CHUKO SI PEMBERANI episode 8

Bandar Lampung

Darman membawa masuk Chuko ke dalam penginapan karena mas Effendi sangat capek dan tak berani melakukan perjalanan di malam hari karena banyak begal ditempat-tempat yang sepi. Penginapan Negeri Baru Kalianda terlihat asri dan aman merupakan tujuan yang sudah di fikirkan sama mas Effendi . Telepon berbunyi dari Buliknya yang bernama Mariatun atau dipanggil bulek Atun yang tinggal di jalan Durian berada di Lampung Tengah .

Bulek Atun   : ” Sudah sampai mana kamu Pendi( Effendi )..? ”

Effeni             : ”  Ini masih di penginapan Negeri Baru Kalianda bulek….”

Bulek Atun   : ”  Kenapa ‘gak langsung ke Metro saja….atau lewat jalan trol… kan dekat dari  situ…”

Effendi           : ” Capek buleeek dan ingin tidur dulu…esok hari baru menuju Bandar Lampung  dan langsung ke arah Metro…?! ”

Bulek Atun    : ” Baiklah bulek nunggu di rumah saja…istirahat yang baik dan semoga esok hari bisa segera sampai di Metro..” .

Mas Effendi tidur nyenyak sementara Chuko membuang kotorannya di tempat yang sudah disediakan Darman, Malam hari Darman perutnya kelaparan dan ingin membangunkan mas Effendi tapi dia tertidur nyenyak sekali, terdengar sebelah kamarnya sedang memasuki kamar karena kemarin masih kosong dia menjatuhkan kopor karena keberatan dan sedikit berisik yang membangunkan mas Effendi dan melihat Darman sedang duduk di bad .

Effendi         : ” Kok kamu sudah bangun…kita memesan makanan yok perut kakak laper….”

Darman       : ” Malam begini apa ada yang jual makanan….? ”

Effendi         : ” Kita telepon saja operator dan minta dibelikan makanan…laper nih perut ” Mas Effendi menelepon operator hotel dan menanyakan persediaan makanan.

Operator      : ” Kalau malam seperti ini di penginapan cuma tersedia mie goreng dan teh hangat saja..bagaimana….? ”

Effendi         : ” Ya sudah aku memesan mie goreng dua dan es teh dua…ma kasih ya mas…” Mas Effendi mematikan telepon dan lima belas menit kemudian mienya sudah di kirimkan ke kamar mas Effendi yang kebetukan penginapnya berada di lantai satu dekat dengan dapur. Mas Effendi makan juga Darman.

Effendi         : ” Wah …kamu makan cepat sekali Darman, kamu lapar ya…… ? ”

Darman       : ” Darman tadi terbangun  terus lapar…tapi mas Effendi masih tidur…ya Darman duduk saja sambil memeluk Chuko yang habis pup” Petugas jaga penginapan menegur Darman yang memeluk Chuko karena membawa seekor kucing. Petugas tersebut melihat Darman yang waktu masuk membawa kucingwaktu mengantar makanan, makanya dia mengetuk pintu karena untuk memastikan saja.

Petugas        : ” Mas tolong kalau membawa kucing harap pupnya di buang di luar penginapan, jangan di buang di sini karena mengganggu keadaan ” .Mas Effendi meminta maaf kalau mengganggu karena pagi ini dia segera chek out setelah sarapan.

Effendi         : ” Maaf ya pak apakah jam enam makanan sudah bisa diantar ke kamar….? ”

Petugas        : ” Oh sudah mas…, jam setengah enam makanan sudah di antar…”

Effendi         : ” Baik …, terima kasih selamat bertugas ” Mas Effendi  memberikan tip atas ketidak nyamanan petugas , dan segera menutup lagi dan menyiapkan perjalanan selanjutnya .

Mas Effendi kaget mobilnya sudah bersih kembali sewaktu hendak menuju Bandar Lampung . Sepanjang perjalanan Darman bernyanyi menirukan lagu Wali yang benyajikan lagu Fatimah yang disukai mas Effendi bersama calon istrinya mbak Rukmini . Mas Effendi memandang Darman yang menyebut Fatimah berulang-ulang sehingga tak membosankan perjalanannya. Sekitar satu setengah jam mereka sampai di Bandar Lampung  dan beristirahat sebentar untuk menikmati pemandangan sambil menelepon bulik Atun yang ternyata sudah menuju ke Bandar Lampung untuk menjemput mas Effendi di Bundaran Gajah di persimpangan Jalan Jenderal Sudirman.  Mas Effendi mencari google map bundaran Gajah jalan Jendral Sudirman. Bulik Atun mengirimkan shareloc keberadaannya saat ini yang berada di Tugu Gajah Adipura . Mas Effendi berhenti di parkiran dan menjemput bulik Atun yang memakai kerudung orange sebagai tanda tampilannya.

Bik Atun berlari menuju mobil parkir yang sudah dilihatnya, dia menyeberangi jalan menjemput keponakannya yang dirindukan .

Effendi     : ” Paman mana bulik….? ”

Bik Atun  : ” Dia belum boleh pulang….”  Keduanya masuk mobil . Darman menyalami bik Atun.

BikAtun   : ” Ini Darman putranya bu Wasilah…..? ” Darman mengangguk sambil tersenyum ” Sudah kelas berapa…maaf bik Atun jarang berkomunikasi dan baru sekarang bisa, maklum bulik Atun tinggal sendirian di Metro karena Hamzah ikut bekerja di Taiwan mengikuti bapaknya. ” Lanjut bik Atun yang nampak kecil badannya.

 


CHUKO SI PEMBERANI

CHUKO SI PEMBERANI

Status: Ongoing Tipe: Author: Dirilis: 2023 Native Language: Indonesia
Chuko adalah seekor kucing Persia jantan yang nakal tetapi penurut sama majikannya , polah tingkahnya yang aneh membuat gemas para hewan dan khususnya para kucing yang iri pada Chuko. Tapi Chuko tetap tenang dan enjoy. Dia tak mau memamerkan bulunya yang mekar  dan indah, Chuko selalu melindungi sesama dari musuh-musuhnya. sehingga ditakuti semua musuh-musuhnya karena keberaniannya. Mari kita ikuti keberanian Chuko seperti apa sajakah....?

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset