Sherley mempersilahkan Irfan teman kuliah Ramli duduk diruang tamu dan mengajak ngobrol tentang suasana saat pawai model tadi sambil Irfan mengenalkan Tiwik istrinya , Ramli yang sedang mandi mendapat telepon dari Agnes dan diangkat Sherley.
Sherley : ” Iya sebentar lagi, dia masih mandi dan tamunya sudah menunggu di dalam, kamu bisa menunggunya di loby..sabar ya..gantian…its okey..thank you…”
Ramli : ” Dari siapa sayang.”
Sherley : ” Dari Agnes juga Erick…aku mandi dulu sayang…” Sherley gantian mandi dan meminta maaf pada Tiwik istri Irfan. Ramli sudah rapi serta ganteng dan memintakan maaf pada Tiwi karena gantian dia yang mandi, sementara Agnes dan Erick sudah menunggu di loby. Ramli bertanya tentang keadaan kantornya yang dulu .
Irfan : ” Aku di keluarkan di perusahaan karena dituduh menggunakan dana proyek untuk kepentingan sendiri…padahal cuma permainan direkturnya sendiri…kebetulan aku melihatnya dan dikeluarkanlah aku dengan sedikit pesangon secara pribadinya kalau untuk kantor tidak, bahkan wakil derektur amat membenciku…jadi critanya aku difitnah.
Ramli : ” Sudahlah …jangan ingat-ingat masa lalu..sekarang ini kamu memegang keuangan Erlina Entertainment dan engkau wajib lapor serta mencatatnya uang keluar masuk dari manapun dan untuk apapun serta di catat riwayat pemakaiannya baik itu istriku maupun bapak ibuku serta adik-adikku oh ya juga mertuaku..”
Irfan : ” Siap Bos….tapi aku …?”
Ramli : ” Pulanglah dahulu dan pakailah mobil salah satu perusahaan, ini kunci dan STNKnya…rawatlah dengan baik dan ini ada sedikit uang untuk istrimu…pulanglah dan segera balik kesini serta berpakaian rapi ”
Irfan : ” Siap Bos , Irfan akan melaksanakan tugas sebaik-baiknya…salam buat ….?”
Ramli : ” Sherley…begitu saja panggilannya”
Irfan : ” Iya Sherley maksudku….sampai nanti..”
Ramli : ” Sampai nanti….bye..” Erick dan Agnes segera bersiap masuk dan mengangguk pada Irfan beserta keluarga.
______________________________________________________________________________________________________________________________________
Mustofa dan Kamal mendapat telepon dari keluarganya untuk segera pulang karena ibu Mustofa sakit parah Ia mengalami kecelakaan tunggal dengan membawa mobil Lexus barunya. Padahal Lusi masih memperagakan pakaian yang didesainnya di Gedung Wanita. Ternyata Mustofa dan Kamal itu anak yang beda ibu, ini diketahui ketika Kamal menceritakan tentang kesehatan ibunya pada Ambar yang membantu Lusi pada peragaan hari ini, dan yang telepon barusan adalah ibunya Kamal yang bernama Jameela.
Ambar : ” Tunggulah kak Lusi menyelesaikan tugasnya, lebih baik engkau urus tiketnya dulu ”
Kamal : ” Benar juga katamu…aku akan urus tiket sekarang dan tinggal mengepak semua barang-barang di kantor ”
Pemesanan baju desainer Lusi Sarwo Edi diatur Park Kim Sun , Lusi kembali ke EE bersama Ambar, Mustofa dan Kamal.
Agnes dan Erick bembali dari EE menuju Gedung Wanita untuk pengambilan video dan foto yang di tangani anak buah Erick. Desain Lusi lumayan menuai hasil , meskipun saat ini terjadi resesi tapi bagi Lusi merasa suatu keberuntungan yang mengartikan produk Lusi laku dan akan dipakai negara kecil berkisar Asia Tenggara, India , dan Rusia yang sedang mengalami krisis , Rusia memesan pada produk tertentu. Mustofa mensuport usaha Lusi meskipun Mustofa Mahmud kalah cepat dengan Agnes In Mode dari Paris namun Mustofa yakin dalam merancang mode Lusi akan mengalami kemajuan. Sore ini hari Kamal dan Mustofa akan berngkat menuju Jakarta dan selanjutnya bertolak ke Dubai bertukar tempat ke Misir.
Ambar memegang erat tangan Kamal saat perpisahan di bandara Ahmad Yani sementara Lusi hanya mendengar penjelasan dari Mustofa selanjutnya meninggalkan Semarang menuju Jakarta, Air mata Ambar mengalir perlahan membasahi pipinya. Wajah Kamal terus membayangi Ambar yang merupakan cinta pertamanya. Ramli mendekati Ambar ketika makan bersama keluarga di Bukit Asri , Park Kim Sun ikut makan juga karena diundang Sherley . Ambar berhenti mengunyah makanan dan langsung menelannya dia paling takut dengan Ramli dalam situasi ini karena Ramli tak suka wanita cengeng dan suka mengadu.
Ramli : ” Ambar kakak minta maaf kalau kamu agak menjauh saat-saat ini…” Ambar hanya diam dan sesekali menghapus air matanya…
Ambar : ” Sebenarnya Ambar salah apa sih…..kenapa sepertinya kak Ramli marah dengan hubungan Ambar dengan Kamal..apa salah Ambar ataupun Kamal..? ”
Sherley membiarkan Ramli menasehati adiknya Ambar sedangkan Lusi membantu ibuk mencuci piring yang kotor dan makan lagi sambil menghabiskan makanannya karena tak enak melihat Ambar yang mulai mewek lebar sampai terbatuk karena makan sambil nangis. Ramli mau membicarakan Kamal seusai makan , Ambar segera ingin tahu sebenarnya apa yang disembunyikan tentang Kamal dan Ia segera menyelesaikan makannya. Sherley sama Park Kim Sun di dapur, Bapak/ibu Sarwo menonton televisi , sedangkan Ramli dan Lusi serta Ambar mojok di sudut ruang yang biasa dipakai Ambar ngobrol dengan Kamal.
Ambar : ” Kak, ada apa dengan Kamal dan kak Mustofa…?”
Ramli : ” Sabarlah kamu jangan begitu khawatir… kita bicara santai saja…tolong mintakan popcorn yang di buat Sherley Lus…” Lusi keluar dengan membawa semangkok besar popcorn dan membaginya menjadi tiga bagian . Ramli membuka pembicaraan dengan bercerita tentang Jameela ibunya Kamal.
Ramli : ” Kalian tentu sudah tahu siapa orang tua Mustofa maupun Kamal…”
Lusi : ” Iya…ibunya Mustofa bernama Aretha Nevertari Almira dan biasa dipanggil Almira ”
Ambar : ” Iya…mamanya Kamal bernama Jameela…”
Ramli : ” Bacalah ini adalah WA dari Kamal amaupun Mustofa…biar ndak berebut aku share ke kalian ya..dan baca lalu fikirkan..” Ramli meneruskan percakapan antara Ramli dan Kamal serta Ramli dan Mustofa… kepada Lusi dan Ambar. Keduanya saling menangis berangkulan…..” Mengapa bisa terjadi seperti ini….? ” Lusi menggigit jarinya apakah sedang bermimpi…..? ternyata dia merasakan sakit dan menyadari keadaan yang sesungguhnya.
Ramli : ” Sekarang kakak mengerti…bagaimana mereka saling menilaimu, Mulanya Mustofa Kamal mencintai Ambar…tanpa menoleh Lusi tapi setelah di Indonesia Mustofa memilih Lusi dan Kamal tetap pada pendiriannya memilih Ambar, tapi setelah perjalanan pulang keduanya memilih Lusi…mengapa bisa terjadi seperti ini …? kalian ini adik-adik kak Ramli tak boleh ada yang saling tersakiti semoga kalian sadar akan kelemahan diri kalian masing-masing dan ini mungkin terjadi karena keadaan dalam keluarga Kamal ataupun Mustofa yang dididik jujur tapi memiliki delema keluarga dimana ayah Mustofa yang bernama Tn Mahmud memiliki istri sah ibunya Mustofa yang bernama Aretha Nevertari Almira dan lebih sering orang memanggil Almira dan Jameela ibunya Kamal adalah sahabat Almira yang dulunya mantan tn Mahmud yang direbut Almira yang dikiranya melepaskan tn Mahmud yang memiliki teman wanita banyak karena ketajirannya sampai dijuluki ladang minyak”
Lusi : ” Aku tak ingin adikku sedih…aku tetap menyayangi Mustofa , dam Semoga Kamal tetap berpendirian semula dengan menyayangi adikku Ambar ”
Ambar : ” Tidak kak…biarkan terserah Kamal saja..Ambar akan merubah penampilan yang lebih baik lagi dan akan menambah ilmu dengan kuliah…mungkin ini kesalahan Ambar yang terlanlu manja sehinggga Kamal jenuh padaku..” Sakit hati Ambar begitu tahu Kamal tertarik pada kakaknya yang anggun dan mempesona sementara Ambar memiliki sifat ke kanak-kanakan.
Ramli : ” Pertahankan cinta kalian masing-masing dan janganlah saling bermusuhan karena akan membuat diri kita lemah , okey adik-adiku kini kalian mengerti kalau kakak tetap berpihak pada adik-adiknya ” Ambar menangis meminta maaf pada Ramli karena sifatnya yang manja dan selalu ingin menang karena merasa paling cantik dan menarik.
Ramli : ” Kakak amat senang dengan kemanjaanmu dan becantikanmu…sepi sakali kalau tak terdengar rengekkanmu…tapi kamu sekarang sudah dewasa dan kak Ramli juga memiliki kakak Sherley yang sekarang mengandung tiga bulan , ayah dan ibu akan kakak istirahatkan tapi beliau akan kesepian nantinya jadi kakak biarkan bapak ibu beraktifitas sesuai keinginannya….semua dalam pengawasan kakak..jadi bukannya kakak memarahi kamu…tapi kakak sedang stres memikirkan semuanya ” Ambar mencium kakaknya Ramli dan memeluk kakaknya Lusi.