Dunia Misteri episode 21

Ratmi Terselamatkan

Nazarudin dan Ratmi tubuhnya menggelepar -gelepar di ruang tamu yang kursinya sudah disingkirkan , Ratmi yang tubuhnya mengeluarkan uap putih dan bercampur menghitam hingga nampak kelabu. Yitno disuruh Masrul untuk mengambil es batu dan direndam dengan air satu ember besar , lalu Masrul dan Tantowi memegangi Ratmi sambil mulutnya komat-kamit membacakan ayat suci yang membuat Ratmi melemas dan kakinya masuk ke ember yang menyerap asap hitam. Nazarudin yang telah membaik membantu Tantowi memegangi kaki istrinya dan menenggelamkan dalam air begitu kata Masrul. Yitno yang mulai memegang kakak iparnya sambil memijit-mijit kepala yang mengeluarkan asap hitam, melihat seperti itu Tantowi melindungi Yitno dan berada dibelakangnya. Masrul sekuat tenaga mengatakan ” Allahumma sholli ‘ala sayidina muhammad”  sepontan tubuh Ratmi kewer-kewer dan lemas.

Nazarudin dan Yitno mengangkat tubuh Ratmi yang lemas kekamarnya .

Masrul     : ” Teruslah membacakan Sholawat sampai kyai Tantowi masuk dalam kamar ” Yitno dan Masrul menyingkirkan ember dan membuang airnya sedangkan es batunya disisakan sebagian.

Tantowi  : ” Masrul…. awaaaas….” Dengan sigapnya Masrul menangkap kain kendit yang mencoba mengikatnya , dengan dibantu Tantowi kendit tersebut menghilang musnah bersama uap hitam. Tantowi dan Masrul mengucap Alhamdulillah lalu membaca alfatikah bersama Yitno dan Nazarudin. Badan Ratmi yang sekarang nampak kurus sekarang muntah-muntah tapi tak ada yang dikeluarkan hanya hak …hok..hak…hok saja. Yitno dan Nazarudin terbengong-bengong menyaksikan apa yang barusan terjadi tetapi Nazarudin ingat pesan Masrul dan Tantowi tak boleh mengatakan apapun kecuali hanya mengatakan “Subhanallah ” ataupun Masyaallah bila amat heran serta kaget.

Ketika bangun Ratmi tersenyum dan memandang suaminya dan sempat mengatakan” Mas…Laila mana…?” tapi Nazarudin heran karena mata istrinya melotot ke arahnya…Nazarudin berteriak memanggil Masrul dan Tantowi..: ” Pak Kyai….pak kyai…..tolong istri saya aneh lagi…!!” Tantowi dan Masrul yang masih bercerita dengan Yitno langsung menuju arah kamar dimana mata istrinya Ratmi langsung terbelalak memandang Tantowi dan Masrul.

Ratmi bangun dan mengamati Masrul dan Tantowi yang terdiam , karena ingin mengawati apa yang akan dilakukan Ratmi terhadap mereka berdua ataupun berjaga-jaga untuk menghadapi segala kemungkinan yang dilakukan Ratmi. Masrul dan Tantowi mulutnya komat-kamit secara bersamaan dimana secara tiba-tiba Ratmi tangannya mengeluarkan api yang hendak membakar muka Tantowi dan Masrul tapi angin telah mematikan api tersebut dan Ratmi amat marah dan tertawa melengking yang terdengar sampai tetangga-tetangga pada keluar menuju rumah Yitno.

Tetangga 1   : ” OOO…ada pengobatan …biasa….”

Tetangga 2   : ” Semoga berhasil …..”

Tetangga 3  : ” Bismillah saja…”

Beberapa tetangga mencari-cari keberadaan kyai yang melawan Ratmi yang sudah delapan kyai undur diri dan tak tahan akan kejahatan mahluk yang mendiami raga Ratmi…

Masrul dan Tantowi mengejar sesosok bayangan yang keluar rumah Yitno menuju depan rumah yang cukup lapang. Makluk yang memiliki lidah panjang dan jengger ayam yang berwarna merah tua serta terdapat bercak luka yang sudah menghitam menandakan bahwa ia sering bertarung . Mahluk tersebut mulutnya  bak ular yang mengeluarkan api yang membara . Lidahnya yang panjang  hendak  melilit tubuh dan membantingnya . Tantowi meloncat-loncat kanan kekiri dan sebaliknya, Masrul menghantam kepala mahluk tersebut  dengan sabuk andalannya sedangkan Tantowi memenggal lidah yang selalu menjulur dan menangkap lalu melilit lawan….tapi kali ini lidah itu telah dipotong  oleh Tantowi bersamaan adzan maghrib menggema dan Masrul serta Tantowi berucap dengan lantang ” Kunfayakun ” maka mahluk tersebut terbakar bersamaan suara petir menggema lalu hujanpun turun dengan derasnya . Masrul dan Tantowi langsung menuju masjid yang terdekat, Yitno bersama masyarakat setempat mengikuti Masrul dan Tantowi menuju masjid sementara Nazarudin  menjaga istrinya dan shollat di rumah. Jasad mahluk tersebut sudah musnah dan Ratmi pun terbangun tapi dia belum kuat untuk berdiri.

Masrul didaulat menjadi Imam masjid sedangkan Tantowi dimohon memberikan tausiyah keagamaan sampai Isyak selesai. Sampai rumah Yitno termyata Ratmi sudah duduk dan disuapi bubur kacang hijau yang lewat di rumah dan mereka semua mendapatkannya. Masrul dan Tantowi amat lega dengan selesainya kasus Ratmi. Nazarudin mengucapkan beribu terima kasih karena sudah menolongnya.

Masrul     : ” Sebenarnya kyai lainya bisa menolongnya  cuma kureng yakin saja ”

Yitno        : ” Tapi mereka tak melihat mahluk aneh tersebut…juga lidahnya yang panjang…wuuiiiih menjijikkan sekali ”

Masrul     : ” Maka perbanyaklah shollawat agar tenang hidupmu…orang yang banyak membaca shollawat otomatis shollatnya diperlancar dan tak akan malas melakukannya ”

Tantowi   : ” Dan janganlah melakukan syirik karena syirik itu mencelakakan diri sendiri…”

Yitno        : ” Saya ingin ikut belajar ilmu tersebut…”

Masrul     : ” Jagalah Shollatmu dulu itu yang terpenting ..soal ilmu itu gampang dan tergantung bagaimana sholatmu , karena didalam Islam itu hanya ada enam rukun yang harus dilakukan setiap hari yang pertama membaca syahadat dan itu sudah engkau lakukan pertama kali , yang ke dua Shollat yang wajib kau lakukan setiap waktu yang ketiga zakat agar kamu tidak pelit membagikan rejekimu kepada siapapun dan tanpa pamrih sedangkan yang keempat Puasa karena dengan berpuasa kamu akan sabar menerima ujian hidupmu dan yang terakhir kamu Berhaji itupun apabila mampu. Jadi percayalah bahwa Islam itu mudah.

Yitno      : ” Tapi banyak yang mengatakan Islam itu sulit…harus bisa membaca Al Qur’an…padahal banyak yang tak bisa membaca Alqur’an ”

Masrul   : ” Ini…ini yang menjadi ganjalan selama ini….kalau Allah memberikan catatan , sms istilah sekarang menggunakan bahasa Arab serta memerintahkan Nabi dan Rosulnya dengan bahasa Arab dan yang belum bisa bahasa Arab mereka mau menterjemahkan sehingga mereka mengetahui makna serta maksudnya, tetapi bagi mereka yang kurang memahami maksudnya isi dari masing-masing surah dan ayatnya mereka harus belajar mendalaminya dan harus mengerti membacanya. Bahkan dari mereka malah ada yang mencoba membuatnya barang satu ayat tetapi mereka semua tak bisa. Apakah engkau tak ingin berbicara dengan Tuhanmu ..? karena  hanya orang tertentu yang Allah pilih berkomunikasi…aku yang cinta Allah juga kekasih Allahpun tak tahu bagaimana Allah berkomunikasi kepada kita selama ini. Tetapi dengan adanya keyakinan kita akan berkomunikasi setiap saat percayalah Allah selalu bersama kita dalam keadaan bagaimana karena Allah tak akan mengantuk dan Allah tak akan tidur. Kita berbicara dalam hati pun Allah mengetahui karena Allah Maha mengetahui. Karena AlQur’an adalah kitab terakhir yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir yang terlengkap yang merupakan tuntunan hidup kita.

Istri Yitno pulang dari ayahnya bersama anak-anaknya dari Trenggalek melihat kakak iparnya sudah duduk dan menemani tamu-tamunya amat bahagia , Yitno memperkenalkan istrinya kepada masrul dan Tantowi sambil mengeluarkan oleh-oleh tempe keripik dan alen-alen khas Trenggalek. Jam sebelas malam Tantowi dan Masrul pamit pulang ke Kaliwungu dan dioleh olehi kripik tempe yang kebetulan membawa banyak sekali. Fatimah mendapat telepon dari Suaminya  Masrul kalau subuh sudah berada di rumah dan saat ini sedang berada di Tuban , Umiyatul sudah menanti kepulangannya karena mendapat tugas dari sekolahnya. Masrul yang menyetir sedangkan Tantowi beristirahat sambil meminum wedang jahe untuk penghangat tubuhnya , karena lewat jalan tol perjalanan menjadi lancar tetapi sampai Kaliwungu angin bertiup kencang


Dunia Misteri

Dunia Misteri

Status: Ongoing Tipe: Author: Dirilis: 2020 Native Language: Indonesia
Masrul pekerja yang gigih dia seorang wiraswasta yang sering luar kota dengan menghidupi empat orang anaknya, dengan mengorder kecap cap orang tua Masrul membantu memasarkan atau bawaan apa saja yang ia dapat dengan murah dia beli dan dijual ke daerah-daerah yang amat membutuhkan pelan tapi pasti Masrul mengais rezeki . Berbekal mobil pick up dari warisan mertua istri Masrul dan SIM yang ia miliki sewaktu bekerja sebagai sopir angkot, Masrul memutuskan usaha sendiri , Fatimah istrinya tak melarang karena suaminya selalu jujur , hasilnya lumayan pendapatannya tunai, kadang Masrul ndongkrok dari pasar ke pasar menjual ketela pohon atau sayuran yang Ia beli di Weleri dijualnya ke Semarang tepatnya dipasar Johar ditemani Iskandar keponakannya yang kadang membantu menjadi sopir jika Masrul capek. Iskandar keponakan dari istrinya sangat senang bekerja menemani pamannya yaitu Masrul. Bila hari Jum'at selalu shollat jum'at di masjid mana saja yang ditemuinya dan mengaji sambil istirahat, tidurnya di mobil kadang di losmen kalau keuntungannya banyak sebagai pembuang penat saja. Jika kecap dan jualannya habis mereka baru pulang. Istrinya Fatimah tak punya fikiran macam-macam jika uangnya habis dia mengambil di ATM yang selalu di isi Masrul tiap harinya.....

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset