Irfan memberikan catatan kalau Baru saja menonton youtube yang meliput Erlina Entertainment yang di muat Agnes Descartes Entertainment., Ibrahim demikian namanya menginginkan tatap muka dan mengundangnya di Brunei Darussalam datanya sudah di meja Ramli dan menginginkan Sherley ikut serta. Ticket sudah di siapkan Ibrahim serta menambahkan dua ticket lagi dan ticket tersebut dimanfaatkan Ramli untuk mengajak Irfan untuk mempertanggung jawabkan pekerjaannya, Tentu saja Irfan senang sekali fan bersedia serta segera mempersiapkan diri. Park Kim Sun sebenarnya ingin istirahat dulu tapi kelihatannya Ibrahim amat bernafsu menyelenggarakan class mode bimbingan Ramli karena semua sudah diurusnya dan di cek Irfan dengan seksama lalu Ramli tinggal menyetujui saja sedangkan Chen Yu Fei alias Chen-Chen masih ada urusan dengan pemeritahnya maka Ramli menyetujui berangkatnya ke Brunai Darussalam dulu.
Sherley dibantu papahnya mempersiapkan keperluan ke Brunai, Ramli sendiri yang mengatur keperluannya selama disana, Marten terpaksa mengikuti Chen-Chen dan tak mungkin meninggalkan sahabatnya. Ramli mengatakan akan segera berangkat ke Brunei maka Agnes yang akan terbang mendampinginya karena Erick sudah ditetapkan mengurus Shanghai dan Seoul, Dari Paris Agnes langsung terbang ke Brunei Darussalam meliput acara Erlina Entertainment. Dari Jakarata Ramli lanjut Brunei terbang bersama Park Kim Sun, Sherley dan Irfan dengan menaiki Royal Brunei Airlines.
Irfan menelepon Ibrahim dan minta dijemput jam 13,30 karena dari Jakarta jam 11.30 , ternyata Bandar Seri Bagawan Airport amat sibuk terpaksa antri mendaratnya, Ibrahim menjemput Rombongan Ramli yang antri di Bandar Seri Bagawan. Ternyata Ramli dan Agnes datangnya tepat bersamaan Agnes cuma Agnes transite di Bangkok dan bisa bersamaan bengikuti meeting yang diadakan Ibrahim. Agnes menyalami Ramli dan rombongan dan memeluk Sherley, Agnes bersama krunya mulai mengambil film dari turun pesawat dan bersalaman dengan Ibrahim dan lansung menuju ke Hotel The Brunei Hotel di 95 jalan Pamancha Bandar Seri Bagawan. Agnes amat senang karena menginap disana sekalian melakukan pertemuan dan tentunya banyak liputannya disana.
Setelah menikmati makan siang Ramli diajak mengunjungi lokasi pendidikan class mode yangmemiliki ruangan sebesar Erlina Entertainmen yang diberikan contoh Irfan beserta pengajarnya yang saat itu Lusi sedang mengajar di klas anak-anak dengan model Ranti memperagakan celana panjang desainer Park Kim Sun dan Lusi Sarwo Edi yang membuat Ibrahim menyukai desainnya Lusi yang nyaman dipakai anak-anak Brunai dan meminta model pakaian lainnya.
Agnes memberikan beberapa majalah yang dibuat Sherley sebagai contoh yang diminta Ibrahim dan Agnes meminta ganti kepada Sherley dan disetujuinya.
Ibrahim : ” Bagaimana Mister Ramli kapan bisa memandu class mode kami.?! ”
Ramli : ” Kami hanya bisa seminggu sekali akan bisa hadir…karena akan memakan waktu sempit mengunjunginya dan selebihnya mentor dari lokalan yang membimbingnya..bagaimana…? ”
Ibrahim : ” Okey kalau begitu kita segera menanda tangani kerja sama class mode nanti malam sekalian menyaksikan tarian dan kesenian kami ” Sore itu Ibrahim menjamu Ramli sedangkan Sherley beristirahat karena untuk menjaga kesehatannya sambil menelepon Lusi dan Ambar yang masih melakukan video clip lagu-lagu negeri Timur .
Ambar : ” Kak Sherley…lihat di MME video kami sudah tayang dan tinggal satu lagi video besutan Kamal dan Mustofa..”
Sherley : ” Oh ya…..?! tentu menarik sekali…”
Ambar : ” Kak …saat ini ada di Brunei ya….?”
Sherley : ” Iya ..bener…kamu kok tahu….dapat kabar dari kak Ramli ya…?”
Ambar : ” Dari Agnes Descartes Entertainment yang barusan mempublikasi lewat internet dan sudah di coment oleh Mustofa..ternyata Mustofa dan Agnes amat dekat dan saling suport ”
Sherley segera membuka internet dan menyaksikan Ambar sedang bergandengan tangan dengan Kamal di taman bunga bersama anak-anak kecil dan terlihat Lusi sedang main ayunan yang didorong Mustofa..nampak mesra sekali mereka berdua , Ambar menyanyikan lagu versi Arab dan beberapa lagu ciptaan Erwin dan Ambar. Video clip yang diunggah gambar dan dan warnanya pun amat sesuai dan disitu Agnes mapun Erick berkomentar yang sopan dan selalu mengsuport Mustofa juga Kamal.
Agnes barusam mempublikasi acara penanda tanganan kontrak kerja sama pengadaan class mode yang ada di Brunei Darussalam, tampak Ibrahim dan Ramli berjabat tangan usai penanda tanganan yang disaksikan Irfan dan Park Kim Sun serta Sherley mereka pada bertepuk tangan serta mengucap selamat .
Pak Sarwo dan ibu menyaksikan Ramli dan semuanya di internet yang berupa youtube Agnes Descartes dimana bapak dan ibu Sarwo sudah menjadi subcribernya juga milik Mustofa Mahmud Entertainment. Mukidi ikutan mengomentari ” Bosku memang oke, selamat ya bos IloveU begitu tulisnya.
Bu Sarwo : ” Waah ini bener Mukidi apa bukan ya….? ”
Pak Sarwo : ” Iya…ya…ternyata dia berani..berkomentar..tapi kita malah tak pernah…ya karena kurang percaya diri…”
Bu Sarwo : ” Ya karena kita dah bukan zamannya lagi ikutan berkomentar lagian bagaimana nulisnya….?! ”
Bu Sarwo : ” Iya pak kita ketinggalan zaman…kata orang gap..gaptek alias tak tahu teknologi…wis apa ujare…kono…”
Pak Sarwo : ” Besok tak tanya anak-anak biar bisa ikutan komentar “. Mereka menyaksikan youtube sambil tiduran sedangkan Marten dan Chen-Chen ikutan tidur di Bukit Asri Ungaran menempati rumah Park Kim Sun tapi kembali lagi ke Erlina Entertainment karena sepi situasinya lain dengan di Sriwijaya yang ramai sepanjang malam dan yang penting banyak tongkrongannya tapi Chen-Chen lebih suka ditempat yang sepi.
Marten : ” Ya besok nginap di Park Kim Sun….kamarnya juga banyak mau yang atas apa yang bawah…silahkan ”
Chen-Chen : ” Tapi besok mereka pada pulang dan giliran ke Shanghai dan Sioul ”
Marten : ” Iya ..tapi kapan…? keburu Brunei berjalan class modenya….”
Chen-Chen : ” Iya ..Shi Wor tinggal mengabari saja ..soalnya dia kan humasnya ”
Akhirnya mereka tidur dikamar masing-masing dan menunggu hari pagi esok dengan cahaya baru yang lebih semangat.
Ramli beserta rombongan kembali ke Indonesia bersama Agnes memakai pesawat pagi , karena sudah mendapat izin dari Shi Wor yang merupakan kuasa direktur dari Chen-Chen dan siap menerima kedatangan Ramli dan pemerintah sudah menyetujuinya pembukaan class mode.
Agnes Descartes : ” Mengapa begitu njlimet aturan di negerimu…? ” , tanya Agnes kepada Chen-Chen
Chen-Chen : ” Hanya untuk melindungi rakyatnya dari hubungan dengan negara lain ” , sanggah Chen-Chen tanpa emosi.
Chen-Chen : ” Tapi sekarang sudah mendapat izin, jadi segera saja kita langsung ke Shanghai “. pinta Chen-Chen sambil meminta maaf karena lambat pemberitahuannya.
Agnes sebenarnya agak sewot karena merasa kasihan pada Sherley yang lagi hamil harus bolak-balik pesawat, tapi ternyata Sherley menerimanya dan tak apa karena merasa sehat. Irfan langsung membereskan keuangan dan melaporkannya kepada Ramli kalau Shi Wor sudah mentranfer keuangannya dan Irfan akan tetap di Semarang .
Bu Sarwo yang dipamiti Ramli akan ke Shanghai menemui suaminya
Bu Sarwo : ” Barusan sampai kantor kok langsung terbang lagi ke Shanghai yang menempuh waktu sekitar tujuh jam an , apa tak capek to nak….? ”
Pak Sarwo : ” Yaaah….semoga mereka selalu diberikan kesehatan…” Agnes Descartes akhirnya memutuskan berangkat malam nanti karena pesawat dari Jakarta penerbangannya malam hari juga jadi langsung ke Shanghai. Sherlley mempersiapkan baju bersama Park Kim Sun yang mengawasi putrinya. Ramli memperbaiki isi tas pakaiannya juga lalu mencium Ibunya yang agak memble karena ditinggal lagi .
Ramli : ” Buk…jangan sedih yaaa…doakan lancar saja…”
Bu Sarwo : ” Iya Lee….yang hati-hati …jaga istrimu…jaga calon cucu ibu….” sambil mengusap air matanya. Akhinya mereka berangkat malam itu dengan penerbangan terakhir ke Jakarta dan memakai maskapai China Airlines yang langsung menuju Shanghai . Chen-Chen lega karena sudah mendapat izin dari Shi Wor dan segera meresmikan class mode, Marten pun sudah menghubungi Seoul agar segera siap-siap dan menata peresmian class modenya.