Rafa : Pak Atteeepp tolonggg! Tolloongg! Pak Ateeepppp!!! (teriakku)
Ayah : Kamu juga Rafa, berisik! Daritadi suara kamu saja yang paling kencang. Siapa pula itu Pak Atep?
Rafa : He he he, iya maaf yah. Pak Atep, tetangga.
Ayah : Tetangga? Tetangga kita? Perasaan tidak ada yang namanya Pak Atep, ada gak mah tetangga kita yang namanya Pak Atep?
Bunda : Gak ada deh setau bunda selama 10 tahun kita disini yah.
Ayah : Terus siapa itu Pak Atep? (Tanya ayah kepadaku).
Rafa : Tetangganya si Roim, anak komplek sebelah.
Hey kamu, iya kamu, kenapa denganmu? Seakan-akan di dalam tidurmu pun kamu sedang membawa beban dunia di pundakmu, Memangnya kamu siapa?
Hey kamu, bisakah kamu mendengarku? Iya kamu yang namanya kiki saigo. Berhentilah berbuat sesuatu yang bodoh selama sisa hidupmu karena aku akan terus merasa ada yang kurang dalam hidupku jika kamu tak ada lagi di dunia ini.
2 tahun lalu, pacarnya kiki, Radit, meninggal. Tak lama setelah mereka bertengkar hebat. Kiki sangat sayang padanya, begitu juga radit, dia sangat sayang ke kiki. Saat itu kami sebagai orang tua kiki akan langsung bilang setuju jika mereka berniat melanjutkan hubungan mereka ke pernikahan.
Tapi sebelum hal itu terjadi, mereka bertengkar hebat. Dan setelahnya, radit meninggal karena kecelakaan. Kiki merasa dirinyalah yang menjadi penyebab kematian radit. Kiki merasa sangat menyesal karena sikap egoisnya yang membuat mereka bertengkar dan akhirnya radit meninggal karena kecelakaan.
Rafa : Jadi yang mana bintangmu?
Ai : Maksudmu?
Rafa : Jadi selama ini kamu melihat bintang tanpa pernah menentukan mana bintang kamu?
Ai : Selama ini? Kamu tau darimana aku suka liat bintang?
Rafa : Tau kok
Rafa : Kamu liat bintang yang sebelah sana? Kumpulan beberapa bintang yang membentuk layang-layang!? Ucapku sambil tersenyum kepadanya.
Ai : Ah iya, yang itu?
Rafa : Itu bintangku
Ai : Ih sejak kapan itu bintangmu? Memangnya kamu yang bikin bintang itu?
Rafa : Anak kecil juga tahu kalau bintang itu Tuhan yang bikin! Tapi kita bebas menentukan bintang mana yang kita sukai.
Rafa : Dan aku memilih bintang itu