Gerbang Militan episode 22

Perkenalan Keluarga Mahmud

Ambar menelepon kakaknya Ramli kalau Kamal akan melamarnya di rumah di Bukit Asri .

Ambar    : ” Kak…, keluarga Kamal akan ke rumah saat ini….”

Ramli      : ” Silahkan Ambar kalau ingin berkenalan dulu…karena kita harus menjaga adab kebiasaan orang Indonesia  sebelum melamar perkenalan dulu dengan keluarganya sambil menunggu berfikir fihak perempuan menentukan harinya” .

Ambar    : ” Baik kak…tapi kelihatannya Abbi amat sibuk….dan buru-buru…”

Ramli      : ” Abbi kan orang tua pasti sudah tahu…dan dia kan juga pernah menikah tentunya…ada rasa sopan santun dong…?! ”

Ambar     : ” Iya kak ….memang seperti itu baiknya  ” walau ada sedikit rasa sesal tapi Ambar harus sabar dan harus bisa membawa diri demi cintanya pada Kamal.

Ambar menceritakan tentang adab sebelum lamaran harus ada perkenalan dulu, yang istilahnya kulanuwun alias dodog lawang untuk menanyakan keadaan calon menantunya baru kemudian lamaran…itu kebiasaan orang Asia “. Ummi Almira agak kecewa tapi mau menerima keadaan ini setelah berbicara bersama keluarganya.

Almira    : ” Ya tak apa…kita segera saja ke rumah untuk berkenalan dengan Mister Ramli juga tentunya kedua orang tuamu dan segera melamarnya , Ummi tak apa disini dulu sampai lamaran tiba dan kita harus mencari tahu tentang lamaran menurut cara orang Indonesia ” . Abbi Mahmud menerima saran Ambar dan akan tetap di Indonesia sampai lamaran tiba.

Sore ini rombongan Abbi Mahmud bersiap menuju Bukit Asri menemui orang tua Ambar. Kedatangan Ambar disambut baik oleh Ramli dan keluarga besarnya terutama keluarga Sarwo Edi.

Abbi Mahmud : ”  Sebetulnya kami ingin segera melamar nona Ambar, karena keadaan saja yang yang membuat kami belum tenang…” Pak Sarwo yang tak mengerti bahasa Inggris hanya tersenyum saja mendengarkan pembicaraan antara Abbi Mahmud dan Ramli. Ambar memeluk ibunya dan kakaknya Lusi yang keluar kamar menyambut kedatangan keluarga Kamal.

Ramli               : ”  Kami memang barusan menerima perkenalan dari saudara Ibrahim yang akan melamar adik kami Lusi Sarwo Edi , jadi mohon sabar…karena tak baik mendahului pernikahan sebelum kakaknya menikah lebih dulu apalagi Ambar masih muda, kecuali kalau Lusi kakaknya belum ada kekasih atau calon pasangan bisa saja segera dilakukan pernikahannya ” .

Ummi Jameela : ”  Ya kita akan menunggu sampai saatnya tiba, karena kakaknya Kamal juga belum mau menikah masih ingin melajang dulu ”

Ummi Almira   : ” Iya Mustofa  adalah kakaknya Kamal masih ingin melajang yang usianya terpaut beberapa bulan saja dengan Kamal karena saya hamilnya agak lambat dan duluan ummi Jameela tapi anehnya Mustofa anak kandungku malah lebih dekat dengan ummi Jameela dan Kamal lebih dekat dengan saya, yah itu karena sudah keinginan Allah Tuhan kita yang menggariskan seperti itu dan kami merasa sangat sayang kepada mereka berdua “.

Pak Sarwo mendengar penuturan Lusi juga Ambar yang lebih tahu keadaannya sebenarnya , dan baru mengerti keadaan yang sebenarnya. Setelah semuanya disampaikan pada pak Sarwo mereka segera mohon diri.

Bu Sarwo          : ” Ambar berhati-hatilah semoga engkau mendapatkan kemudahan Allah….”

Ambar               : ” Terima kasih buk…, Ambar kembali ke hotel dulu…karena Ambar amat capek….”

Kamal memegangi Ambar yang kecapaian dan memondongnya….Ambar memeluk Kamal dengan manjanya sedangkan Mustofa membukakan pintu untuk umminya dan Ambar ada di mobil satunya karena ummi Almira maupun Jameela badannya besar dan tinggi dan tak mau kegerahan. Ramli melihat adiknya Ambar yang semakin dimanja sama keluarga Mahmud tapi Ramli percaya kalau Ambar sebenarnya amat merindukan keluarga yang berada di Bukit Asri karena Ummi Almira adalah tamunya yang akan merenovasi rumah Ambar sehingga harus menemaninya sampai selesai dan pulang ke Mesir.

Bu Sarwo      : Nak…..apakah kamu tak rindu sama bapak/ibu di sini serta keluargamu semua….kok kamu bepergian terus sama calon mertuamu terus…” air mata ibu Sarwo mengalir perlahan yang segera dihapusnya.

Pak Sarwo    : ” Buk….sabar ya…..Ambar pasti akan kembali ke rumah….dia masih menyelesaikan rumahnya, jadi doakan saja Ambar selalu sehat saja ya…..? ”

Bu Sarwo menekan hidungnya yang keluar ingus karena menahan tangis serta matanya memerah karena karena rindu dengan putri kecilnya yang sekarang sudah mendekati masa lamarannya , Ramli memeluk ibunya bersama Lusi  sedangkan Sherley  menggendong Malvin dan segera masuk rumah karena hari jelang maghrib. Park Kim Sun memandang mereka memasuki rumah dan Park Kim Sun ikutan kembali masuk rumahnya .

Moon Jung Yeon akhirnya mengerti dan menyadari betapa amat besar kesetiaan Ramli terhadap keluarganya termasuk menghadapi jelang pertunangan adiknya Lusi dan Ambar dan ditambah hadirnya Malvin si kecil yang tiap pagi diajaknya jalan-jalan tapi Ramli selalu sehat dan tampak semakin bahagia. Moon Jung Yeon memeluk Kyung Soon ketika sedang menonton tivi dan minta dibuatkan minuman , Park Kim Sun juga minta sekalian tapi malah ada tamu mengetuk pintu yang ternyata Sherley membawakan makanan oleh-oleh dari keluarga Kamal dari Mesir .

Sherley       : ” Papah….ini ada sedikit oleh-oleh dari Mesir…namanya Umm Ali ,yaitu Puding roti khas Timur Tengah dan Mesir dengan taburan kacang, kismis, dan rempah. Umumnya menggunakan flat bread dan dipanggang dalam susu dan krim ”

Park Kim Sun : ” Owh terima kasih my girl, tentu enak ” Sherley masuk ke dapur dan memberikan pada Kyung Soon yang akan menghidupkan kompor dan memberikan makanannya .

Kyung Soon    : ” Terima kasih Sherley hemmm….. harum baunya..tentu papah senang sekali ” .  Kyung Soon memamerkan pada suaminya Moon Jung Yeon yang masih menerima telpon dari papa  Lee Daiyol dari Seoul. Sherley menemani papahnya di ruang studionya yang sedang asik mendesai gaun untuk Lusi pada acara pertunangannya karena mendapat info dari Agnes .

Sherley            : ” OOO ..indah sekali papah ….Lusi pasti senang…kapan jadinya papah…? ”

Park Kim Sun : ” Segera….dan akan papah jahit sendiri gaunnya….”

Sherley            : ” Lusi pasti senang…. ” Sherley sambil mencium papahnya dan menyuapi makanan yang dihidangkan Kyung Soon yaitu puding roti , Sherley melihat Kyung Soon menyuapi suaminya Moon Jung Yeon sambil menonton tivi dan Sherley segera balik ke rumah khawatir Malvin terbangun. Sampai di rumah ternyata Malvin sudah terbangun .

Sherley           : ” Malvin sayaaang……kok sudah bangun…..pasti dibangunin papi yaaa…. ” Ramli tersenyum saja malahan mencubit pantat Sherley.

Sherley           : ” Wah..genit papi…dedek masih bayi…belum boleh pegang- pegang ntar dedek Malvin nangis lo….” . Lagi-lagi Ramli tersenyum sambil mencium dedek Malvin yang berbau harum minyak telon. Tahu Sherley meninggalkan dedek Malvin yang akan ke kamar mandi dulu karena habis keluar…dedek Malvin malah menangis.

Sherley           : ” Iya sebentar sayaaang….mami masih bersih-bersih  ” dan  mengelap dengan hand sanitizer lalu menggendongnya  dedek Malvin tertidur lagi. Tenyata ibu sudah mempersiapkan makan malam berupa nasi goreng telur ceplok dan menawari Park Kim Sun yang menyambut makanan yang diantar Lusi ke tempatnya, sambil Lusi melihat gaun yang dirancang Park Kim Sun.

Lusi               : ” Owh…indah sekali mister gaun aku….terima kasih sekali…” Lusi mencium tangan Park Kim Sun , Ramli menyusulnya dan berbicara dengan Park Kim Sun. Lusi ngobrol dengan Kyung Soon dan Moon Jung Yeon sambil menikmati nasi goreng  dan kerupuk udangnya yang nikmat sekali. Agnes menelepon Ramli untuk persiapan pemotretan dedek Malvin besok pagi dan Park Kim Sun akan mengeluarkan baju hangat desain barunya yang akan dipakai Malvin esok hari.

Ramli             : ” Jam berapa kira-kira kau sampai di sini…”

Agnes             : ” Kalau aku sarapan di tempatmu tentu aku datang amat pagi tentunya ….”

Ramli             : ” Tak apalah sekalian sarapan bersama Park Kim Sun dan semua yang ada disini tentunya ”

Agnes             : ” Baik,…, aku akan berangkat dari EE jam enam pagi…sampai besok mister….good night…!!”

Ramli             : ” Night …see you….”

 


Gerbang Militan

Gerbang Militan

Score 8.4
Status: Ongoing Tipe: Author: Dirilis: 2022 Native Language: Indonesian
Merupakan kisah sambungan dari Juragan Untir Untir Kepuntir Cinta kali ini mengisahkan masalah bisnismya yang disatroni pesaing bisniz lainya dari luar negeri yang mencoba merebut keberhasilan Ramli dan saudaranya dengan berbagai macam trik serta kebohongan yang menyakitkan saat Malvin anak Ramli mulai berjuang melawan rivalnya dan memenangkan tambah banyak musuh-musuh yang masuk ke Erlina Entertaiment. Bagaimana kisahnya mari kita simak bersama.

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset