Selama seminggu bu Darmawan merawat dedek Malvin, Ramli bolak-balik dari Kokrosono ke Sriwijaya, Ramli membelikan seluruh keperluan Malvin dan kamarnya jadi satu dengan kamar Ramli dan Sherley juga kereta dorongnya. Sherley di foto menggendong dedek Malvin lalu bergantian dengan Ramli dan yang terakhir foto bersama keluarga kecilnya. Lusi masih mengajar di Brunei Darussalam menggantikan kakaknya Ramli. Ibrahim mengucapkan selamat pada Lusi karena sudah memiliki keponakan laki-laki yang ganteng mirip Ramli kakaknya.
Lusi : ” Terima kasih kak Ibrahim…engkau begitu perhatian dengan keluarga kami….”
Ibrahim : ” Anda sendiri kapan akan menikah….? ”
Lusi : ” Aku masih menikmati masa lajangku …”
Ibrahim : ” Saya dengar anda dekat dengan Mustofa pemilik MME dari mesir ya….?”
Lusi : ” Oooh itu hanya kabar burung saja…lagian Mustofa masih ingin melajang juga…”
Ibrahim : Kenapa ya sekarang banyak anak muda pada malas menikah…?”
Lusi : ” Apakah kak Ibrahim juga malas nikah…? ”
Ibrahim : ” Aku sebenarnya ingin berumah tangga tetapi belum ada perawan yang mau mendekat….”
Lusi : ” La ini kita sudah dekat…..?! ” gurau Lusi
Ibrahim : ” Baiklah…aku akan memilih engkau sebagai calon istriku…..” Ibrahim langsung bernafsu sekali mengatakannya serta berucap kata cinta , yang membuat pipi Lusi memerah dan selanjutnya Ibrahim menanyakan lagi kesediaan Lusi untuk menerima cintanya. Lusi bingung sendiri menjawabnya dan tersenyum sama Ibrahim lalu berkata, ” Apakah engkau serius….?”
Ibrahim : ” Aku amat serius sekali adik Lusi…..bersediakah engkau…?! ” sambil berlutut memberikan bunga yang ada di taman sekolahnya yang ditonton beberapa mentornya . Lusi tertegun dan menerima bunga itu maka Ibrahimpun amat suka cita lalu mengajaknya menemui kedua orang tuanya. Lusi nampak masih malu-malu karena akan segera ke Shanghai Ibrahimpun bersedia mengantarnya ke Shanghai tapi Lusi akan diperkenalkan sama orang tua Ibrahim dan sekarang sedang luncuran kerumahnya.
Datuk Arsyad Rahman itulah nama orang tua Ibrahim yang tingal di tengah kota Brunei Darussalam sedang isterinya bernama Siti Normala menemaninya yang sama-sama bekerja di kontraktor . Mereka sungguh amat berbahagia karena Ibrahim anak satu-satunya memperkenalkan Lusi Sarwo Edy sebagai menantu yang ditunggu-tunggu. Lusi yang dengan sopan menyapanya , ” Selamat Siang om dan tante…..” dan kedua orang tua Ibrahim menerima salamnya. Lalu mengajak makan siang bersama. Ibrahim minta izin akan ke Shanghai menemani Lusi mengajar di sana.
Siti Normala : ” Oh iya, kalian amat sibuk kelihatannya…baiklah selamat bekerja dan hati-hatilah di negeri orang..” Ibrahim segera berangkat bersama Lusi. Dalam pesawat Lusi menelepon ibuk dan bapaknya hanya untuk mengenalkan Ibrahim. Ramli yang berada dirumah ikut menonton vidiocall tersebut dan memberikan salam bersama.
Ramli : ” Datanglah ke Indonesia…temui ibuk dan bapak di sini ” Ibrahim menjawabnya dengan senang hati dan malah dia akan segera melamar Lusi, Pak Sarwo dan Ibu akan menunggu nak Ibrahim bersama orang tuanya, begitu katanya.
Ramli memfoto berulang-ulang dedek Malvin dan dimasukkan instagramnya, Agnes yang dari Sriwijaya menuju Bukit Asri untuk mengambil filmnya yang baru tentang Malvin anak Ramli dan Sherley. Jagat internet menyambut kehadiran Malvin alias Ramli Yunior.
Agnes : ” Lihat ini banyak yang mengucapkan selamat padamu serta Sherley…” Ramli membaca beberapa ucapanya dan kembali memandang dedek Malvin yang segera di Akekahkan dan memanggil beberapa sahabatnya. Baik yang berada di Bugel maupun yang berada di Sriwijaya.
Ambar : ” Kak…aku ikut mengundang Kamal boleh…? ”
Ramli : ” Silahkan boleh saja…tapi kau yang urus semua keperluannya…”
Ambar : ” Beres….sekalian mengurus studio rekamannya…”
Ramli : ” Berarti sekalian kau panggil Mustofa dong…tak enak kalau hanya Kamal ”
Ambar : ” Tentulah….tak usah kuwatir …” sambil memberikan senyuman kebahagiaan dan mencium keponakan kecilnya.
Agnes : ” Sekalian Erick kau undang juga Mr Ramli…tentu dia amat senang dan akan menghadirinya
Ramli : ” Aku juga undang adik Kyung Soon dan suaminya Moon Jung Yeon. Walaupun sedikit Ramli mengundangnya tetapi tak mungkin juga dia akan memanggil mereka yang merasa mengenalnya, maka disuruhnya Agnes mengumumkan acara Akekah kelahiran bayinya yang bernama Malvin Ramshewo Edy sebagai anak sulungnya yang dipanggilnya Malvin .
Ambar : ” Waaah keren namanya…penggabungan kedua kakakku dan bapak…” . Ramli tersenyum sambil memperhatikan Sherley yang masih menyusui Malvin dan nampak sakit karena Sherley meringis-meringis.
Ramli : ” Kenapa sayang kok meringis -ringis…?! ”
Sherley : “Air susuku keluarnya dah cepat tapi masih kalah cepat dengan sedotannya dedek Malvin sampai tak terasa air susu sebelahnya ikut keluar lalu ibu membantu mengambilkan waslap untuk menolong menghentikan air susu sebelahnya.
Ibu : ” Gantian dong pakai yang kanan air susunya….agar jangan kiri terus…”
Sherley : ” Dedek kayaknya suka minum yang sebelah kiri …kalau yang sebelah kanan cuma sebentar saja…”
Ibu : ” Iya…yang kanan itu untuk tempat menyimpan makanan sedangkan yang kiri minumannya…tetapi kita tetap membaginya bersamaan agar air susumu memproduksi secara benar….itu kata orang tempo dulu lo….”
Sherley memindahkan posisi minumnya secara bergantian agar tak mubazir terbuang sia-sia air susu sebelah kanannya. Shinta ditelpon Lusi untuk berangkat ke Seoul karena tak mungkin kakaknya akan berangkat karena Ia masih menjaga bayinya , maka Shinta segera berangkat menggantikan Sherley.yang baru melahirkan.
Rupanya Agnes sudah mempubliskan acara Akekah Malvin Ramshewo Edy , Lusi amat senang sekali membacanya dan menyuruh konveksinya membantu Park Kim Sun untuk menjahitkan beberapa model pakaian yang sudah di desainnya, Lusi juga ikut mendesain pakaian Malvin untuk acara Akekahnya , sedangkan Ambar menciptakan lagu untuk anak-anak yang diperuntukkan Malvin keponakan tersayangnya bejudul Malvin DedekKu.
Malvin dedekku
Kau Hadir membawa kesejukan dihati ini
Suara tangisan yang menggema begitu indah mengalir pada ayah bundamu
Sentuhan kasihmu begitu lembut menghanyutkan cinta suci ini
Senyumanmu merekah mungil mengintip dunia ini
Suaramu yang membawa gaung kehidupan menjadi nyata
Malvin……Ohhh Malvin ….lalala…Malvin dedekku…..
Suara Ambar mempesona yang diiringi denting piano Erwin . Ambar mengirimkan undangan kepada Kamal kekasihnya sambil mengirimkan lagu barunya yang belum beredar dan hanya Kamal yang baru mendengarnya yang langsung jatuh cinta dengan Malvin dan segera berangkat ke Indonesia. Rupanya Ummi Jameela danUmmi Almira ikut serta dan abbi Mahmud akan menyusul kemudian setelah pekerjaannya selesai. Lusi akan mengajak calon mertuanya Datuk Arsyad Rahman dan Bunda Siti Normala menghadirinya. Alexander Adulfo produser dari Jerman menelepon siap menghadirinya dan semua itu sudah di booking di Hotel Patra Jasa yang berada dekat Akpol.
Ramli baru kali ini merasa super bahagia dengan hadirnya dedek Malvin karena dia sudah menjadi seorang ayah . Malam hari pak Sarwo mengadakan acara Akekah dengan memanggil Ustadz setempat dari Bukit Asri memberikan doa dan pengharapan untuk Malvin putra tercinta . Dan esok hari akan diadakan jamuan makan menyambut kehadiran dedek Malvin yang memakai selimut panjang . Park Kim Sun amat sibuk dengan penyambutan kehadiran dedek Malvin dan pakaian yang dikenakan Keluarga Ramli yang dibuat kembar dengan seluruh anggotakeluarga besarnya kecuali pakaian Ambar yang nanti akan menyanyikan beberapa lagu yang akan di masukkan ke MME dan juga Agnes Descrates. Lagu Permata Hatiku mengawali pembukaan acara Akekah Malvin dimana Ambar memakai gaun berwarna putih berhiaskan permata dan mutiara bersama Sherley dan Ramli yang memakai setelan kembar berwarna merah muda sama seluruh keluarga besarnya.
Sebening embun pagi sinar matamu
Bila kupandang wajahmu aku sayang padamu
Seindah mutiara sebersih salju
Bila ku usap rambutmu permata hatiku
Riff; Setiap malam tiba hanyut dalam khayalanku
kau rayu diriku dengan penuh mesra
Setiap malam tiba engkau mengusik tidurku
kau peluk diriku di dalam mimpiku
Di dalam tidurku engkau tersenyum
Betapa indah cinta kita Permata hatiku
Meskipun secara langsung tapi tak merubah keindahan suara Ambar yang menyentuh hati dengan lagunya permata hati. Rencana Kamal segera merilis ulang lagu tersebut dan memasukkan ke dapur rekaman yang masih dibenahi pembuatannya. Serta mendatangkan orkestra Semarang yang dikelola Ambar dan Erwin.