Fairy Tale episode 7

Chapter 7 : Perjumpaan

Aku tak pernah lagi mendengar berita tentang dia sejak saat itu, sejak aku pergi meninggalkan dia. Mengingat kisahku dengan Kit, aku jadi teringat sebuah penggalan syair lirik lagu dari lagu Dear God yang dinyanyikan Avenged Sevenfold.

‘I left her when I found her, and now I wished I’d stayed,
Cause I’m lonely, and I’m tired, and I’m missing you again…

Yah, benar-benar cocok dengan keadaanku yang sekarang. Tapi apa daya, yang berlalu sudah berlalu, tak ada gunanya menyesali apa yang tak dapat diperbaiki lagi, karena meskipun masa lalu sering membuat luka di hati, tapi luka tersebutlah yang membuat kita lebih tabah dalam menjalani hidup ini. Lagipula, apa gunanya seseorang men jalani hidup, jika hidupnya itu tidak seimbang, hanya memiliki kenangan yang indah-indah saja, atau sebaliknya? Pastinya hidupnya akan terasa hambar. Bukan begitu? Setidaknya, itu menurut pendapatku.
Heh… Kuambil gitarku dan mulai bernyanyi,

“Pujaan hati, apa kabarmu…”

Keesokan harinya…
Hari yang cerah. Sang mentari bersinar di ufuk timur, hanya segumpal awan di atas sana. Sempurna. Saatnya aku pergi. Oh ya, hari ini aku berencana untuk mengunjungi Kit, setelah sekian lama aku tidak berjumpa dengannya.
Bagaimana kabarnya, ya?

Waktu berlalu.. Tanpa terasa Aku telah tiba di tempat tujuanku.
Aku berjalan melewati jalan setapak ini. Kulihat dia. Disana, dibawah pohon itu, tempat kami dulu biasa menghabiskan waktu dengan bermain.

“Hey, Kit, apa kabar? Aku kembali, sesuai janjiku. Dan kau masih disini.”

“…”, suara gemerisik daun di ujung sana memecah kesunyian.

“Apakah kamu masih ingat dengan pertanyaanku dulu? Dengar, aku ingin mengaku. Sebenarnya waktu itu aku berbohong. Aku ingin sekali menjadi pangeranmu, tapi aku tak ingin perpisahan kita menjadi lebih menyakitkan bagimu.”

“…”, suara desir angin yang lembut terdengar.

“Maafkan aku yang terlambat kembali. Aku tak pernah menyangka ini akan terjadi. Tapi, satu yang harus kau tahu…”
Waktu seakan terhenti sejenak. Bahkan suara gemerisik daun dan desir angin terdiam. Daun berhenti bergoyang, bersama ilalang liar yang mulai tumbuh di sekitar pusara Kit.

“Kit, aku sayang kamu.”

Aku lega. Akhirnya setelah sekian lama, kata itu keluar juga dari mulutku, meskipun terlambat. Tapi aku tahu, di atas sana, dia pasti mendengarkan kata-kataku barusan.

Kuletakkan bunga di pusara itu. Sebuah pusara putih. Sekarang Kit telah menemukan tempat peristirahatannya.
“Kit, beristirahatlah dengan tenang.”

Forgot how long it’s been, since I last heard you,
Telling me, about your favorite story…
Thought for a long time, began to worry,
Is it me, who did something wrong?

You cried and said to me, that fairytales are all just lies,
I couldn’t be your fairy tale prince…
But you dont understand, since you gave me your hands
Stars in my sky began to shine….

I’m willing to change into the angel in those fairy tales,
Just turn my arms into wing’s and hold you near…
You must believe, believe that we will be a fairy tale,
Ending with happiness and love…
“And I know, you’ll be in my heart, and I’ll always remember you, cause I’ve always loved you.”

This is d’LAST


Fairy Tale

Fairy Tale

Status: Completed Tipe: Author: Dirilis: 2016 Native Language: Indonesia
Namaku Kevin. Aku berasal dari sebuah kota yang terkenal dengan pesona wisata bawah laut yang mendunia. Manado, itulah asalku. Saat ini umurku 24 tahun. Aku memiliki ayah yang tegas, ibu yang bijak, dan satu adik laki-laki yang lumayan nakal. Aku terlahir dari keluarga abdi negara sehingga aku dibesarkan dengan tingkat kedisiplinan yang tinggi. Cukup merepotkan. Sebagai seorang anak laki-laki, ini menyulitkanku untuk bergerak kemana-mana karena harus tinggal di sebuah tempat dengan rutinitas yang hampir mirip dengan asrama tentara.

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset