Antara tahun 2007-2009
Aku kalau lagi teleponan sama aa itu sering sekali mendengar ada suara2 aneh berbunyi:
“Cekluk… Cekluk… Cekluk…!! ” begitu.
Kata aa itu suara kodok. Wah kodok seperti apa yang bisa mengeluarkan suara seperti itu yah?? Huah… Suaranya sangat nyaring. Jadi aku pacaran sama aa itu backsoundnya ya suara kodok
Aku sempat berkhayal membayangkan sosok si kodok kurang lebih seperti kodok di cerita Shrek, itu si Raja Kodok ayahnya Fiona itu…
Aku pun memberinya nama si Pangeran Kodok…
Oktober 2009.
Saat dua minggu aa ke tempatku itu, kami sempat jalan-jalan ke mall di kotaku. Aa bermaksud ngasih aku hadiah ulang tahun gitu… Hehe…
Saat itu aku melihat boneka kodok keropi warna hijau itu… Tiba-tiba aku teringat si Pangeran Kodok, jadi yah sudah aku minta hadiahku boneka kodok itu saja
2010 dst….
Saat aku sudah tinggal dengan aa akhirnya aku memang mendengar sendiri suara si Pangeran Kodok. Terutama kalau musim hujan…. Suaranya memang sangat keras. Sepertinya sih ada di belakang dapur gitu.. Pantas di telepon saja terdengar sangat nyaring kok. Tapi aku ga pernah melihat wujudnya sih. Lagian kurang kerjaan apa malam-malam hujan-hujanan keluar nyari kodok
Fast Forward 2016..
Aku ingat sedang membaca cerita Jeritan Malam di Kaskus saat itu. Anakku sudah tertidur lelap. Suamiku masih kerja belum pulang…
Tiba-tiba…
“Byur…!”
Eh? Ada suara kecebur air di kamar mandi! padahal tak ada siapa-siapa lagi di rumah! Fyi, aku menempati satu rumah kontrakan milik mertuaku di sini. Jadi ya kalau suamiku belum pulang cuma ada aku dan anakku saja di rumah…
“Byurrr..! Kecipak-kecipak!”
Ampun dah! Ga lagi-lagi deh baca cerita horror malam-malam sendirian! Kenapa kayak ada “seseorang” lagi berenang di bak kamar mandi sih??
Aku mengeraskan volume TV agar bunyi-bunyi itu tersamarkan. Lalu aku tidur memeluk anakku sambil meng sms aa:
“Yank masih dimana?”
“Masih bongkar ayam say… Kenapa? Titip martabak kah?”
“Nggak… Kamu cepat pulang, eneng takut”
“Waduh… Baca-baca doa neng, yaudah aa bentar lagi pulang kok. Jangan lupa kunci pintu dan jendela yah”
Yah. Aku mendengarkan musik di hp ku dan akhirnya tertidur, sampai ga sadar waktu suamiku pulang…
Pagi harinya, aku menengok ke kamar mandi… Tak ada apapun. Tak ada siapapun… Namun…
Ada gumpalan warna putih di pojokan bak air! Aku membangunkan suamiku karena takut. Gumpalan itu tidak ada sebelumnya. Aku sudah berpikir yang macam-macam dan aneh-aneh.
“A… Aa…! Banguuunnn!”
“Hoammmhhh!! Apa sih neng?”
“Coba lihat di kamar mandi itu ada apa!”
“Ada apa?”
“Coba lihat yuk…”
Aku menarik tangannya ke kamar mandi…
“Itu… A…”
“Hahaha… Itu mah telur kodok neng. Kirain apaan…”
Aa ngeloyor lagi ke tempat tidur.
“Lah terus ini gimana a?”
“Yaudah dibuang aja, atau dipiara sekalian noh di bak mandi”
“Iiihhh yeye(jijik) banget!” aku cari kayu dan kusodok-sodok itu gumpalan. Di luar dugaan ternyata lembek dan lengket, jadi mudah saja aku membuangnya jauh-jauh…
Jadi yang semalam berenang di bak mandi itu si pangeran kodok?
Berarti aku salah selama ini! Dia bisa bertelur yang artinya dia itu betina. Berarti yang benar bukan pangeran, tapi putri kodok…