Naim kepalanya cekot-cekot mendengar Maulana digelandang polisi dan minta Slamet mendampinginya karena dia tak tahu duduk permasalahannya..ternyata Maulana dituduh melakukan sabotase pengiriman buah anggur yang akan dikirimkan oleh Jafar dan di kuatkan oleh kesaksian Edward. Slamet dilarang mengikuti Maulana karena tak ada kepentingan oleh pihak kepolisian…Maulana menginap dipenjara polsek Salatiga. Slamet menemui istrinya Maulana yang bernama Yulaikah untuk mengetahui duduk permasalahannya. Yulaikah menangis histeris karena rencana putra sulungnya akan mengikuti pendidikan di Akpol di Semarang padahal sangat membutuhkan uang yang banyak karena Maulana memiliki empat orang anak dan semuanya masih dalam masa pendidikan…Yulaikah memeluk kaki Slamet meminta tolong untuk melepaskan suaminya.
Yulaikah : ” Bos Slamet , tolong suami saya…kasihanilah kami yang masih mendidik anak-anak ” Slamet mendudukkan Yulaikah di kursi, Yulaikah menangis menghiba agar suaminya dilepaskan dari Polsek Salatiga dan apabila terbukti salah akan dijebloskandi LP Kedungpani
Slamet : ” Sabarlah dahulu….kita cari solusinya yang terbaik , saya akan rapat malam ini agar suamimu bisa dilepaskan
Yulaikah : ” Terima kasih bos Slamet…..semoga mas Maulana segera pulang”. Pengacara Slamet Wicaksono ikut datang menyelesaikan kasus Maulana dan Naim ikut memperhatikan sambil mengetik skripsi yang akan ditanda tangani besok pagi.
Jafar : ” Maulana melakukan ini dengan sengaja….membawa mobil box memindahkannya lalu membawanya ke Demak yang kosong buah anggur sampai seminggu, saya jengkel karena grup pasar Johar mengancam kalau hari ini tak kirim anggur akan ganti langganan …”
Slamet : ” Memang sekarang sedang sulit buah anggur…..seharusnya mereka tek perlu mengancam…toh pasti akan dikirim kalau tidak pasar Johar dulu ya pasar Bintoro….tak usah berebut..jadi, Maulana menukar milik Johar dbawa ke Bintoro dan milik Bintoro akan ditukar ke Johar seminggu lagi”.
Jafar : ” Iya…tapi Maulana memaksanya dan malah melakukan sabotase kan membuat saya kecewa bos…!! ”
Slamet : ” Kenapa kamu tak lapor saya dulu …malah lapor polisi….saya kecewa sekali karena kamu grusa-grusu melakukannya….”
Jafar : ” Iya..bos…maaf…..”
Slamet : ” Kamu bisa minta maaf pada saya saat ini tapi, bagaimana dengan Maulana…..? apakah dia bisa minta maaf pada polisi…? ” Jafar menangis dia menyesal sekali.
Wicaksono : ” Sudah…sudah….terus kamu maunya bagaimana Jafar….? ”
Jafar : ” Keluarkan Maulana dari tahanan Polsek Salatiga ”
Wicaksono : ” Saya akan mencoba mendatangi poksek Salatiga untuk bernegosiasi agar Maulana bisa pulang tapi kamu harus ikut karena kamu yang melaporkannya…”
Jafar : ” Baik saya akan ikut dan bertanggung jawab atas penangkapan Maulana…” Rapat selesai dan malam itu juga mereka menuju polsek menemui Maulana dan mencabut perkaranya.
Wicaksono menemui petugas piket untuk membatalkan perkara karena salah faham dan Wicaksono memberikan sedikit dana untuk petugas jaga yang memisah perkelahian pemukulan terhadap sesama penghuni sel, Maulana babak belur dan sudah dipisahkan perkelahian tersebut oleh polisi jaga. Laporan selesai dibuat dan Wicaksono memberikan uang administrasi pelepasan Maulana. Jafar membersihkan luka Maulana dengan sapu tangannya dan meminta maaf pada Maulana karena emosi.
Jafar : ” Maafkan aku ya Na….aku emosi sekali waktu itu….”
Maulana : ” Iya sama-sama..aku juga salah karena mementingkan diri sendiri ”
Slamet mengantarkan Maulana kerumahnya di Salatiga, Istrinya Yulaikal menangis sambil memeluk suaminya dia mengucapkan terima kasih kepada semuaanya termasuk Naim yang belajar mendalami peradilan di saat ini, ternyata Slamet ayahnya amat dermawan dan ia salah penilaian selama ini terhadap bapaknya. Tapi yang tak habis pikir kenapa bapaknya begitu membela habis-habisan Juragan Ramdon….inilah yang menbuat Naim selalu marah tergadap bapaknya tapi Slamet diam saja hanya pengacaranya yang tahu segalanya itupun ganya sebagian saja karena Slamet amat hati-hati terhadap semuanya.
Slamet mendapat telepon dari juragan Randon kalau sekarang sedang berlibur ke India dan akan kembali ke Bangladesh yang sudah megalami perubahan sejak Pakistan memperbaiki kedaulatannya tahun 194 7 sampai sekarang dan keluarganyapun tinggal berpecah belah.
Perubahan kedaulatan membuat rakyat bingung termasuk Ramdon yang masa kecilnya berpindah-pindah dengan membawa kemiskinan dan perut lapar yang tertahan setiap saat. Ramdon yang mengalami kelaparan sejak kecil berjuang sendiri untuk memenuhi kebutuhan makan keempat adiknya dan ayahnya sudah meninggal waktu adiknya Prakash lahir , Ramdon mendapat pekerjaan lancar ketika berada di Pakistan dia ikut kerja di perkebunan tebu setelah lulus sekolah SMP dan bisa menyekolahkan adik-adiknya. Ramdon pulang ke Bangladesh tiap tahun dan selalu meninggalkan uang buat ibunya dan sekolah adik-adiknya.
Sejak berkenalan dengan Prapanca Taher hidupnya berubah dratis dan mengalami perubahan kala itu Ramdon berumur 15 tahun diajak ke Birma oleh Prapanca dan sudah diperkenalkan dengan ganja ( geje) yang masuk melalui Thailand . Kehidupannya mulai hura-hura tapi Ramdon selalu mengirimkan uang buat ibunya serta adik-adiknya sampai adik-adiknya mendapatkan pekerjaan. Kehidupan Ramdon selalu berpindah-pindah sejak umur 25 tahun sampai dia bertemu dengan Mr Kransabling di Thailand yang selalu memerasnya untuk mendapatkan uang dengan modal ganja. Untuk keamanannya Ramdon berbisnis gula dan mengenal Indonesia dengan penduduk yang ramah dan mudah dipengaruhi .Tahun 1999 Ramdon pindah ke Indonesia dan menetap di Ungaran . Kini Ia sudah berumur 57 tahun dan bertemu Kransabling yang mengajak berbisnis lagi tapi malah Ramdon dimasukkan ke penjara dengan tipu dayanya untung Ia sudah memiliki Slamet tenaga kerja yang jujur dan berpenampilan sederhana dan bisa mengembalikan kekayaannya . Berhubung keluarganya menjauhinya Ramdon hidup sendiri di Indonesia. Dan Slametlah yang menjadi keluarganya saat ini .
Juragan Ramdon yang gaek tak memiliki istri hidup selalu senang karena bosan dengan kesengsaraan sejak kecil, sekarang dia memiliki anak buah di Meksiko dan mrmbentuk komplotan untuk memenjarakan Kransabling .
Slamet : ” Juragan…saya takut kalau melihat pistol ”
Ramdon : ” Ini kalau di Amerika sudah biasa dan hanya untuk jaga-jaga saja ” sambil mengelap pistol dan memasukkan tiga buah peluru , Slamet menghindar dan menjauh dari ruang bawah tanah karena anak buah Slamet pada penakut maka di Meksiko dia menanam geje dan tetutup dari luar, anak buahnya yang bekerja keras. Slamet sekarang tinggal di Salatiga kota diar bisa mendekati kebun anggurnya. Seminggu Ramdon berada di Salatiga Naim tak pernah menyapanya dan dia telah selesai mengerjakan skripsinya tnggal wisuda saja.
Slamet : ” Kamu mau diajak ke Meksiko sama juragan Ramdon jika sudah di wisuda ”
Naim : ” Naim tak tertarik pak….malahan Naim siap menanam buah anggur saja ”
” Tak bakal aku mau kerja bersama juragan Ramdon…seorang penanam geje…yang memperbudak bapak…”, lanjutnya.
Slamet : ” Gelar Sarjanamu itu berasal dari dia Naim…Dia yang membiayai sekolahmu secara tak langsung…kau berhutang budi baiknya” jelas Slamet
Naim : ” Sudahah pak…Naim akan bekerja menjadi dosen saja dan tak usah memikirkannya karena itu hukum sebab akibat ” Slamet diam saja karena semakin pintar Naim semakin tak tahu kata-kata yang diucapkannya dan membuat bingung Slamet jadinya, dan seperti membodohi dirinya…apakah seperti ini anak – anak sekarang,,,?
Naim keluar rumah dan hanya ada juragan Ramdon dan Slamet saja, tiba-tiba terdengar tembakan yang mengenai kaca dan tembus meja kerja Slamet dan Juragan Ramdon masuk ke ruang bawah tanah yang masuk melalu bawah meja makan. Ternyata polisi sudah berada di situ dan bekerja sama dengan Naim untuk melakukan penangkapan Ramdon. Slamet mendengar suara Naim sedang menjelaskan pada polisi yang akhirnya pergi meninggalkan rumah tersebut. Malam hari Ramdon akan keluar tapi Slamet melarangnya karena polisi masih ada yang jaga menggunakan pakaian preman Slamet mendapat info dari Maulana . Hape Slamet dimatikan dan hanya hape jadul yang dinyalakan itupun lewat pesan saja dan tak bernada. Isnaeni bingung mencari suaminya sejak semalam tak ada di rumah , seluruh kampung mencarinya …Maulana ikut bingung mencarinya agar tak memihak Juragan Ramdon. Slamet meminjamkan pakaian daster istrinya agar bisa keluar Salatiga menuju Semarang dini hari. Slamet lega karena Juragan Ramdon sudah keluar rumahnya.