Betapa Sulit Memaafkanmu episode 5

Pak Kandar Meninggal Dunia

Karlina melahirkan bayi cantik dan sehat, Darman sangat bahagia demikian Karlina  .Tiap pagi jalan-jalan sambil menggendong dedek Mike begitu panggilan namanya yang menangis kehausan dan segera diberi nenen sesampai rumah. Darman menyiapkan sarapan untuk istrinya dan ia yang menyiapkan keperluannya sendiri menjaga agar Karlina tetep sehat. Bu Kandar datang bersama bapak dan membawakan box bayi beserta kerodongnya.

Karlina        : ” Wow indah sekali boxnya berwarna ping ”

Bu Kandar  : ” Itu yang buat lekmu Rosikin loo…? ”

Karlina        : ” Terima kasih lek Rosikin, nanti kalau dedek Mike sudah tujuh bulan akan ke rumah nenek ”

Bu Kandar  : ” Cepat besar yo sayang lek Rosikin amat senang dan membuatkan box untuk dedek…”

Pak Kandar : ” Ibumu ingin kesini sebulan dan bapak besok sudah pulang karena mau nanam kacang panjang dan memelihara ikan, ohya tanahmu bapak buat empang untuk pelihara gurami…minggu kemarin habis panen lumayan keuntungannya bisa membelikan dedek anting-anting ”

Karlina        : ” Wah terima kasih kakek….dedek punya anting baru lagi..”

Bu Kandar   : ” Dan ini dari nenek..gelang mungil yang lucu dan ada krincingannya..”

Karlina        : ” Trima kasih nenek…dedek minta cum dulu….” . Bu Kandar mencium cucunya serta menggendongnya.

” Eeeehhhh..pipis…nenek di pipisin sama Mike…ayo ganti popok dulu ..habis ini kakek ya dipipisin..he.he…”, teriak bu Kandar kaget.

Pak Rozak ider membawakan pesanannya sayur sop dan daging, Karlina membayarnya sambil pesan untuk besok pagi.

Bu Kandar  : ” Mau masak sop hari ini biar ibuk yang masakin kamu sama dedek saja ya….”

Karlina duduk di teras sambil melihat pak Kandar menanam bunga untuk anaknya.

Karlina       : ” Kek itu kembang mawar samping rumah di Brebes…? ”

Pak Kandar  : ” Iya..bapak ambil sebagian untuk di tanam disini biar kamu teringat suasana rumah Brebes”

Karlina          : ” Terima kasih pak…” , sambil menyiram bunga-bunganya.

Bu Salamah lewat selesai belanja sambil menyambangi bu Kandar

Bu Salamah  : ” Kapan datangnya bu….? ”

Bu Kandar     : ” Barusan , wong berangkatnya habis Subuh…eh malah bisnya ngetem sudah kepancal nak Darman…”

Bu Salamah   : ” Pak Darman akhir-akhir ini berangkatnya pagi-pagi….”

Bu Kandar     : ” Tolong sama di jagain Karlina ya…sebentar…saya bawain bawang merah dari Brebes…”

Bu Salamah   : ” Kok malah ngrepoti ” Sambil berbisik Salamah bercerita tentang Darman yang masih lengket dengan Sumarti, Bu Kandar menampiknya dan mengatakan ” Sekarang sudah baikan lagi kan Marti sudah tak disni” Bu Salamah sadar tak baik menggosip karena memang bukan urusannya dan memohon pamit sambil mengucapkan  terima kasih oleh-olehnya.

Bu Kandar mendekati putrinya , ” Lina..kalau ada apa-apa tentang Darman tolong minta info pada bu Salamah dia baik sama kamu…” Karlina merasa tertegun pagi-pagi ibu sudah dapat kabar miring tentang Darman suaminya.

Karlina           : ” Sudahlah bu…tak usah didengar berita buruk apapun tentang mas Darman ..dengarkan saja..kasihan dedek Mike…”

Mereka masuk rumah, pak Kandar  sedikit mendengar pembicaraan  antara bu Salamah  dan istrinya  segera menyelesaikan taman  anaknya  dan menyusulnya ke dalam karena sudah selesai.

Karlina membantu memasak karena dedek Mike sudah tidur dan di keloni kakungnya.

Bu Kandar     : ” Betul…nak Darman sudah tak lengket sama Marti…? ”

Karlina            : ” Iya…ini buktinya dia sudah tak disini…”

Bu Kandar     : ” Kamu percaya begitu saja….? ”

Karlina           : ” Sudahlah bu… nanti ibu malahan sakit…Lina percaya kok 100% sama Mas Darman ”

Rupanya pak Kandar mendengarkan pembicaraan istri dan anaknya masalah Darman dan Ia akan menyelidikinya sendiri karena Ia tak percaya dengan Karlina, ketika Darman sudah pulang bapak sangat santai dan seolah-olah tak pernah mendengar masalah anak dan menantunya.


Sepuluh tahun berlalu Darman sudah memiliki tiga anak, dan mereka hidup rukun seperti rumah tangga lainnya, pak Kandar terserang penyakit asma dan sering kambuh akhir-akhir ini dan sering opname di rumah sakit Karlina mengajak ke rumah kakek dan neneknya , Mike sekarang sudah kelas tiga  sedang adik-adiknya Jali ( cowok ) kelas satu dan Sari baru masuk paud, jadi anak-anak Karlina dua perempuan dan satu cowok mereka amat lucu-lucu dan cantik serta ganteng seperti bapaknya. Akhirnya pak Kandar meninggal dunia karena sesak nafas, Lek Rosikin memberikan amanatnya juga pesan pesan pribadi yang hanya Karlina yang tahu.

Rosikin      : ” Sebelumnya bapak meminta maaf kepadamu….semua warisan diatas namakan anak-anakmu , karena kamu betul-betul menutup diri dengan rumah tanggamu , warisan ini Darman tak boleh tahu  karena kamu amat lemah dan terlalu sayang padanya hingga tak mau terus terang kalau Darman sudah punya empat anak dengan Sumarti dan tiga anak denganmu”.  Karlina terperangah bagai disambar petir mendengar Darman memiliki empat anak dengan Sumarti.

Karlina       : ” Masak….? jadi selama ini aku tlah dibohonginya….jahat sekali dia…pantas…?! ” Karlina berurai air mata dan menyesalinya hingga bapaknya menyelidikinya sendiri rumah tangganya sampai tak memikirkan kesehatannya.

Lek Rosikin  : ” Kalau bu Salamah masih hidup , dia yang tahu semua rumah tanggamu…”

Karlina          : ” Bu Salamah masih hidup dan tinggal di Leyangan ikut putrinya Wardani…”

Lek Rosikin  : ” Dia terlunta-lunta memikirkan kamu …sampai hayatnya dan harta warisnya Darman takboleh menikmati ” Karlina menangis meraung-raung bagaimanapun ayahnya tak boleh melihat dirinya menderita serta ibu, karena kesehatannya sekarang aku lek yang mengurusinya begitu katanya pada Lek Rosikin.

Lek Rosikin : ” Sampai sekarang mbakyu belum tahu dan jangan sampai tahu…”

Karlina menangis histeris mendengar cerita lek Rosikin sampai ibunya mendengarnya dan heran lalu memeluk Karlina, ” Sudah..sudah..nduk bapakmu sudah tenang…Lek Rosikin sudah menceritakan warisannya padamu..jadi iklaskan ya….?! ”

” Bapak …maafkan Lina…hu..hu…hu…..” tangis Lina dan Darman menuntunnya perlahan untuk melakukan trobosan adat keluarga yang ditinggalkan bersama suami dan anak-anaknya. Jenasah pak Kandar disemayamkan , Karlina selama seminggu di Brebes dan selalu diam dan diam saja meskipun kini dia sudah pulang masih menunjukkan rasa berkabung.

Darman        : ” Sudahlah dik…bapak sudah kembali pada Allah iklaskan saja…”

Karlina         : ” Karlina iklas mas…cuma dia tertekan karena polahmu…”

” Yah..karena kamu telah berselingkuh sama Sumarti sanpai memiliki anak empat, dia tahu semua mas….sementara aku kau bodohin selama ini…berharap keluarga Brebes tak mengetahui keadaanku sesungguhnya…” .

Darman        : ” Iya…memang aku akui…tapi anak-anakku dengan Sumarti juga butuh hidup…jadi aku sebagai suami harus merawatnya sampai sekarang…”  Tubuh Darman lemas karena semuanya telah terbongkar dan hanya bisa merenungi nasibnya saja.  Karlina amat kecewa karena Sumarti memiliki rumah yang mewah lain dengan keadaannya.

Karlina          : ” Inikah yang namanya adil…? dasar laki-laki…gombal….suka ngebo’ong….bapak mengawasi mas Darman dan tak percaya begitu saja…sampai ia meninggal air matanya masih mengalir akibat kebohonganmu dan aku mempercayaimu sedemikian rupa kau tipu…puas…puas kamu mas tlah membohongi bapak…karena dia laki-laki dan menyayangi ibuku dan ia sampai sekarang tetap tak tahu..apakah aku harus memberi tahu dia yang sudah tua…tentu tidak mungkin..biar cukup bapak saja yang tahu…pergi..pergilah bersama Sumarti cinta nafsumu” .

Karlina membuang semua pakaian Darman ke jalan depan rumahnya dan pintu tertutup rapat untuknya. Darman memunguti semua pakaiannya dan dimasukkan jadi satu kedalam sarungnya meninggalkan Karlina dan anak-anknya. ” Istriku Karlina..aku memang bersalah padamu…tapi aku masih sangat menyayangimu…menjagamu sampai hayatku aku akan tetap menyayangimu….begitulah tangis Darman yang membagi cinta tanpa kejujuran.

Darman menangisi nasibnya yang telah ia buat sendiri : ” Karlina istriku tersayang…tega kau mengusirku…sudah lima belas tahun kita membangun bahtera rumah tangga…aku memang jahat..tapi aku sayang padamu, bahkan cintaku padamu mengalahkan putihnya salju sampai sekarang aku tetap menyayangimu….” Air mata Darman menates sepanjang jalan. Sumarti bingung melihat suaminya berjalan tanpa menaiki motor.

Sumarti      : ” Kok jalan…mana motornya…?” Darman diam saja lalu tidur anak lakinya-lakinya yang sulung mengajaknya mainan di kasur…tapi Darman tak ada hasrat sedikitpun dan tetap membisu dan matanya yang selalu basah disekanya berulang-ulang.ditanya apapun oleh Sumarti dia tetap diam dan diam.

 


Betapa Sulit Memaafkanmu

Betapa Sulit Memaafkanmu

Score 7.9
Status: Completed Tipe: Author: Dirilis: 2022 Native Language: Indonesian
Karlina istri yang amat sayang suami harus menerima kenyataan yang pahit karena ulah suaminya dari awal pernikahan sampai memilki 4buah hati genderang perang selalu terdengar betapa sakit hatinya sampai suaminya meninggal tanpa pesan dan maaf untuknya. Seperti apakah dukanya ? Yuk kita simak bersama penderitaan Karlina

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset