Gerbang Militan episode 12

Persiapan Perhelatan

Udara cukup panas Rombongan Erlina Entertainment disambut ummi Almira, Jameela dan Mahmud, Almira memandangi Ambar juga Lusi berulang-ulang dan menanyakan yang mana Ambar dan yang mana Lusi karena kedua- duanya memang cantik dan menarik . Dengan memakai bahasa Arab Almira dan Jameela mendengarkan penuturan Kamal : ” Yang memakai pakaian warna pink adalah Ambar sedangkan Lusi memakai warna biru.

” Aismi ‘Ambar   : ” Ambar memperkenalkan diri dan Lusipun turut memperkenalkan beserta yang lainnya. Kamal menggandeng Ambar dan Lusi digandeng Mustofa mereka berkumpul diruang tamu yang amat luas. Kamal memakai bahasa Inggris untuk menjelaskan kepada Ramli tentang rencana perhelatan Ummi Almira yang sembuh dari sakitnya , lalu semua diberikan waktu istirahat. Kamal memperkenalkan ibu kandungnya yang bernama Jameela agar mereka tidak salah faham demikian juga Mustofa memperkenalkan Almira ibu kandungnya.

Almira   : ” Wow…saya amat bahagia berkenalan dengan kalian semuanya, maaf saya akan ke kantor dulu untuk menemui banyak khalayak rekan bisnis kami…” begitu yang diucapkan Almira sambil membawa setumpuk undangan yang akan dibagikan dikantornya . Sherley dan Ramli memasuki kamarnya yang amat besar dan megah dia memandangi ornamen-ornamen hiasan kamar yang indah yang berbau Islami sambil beristirahat.

Ramli memilih sofa panjang yang ada di dekat cermin.

Ramli   : ” Sayang…..disini sejuk tapi banyak orang yang sedang sibuk mengatur meja maupun kursi terlihat gisini….” Sherley melihat jendela dan mendekati suaminya lalu duduk dipermadani, pintu kamar diketuk ternyata Mustofa mau mengajak ketempat perhelatan memeriksa segala perlengkapan panggung yang berada dilokasi samping rumah induk. Ramli memandang amat megah tampat perhelatan yang sudah didirikan seminggu yang lalu dan sekarang sedang si dekor. Sherley melihat Lusi dan Ambar menikmati minuman bersama Kamal dan Ummi Jameela. Ramli minta berteduh dibawah pohon kurma ingin melihat adik-adiknya dari jauh bersama Sherley.

Karena mendengar tuts piano tertekan maka Ambar berdiri mencari suara itu,  Mustofa tertawa melihat Ambar berlari memburu suara piano yang sebenarnya berada di dekat kamar Ramli. Ambar melihat Sherley dan kakaknya maka Ambar menuju ke arah kamar Ramli. Ternyata tuts tadi berbunyi karena dipencet Erwin yang mencoba iseng saja. Mustofa ingin mencoba piano baru tapi tak berani pada ibu kandungnya Ummi Almira yang sedang keluar bersama Abbi

” Aku ingin Ambar memainkan piano ini ” begitu pesan Ummi Almira kepada Ummi Jameela yang menjaga tamu-tamunya dan mengurusi keperluannya yang sedang ditinggalkan untuk membagikan undangan. Tak ada yang berani memainkan piano tersebut itu saja karena Erwin harus meminta maaf karena ingin mencoba bunyinya saja .

Jelang malam Ummi dan Abbi sudah pulang , mereka membawa makanan khas Mesir seperti konafah, Hidangan yang biasa disajikan dengan roti mesir ini memiliki bentuk seperti mie dan rasa yang manis. Terbuat dari mie tebal dan panjang, sajian ini dihidangkan di atas piring datar yang didiamkan untuk beberapa saat supaya kenyal dan kering. Konafah diolesi mentega cair atau minyak dan kemudian dibubuhi krim dan kacang tabur. Setelah dipanggang selanjutnya Konafah diberi toping berupa sirup buah.
Menu ini merupakan salah satu hidangan tertua di Mesir. Dalam sebuah buku masakan abad pertengahan tercatat bahwa Konafah dikonsumsi pada wilayah Jazirah Arab, Syam, Turki dan Mesir. Namun tidak diketahui dengan tepat asal usul sebenarnya masakan ini. Banyak pembantu yang mempersiapkan makan malam .

Kamal mendekati Ambar untuk duduk disampingnya diantara Kamal dan Ummi Almira, sedangkan Lusi  duduk  diantara Mustofa dan  Jameela. Tn Mahmud berhadapan dengan Ramli yang duduk bersebelahan dengan Park Kim Sun dan Sherley lalu Ivan. Mereka makan  di dalam rumah…Mustofa mengambilkan sate domba yang namanya Grilled Kofta. Erwin ikut makan segala yang ada di meja disantapnya karena memang enak-enak

Lusi        : ” Kok seperti sosis….”

Mustofa : ” Ini  daging domba yang telah dicincang kemudian dibentuk seperti sosis yang dibakar menggunakan arang seperti kebab…coba deh.. lezat..kan..? ”

Lusi        : ” Iya….lezat sekali…..” Mustofa menambahkan lagi  grilled Kofta . Ummi Jameela mempersilahkan Sherley dan Ramli yang masih bingung mau makan yang mana , karena Sherley masih hamil muda tak berani memakan daging domba.  Ramli mengambilkan Roti Fatir yang dicampur dengan saus . Kamal membatu mengambilkan madu hitam dan sejenis selai kacang yang telah diberi bumbu asin. Sajian ini lebih nikmat selagi hangat karena masih gurih dan renyah. Ramli lebih tertarik grilled kohfa dan melahapnya. Selesai makan Almira meminta Ambar memainkan piano , Ambarpun menerima tawaran Almira dan mengajak Erwin berkolaborasi tapi Erwin mengambil gitarnya dulu lalu menyanyikan lagu At my worst lalu lagu kokoro no tomo dan Mirai e.

Ummi Jameela  : We itu lagu Jepang… saya suka…suaramu cocok sekali jadi orang Jepang…” berbagai lagu didendangkan Ambar termasuk Lelaki dan Rembulan yang sudah di dipamerkan di kru Mustofa Mahmud lewat Internet, dan mereka ikut bernyanyi bersama sambil goyang kepala . Ummi Almira meminta lagu-lagu tersebut di nyanyikan waktu perhelatan dan Kamal maupun Mustofa di minta memberikan lagu tersebut diketikkan agar semua tamu bisa ikut menyanyikannya. Ramli membantu mereka membuatkan syair-syair dan nanti biar dibuat buku. Ambar menyanyikan lagu Asereje yang didendangkan dengan piano dan Erwin memainkan gitarnya . Ternyata Tn Mahmud dan Almira menari dan goyang Asereje bahkan minta diulang-ulang lagu tersebut.  Ternyata orang tua Mustofa menyukai juga lagu-lagu Spanish dan Jepang pantesan sering bepergian disana. Sebagai penutup Ambar menyanyikan lagu Lambada ala Meksiko yang membuat mereka menari semua.

Mereka meminum juice lemon yang disediakan ummi Jameela agar suaranya tambah merdu esok waktu hari H nya , Erwin bersama Ambar didatangi Kamal dan Mustofa untuk menanyakan syair Kun Anta yang cukup menggegerkan Indonesia tapi disini di Mesir yang menyanyikan Ambar.

Ambar   : ” Tak ada perubahan syair…hanya yang menyanyikan beda saja…”

Kamal    : ” Okey sayang… anna senang dengan syairnya yang mengena didada ini ..” sambil menunjuk dadanya sendiri lalu menyenggol bahu Ambar dimana Ambar agar jangan terlalu mendekat ke Erwin dan Erwinpun agak menjauh . Ambar membaca situasi Kamal sepertinya amat tertekan… Ambar mencoba mendekati Kamal dan bertanya.

Ambar   : ” Sebenarnya apa yang engkau fikirkan…engkau nampak tertekan…..?! ” Kamal terdiam agak lama…ternyata dia menangis…Ambar memeluk Kamal dan menyandarkan di kursi karena tubuh Ambar tak kuat memapahnya.

Ambar   : ” Mengapa aku disini engkau malah dingin seperti ini…”

Kamal   : ” Aku ingin bicara panjang malam ini biar tenang hatiku…bersediakah kamu…mendengarkan keluhanku…? ”

Ambar  : ” Aku disini dalam rangka kontrak tapi tak apa…aku skors dulu demi keadaanmu yang menghawatirkan….” Erwin untuk sementara latihan sendiri menggunakan gitarnya dan kadang piano digunakan untuk mencocokkan akort nada piano ataupun gitarnya.

Ambar   : ” Sebenarnya apa yang terjadi padamu…engkau tak seceria waktu berada di Indonesia…”

Kamal   : ” Aku diancam seseorang…..”

Ambar  : ” Maksudmu Ratchanok model dari Thailand itu…? ”

Kamal   : ” Kok kamu tahu….apa kamu sudah kenal sama dia…? aku sudah setahun tak komunikasi dengannya…”

Ambar  : ” Sebelum berangkat ke sini si Ratchanok pesan sama saya lewat skype karena ia add aku…dia cerita banyak tentang kamu….terakhir dia bilang kamu pria pembohong…sorry dia bersama pacar barunya  yang bernama Kodratnon Kang…”

Kamal  : ” Kodratnon Kang…? itu tukang pukulnya…?!”

Ambar : ” Sekarang apa lagi yang kau risaukan…hhmmm..”

Kamal  : ” Maaf sebenarnya aku sudah putus dengannya sejak aku mengenalmu…tapi dia akan membalas sakit hatinya…itu yang aku khawatirkan…makanya aku pusing ketika kak Ramli menanyakan padaku tentang keadaanmu yang tak ingin aku mengecewakanmu…”

Ambar : ” Sudahlah…anggap saja kita berteman saja…soal jodoh biar Tuhan yang mempertemukannya…” Ambar tak sadar air matanya jatuh dan Kamal mengusap dengan tangannya.

Kamal : ” Ya…bener kita enjoy dulu..aku benar-benar pusing waktu itu karena Ratchanok marah-marah terus padahal sudah aku putusin..”

Ambar mengajak kembali ke tempat latihan bersama Erwin menyanyikan lagu Franky and Jane. Sayup-sayup suara Erwin dan Ambar terdengar merdu di telinga Almira yang sedang menerima telepon dari rekanannya yang akan menghadiri Perhelatannya.


Gerbang Militan

Gerbang Militan

Score 8.4
Status: Ongoing Tipe: Author: Dirilis: 2022 Native Language: Indonesian
Merupakan kisah sambungan dari Juragan Untir Untir Kepuntir Cinta kali ini mengisahkan masalah bisnismya yang disatroni pesaing bisniz lainya dari luar negeri yang mencoba merebut keberhasilan Ramli dan saudaranya dengan berbagai macam trik serta kebohongan yang menyakitkan saat Malvin anak Ramli mulai berjuang melawan rivalnya dan memenangkan tambah banyak musuh-musuh yang masuk ke Erlina Entertaiment. Bagaimana kisahnya mari kita simak bersama.

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset