Pagi ini Umar berangkat menuju Makam Jannatul Baqi setelah semalam berada di Raudhah suatu tempat Rasulullah SAW beribadah, sholat, menerima wahyu, berdakwah dan juga tempat sholat para sahabat, karena akan kembali ke Mesir tempat kampus Al Azhar yang naik Bis karena akan melakukan napak tilas begitu kata Umar kepada bapaknya .
Umar : ” Pak, mana ibu….?”
Masrul : ” Ada…ini ibumu…” Umar malah menangis mendengar suara Fatimah ibunya.
Fatimah : ” Lo….kok malah nangis to le…….?!”
Umar : ” Umar minta doanya Ibu… karena jelang ujian tahun ini…”
Fatimah : ” Tentu nak….ohya..kemarin Imaniar dan keluarganya mampir ke rumah yang mengabarkan Imaniar sudah diangkat menjadi pegawai negeri…”
Umar : ” Alhamdulillah….terus apakah Imaniar di mutasi bu…masalahnya kemarin waktu Umar telepon katanya akan dimutasi…”
Fatimah : ” Imaniar bersama KH Harun Al Rasyid dan istri cuma mampir sebentar karena masih ada pengajian yang nimbal/tambahan.
Umar dan rombongan menyusuri laut Merah yang penuh kisah penyelamatan kaumnya Nabi Musa AS yang dikejar tentara Raja Fir’aun waktu itu dan sambil menulis kisah perjalanannya bersama para Mahasiswa S2 dari Madinah kembali ke Al Azhar selama dua hari dan mengambil dokumen sebagai bahan Tesis kelulusannya. Cuaca di tepian laut Merah yang lumayan panas dan bercampur dengan gurum pasir yang gersang membuat tangan lengket. Umar terselamatkan karena memakai pakaian dari negeri Arab yang berjubah dan merupakan kebiasaan pakaian bangsa Arab yang paling nyaman.
Umar membaca pesan lewat WA dari Sarah yang menanyakan kabar serta kegiatannya hari ini. Umar menelepon Sarah yang amat kaget dengan panggilan itu dan merijecknya karena belum siap. Lalu Sarah mengirimkan foto kalau ayahnya Maskur meninggal karena sakit tua dan sudah tiga bulan tak bisa jalan.Melihat foto tersebut Umar semakin penasaran lalu menghubunginya lagi dan kali ini Sarah menerimanya dengan menangis tersedu Sarah meminta maaf kepada Umar kalau dirinya masih dalam suasana berduka. Umar mengucapkan rasa berbela sungkawa atas meninggalnya Haji Maskur orang tua kandung Sarah Spd dan menelepon Laskar PII ( Pemuda Islam Indonesia ) perwakilannya untuk melakukan takziah ke Majene dan menelepon KH Asrori mengirimkan ucapan dan bunga duka ke rumah Sarah
Laskar PII yang berseragam Merah Putih menghadiri pemakaman Almarhum Haji Maskur, Karangan bunga dari Umar membuat Sarah menangis karena terharu , guru-guru dan pedagang kain memadati rumah mendiang Haji Maskur yang ditinggali Sarah dan beberapa anak kos.
Umar menelepon bapaknya yang berkeinginan Menikahi Sarah.
Masrul : ” Terus bagaimana dengan Imaniar…? ”
Umar : ” Imaniar tetepUmar nikahi tapi setelah menikah dengan Sarah dulu…”
Masrul : ” Waaah…kau ambil semua wanita itu…..” Fatimah yang mendengar pembicaraan itu ikut nimpahi
Fatimah : ” Kacang gak ninggal lanjaran…persis Kongnya almarhum yang waktu kecil dikudang-kudang menjadi seperti Ia…” celetuknya. Umar mendengar ibuknya Fatimah dan berharap restu darinya , Fatimah juga sayang pada Sarah yang waktu itu pernah nyantri di rumahnya. Masrul berbicara serius karena mendapat permintaan anaknya Umar lewat hape.
Masrul menyampaikannya kepada istrinya kalau akan meminta teman Tantowi untuk bertandang ke KH Harun Al Rasyid pendiri pesantren Nurul Huda Batang .
Fatimah : ” Iya pak itu lebih baik “.
Masrul bersilaturahmi ke pondokan Al Hadis untuk membicarakan niatan Umar bersama Munajad dan Iskandar yang disambut Tantowi dengan gembira , Kyai Tantowi bersedia dan akan ke Kaliwungu besok sore dan langsung menuju Batang. Sementara Umar menyampaikan hajadnya ini kepada Sarah yang diterima dengan lapang dada dan menyambut kedatangan Masrul sekeluarga dengan hati gembira.
Umar hatinya lega karena wanita yang dicintainya kedua-duanya bersedia dinikahinya. Umar yang diminta menjadi imam di kampusnya memberikan dakwah tentang Akhir Jaman yang mendapat tepuk tangan karena di jadikan tauladan kelulusan tahun ini.” . Umar mengutip pendapat Muhammed bin Salman bahwa Al Quran adalah Sumber Konstitusi Arab Saudi dimana misi Muhammed Bin Salman Jadikan Arab Saudi seperti Eropa merupakan Bukti Kebenaran Hadis Nabi.
Pengumuman putra mahkota menetapkan jarak, pemutusan mendasar dengan Wahabisme dan merupakan perubahan arah ideologis yang nyata, dalam arti bahwa ia mendukung jalan lain untuk interpretasi langsung Al-Qur’an dan hadits, tanpa mengkhawatirkan aliran pemikiran yang berbeda dan para ulama yang memalsukan pemikiran Islam Wahabi. Ini seperti mengatakan bahwa Arab Saudi memilih Quranisme, arus pemikiran yang menolak otoritas hadits dan mendukung reaktualisasi interpretasi sebagai fungsi waktu, pengetahuan dan budaya. Al-Qur’an mendukung bahwa setiap negara dapat memiliki Islamnya sendiri, yang dibudayakan oleh budaya yang menyambutnya. Muhamed Bin Salman memahami bahwa Islam, sebagaimana dipahami dan dikenal saat ini, merupakan penghambat pembangunan dan modernitas. Tanpa kemauan politik dan kekuatan politik, reformasi Islam tidak dapat terjadi.
Tantowi bersama Fatimah dan anak-anaknya ke Ponpes Nurul Huda di Batang yang disambut Baik oleh KH Harun Al Rasyid dan Istri , Imaniar masih mengajar tambahan sore hari karena klas sembilan merupakan tanggung jawabnya untuk menuju tingkat Sekolah Menengah Atas…dan perjalanan pulang dari Boja yang dijemput Sholeh adiknya. Imaniar memberikan salam kepada tamunya dan segera mandi lalu menemani calon mertuanya. Masrul yang dibantu Tantowi menyampaikan hajad Umar yang didengarkan Imaniar secara langsung. Imaniar menunduk malu karena merasa sedih dan melelehlah air mata bening di matanya yang teduh. Fatimah memeluk Imaniar yang matanya berkaca-kaca.
Imaniar : ” Ayah….Ibu…Imaniar sudah menerima kabar dari kak Umar tadi malam…dan Imaniar tetap menerima hajad kak Umar untuk meminang kak Sarah lebih dulu karena pernah berucap janji pada ayahnya kak Sarah ”
Harun : ” Apakah kamu sudah kenal dengan Sarah…putriku…? ”
Imaniar : ” Sudah ayah , tapi hanya sesaat saja …..dia adalah kakak angkatan ketika lulusan dan Imaniar masuk…sebagai mahasiswa baru ” terasa isak tangis Imaniar tak terbendung dan meledaklah tangismya.
Umar diwisuda sebagai lulusan terbaik di Kairo dan di dampingi KH Asrori SAg yang menjadi youtuber dengan Icon Umar terkenal di Kairo memberikan dakwahnya yang pertama setelah lulus S2 di Universitas Al Azhar karena ketampanannya Umar amat terkenal sampai foto-fotonya beredar di jagat internet tak membuatnya sombong malahan santun terhadap masyarakat yang mengenalnya . Dengan memakai gamis dan bersorban kotak-kotak merah Umar berfoto bersama Asrori manajemennya di Makam Piramida di spink dan lain-lainnya, Umar tampak ganteng serta gentle dan berfoto bersama Almamaternya .
Sarah sedang mengadakan selamatan nujuh harinya bapaknya Maskur ketika Umar sudah sampai di Jakarta dan hendak menuju Semarang tinggal menunggu pesawatnya saja.
Sarah : ” Kak Umar…..Assalamualaikum….kaget Sarah…kak Umar ganteng sekaliiii…ups..maaf..” Umar tersenyum karena masuk di youtubenya sedang memasak bersama-sama ibu guru dan tetangga ikut terekam.
Umar : ” Kak Umar akan ke Semarang dulu dan setelah itu baru ke Majene…sehat selalu ya adik Sarahku..” demikian kabar dari Umar dan tak lupa menghubungi Imaniar yang masih mengajar di SMP Boja 1.
Sarah menjadi candaan ibu-ibu yang memasak…, dengan agak malu-malu Sarah masuk ke kamar dan memvideokan acara memasak. Imaniar amat senang dengan kedatangan Umar dan Ia berkeinginan menjemputnya di Bandara tapi KH Harun Al Rasyit tak memperbolehkan biar menunggu kedatangannya sampai selesai tanggung jawabnya yang seabrek. Imaniar menyadari keadaan ini dan merelakannya. KH Asrori langsung pulang ke perumahan pondok IAIN Walisongo Jrakah karena amat rimdu dengan keluarganya.