Ramli membantu Sherley mempersiapkan pakaian , Park Kim Sun sudah mempersiapkan baju shownya Ambar serta Erwin karena memang sudah tugasnya mengatur persiapan manggungnya. Erwin diantar keluarganya di Bandara Ahmad Yani, di susul Ramli beserta rombongannya. Erwin menunggu Ambar di tempat cek in dan mereka bersalaman serta memperkenalkan ayah ibunya Erwin yang mengantarnya lalu mereka pamit pulang, Erwin diciumi ibunya yang menangis bahagia. Mustofa Mahmud Entertainment ternyata sudah mempersiapkan krunya dan memulai bekerja mengambil film/video dari cek in sampai boarding pass, gitar Erwin tak dimasukkan bagasi dan tetap dibawa serta di kabin.
Ramli mendapat pesan di WAnya dari Agnes Descartes ” Selamat ya…perjalananmu di Mesir sudah di tayangkan dari kru Mustofa Mahmud ”
” Terima kasih Agnes atas suportnya…” jawab Ramli, demikian pesan dari Agnes.
Ramli mematikan hape karena pesawat segera take off , Sherley diapit Ramli dan papahnya , sedangkan Erwin duduk dekat jendela disamping Ambar dan Lusi , disamping Park Kim Sun ada Ivan dan kru dari Mustofa Mahmud yang selalu mengambil film. Ramli memandangi Ambar yang sedang bergurau dengan Erwin pasangan menyanyinya.
Sherley : ” Janganlah risaukan mereka sudah dewasa…”
Ramli : ” Aku selalu menjaga adik-adikku agar tetap nyaman.. ”
Sherley : ” Terus aku….? ”
Ramli : ” Engkau istriku…dan ada papah yang selalu menjagamu…dan aku sebagai pengawalmu…”
Sherley : ” Weee…mereka sudah dewasa semua…, aku juga…berhubung kita satu kerjaan jadinya saling menjaga…”
Ramli : ” Betull…seratus untuk istriku…”
Sherley : ” Tapi aku sedang hamil empat bulan..”
Ramli : ” Ya… dan itu memerlukan perhatian yang khusus untukku….jadi kau tak perlu khawatir sayangku…” Sherley bermanja ria dan bersandar di lengan Ramli, sedangkan Park Kim Sun asik berbicara tentang Mustofa Mahmud Entertainment yang mulai dikenal dikalangan dunia infotainment. Pesawat sudah mendarat di Bandara Soekarno Hatta, terlihat pesawat yang akan ditumpangi Ramli sudah siap.Emirates nampak anggun dan megah…. Hati Erwin amat senang ketika turun dan mengabadikan pesawat Emirates lalu ia meminta tolong Ambar untuk memfotonya.
Ambar : ” Cie….pamerkan emak apa pacar nih yee….”
Erwin : ” Adalah….cuma ngeser di facebook saja kok…biar seru…kamu ikutan foto dong….gimana…? ”
Ambar : ” Oke deh.. ..” Erwin berfoto selfi bersama Ambar sebanyak dua kali karena segera transite ke Dubai dan mempersiapkan berkas-berkasnya sambil menenteng gitar yang menjadi daya tarik orang yang melihatnya. Erwin amat percaya diri dengan tampilannya yang sederhana dan tak lupa topi dan kaca matanya selalu bersamanya.
” Lepas dong kaca matanya….juga topinya” , teriak Ambar mengingatkan ketika dicek perlengkapannya.
Erwin : ” Maaf ada luka di kepala…maluuuu…” Ambar merasa bersalah karena melihat Erwin terlihat bekas luka di kepalanya.
Ambar : ” Kok bisa ada luka dikepalamu….maaf aku baru melihatnya perasaan dulu enggak ada….”
Erwin : ” Ya…ini kecelakaan kerja dan ceritanya panjang sekali….”
Ambar : ” Yaaa…. tentu…karena aku tak jumpa kamu sudah hampir tiga tahun…sejak covid lah…”
Mereka makan dulu yang di sediakan bandara karena masih lama menunggu keberangkatannya yang kira-kira tengah malam baru terbang. Mereka pada berfoto dan segera menuju terminal 2 karena mendapat mengumuman keberangkatannya. Erwin tangannya terasa dingin , dan di cek ke emigrasiannya untung nomor satu karena sudah menunggu sejak sore . Erwin memang baru pertama kali ini terbang ke Luar Negeri lagi jantungnya berdegup kencang untuk menghilangkan suasana kaku Erwin memetik gitar lalu terdengar alunan suaranya yang merdu menyanyikan lagunya Franky & Jane berjudul Lelaki dan Rembulan. Ambar menyambung karena memang menjadi lagunya berduet. Karena merdunya para penunggu boarding merasa terhibur dan menikmati lagu tersebut.
Para kru pada menikmati suara mereka dan beberapa memuji suara Ambar dan Erwin.
Penikmat 1 : ” Suaranya bagus sekali…boleh saya mengambil videonya..?” Ambar cuma mengangguk sambil membungkuk.
Penikmat 2 : ” Ya…, saya amat suka sekali dengan suara kalian..”. Beberapa pengunjung berfoto disamping Ambar maupun Erwin, kru dari Mustofa Mahmud mengambil keramahan rombongan Ramli sampai meminta tanda tangan Sherley maupun Ramli. Pengumuman boarding pass karena pesawat sudah siap, maka semua bersiap-siap menaiki pesawat Emirates, jam 23.30 pesawat take off meninggalkan bandara Soekarno – Hatta. Kursi pesawat terbagi 2-4-2. Sherley dengan Ramli, Ambar dengan Lusi dibelakang Ramli, Erwin bersama Park Kim Sun dan Ivan selanjutnya kru Mustofa Mahmud yang aktif mengabadikan dokumen perjalanan mereka. Erwin menelepon keluarganya kalau sudah terbang menuju Dubai. Erwin tersenyum menerima sneck dari pramugari yang memakai hijab dan memuji hijab Ambar dan Lusi yang bagus-bagus dan Ia mengoleksinya.
Erwin : ” Mereka berdua sangat pantas mengenakan hijab demikian juga anda nona Minarti….”
Minarti : ” Terima kasih… mereka adalah idola saya..” pramugari yang memuji Ambar dan Lusi memberikan minuman yogurt dan lainnya juga roti kentang juga minuman juice yang diminta Erwin juice apel. Selesai makan Erwin membaca-baca majalah tentang barang-barang yang dijual di pesawat tersebut. Pramugari Minarti memberikan selimut karena mereka semua pada kedinginan dan mending tidur untuk perjalanan esok hari . Jelang subuh pramugari mempersiapkan sarapan pagi dan sebentar lagi pesawat mendarat di Dubai.
Selamat pagi Dubai…Ramli dan keluarga melaksanakan shollat subuh di bandara lalu jalan-jalan keluar menunggu cek in menuju Cairo, suhu udara pagi ini cukup lumayan dingin karena angin bertiup kencang dan segera balik ke bandara untuk cek in.
Petugas Bandara : ” Selamat pagi tuan dan nyonya Ramli, bagasi anda sudah aman disini ”
Ramli : ” Selamat pagi juga mister Robbi, ya kami tiba dini hari jelang subuh..”
Mereka semua sudah selesai cek in dan tinggal mengecek lewat display yang tersedia disana, memang canggih layanan di Dubai sehingga tak perlu mengantri dan amat cepat pelaksanaannya, berhubung ada yang mengenal Ramli maupun Sherley jadi kadang terjadi tegur sapa sekedarnya saja kadang juga ada yang meminta foto. Kamal menghubungi Ramli yang hendak boarding menanyakan keadaannya saja dan nanti akan menjemput di bandara International Cairo .
Ramli : ” Okey Kamal, thanks you..kami segera terbang ”
Sherley : ” Kok tak menghubungi Ambar….? ” Ramli mengangkat bahunya saja tanda tak tahu dan hanya mempercayakan adik-adiknya dalam pergaulan usahanya agar lebih berpengalaman dan bisa menjaga diri.
Facebook Erwin syarat komentar tentang unggahannya terakhir dia mengunggah keberangkatannya dari Dubai ke Kairo ditangga pesawat bersama kru Mustofa Mahmud sambil menenteng gitarnya. Ambar menerima WA dari Kamal kalau dia sudah berada di Bandara Internasional Cairo sambil menunjukkan fotonya yang berada di bus karena sekalian menjemput kru MME (Mustofa Mahmud Entertainment ).
Sherley membenarkan kandungannya karena jelang landing dan harus super hati-hati keamanannya, Ramli ikut mengantarnya ke lavatory dan ikut menatanya.
Ramli : ” Sabar ya sayang…sebentar lagi mendarat pesawatnya ” sambil mengelus dan mencium perut Sherley yang memakai korslet agar kandungannya kuat.
Sherley : ” Iya papi….kalau mami capek gendong ya…”
Ramli : ” Kalau mami capek tak usah ikut…dirumah saja yaaaa…? ”
Sherley : ” Ogah….tar nglirik cewek lagi….!! ”
Ramli tertawa sambil memeluk perut Sherley dan diapun manja sama suaminya. Pesawatpun mendarat dengan mulusnya penumpang berbaris karena amat penuhnya sehingga pintu keluar dibagi dua yaitu turun lewat depan dan lewat belakang.Dengan menggunakan bus bandara mereka diangkut menuju ruang penurunan imigrasi. Kru membawa peralatannya dan mengumpulkan semua peralatannya untuk dibawa dan dimasukkan ke bus pribadi milik Mustofa Mahmud Entertainment. Mustofa menyambut Lusi dan Sherley serta Ambar yang menggelayut dibahu Kamal dan mereka siap menuju rumah keluarga Mahmud yang besar dan panjang serta berhalaman luas.