Friendzoned episode 3

Chapter 3

#FLASHBACK

Di malam hari setelah upacara kelulusan, Keisha mengendap-endap ke kamar Mario. Hari sudah larut malam, tapi Keisha merasa ia masih belum mampu menutup matanya karena ada pikiran yang mengganggunya. Tubuh mungil Keisha melewati celah yang ia dan Mario buat saat mereka masih kecil. Karena rumah mereka bersebelahan, mereka memutuskan untuk membuat jalan kecil rahasia untuk menemui satu sama lain.

Dengan mudah Keisha membuka jendela kamar Mario dan masuk ke dalamnya.

“Rio, Mario… bangun..” kata Keisha berbisik sambil mengguncangkan tubuh Mario perlahan.

Mario pun terbangun, tapi ia tak kaget melihat Keisha ada didepannya. Sudah biasa bagi Mario melihat Keisha membangunkannya di tengah malam bila ada sesuatu mengganjal di pikirannya. Mario pun bangkit dari posisi tidurnya, dan duduk bersender di tempat tidurnya. Ia menggeser posisinya memberikan tempat untuk Keisha duduk.

“Kau kenapa Keisha? Ada yang mengganggu pikiranmu?” Kata Mario sambil menguap kecil

“Maaf mengganggu tidurmu entah untuk keberapa kali ini Rio…” Kata Keisha pelan.

“Gapapa, kau selalu tau aku akan ada disisimu kan?” Kata Mario sambil tersenyum kecil.

“Aku tidak bisa tidur Rio..” lanjut Keisha

“Kenapa lagi? Adam?” Tanya Mario

“Kali ini bukan dia, tapi kau..” Kata Keisha sambil menatap sendu ke arah Mario. Mario mengernyitkan alisnya heran.

“Aku takut Mario, Aku takut karena kali ini kita tidak satu sekolah seperti biasanya.” Lanjut Keisha lemas.

“Ayolah Keisha, semuanya akan baik-baik saja” Kata Mario sambil berusaha tersenyum.

“Tidak Rio, aku bisa merasakannya ditulangku kau tau?? Ini mungkin bukan karena kita akan beda sekolah. Tapi aku merasa seperti aku akan kehilanganmu Mario….. Aku bisa merasakannya. Entahlah, tapi aku merasa kita akan berpisah selamanya dan kau tidak akan pernah kembali..” Keisha mulai terisak. Ia sendiri bingung mengapa kata-kata itu mengalir begitu saja dari mulutnya. Tapi memang itulah yang ia rasakan.

“Dasar bodoh..” Kata Mario sambil menari Keisha ke dalam pelukannya,mencoba memberinya sedikit ketenangan.

“Berhenti menangis Keisha, kau tau kan aku selalu ada disisimu? Aku hanya akan kuliah didekat sini, dan itu hanya membutuhkan waktu 15 sampai 20 menit untuk sampai ke universitasmu. Seandainya kau tidak masuk akademi keperawatan khusus perempuan, pasti aku akan masuk ke universitas yang sama denganmu. Sekarang jangan menangis lagi, aku akan selalu menjemputmu setelah kau pulang dari universitas, Setuju?” Kata Mario kepada Keisha.

Keisha mengangguk kecil dan tersenyum walau bekas-bekas air matanya masih membasahi pipinya. Mario kembali
mengacak rambut Keisha pelan.

“Nah, sekarang kembali ke kamarmu. Aku tidak mau besok ibumu panik karena tidak mendapatkan puteri cantiknya di tempat tidur” Kata Mario sambil mencubit pelan hidung Keisha.

“Yak!! Sakit… “ Keluh Keisha sambil
mengusap hidungnya.

“Yasudah…Terimakasih Mario…” Kata Keisha lalu keluar melalui pintu balkon kamar Mario dan kembali ke kamarnya melalu jalan rahasia mereka.

#END FLASHBACK

“Kau tahu Keisha, sebenarnya bukan kau saja yang susah tidur malam itu. Rasa takut kehilangan yang ada padamu, tidak lebih besar dari rasa kehilangan yang aku rasakan. Aku selalu takut kehilanganmu. Aku takut tidak bisa memandang sosokmu lagi. Aku takut tidak bisa melihat senyumanmu lagi. Aku takut seseorang akan merebutmu dariku. Aku takut seseorang akan mencintaimu lebih besar dari rasa cintaku padamu. Aku takut tidak bisa menggengam tanganmu lagi, atau memelukmu ketika kau merasa khawatir. Aku bodoh,sangat bodoh iya kan?“


Friendzoned

Friendzoned

Status: Completed Tipe: Author: Dirilis: 2016 Native Language: Indonesia
Suka sama gebetan sih udah biasa , ditolak pun siap menerima , tapi apa yang terjadi jika kamu ditembak sama sahabatmu sendiri ? pilihan apa yang akan kamu tentukan agar isi hatimu yang sesunggahnya tersampaikan ?, dan seperti apa kehidupanmu di masa depan dengan dirinya ? 

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset