Agnes memutar kameranya bersama temannya Erick sebagai editor menggabung- gabungkan dari gambar satu ke gambar lainnya juga pengambilan videonya, nampak Sherley membenarkan langkah Ranti yang memakai hijab.
Erick : ” Sungguh indah langkahnya, betul-betul mirip seniornya model Sherley ”
Agnes : ” Iya benar sekali…, lima kali aku memutarnya dan tak bosan mengulangnya , coba ini Mr Ramli yang membenarkan gerak pinggang Amanda yang salah dan memukulnya dengan kertas koran untuk mengulangnya , bagian yang salah ia pukul pakai koran berkali-kali tanpa ketawa dan tanpa ekspresi marah…sungguh mengagumkan…Ia seorang mentor yang amat berpengalaman”.
Erick : ” Kita beri copyan buat hasil filmnya serta iklan tampilan sesuai dengan standart pemakaian dan memberikan komisi buat Erlina Entertaiment, selanjutnya kita kembali ke Perancis ”
Agnes : ” Ya Erick semoga penawaran kita sesuai dengan asumsi yang kita harapkan, sekali lagi apakah masih ada yang perlu kita kerjakan..? kalau tak ada besok kita persiapan pulang ”
Erick : ” Oke ..clear sudah pekerjaan ini…kita siap pulang “.
Ke esokan harinya…
Ramli dan Sherley mengantarkan pulang sampai bandara Achmad Yani
Sherley : ” Semoga sukses yang engkau dapatkan…dan membawa semangat anak didikku di Indonesia serta calon mentor Luar Negeri buatku dan Ramli ”
Agnes : ” Terima kasih Sherley atas bantuanmu dan Mr Ramli yang penuh kritik atas hasil kerjaku…sampai jumpa lagi di Perancis bila berkelanjutan…see you..bye…bye…”
Sherley , Agnes dan Ramli saling berpelukan , Lusi terharu melihat kepergian Agnes yang siap cek in , pak Sarwo dan ibu memeluk Ambar sambil melambaikan tangannya.
Agnes : ” Betapa rukun dan kompaknya keluarga Mr Ramli….semua memiliki job sendiri-sendiri baik di rumah maupun di Erlina Entertainment (E E), aku beruntung sekali mengenal mereka dan baru pertama meliput usahanya dan selalu mendukung kita ”
Erick : ” Iya , padahal kegiatannya amat lengkap serta banyak peminatnya…dan kita akan mendapat keuntungan yang besar…meskipun kita pemula tapi yang kita liput orang keren dan baik serta sopan seluruh keluarganya amat mendukung kita “.
Sesuai dengan pidato presiden Jokowi berkenaan pemakaian masker dilonggarkan karena covid -19 di Indonesia mengalami penurunan ,semua menyambut dengan lega tapi masyarakat tetap waspada dan mereka kadang memakai masker saat berinteraksi dengan jumlah yang banyak. Di class mode EE ,ada yang memakai masker karena untuk melindungi pergaulan dan tetap menjaga jarak. Ramli membolehkan mereka semuanya untuk keamanannya, bahkan Park Kim Sun dan Ramli akan mengadakan pagelaran mode di Citraland yang akan menampilkan siswanya dengan desain dari Park Kim Sun dan Lusi yang akan menampilkan Ranti, Evita , Ambar, Erlangga yang baru pulang dari Lombok serta Sherley.
Berkat jasa Agnes yang melambungkan Erlina Entertainment mulai dilirik Paris pusat mode dunia dan amat mendukung acara yang sudah lama istirahat kini bangkit lagi dan banyak yang akan meliput acara tersebut. Ramli melatih siswanya secara kontinue . Sherley yang akan memakai baju hamil mencoba dan meninggalkan sepatu hak tinggi dan berganti dengan sepatu hak rendah . Fashion sepatu pada berdatangan memberikan sample yang sesuai dengan ibu hamil yang akan dikenakan Sherley secara gratis dan indah yang nanti akan dipakainya bersama keterangan harga yang memikat sesuai keindahannya.
Mustofa Mahmud menelepon Lusi yang menanyakan acara yang di iklankan Agnes dan Erick yang berada di Paris.
Mustofa : ” Bagaimana kabar kamu….?”
Lusi : ” Alhamdulillah…it’s ok…”
Mustofa : ” Mengapa aku ‘gak kau ajak kerja sama …malah Agnes dan Erick yang jalan…”
Lusi : ” Maaf beribu maaf…ini acara dadakan dari Agnes yang meliput kegiatan Erlina Entertainment dan bukan keinginan kak Ramli..semoga engkau tak salah paham Mustofa …”
Mustofa : ” Ternyata Erlina Entertaiment bagus ya….kerjamu juga oke…meski sedikit mentornya tapi mumpuni karna covid-19 ..ya..?”
Ambar mendengar pembicaraan kakaknya Lusi dan Mustofa sambil makan salad…Mustofa pun melihat Ambar menikmati saladnya lantas Ia bertanya
Mustofa :” Adik kamu sudah membuat mabuk Kamal Mahmud…mengapa dia tak mau membalasnya…? ”
Lusi : ” Aku tak tahu…..apakah mereka punya hubungan….? ”
Mustofa : ” Aku dan Kamal akan ke Indonesia dan melihat acara yang digelar Agnes…”
Lusi : ” Bukan Agnes tapi kak Ramli yang mengadakan…” Mustofa tersenyum dan mengucapkan salam perpisahan
Karena Mustofa kelihatannya salah paham maka Lusi menceritakan pada kakaknya Ramli…
Ramlipun menceritakan awal Agnes mengembangkan usahanya yang ia rilis bersama Erick sahabatnya karena sepertinya keluarga Agnes tak mendukungnya dan Ramli kasihan ingin menghiburnya…dan tlah membuat semangat hidupnya karna mendapat sanjungan dari komite model dunia. Kesempatan untuk berkembang juga menyelimuti tubuh Erlina Entertainment maka Ramli membuat acara ini. Ramli menelepon Mustofa :
Ramli : ” Bagaimana apakah kamu tertarik mengikutinya ….”
Mustofa : ” Wow …kalau seperti ini aku akan hadir dalam acara itu…sungguh beruntung aku bisa datang di Indonesia…terima kasih Mr Ramli atas penjelasannya”
Ramli tertawa sambil mengerling Lusi dan Lusipun paham lalu berkata : ” Terima kasih Mustofa ” dan dijawab: “Sama-sama cantikku…sampai ketemu di Semarang….daggg”
Marten deal setelah mendaftar ulang siswa-siwi didiknya akan menghadiri acara di Semarang bersama Chen Yu Fei dari Shanghai yang meminta istirahat di Sriwijaya karena tak mau mengganggu Park Kim Sun di Bukit Asri sambil membawa pendaftar serta persyaratannya karena Shanghai tak mau bergabung dengan Seoul, yang akan memerlukan banyak biaya karena semuanya negara sedang dilanda krisis dan akan memanggil Mr Ramli dan Sherley pada pembukaan saja untuk ujian akan menggunakan sarana internet dengan menggunakan zoom ataupun skype web.
Chen Yu Fei : ” Kira- kira Mr Ramli akan marahkah…? ”
Marten : ” Mr Ramli amat bijak…semoga maksud kita akan diterimanya”
Chen Yu Fei : ” Maksudmu……?”
Marten : ” Aku juga akan menggunakan caramu berkomunikasi lewat zoom atau skype web untuk menghindari biaya yang melonjak aneka macam keperluan ”
Chen Yu Fei : ” Good, saya rasa maksud kita sejalan..dua hari lagi kita berangkat….sampai ketemu di Jakarta…dah Marten ”
Marten : ” See you Chen-chen….bye..” videocall mereka matikan dan masing-masing menyiapkan berkas siswa-siswinya..Chen You Fei amat riang ternyata Marten menerima idenya menghadapi class mode Erlina Entertainment
Lusi menegur Ambar yang tak mau membuka hapenya
Lusi : ” Mengapa engkau tak mau membuka hapemu, kasihan Kamal sekarang termangu karena kemarahanmu…?”
Ambar : ” Habis ceweknya banyak…dan aku dicuwekin…” mata Ambar basah dan mulai terisak karena menahan rindu…tapi membawa kemarahan akibat disepelekan Kamal
Lusi : ” Pahami dulu hati dan jiwanya…jangan terus mengklaim Kamal cinta atau tidak…belajarlah iklas menerima segalanya dan jangan memaksa kehendak hatimu…malah engkau akan luka seperti saat ini” Lusi menasehati Ambar yang cemberut sepanjang waktu merenungi cintanya , tapi benar juga kakaknya dan ia memulai membuka hapenya, ” tapi apa alasannya jika dikira marah kepadanya..?” fikirnya seandainya Kamal bertanya.
Ambar : ” Kak…bagaimana kalau seandainya Kamal marah…? ”
Lusi : ” Ya di terima saja…bagaimana kalau ia juga berfikiran seperti kamu…? ”
Ambar merasa iba dan menyalahkan diri karena ulahnya yang kekanak-kanakan mengakibatkan cintanya tak tumbuh dan menyengsarakan diri, dia melikat WA dari Kamal yang sejumlah 72 pesan, hatinya mulai terbuka dan mulai membaca. Perasaan sama juga dilanda Kamal , begitu WAnya terbaca dia menanti jawaban dengan sabar…hatinya mulai bersemi tapi Ambar malah menangis membaca pesannya yang meminta maaf akibatnya ia tak langsung membalas WA dari Kamal malahan menangis sesenggukan. Kamal yang menunggu jawaban dari Ambar hatinya amat risau dan ingin mencoba menghubungi, tatkala terlihat Ambar mulai mengetik hati Kamal bergetar ingin segera meneleponnya.
Karena terburu Ambar hanya menuls *Maafkan aku…*. Kamal bingung dengan jawaban Ambar yang amat singkat dan memanas hatinya, segera menghubungi Ambar terlihat Ambar menangis dan meminta maaf. Kamal hatinya melemas tak tega melihat Ambar menangis,” Darling …don’t be sad…Aku meminta maaf juga karena aku saat itu perlu perhatian dari senior-seniorku …jadi janganlah bersedih…aku tahu kamu sibuk dengan rencana pagelaran model abad ter IN kamu yang butuh banyak waktu serta kemampuan kamu terlihat di IKLAN WACANA MODEL yang di besut Agnes dan Erick justru aku amat bangga dengan penampilanmu yang amat eksis…I love You babby…please don’t cry….Kamal bertubi-tubi mencium hapenya …melihat Kamal ternyata amat mencintai Ambar ..Ia tersenyum sambil mengusap air matanya yang menyatakan rindu . Ambar tersipu tatkala Kamal tersenyum dan memulai pembicaraan
Kamal : ” Aku akan ke Indonesia menghadiri pagelaranmu..tampil yang cantik ya sayang.. ”