Perkawinan Lusi Sarwo Edy berjalan dengan lancar , Agnes mendokumenkan acara tersebut, desain pakaian pengantin di kerjakan Park Kim Sun mulanya memakai pakaian pengantin adat Jawa yang menggunakan pakaian basahan dan Ibrahim yang menggandeng Lusi tersenyum manis sambil melempar sirih dan menuangkan beras. Semua dikerjakan Agnes dibantu Erick mantannya, meliput keramaian perkawinan Lusi yang berada di Hotel Patrajasa untuk menghindari keramaian yang berjubel dan dibantu keamanannya dari Akpol yang diundang Ramli karena simpatik dengan mereka semua . Lusi didampingi Ambar bak putri kembar yang membuat Ibrahim tertawa lebar. Kamal dan Mustofa meminta Perkawinan Lusi diabadikan di MME sebagai foto kenangannya dan diizinkan Agnes serta Erick karena tak di publikasikan.
Bu Sarwo dan suami diambil gambarnya saat sungkeman bersama keluarga selanjutnya Datuk Arsyad Rahman dan Siti Normala bergantian melakukan sungkeman. Ramli dan Sherley mengajak dedek Malvin berfoto bersama keluarga besar Mustofa berfoto dengan pengantin . Lusi amat bahagia karena tamunya berbagai kalangan yang menghadirinya karena ayahnya turut mengundang keluarga Mbugel menghadirinya dan waktunyapun bersamaan karena Lusi dan Ibrahim akan merayakan perkawinannya di Bruanei Darussalam juga dan banyak kolega dari Datuk Arsyad Rahman dan Siti Normala menanti kehadirannya di Brunai sambil berkenalan keluarga Sarwo Edy .
Seminggu kemudian Lusi berangkat ke Brunai Darussalam bersama keluarga yang sudah dipersiapkan oleh keluarga Ibrahim untuk menyambut pernikahannya selama seminggu, banyak rekanan kerja yang diundang Datuk Arsyad Rahman maupun Siti Normala, tak lupa Agnes serta Erick tetap mempulikasikan acara Lusi dan Ibrahim yang menggemparkan jagat internet karena keluarga Brunei Darussalam sudah menjemput dari bandara sampai rumah pelaminan yang dijaga erat keamanan karena ternyata Datuk Arsyad Rahmad adalah seorang anggota dewan . Lusi didampingi ayah ibunya menyerahkan putrinya kepada ayah/ ibu Ibrahim dengan berurai air mata dan pelukan bu Sarwo berkata : ” Anakku berbahagialah kalian sampai akhir hayat , bapak /ibuk menyerahkanmu pada nak Ibrahim dan keluarga untuk menjaganya…ingatlah selalu nasehat ibu dimasa kalian masih berkumpul dan sayangilah mertuamu seperti engkau menyayangi ayah /ibumu ” Tangis Lusi meledak sembari memeluk ibu dan bapaknya.
Bunda Siti Nurmala menjawab ucapan bu Sarwo….” Tak akan lepas kasih sayang ibu terhadap anaknya, walau dimana ananda Lusi akan selalu menjaga hati ibu dan ayah kandungnya yang telah membesarkannya kami akan selalu bersilaturahim kepada keluarga abang/besan serta akan selalu menyayangi Lusi karena sudah menjadi anak kami juga ” akhirnya mereka sama-sama menangis sambil berpelukan . Kamal menyaksikan pernikahan bersama Ambar dan ikut menangis saat pelepasan Lusi kepada keluarga Siti Normala yang disambutnya dengan tarian Jipin Laila Sembah di ikuti berbagai tarian tradisional Brunei darussalam yang menghibur kedua keluarga pengantin.
Ummi Almira : ” Sedih juga ya punya anak wanita saat menyerahkan pada pihah lelaki ….tetapi sungguh hebat jawaban bunda Siti Normala…aku suka jawabannya yang tak kan putus tali silaturahmi ” . Lusi terharu akan keberadaan Ummi Almira yang begitu memperhatikan pernikahannya . Ramli memeluk adiknya Lusi dan menyalami Ibrahim sambil berkata : ” Jangan putuskan tali persaudaraan kami dan sayangilah Lusi seperti engkau menyayangi adikmu….karena dukanya Lusi adalah duka kami juga dan kebahagiaan Lusi juga kebahagiaan kami juga” Sherley amat terharu sampai meneteskan air matanya dan memeluk Lusi sambil berlinangan air mata…” Jangan lupakan kami…dan sering-seringlah ke Semarang tempat bapak /ibuk….” Sherley menyeka air matanya dengan sapu tangan yang diberikan Ramli karena sapu tangannya sudah basah kuyup di bawa Ramli.
Ambar termangu setelah menyaksikan semua itu air matanya mengalir dia teringat akan kemanjaannya pada kakaknya Lusi dan sering menjahilinya terutama bermanja pada kakaknya yang selalu membelai nya saat digoda Ramli kakaknya yang sebenarnya amat menyayangi semuanya. Air mata bening membasahi pipinya tatkala Lusi mendekap adik perempuannya yang menangis tersengal-sengal : ” Kakak…sering-seringlah menjenguk kami..maafkan Ambar selalu menyusahkan kakak ….” Lusi memeluknya amat erat dan mencium pipinya yang merona.
Lusi : ” Adik kakak yang bandel…engkau yang selalu kakak rindukan dan seringnya kakak godain…tapi itu semua karena kakak sayang juga semuanya….” Lusi amat tegar walaupun setelah selesai acaranya tangis Lusi meledak- ledak dikala tamu kerabat kembali ketempatnya masing-masing. Ibrahim memeluk Lusi dan membelainya perlahan dan memperbolehkan untuk tidur karena kecapaian . Ramli dan Sherley serta Ambar beristirahat di kediaman Datuk Arsyad Rahman sedangkan Kamal dan keluarga beristirahat di hotel tempat tamu menginap dan di jamu berada di Radisson Hotel Brunei Darussalam .
Ratchanok akhirnya membatalkan niatnya karena ada ummi Almira dan ummi Jameela yang selalu mengawasi gerak-gerik Chanok dan pengawalnya Kodratnan Kang tetapi Ratchanok mengetahui keberadaan Lusi di Brunei serta mendokumenkan dalam hapenya .
Ratchanok : ” Tunggu balasanku….keluarga Ramli dan MME musuh hatiku ”
Kodratnan Kang : ” Kenapa masih ragu…sikat saja….biar aku yang melakukan…”
Ratchanok : ” Mau mati engkau…, apakah kau tak sadar banyak tamu penting di sini mana keamanannya terjaga…bisa mati kutu kita ” Ratchanok bersungut meninggalkan keramaian, karena dia tak diundang maka langsung cabut setelah mengetahui tempat tinggal Ibrahim yang ketat keamanannya sama seperti di Semarang.
Ratchanok : ” Tunggu saatnya tenang…. biar mereka berbahagia dulu..”
Kodratnan Kang : ” Okey benar katamu, dan aku sudah mengetahui semua posisi mereka “.
Ratchanok meninggalkan Brunei Darussalam dengan penuh kemarahan dan kadang ada tetesan air mata dalam diamnya Ratchanok yang masih mencintai Kamal dan segala kemewahan yang diberikannya pada Chanok . Tapi apalah daya Chnok seorang wanita yang lemah serta pemuja kemewahan sehingga membuat Kamal meninggalkannya dan Ratchanok hanya menjaga kenyamanannya saja dengan mengandalkan tukang pukulnya . Kecewa dan luka menghinggapi dada Ratchanok dengan hilangnya Kamal dalam pelukannya .Dia tak menyangka Kamal benar-benar melupakannya. Ratchanok dengan segala tipu dayanya berharap Kamal kembali dalam pelukannya tetapi karena sudah ada Ambar yang mendampinginya serta Ummi Almira serta ummi Jameela selalu mengawasi gerak-gerik anak-anaknya agar tak mudah kena bujuk rayu wanita, karena seperti Mahmud ayahnya yang dipuja wanita karena ketajirannya dan suka berfoya-foya dan disaat seperti itu Jameela ditinggalkan Mahmud dan lebih memilih Almira yang bersahabat dengan Jameela. Tapi karena ummi Jameela bersahabat dengan ummi Almira maka permintaan untuk menikahi ummi Jameela disetujui Mahmud karena atas permintaan ummi Almira.
Tak ada rasa dendam dalam diri mereka berdua lain halnya dengan Ratchanok yang membara dendamnya dan membuat Kamal kalang kabut dibuat resah Chanok dan meninggalkan Chanok benar-benar serta melupakannya. Kamal begitu menuruti kemauan Ambar yang tak bertele-tele dan Ambarpun memiliki kemampuan menyanyi hingga mendatangkan uang sendiri lain dengan Chanok yang menginginkan kekayaan Kamal beralih ketangannya dengan kemauan yang tak tak sepantasnya hingga ummi mereka tak menyukai tabiat Chanok yang pemuja harta.
Kamal berkenalan di internet karena kebetulan saja sedang meliput acara kesehatan dengan berola raga dan Chanok yang menjadi pemandunya waktu itu, MME belum setenar ini dan dibantu Abbi dan Umminya MME mulai dilirik dengan tampilan perdananya dengan menggandeng Ramli dalam melakukan kerja kerasnya .