Betapa Sulit Memaafkanmu episode 2

Sumarti tinggal serumah dengan Karlina

Pagi ini serasa nyaman sekali karena bu Kandar sudah membuat sarapan untuk menantu dan anaknya yang lagi berumah tangga baru . Karlina mengepel kamar tamu dan bu Kandar membuatkan sarapannya karena Darman sudah mulai masuk kerja.

Bu Kandar   : ” Nak Darman ibu besok pulang karena paklek Rosikin akan mengerjakan tegalannya juga dan besok ibu sama bapak diantar naik busnya ya…?”

Darman        : ” Inggih bu akan saya antar bersama bapak naik motor, bapak naik motornya Nawir ya…?”

Pak Kandar  : ” Apapun bapak nurut ”

Darman        : ” Klihatannya dik Karlina sudah mapan jadi ibu rumah tangga cuma masih pemalu saja…”

Bu Kandar   : ” Ibu dulu juga seperti itu masih pemalu cuma setelah punya anak pak Kandar Kewalahan..he…he…”

Pak Kandar  : ” Alaaah..sudah..sudah…pagi-pagi kok sudah ngomongin kayak gituuu…”

Darman        : ” Pak/buk Darman mau segera berangkat ”  Karlina mendekati suaminya dan membenarkan kancing serta krah bajunya biar rapi

Darman        : ” Aku berangkat dulu dik uang belanja ada ditempat biasanya..” Darman mencium Karlina cukup lama dan berucap : ” Aku berangkat dulu ya sayang “.

Karlina         : ” Nanti makan siang dirumah ya mas…”

Darman        : ” Ya sayang…..” Perasaan senang menyertai kepergian Darman bekerja menambah semangat dalam bekerja, kantor Darman yang berjarak 2 kilo dari rumah serasa dekat hanya memerlukan waktu 5 menit sampai 10 menit saja. Pak Antok memanggil Darman menanyakan setok pasir dan bata merah juga semen karena pak Antok akan men survay paket pekerjaan barunya di komplek Salatiga selama 7 hari . Darman diperintahkan menyusun kebutuhan material yang dibutuhkan selama seminggu.

Darman       : ” Sudah pak saya titipkan mas Janna ” tapi kelihatannya pak Antok tidak suka karena Janna suka melebihkan keperluan padahal Darman sudah meng up kan kebutuhan sesuai kemauan / kebutuhan lapangan.

Antok           : ” Besok lagi jangan serahkan sama Janna , karena Janna kong kalikong sama supleyernya dan menaikkan stock demi perutnya ” sebenarnya pak Antok tak tega mengatakannya tapi itu adalah mencuri pendapatan pak Antok.

Darman       : ” Tapi pak mas Janna kan posisinya sebagai bawahan bapak, masak tega dia….”

Antok           : ” Sudah..sudah gini saja setiap kebutuhan apapun yang melibatkan Janna saya diberi kopiannya dan kamu jangan menceritakan hal ini kepada siapapun ”

Darman       : ” Siap pak akan saya jaga hubungan ini pada siapapun ”

Antok           : ” Baik saya percaya padamu…..”

Warto kembali menelepon Darman karena ingin mendapatkan pekerjaan .

Darman      : ” Ya datanglah sekarang juga kamu kan tahu kantorku karena lagi butuh tukang batu ”

Warto         : ” Ya baiklah sekarang saya berangkat bersama Sumarti. biar dia juga bekerja sebagai kuli angkat bata dan lainnya ”

Darman      : ” Baik saya tunggu…lekas ya…”.

Darman pulang ke rumah untuk makan siang karena menunggu Warto kelamaan , Karlina menyambut suaminya sama Nawir yang dikenalkan pada bapaknya.

Pak Kandar  : ” OO ini yang namanya mas Nawir , besok jadi ngantar saya kan…?”

Nawir            : ” Injih kan masih besok pagi….” Karlina masih menata makan siang dibantu ibunya.

Bu Kandar   : ” Ini yang masak semuanya Lina lo nak Darman…coba di incip masakannya…enak looo… ”

Darman       : ” Sudah gak tahan ingin makan  masakanmu dik…wuuih lezat supnya …dan ini tempe gorengnya renyah dan gurih…ada sambalnya juga…ayook kita makan Wir…” Darman dan Nawir makan dengan lahapnya , Karlina mempersiapkan minuman buat suaminya . Darman  dipanggil mas Janna mau ambil semen 10 zak dan malah datang sekalian makan .Masakan Karlina ludes dimakan teman-teman suaminya setelah itu berangkat lagi ke kantor. Disana sudah ditunggu Warto dan istrinya yang langsung ketemu mandor Arya dan memperbolehkan Sumarti kerja sebagai tenaga kasar alias kuli

Sumarti mengangkati bata merah memberikan pada seluruh tukang, jalannya tertatih- tatih serta peluhnya  membanjiri tubuhnya , Darman heran baru dua bulan ‘gak kerja jalannya tertatih-tatih dan hampir jatuh pula.

Darman     : ” Istrimu Marti kenapa…kok jalannya begitu…? ”

Warto          : ” Maaf mas dia hamil anakmu, karena aku mandul…maaf sebelumnya…kenapa saya diam selama ini karna aku sebagai laki-laki tak bisa membahagiakan dia…” Darman tercengang bukan main…Marti yang lincah dan pandai memasak kini harus menahan perutnya dan kesakitan…Darman tak tega diangkatnya Marti dan dibawa ditempat yang dingin agar pernafasannya  segar dan nyaman.

Darman       : ” Sejak kapan kamu mandul…dan apakah sudah diperiksakan dokter…?”

Warto           : ” Sudah mas sejak saya jatuh dan pantat saya kram karena jatuhnya duduk sempat saya tak dapat bicara seminggu itu terjadi setahun yang lalu..”

Darman        : ” Terus Sumarti sudah diperiksakan kandungannya….”

Warto            : ” Sudah mas dia hamil 8 minggu waktu itu , ini hasil laboratnya…” Darman membacanya dan berkata : ” Ya ini anakku…maafkan aku Marti ” air mata Darman tertahan dan  hampir keluar , sehingga tampak berkaca-kaca dan meminta maaf pada Warto.

Darman        : ” Marti tinggalah di rumahku dan suaminu akan menyusulmu nanti dan katakan Warto adalah suamimu , tak usah cerita macam-macam pada istriku dan jangan sampai dia cemburu padamu atau menjadi ragu engkau akan menjadi pelayan istriku …” .

Sumarti sudah lega karena Warto sudah membantu menjelaskannya dan akan diantar Darman ke rumahnya bersama Warto juga.

Darman        : ” Sayang… ini ada tamu yang akan membantumu di rumah ini ” ternyata Karlina baru selesai mandi pantas pintunya dikunci. Sumarti dan Warto duduk di teras sambil menunggu tuan rumah  keluar.

Karlina          : ” Mas…maaf Lina baru mandi tadi , ibu dan bapak membeli oleh-oleh untuk keluarga di Brebes. oh ..maaf bawa teman to…”

Darman         : ” Ini mbak Sumarti namanya istrinya Warto ingin bekerja sebagai tenaga proyek, tapi karena tak ada tempat untuknya maka aku bawa dia kesini biar ‘gantiin ibu yang mau pulang besok pagi …” .  Lina sebenarnya mau menolak karena ia bisa jalani sendiri tak perlu bantuan ,tapi melihat Sumarti sudah membawa pakaian yang dibungkus dalam tasnya Karlina jadi kasihan dan kelihatan Sumarti pucat karena kurang gizi.

Karlina           : ” Mbak ini kamarnya pembantu tapi belum jadi jadi masih berantakan…”

Darman          : ” ‘Gak papa nanti biar dipernaiki Gufron “. Karlina dan Sumarti sedang mengatur ruangan dan Sumarti langsung bersih-bersih kelihatannya Sumarti senang tinggal di rumah Darman . Mereka meninggalkan Marti dan Lina yang sibuk mengatur kamar .

Karlina            : ” Mbak Marti asalnya mana..?”

Sumarti           : ” Saya orang gunung mbak dan ikut suami mau kerja apa saja asal selalu berdua ”

Karlina            : ” Wah ..hebat kamu mbak begitu mencintai suami sampai ikut kerja bareng suami ” . Sumarti tersenyum saja karena tak boleh banyak bicara oleh Darman.

Sumarti           : ” Mbak besok belanjanya dimana…? ”

Karlina sambil nontom tivi dan dipijitin kakinya menjadi ngantuk lalu tertidur di kasur kamarnya,  Sumarti menata kamarnya serapi mungkin karena sangat merindukan mas Darman dan malu kalau kamarnya kelihatan jorok.  Meskipun perutnya belum membesar dia tetap menjaga buah cintanya dengan Darman suaminya Karlina. Darman pulang karena Karlina sedang tidur Sumarti mengambilkan minum dan mencopot sepatu serta kaos kakinya seperti dulu.

Sumarti muntah-muntah Darman diam saja tapi dia mengerti karena Sumarti hamil muda, Lina kebingungan .

Lina       : ” Mbak kenapa…? hamil ya…? ” Lina minta suaminya memanggilkan Warto agar datang dan menemui istrinya.

Lina       : ” Mas suaminya mbak Marti mbok suruh tidur disini ..?!”

Darman : ” Apa kata orang tenaga kasar tidur di rumahku…kalau istrinya pembantu ya wajar tidur disini ..”. Karlina diam saja dan menuju kamarnya Sumarti

Karlina   : ” Mbak hamil ya….”

Marti      : ” Iya baru 8 minggu..maaf ya mbak bila mengganggu ”

Karlina   : ” Ini anak ke berapa mbak…? ”

Marti       : ” Anak pertama mbak , saya menikah sudah tiga tahun dan baru sekarang di kasih Gusti momongan “. Darman heran kalau dekat dengan Sumarti nafsunya menggebu-gebu tapi kalau dengan istrinya biasa saja, tapi Darman menjaganya hubungannya dengan Sumarti istrinya Warto agar tak terjadi salah faham dengan istrinya dia sering melakukan hubungan badan saat Karlina sedang mandi. Untuk mengelabuhi Karlina  Warto kadang tidur di rumah Darman.

Karlina baru berusia 20 tahun sedangkan Sumarti 30 tahun seusia Darman sedangkan Warto 35 tahun . Dulu Warto berbadan sehat dan normal sering mabuk-mabukan waktu muda, pernikahan dengan Marti karena dijodohkan orang tuanya agar Warto sadar tak mabuk-mabukan karena Warto bekerja sebagai sopir angkot jurusan Ungaran Banyumanik. Sejak Ia terjatuh saat minum burung Warto tak bisa bangun lalu diperiksakan dokter dan Warto terfonis mandul bukti surat sudah dibaca Darman dan dimusnahkan agar orang lain tak mengetahuinya.


Betapa Sulit Memaafkanmu

Betapa Sulit Memaafkanmu

Score 7.9
Status: Completed Tipe: Author: Dirilis: 2022 Native Language: Indonesian
Karlina istri yang amat sayang suami harus menerima kenyataan yang pahit karena ulah suaminya dari awal pernikahan sampai memilki 4buah hati genderang perang selalu terdengar betapa sakit hatinya sampai suaminya meninggal tanpa pesan dan maaf untuknya. Seperti apakah dukanya ? Yuk kita simak bersama penderitaan Karlina

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset