Cinta Monyet Bersemi Di Putih Abu-Abu episode 29

Chapter 29

***1 tahun kemudian***

Udah gak terasa udah 1 tahun lebih, kini gue dan keluarga tante ailin udah pindah ke ruko. Rumah tante masih ada beberapa barang yang tersisa dan rencana di jual kalau ada yang tawar. Jam 8 pagi dimana lagi siap buka restaurant, saat itu gue sedang benerin lampu dekat pintu masuk.
“klenting..” bunyi bel pintu yang terbuka.
“masih belum buka, 1 jam lagi baru buka…” ucap gue tanpa lihat orangnya.
“beuhhh belagu lo do… “ yang ternyata reka dan gue pun langsung nengok, tapi reka gak sendiri dia bareng shanty.
“eh lo rek.. shan… cieee tumben ber2an” ledek gue.
“sibuk gak? Gue mau ngobrol bentar sambil nunggu buka haha” sambung shanty.
“ngak kok.” Gue, reka, dan shanty duduk dekat jendela,
“hmmmmm.. do. Lo masih kontak-kontak cia?” tanya shanty.
“udah ngak shan.. semenjak itu gue dah gak kontak cia, takut ganggu hubungan andri sama cia.” Jawab gue senyum.
Kami pun ngobrol sana sini, termasuk kabar gue dan lain lain.
“do… lo tau gak andri pindah ke ausi, di tambah cia lagi sakit” ucap shanty
“wow… kapan baliknya, haha paling sakit kangen di tinggal pindah, gak ada urusan sama gue kali.” Gue bingung maksud shanty apa.
“dah ikut bentar liat cia, lagian gak jauh juga kan dari sini nanti gue certain di mobil” perintah shanty.

Akhirnya gue pun ikut setelah pamit ke om tante, di dalam mobil shanty bilang hub andri dan cia gantung karena andri turutin kemauan orang tuanya dan ninggalin cia. Shanty bilang cia sakit ginjal gejalanya udah dari pas sekolah tapi masih bisa di atasin, dan 6 bulan belakangan ini cia harus cuci darah setiap minggu sambil tunggu ada yang donor ginjal ke dia, tapi sampai saat ini belum ada yang cocok. Dan cia merasa andri ikut pindah karena gak mau sama dia yang berpenyakitan, dan harapan bisa nemenin cia sampai sembuh cuman andri, tapi apa daya andri pergi.
“Tuh do.. cia di teras atas” reka nunjuk
Kelihatan dari dalam mobil itu cia duduk di kursi roda, dan pandangannya ke rumah andri yang udah kosong.
“kok pakai segala kursi roda?” tanya gue.
“cia down do, dia gak mau makan, dia seperti gak harapan untuk sembuh, jadinya tubuhnya lemah buat berdiri” jawab shanty sampi berkaca-kaca.
“gue gak mau teman baik gue kayak gitu do, gue dah rayu dia gak peduli”
“makanya gue bilang ini semua ke lo do, siapa tau lo jadi harapan cia” ucapnya lirih
“ngak mungkin lah, hati dia kan cuman buat andri bukan gue hhee/” jawab gue hindar.
Gue suruh reka lebih dekat sama rumahnya, kini gue bisa liat jelas cia yang duduk di kursi roda, kelihatan sekarang cia lebih kurus dari sebelumnya. Tatapan mata yang kosong, shanty seperti benar, dia kelihangan harapan yaitu andri. Itu buat gue sedih dan gak tega.
“do.. lo masih ada rasa gak sama cia?” tanya reka, gue diem sesaat.
“huff…gimana ya. sebenernya gue masih reka, shant, perasaan itu masih tersimpan rapih walau pernah pecah” jawab gue.
“kalau gitu lo harus ikut besok jenguk dia ya, bareng sama gue” tegas shanty.
“haaa.. tapi…”
“gak da tapi-tapi ah..” tegas shanty.

Dan akhirnya gue ikut, reka antar balik gue lagi ke resto, dan kepikiran cia. Beban psikologisnya begitu besar, bisa-bisa cia gak sembuh, gue pun gak konsen apa yang harus di lakukan besok jengguk cia. Gue juga kepikiran seseorang yang dulu penting dalam hidup gue, sekarang bernasib seperti itu. Terlinta wajah yang tirus, tapi tak bisa lepasin daya tariknya yaitu pipinya. Perasaan masa lalu kini timbul lagi walau keadaan cia berbeda.


Cinta Monyet Bersemi Di Putih Abu-Abu

Cinta Monyet Bersemi Di Putih Abu-Abu

Status: Completed Tipe: Author: Dirilis: 2015 Native Language: Indonesia
Sebuah cinta monyet yang tumbuh saat masuk Masa Orientasi Siswa (MOS) di SMA.Banyak siswa cantik yang mengikuti MOS saat itu , tapi pandangan Edo hanya tertuju pada satu gadis.....Siapakah gadis itu..? yuk dibaca cerita lengkapnya dibawah ini!

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset