Ambar dan Ramli melakukan jumpa pers dan menjelaskan kalau foto-foto kemarin adalah editan.
Ambar : ” Saya sendiri waktu itu berada di Indonesia sedangkan Kamal suami saya berada di Mesir sedang membenahi Mustofa Mahmud Entertainment pusat karena MME yang di Semarang akan dikelola Erwin yang akan membesarkan artis lokal bersama kakak saya Ramli ” Ramli tersenyum didampingi istrinya Sherleydan dedek Malvin . Kamal yang berada di Mesir menyaksikan jumpa pers , Kamal dikelilingi rekan kerjanya membenarkan berita tersebut . Kamal memakai dasi panjang warna merah pemberian Ambar juga ada Ummi Almira dan Ummi Jameela untuk meyakinkan pers, Sebenarnya saya sudah tak mempermasalahkannya cuma ada kata-kata yang berlu diluruskan tentang tulisan yang berada di koran tersebut yang bertuliskan model cantik Indonesia merindukan Paris dan siap menantang Paris. Itu tidak benar…saya tak mungkin menantang Paris sebagai pusat mode dunia …kalau ke sana tentulah semuanya menginginkannya tapi saya tak buru-buru masih banyak urusan yang perlu di tata dulu di Indonesia maupun di Mesir tempat kerja suami saya ” . Cukup lama Ambar menjelaskannya dan Ramli juga membenarkan kata-kata adiknya Ambar.
Lusi ikut menyaksikan jumpa pers dan meyakinkan kalau adiknya tak mungkin melakukannya dan itu amat tabu bagi kami…wartyawan yang berada di Brunei Darussalam mewawancarainya . Erlina Entertainment namanya malah meroket karena Ramli mengangkatnya Ambar yang memakai gaun panjang dan sopan dipeluk Sherley yang memakai kemeja santai sungguh amat menarik dengan warna salem hijau sepadan dengan baju Ramli yang berwarna abu-abu.
Pak dan Ibu Sarwo merasa berkecil hati tentang pertikaian di dunia entertainment tapi Ramli sudah menjelaskan pada bapak dan ibunya kalau mereka no coment dan biasa karena orang muda banyak permasalahan tetapi cepat selesai tentunya. Kesabaran tentu membawa kebaikan.
Ratchanok menyaksikan jumpa pers tersebut dan merasa senang karena sosok Ambar ternyata orangnya tegas dan mandiri juga kakaknya Ramli yang bertanggung jawab kepada kinerja adik-adiknya.
****************
Di kantor Almira
Berdatangan wartawan yang ingin mengulas pekerjaannya serta menanyakan menantunya Ambar dengan beberapa pertanyaan.
Almira : ” Kalian semua kan sudah mendengarkan uraian menantu saya dan kakak kandungnya, kenapa masih ke tempat kerja saya…..? ”
Pers : ” Kami hanya ingin meyakinkan saja….tentang kabar tersebut ”
Almira : ” Jawabnya seperti besan saya yang di Indonesia bahwa saya tak tahu apa-apa dan no coment ….” Di kantor Almira malah menyuguhkan makanan yang enak- enak dan menjamunya yang di bantu staf karyawannya . Mustofa menelepon Ummi Almira dan akan menemaninya di kantornya sedangkan Kamal masih memberesi studionya bersama staf-stafnya. Kamal lega karena istrinya ternyata cukup santai menghadapi pers di Indonesia yang cukup perhatian di bidang fashion seperti halnya di Agypt yang sangat seru sekali apa lagi Ambar adalah menantunya seorang ladang minyak…tentulah mereka bermurah hati bila didatangi pers.
**************
Mr Alexander Adulfo dari Jerman yang mengenali Ramli maupun Sherley yang bertemu saat menuju Pulau Palawan ( Juragan Untir-Untir Kepuntir Cinta episode 17 ) saat launching Sriti kosmetik dia menghubunginya tatkala melihatnya jumpa pers dan berkeinginan untuk mengundangnya bersama istri dan anaknya.
Ramli : ” Hai….brother apa kabar…..? lama tak berkabar keadaanmu….apakah kamu baik-baik saja….”
Alexander Adulfo : ” Hai man…aku baik-baik saja…semakin maju saja usahamu bagi-bagi dong dengan aku….. oh ya engkau sudah punya anak berapa…..? ”
Ramli : ” Ach…aku baru memiliki anak satu…ada kabar apa engkau menghubuni aku……tumben..? ”
Alexander Adulfo : ” Bermainlah ke tempatku….mungkin musim semi segera berlalu dan musim panas menyambutnya….kirimkan nomor rekeningmu…kita bertemu di Jerman segera ya…banyak yang akan kita omongkan okey…..? ! ” Ramli mengirimkan nomor rekeningnya lewat WA.
Ramli : ” Terima kasih, tapi nunggu biar selesai masalah adikku Ambar….? ! ”
Alexander Adulfo : ” Sure…Iya …pasti segera berakhir …dan aku mohon anakmu Malvin diajak karena aku ada ide untuknya please….”
Ramli : ” Okey…baik aku akan segera berangkat…”
***************
Sebenarnya Sherley kurang berkenan dengan Malvin diajak ke Eropa, tapi apa boleh buat Alxander Adulfo menginginkannya .
Sherley : ” Mengapa harus diajak….kasihan dia masih empat bulan… ”
Ramli : ” Tak apa…Malvi kuat dan sehat sayang….dan di pesawat juga istirahat dan juga telinganya ditutup kapas…pasti Malvin nyaman…”
Sherley : ” Tapi kita belum pernah ke Jerman sayaaaang….”
Ramli : ” Aku dulu juga belum pernah ke Korea Selatan ….sekarang malah inclak-inclik…..”
Sherley : ” Tapi engkau harus bantu aku mengurus dedek Malvin lo yaaa….?!”
Ramli : ” Tentulah kita rawat bersama…kan anak kita…” . Setelah meminta nasihat bapak dan ibu Sarwo mereka mempersiapkan semua bawaan ke Jerman.
Seminggu kemudian Ramli mengabari Alexander kalau akan berangkat ke Jerman, Alexander menerimanya dan akan menjemput di Bandara Frankurt
**************
Jam 13.40 di terminal 3 Jakarta
Pesawat Emirates K 357 telah siap di Bandara Soekarno Hatta setelah menaiki Garuda dari Semarang yang siap terbang menuju Jerman , Ramli berangkat jam sepuluh pagi dari Ahmad yani dan segera melakukan penerbangan ke Jerman. Ramli memeluk istrinya Sherley yang sambil mendekap dedek Malvin , dia tertidur lelap dan memang sengaja tak dibangunin Ramli agar nyaman perjalanannya , sebelum berangkat Sherley menyusui dedek Malvin dulu sambil menunggu boarding pass. Ambar menelepon kakaknya menanyakan keadaan dedek Malvin saat ini.
Ramli : ” Malvin sedang tidur di pelukan Sherley, dia baik-baik saja ini barusan ke emigrasi mengurus paspor dan sekarang sudah boarding pass.
Ambar : ” Hati-hati kak….besok aku akan berangkat ke Seoul disana tlah siap parade model yang siap meluncur ke kancah internasional….doakan lancar ya kak….”
Ramli : Tentu adikku sayang…ini kakakmu Sherley ingin perpesan padamu ..” dan Ramli memberikan hapenya pada Sherley.
Sherley : ” Mampirlah ke Roger Casugay dan istrinya Jeong Da Rae di Seoul dia mengharap engkau mengujunginya…..”
Ambar : ” Iya kak…. tadi kak Ramli sudah mengingatkannya juga menemui Marten dan Chen Yu Fei alias Chen-Chen yang sekaligus bertemu dengan Roger Casugay dan Jeong Da Rae di pabrik tekstilnya ” Sherley lega mendengar penuturan Ambar.
Sherley : ” Ini kamu berangkatnya bareng Kyung Soon dan suaminya…? ”
Ambar : ” Iya…kak kami bersama berangkatnya ” .Karena ada pengumuman kalau boarding pass untuk penumpang ke Dubai segera memasuki pesawat maka Sherley mengakhiri pembicaraan dan Ramli mematikan hapenya setelah mengirimkan WA keberangkatannya ke Dubai kepada bapak dan ibunya di rumah Bukit Asri. Ramli menuju Gate 4 untuk memasuki pesawat Emirates.
***************
Ramli dan Sherley menuju ke Dubai dan subuh baru sampai yang akan transit ke Frankurt yang harus menunggu selama 4 jam sambil melihat papan informasi untuk mengetahui keberangkatan selanjutnya dan menuju ke gate A8 , pagi hari masih gelap di Dubai yang segera berangkat ke Frankfrut selama kurang lebih enam jam , jadi selama 19 jam Ramli dan Sherley duduk dan pindah ke pesawat yang sama maskapainya yaitu Emirates . Ramli mendapatkan makan pagi dengan makanan seafood dan buah serta yogurt dan roti isi , karena amat lapar sekali Ramli mengganyang semua makanan yang diberikan pramugarinya , Sherley hanya tersenyum saja dan dedek Malvin yang sudah cakep ikut makan buah karena tadi waktu transit Sherley memandikan dedek Malvin dulu di kamar mandi bandara.
Selama perjalanan menuju Frankfrut dedek Malvin lunjak-lunjak dipangkuan Sherley yang membuat gemas penumpang yang berada di sampingnya, Alexander Adulfo menelepon Ramli mengabari kalau dia sudah berada di bandara Frankrut dan menunggu kedatangan pesawatnya .Matahari pagi memancarkan sinarnya Ramli mengabari kalau sebentar lagi pesawat akan segara mendarat , Ramli melakukan pengecekan pasport kemudian mengambil bagasi …ketika keluar Alexander Adulfo sudah berada di ruang tunggu kedatangan untuk menjemput Ramli dan Sherley juga dedek Malvin ada penumpang yang mengenali wajah dedek Malvin dia menyalami Sherley dan Ramli yang tak asing lagi dan meminta berfoto dengannya.