pinjaman yang tak dibutuhkan dan hanya berharap fee saja, tapi itu atas saran Mayangsari yang berakibat perang dengan Diana yang melindungi karyawan secara benar.

Diana           : ” Hutang lagi….untuk apa semua itu…atau kamu ada main dengan Mayangsari karena dia sepertinya memberikan tawaran ndak mikirin aku…paling tidak aku tahu dia baik atau tak baik buat aku dan perusahaan tapi kamu menurut saja apa yang disodorkan Arifin jelas aku tak suka hutang tapi kamu kayak dicocol sambal dan bergairah kalau hutang, jangan-jangan usaha ini akan kau alihkan ke rentenir..aku bingung pah..apa maumu…perusahaan sudah morat- marit dan mengalami kebangkrutan tapi kamu malah enjoy seolah-olah tak tahu dan menyalahkan karyawan…yang  salah itu kamu tak becus ngurusin perusahaan dan malah bergaul dengan Mayangsari serta Arifin..” Diana kalau sudah bicara tak selesai-selesai karena memang keterlaluan Budiarto kalau sudah gila perempuan.

Basuki butuh uang untuk memasukkan sekolah anaknya dan minta bantuan Mayangsari dan ia membantunya keperluan anaknya sekolah . Arifin merasa senang karena mendapat keuntungan dobel yaitu gaji utuh dan fee koperasi jalan terus . Diana merasa Arifin seorang benalu yang nunut mendapatkan keuntungan pribadi dan menginjak kepemilikan perusahaan sungguh jahat dia tapi Budiarto melindunginya.

Pekerjaan proyek akhirnya pailit tapi Budiarto malah marah karena Diana mempersalahkan Mayangsari dan mempersalahkan karyawannya.

Diana          : ” Karyawan melakukan korupsi  karena kamu tidak tegas pah dan selalu keuangan Mayangsari yang kau urusin”. Kalau Diana menyebut Mayangsari Budiarto tak bisa ngomong dan marah lalu pergi ke tempat Mayangsari mencari kesenangan pribadi. Pinjaman dari Parikesit bunganya melonjak akhinya aset Budiarto disita koperasi dan karyawan satu persatu keluar dan tak dapat pesangon . Mayangsari tahu pasti akan terjadi seperti ini, sebenarnya dia kasihan pada Budiarto tapi dia juga butuh penghasilan.

Arifin keluar dan tak pamit pada Budiarto dan meminta maaf pada Diana , karena merasa dipermainkan suaminya Diana sakit untung Maria dan Eva bekerja dan membiayai sakit ibunya serta  merawatnya.

Maria           : ” Papah keterlaluan… karena Mayangsari mamahku terlantar..!!”

Eva               : ” Iya ia diporoti karyawannya dan yang paling parah diporoti Mayangsari ”

Diana           : ” Sudahlah…mamah sudah ingatkan berulang-ulang tapi papahmu bagai batu..kalian bekerjalah seperti biasa mama akan memperbaiki diri dan beraktivitas ringan”.

Maria           : ” Dasar pelakor….perusak rumah tangga menghalalkan segala cara…”.

Diana            : ” Tak usah diingat…dia yang mendapat teguran dari Tuhan …berangkatlah kalian mamah akan baik-baik saja ”

Maria dan Eva pamit dan mencium mamahnya : ” Mamah yang sabar ya…Eva dan Maria sayang mamah ”

” Anak-anakku meskipun kamu wanita tapi janganlah kamu mencoba seperti Mayangsari perusak rumah tangga orang “: kata Diana sambil menjulurkan tangannya dan Maria serta Eva berangkat menuju pekerjaannya.


Apakah aku seorang Pelakor ?

Apakah aku seorang Pelakor ?

Score 7.6
Status: Completed Tipe: Author: Dirilis: 2021 Native Language: Indonesian
Cerita bersambung tentang seorang wanita bernama Mayangsari yang tidak mengerti bahwa dia adalah seorang pelakor atau tidak. Berawal dari rasa kasihan terhadap sosok pria yang Mayangsari temui, rasa cinta kemudian tumbuh diantara mereka berdua.Namun, Mayangsari tidak mengetahui bahwa kekasihnya telah membina keluarga. Ketika semuanya terungkap, konflik yang sebelumnya tidak pernah ada kini muncul dan membayangi kehidupan mereka. Bagaimana kisah Mayangsari ini akan berlangsung? yuk segera disimak cerita bersambung ini.

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset