Kamar Umar kini sudah besar, karena sudah diperbaiki oleh beberapa tukang
Sarah : ” Wah…lapang sekali sekarang kak….aku tambah betah disini…”
Umar : ” Ya…Alhamdulillah…oh ya Sarah apakah engkau sudah pamit akan mengajar di Kaliwungu pada kepala sekolah juga diknas karena mengikuti suami…?”
Sarah : ” Sudah…sudah kak, kepala sekolah sudah acc dan sudah ada guru yang menggantikan Sarah….”
Umar : ” Bearti kita segera pamitan nantinya….ini ada surat dari sekolah Umiyatul MAN 1 Kaliwungu memanggilmu mengajar di sana….”
Sarah : ” Alhamdulillahirobbilalamin…..ternyata kepala sekolah mengabulkan permintaanku, yang sebenarnya di Majene masih membutuhkan tenaga guru disana ”
Umar : ” Kita akan ke Majene lagi bulan Puasa untuk memperingati Nuzulul Qur’an di sana atas pesanannya Kyai Yusuf Iqbal ” dan tempatnya di lapangan dan aku belumtahu tempatnya ”
Sarah : ” Owh…, itu lapangan sekolah aku….kakak sudah pernah ke sana waktu mengadakan sholat subuh dan air laut yang tiba-tiba naik dan kembali surut setelah shollat subuh berlangsung, tapi sangat menggemparkan waktu itu karena ada gempa lokal dan kita terselamatkan , dan berkat manusia berkepala ikan yang sering sering dijumpai nelayan setelah melaut ( baca episode 15 ).
Kyai Yusuf Iqbal sangat berharap sekali kehadiran Umar, maka Kyai Asrori mengangendakan acara ini sambil memperingati Nuzulul Quran sekalian membahas Malam Lailatul Qadar dan Undangan sudah tersebar . Anggota PII sudah di kontak Kyai Yusuf Iqbal yang anggota DPRD untuk mengamankan kehadiran ustadz Umar. Untuk iastirahat Umar akan ditempatkan di rumah kyai Yusuf Iqbal dan anggota PII diistirahatkan di Hotel Kamaru milik paman Sarah ysng bernama Haji Sadeli . Umar juga diundang untuk memberikan dakwahnya di Kaliwungu karena untuk menyambut Nuzulul Qur’an di Masjid Al-Muttaqin Kaliwungu yang tumplek blek yang menghadirinya termasuk Keluarga besar Imaniar yang duduk berdampingan dengan Sarah dan Ustadz Umar Al Zailani. Masrul amat bangga sekali melihat putranya yang lulusan Kairo dan IAIN Walisongo Semarang.
Kini saatnya Umar menuju Majene dan Kyai Asrori sudah mengontek anggota laskar PII baik yang berada di Ujung Pandang maupun di Majene .
Sarah : ” Kak sekalian kita nanti pamit ya sama sekolahan tempat Sarah mengajar juga mengambil buku – buku kerja Aku ya….?”
Umar : ” Iya..nanti biar dipaketka saja lebih dahulu buku-buku dan segala keperluan perangkat mengajarmu ” . Di Bandara Hasanuddin sudah ramai pengikut Umar dan Achmad gemetar badannya serta panas dingin menyaksikan masyarakat menyambut Umar kakanya tersayang sambil menggandeng tangan Sarah yang diliput youtube dai kondang KH Umar Al Zailani M Ag Official yang di prakasai Kyai H Asrori berlangsung secara live. Siti Khotijah dan Fatimah dadanya berdegup kencang dan mendoakan Umar anaknya agar lancar mengemban tugas mulia ini . Meskipun hanya transit saja sebentar tetapi wartawan ada yang diizinkan masuk untuk menemui Umar dan berrwawancara sebentar tapi pecinta Umar berharap Umar memberikan salamnya saja tapi tak mungkin karena Umar masih menunggu transit malah akan memperlambat perjalanannya . Asrori meminta pada penerangan Bandara Hasanuddin untuk memberikan mignya untuk Umar agar bisa berbicara ke penggemarnya, dan petugas mengijinkan hanya dua menit saja untuk berbicara secara langsung dengan laskar PII yang menahan semua penggemar Umar agar jangan menerobos yang akan membuat kacau acara nantinya dan Umar meminta untuk langsung menuju Majene . Bandara Tampa Padang yang berada di Kecamatan Kaluku kabupaten Mamuju Barat sudah dipenuhi pecinta ustadz Umar dan istri nya Sarah yang segera berangkat lagi menuju Mamuju .
Sekitar satu jam pesawat Garuda telah mendarat di Bandara Tampa Padang yang sudah dikelilingi laskar PII yang sudah disiapkan mobil penjemputan menuju Majene kerumah KH Yusuf Iqbal . Seperempat jam mereka tiba di kediaman KH Yusuf Iqbal anggota DPRD Kabupaten Majene . Kamar sudah disediakan dan sudah rapi , hotel Kamaru mengirimi makanan siang tetapi karena sudah makan siang di pesawat maka bu Yusuf menyimpannya di lemari makan . Dan nanti jamuan buka puasa di kirimkan fihak hotel Kamaru . Haji Sadeli datang menemui keponakannya yang terkecil karena akan mengantarkan Sarah mengambil buku-buku yang akan dikirimke Kaliwungu bersama kakak nya Jamaludin dan memasukkan ke kotak kardus besar untuk segera dipaketkannya . Sarah sudah lega karena buku-buku penting sudah dikirimkan tinggal acara nanti malam yang akan dilaksanakan setelah shollat Taraweh yang menjadi Imam KH Umar al Zaelani M Ag . Hidangan buka puasa sudah tersaji terdapat ikang bakar mereka hafal dengan kegemaran Umar yang disorot kamera official youtubenya , nampak Umar dan Sarah menikmati buah kurma dan meminum kolak selanjutnya mereka shollat di musholanya Kyai Yusuf Iqbal dan sekalian menjadi imam sholat maghrib. Umar sangat senang dengan hidangan ikan bakarnya yang segar dan nikmat merupakan ciri khas dari Sulawesi Barat.
Mereka menuju Masjid Besar Majene untuk menjalankan shollat taraweh bersama Umar…penuh sesak masjid yang begitu besar masih menambah ruangan di lapangan.
Umar : ” Assalamualaikum saudara saudariku tercinta semua sebangsa dan setanah air, Dalam tradisi Islam, Nuzululqur’an terjadi pada 610 M, saat Nabi Muhammad menerima wahyu pertama dari Malaikat Jibrīl, sebagai awal dari turunnya ayat-ayat Al-Qur’an. Peristiwa ini terjadi di Gua Hira, di kaki Jabal Nur, dekat Makkah. Malam Nuzulul Qur’an adalah malam istimewa yang digunakan untuk memperbanyak amalan dan doa.
Lantas apa saja amalan yang sebaiknya dilakukan pada malam suci ini?
- Membaca Alquran Sesuai namanya, malam Nuzulul Quran sebaiknya diisi dengan tadarus atau membaca Al-Quran.”Cara-cara yang baik untuk mengisi malam Nuzulul Qur’an yaitu, pertama istiqamah membaca Al-Quran. Minimal harus khatam satu kali selama bulan Ramadhan,” kata Sa’dullah.Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW tentang keutamaan membaca Al-Quran yang diriwayatkan oleh an-Nu’man Ibnu Basyir قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ عِبَادَةِ أُمَّتِي قِرَاءَةُ الْقُرْآنِ
Artinya: Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baiknya ibadah umatku adalah membaca Al-Qur’an.” (HR. al-Baihaqi).
2. Melakukan I’tikaf
Selain membaca Al-Quran, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak melakukan i’tikaf di masjid. Yaitu kegiatan berdiam diri di masjid untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
“Harus memperbanyak i’tikaf, selama i’tikaf bacalah Al-Qur’an atau dzikir lainnya,” ungkap Umar
Hal ini sebagaimana anjuran kebiasaan Rasulullah beri’tikaf di bulan Ramadhan.
عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ فَسَافَرَ سَنَةً فَلَمْ يَعْتَكِفْ فَلَمَّا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ اعْتَكَفَ عِشْرِينَ يَوْمًا
Dari Ubay bin Ka’ab r.a. berkata, “Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan. Pernah selama satu tahun beliau tidak beri’tikaf, lalu pada tahun berikutnya beliau beri’tikaf selama dua puluh hari”. (Hadis Hasan, riwayat Abu Dawud: 2107, Ibn Majah: 1760, dan Ahmad: 20317).
3. Melakukan shollat Malam
Amalan Malam Nuzulul selanjutnya yang juga dianjurkan adalah melaksanakan shalat malam. Sholat malam ini bisa berupa shalat tahajjud ataupun shalat sunnah lainnya.
Umar menyebutkan terdapat banyak sekali keutamaan melaksanakan shalat malam. Diantaranya;
- Shalat malam merupakan shalat yang paling utama setelah shalat maktubah (lima waktu).
- Memiliki keutamaan layaknya sedekah yang dilakukan secara sirr (rahasia).
- Menjadi ciri khas orang-orang shalih.
- Allah membanggakan hambanya yang melakukan shalat tahajud kepada para malaikat.
- Semua doa kebaikan yang dipanjatkan pasti akan dikabulkan oleh Allah swt.Karena kemuliaannya, malam nuzulul Quran juga dapat diisi dengan memperbanyak berdoa kepada Allah SWT.”Perbanyaklah salat malam dan doa,” ucap Umar karena amalan malam nuzulul Quran ini akan memberikan ketentraman hati dan jiwa. Adapun doa khusus malam Nuzulul Qur’an adalah sebagai berikut:
اللَّهُمَّ نَوِّرْ قُلُوبَنَا بِتِلاوَةِ الْقُرْآن، وَزَيِّنْ أَخْلَاقَنَا بِجَاهِلِ الْقُرْآن، وَحَسِّنْ أَعْمَالَنَا بِذِكْرِ الْقُرْآن، وَنَجِّنَا مِنَ النَّارِ بِكَرَامَةِ الْقُرْآن، وَأَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ بِشَفَاعَةِ الْقُرْآن.
Arab latin: Allaahumma nawwir quluubanaa bi tilaawatil qur aan, wa zayyin akhlaa qonaa bijaahil qur’an, wa hassin a’maalanaa bi dzikril qur aan, wa najjinaa minan naari bi karoo matil qur aan, wa adkhilnal jannata bi syafaa’til quraan.
Artinya: “Ya Allah sinari hati kami sebab membaca Al-Quran, hiasi akhlak kami dengan kemuliaan Alquran, baguskanlah amalan kami karena berdzikir lewat Al-Quran, selamatkanlah kami dari api neraka karena kemuliaan Al-Quran, masukkanlah kami ke dalam surga dengan syafa’at Al-Quran”.
Selain itu menurut laman PPPA Darul Quran, disebutkan bahwa umat Islam juga bisa membaca doa-doa baik apapun di malam nuzulul Quran ini. Seperti doa Khatmil al-Quran ataupun doa meminta keselamatan dan keberkahan.
Doa khatmil Al-Quran sebagai berikut:
اللَّهُمَّ ارْحَمْنِي بِالْقُرْآنِ وَاجْعَلْهُ لِي إِمَامًا وَنُورًا وَهُدًى وَرَحْمَةً، اللَّهُمَّ ذَكِّرْنِي مِنْهُ مَا نُسِّيتُ وَعَلِّمْنِي مِنْهُ مَا جَهِلْتُ وَارْزُقْنِي تِلَاوَتَهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهَارِ وَاجْعَلْهُ لِي حُجَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ
Arab latin: Allhummarhamni bilquran. Waj’alhu lii imaman wa nuran wa hudan wa rohmah. Allhumma dzakkirni minhu maa nasiitu wa ‘allimnii minhu maa jahiltu warzuqnii tilawatahu aana-allaili wa’atrofannahaar waj’alhu li hujatan ya rabbal ‘alamin. Artinya: “Ya Allah, rahmatilah aku dengan Al-Quran. Jadikanlah ia sebagai pemimpin, cahaya, petunjuk, dan rahmat bagiku. Ya Allah, ingatkanlah aku atas apa yang terlupakan darinya. Ajarilah aku atas apa yang belum tahu darinya. Berikanlah aku kemampuan membacanya sepanjang malam dan ujung siang. Jadikanlah ia sebagai pembelaku, wahai tuhan semesta alam.”
Amalan terakhir yang juga bisa dilakukan pada malam Nuzulul Quran adalah berdzikir. Yakni membaca puji-pujian untuk mengingat dan mengagungkan Allah SWT.
Adapun keutamaan dalam berdzikir di setiap keadaan termasuk di malam nuzulul quran, sebagaimana dikutip dari laman muslim.or.id, Allah SWT berfirman;
اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Kitab (Al-Qur’an). Dan dirikanlah salat. Sesungguhnya salat mencegah dari perbuatan-perbuatan fahisyah (keji) dan munkar. Dan sungguh, dzikrullah (mengingat Allah) itu lebih besar (keutamaannya dibanding ibadah-ibadah lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.” (QS. Al-‘Ankabut: 45)
Begitu juga dalam hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan At-Tirmidzi rahimahullah telah meriwayatkan dan menshahihkan (hadis),
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُسْرٍ، أَنَّ رَجُلًا قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ شَرَائِعَ الإِسْلَامِ قَدْ كَثُرَتْ عَلَيَّ، فَأَخْبِرْنِي بِشَيْءٍ أَتَشَبَّثُ بِهِ، قَالَ: «لَا يَزَالُ لِسَانُكَ رَطْبًا مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ»
“Dari Abdullah bin Busr radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya seseorang berkata, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya syariat-syariat Islam sudah banyak bagiku, maka kabarkanlah kepadaku akan sesuatu yang aku (bisa selalu) berpegang dengannya. (Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam) bersabda, ‘(Hendaknya) lisanmu sentiasa basah (rathban) dengan dzikrullah (berdzikir kepada Allah).'”[1] (HR. At-Tirmidzi ) . Selesai memberikan tausiah Umar pulang bersama-sama menuju rumah Kyai Yusuf Iqbal dan mendengarkan istrinya Sarah membaca ayat suci Alquran dilanjut makan saur bersama sambil menunggu datangnya azan Subuh.