Jika Ini Bukanlah Cinta episode 1

chapter 1

Kau bilang akan mencintaiku selamanya.
Selamanya? Aku mengerti…..
Tapi apa sebenarnya cinta?


Suatu hari Sasa tiba-tiba sadar kalau dirinya dalam masalah besar. Dia tidak mampu mencintai seseorang.

Apanya yang salah? Sasa mulai menganalisis masalah ini dengan cara dia yang sangat rasional. Dia lahir dari Keluarga terpandang. Orang tua dan keluarganya harmonis. Secara keseluruhan, hidupnya bisa digambarkan sebagai perjalanan yang mulus. Tidak ada yang perlu dikeluhkan tentang pendidikan, pekerjaan, penampilan, atau bahkan jaringan pertemanan. Tapi pada usia 28, Sasa belum pernah jatuh cinta, bahkan tidak sekalipun.

Sasa tidak pernah merasakan yang namanya jatuh cinta ketika dia masih menjadi pelajar. Mungkin itu karena Sasa bersekolah di sekolah berstandar Interasional yang menuntut muridnya terus belajar. Ketika Sasa pertama kali terjun ke masyarakat, dia masih saja belum jatuh cinta. Kali ini bisa dikatakan bahwa gairahnya untuk jatuh cinta dilenyapkan oleh persaingan kerja yang sengit.

Masalah “Perawan Tua” bukanlah perhatian sosial yang serius. Di era sekarang dimana kencan buta bukanlah menjadi hal yang tabu, seorang wanita lajang berusia 28 tahun mungkin tidak jarang untuk dijumpai.

Tapi Sasa tahu bahwa dalam 28 tahun, dia tidak pernah memiliki perasaan khusus pada seorang pria. Tidak ada yang namanya deg-degan karena cinta pertama. Tidak ada rasa ketertarikan yang kuat karena cinta pada pandangan pertama. Dia belum tersentuh dan paham secara emosional oleh kekuatan cinta …!

Ketika Sasa menyadari masalah ini, dia jadi tertekan selama seminggu karena ketidakmampuannya dalam jatuh cinta mungkin akan mengantarkannya kedalam masalah lain yang lebih besar. Tapi kemudian dia jadi sedikit lega, Beberapa orang memiliki trauma jika masuk ke ruang yang sempit. Ada juga orang yang susah berjalan karean kedua kakinya tidak sinkron. Beberapa orang bahkan tidak bisa makan seafood sepanjang hidup mereka. Dibandingkan dengan orang-orang ini, masalah Sasa jadi terlihat tidak penting, kan? Mungkin… Tidak.

Faktanya, sejak dulu tidak sedikit pria yang tertarik dengannya. Bagaimana tidak? Sasa itu sangat cantik, Cerdas, dan punya karakter yang bagus. Sayangnya para pria itu selalu berhenti mengejarnya tanpa alasan yang jelas atau berakhir dengan penolakan darinya. Seseorang yang mengejarnya tentu mengharapkan cintanya bisa terbalas…dan Sasa tidak tahu bagaimana cara untuk membalasnya! Dia tidak merasakan risih ataupun jijik. Sasa tetap berterima kasih kepada siapapun yang mengutarakan isi hati kepadanya dan ingin mengakhiri segera sebelum mereka menjadi terlalu kecewa nantinya.

Hal-yang buruk bisa saja menjadi hal baik, dan hal baik juga bisa menjadi hal  buruk. Pada usia 28 tahun, ketidakmampuannya dalam jatuh cinta ini membuatnya menjadi Asisten Khusus General Manager perusahaan. Sasa selalu berfikir kalau karirnya yang cemerlang murni dari kemampuannya dalam bekerja.Dan dia belum menyadari 1 poin penting lainnya sampai beberapa lama kemudian. Bahwa selama 6 tahun bekerja di perusahaan, dia tidak pernah memulai percakapan dengan sang General manager kecuali  masalah terkait pekerjaan.

Si General Manager masih muda dan terlihat menjanjikan dengan latar belakang yang kuat. Tapi Sasa tidak berani mengatakan kalau dia sangat tampan karena takut akan dipanggil HRD nantinya. Bagaimanapun, General Manager ini sangat elegan dan berkarisma, apalagi dengan status “single” yang tertempel di jidatnya, hampir bisa dipastikan dia akan selalu menjadi patokan standar sebagai pemeran utama pria dalam sinetron percintaan . Dengan model yang seperti ini maka jangan heran kalau banyak wanita mungkin tergila-gila padanya.

Secara normal, Sasa benar-benar mengagumi pria ini. Namun tentu saja itu hanya sebatas rasa kagum dan tidak lebih dari itu. Ketika Sasa bekerja di sampingnya, dia melihat drama romantis sang General manager  dan kisah cintanya yang naik turun. Meskipun begitu, Sasa tidak ada hubungannya dengan semua itu,  dia hanyalah penonton setia kisah cinta sang general manager.

Ketika wanita berusia 28 tahun itu selesai bekerja suatu hari, General Manager tiba-tiba bertanya kepadanya: “Maukah kamu menikah denganku?

Sasa terdiam dan melongo mendengar pertanyaan itu. Otaknya yang cerdas berpikir bahwa pertanyaan ini mungkin muncul setelah si General Manager mengalami patah hati. Dia tidak sedang terlihat bertengkar dengan wanita itu, namun kenapa si General Manager bersikap seperti ini? entahlah….

Setelah cuma lima detik melakukan pertimbangan yang matang, Sasa menyimpulkan bahwa dia memang pasangan pernikahan yang cocok. Dan dia, pada usia 28, memang pada usia yang seharusnya sudah menikah. Dan yang paling penting! sang General Manager tidak mencintainya, atau menuntut cintanya. Sempurna!

Sasa tersenyum dan mengangguk: “Oke.”

Dia kini menjadi istri General Manager dan dipromosikan sebagai Wakil General Manager perusahaan mereka. Wanita di kantornya mengekspresikan kecemburuan mereka, begitu juga laki-laki di perusahaan itu. Semua orang mengatakan Sasa adalah orang yang licik dan tahu bagaimana mencari kesempatan dalam kesempitan.

Setelah mendengar gosip ini, Sasa berpikir nungkin benar kalau dia mencari kesempatan dalam kesempitan, tetapi Sasa yakin kalau dia bukanlah orang yang licik. Jika ada sesuatu yang luar biasa tentang dia, maka itu tentu adalah karakternya yang bagus dan juga faktor keberuntungan. Ketika sang General manager membutuhkan seorang wanita yang tidak mencintainya, dia tepat di berada sampingnya.

Pada hari pernikahan mereka, Sang General Manager yang bernama “Raka” itu  terlihat stress dan mabuk usai bersulang dengan rekan-rekannya, dan ketika dia akhirnya dibawa kembali ke dalam kamar, Raka sudah jackpot dan tidak sadarkan diri. Sasa tidak pernah mengharapkan kamar pengantin yang romantis dan berhiaskan lilin yang cantik, Sasa tidak pernah menganggapnya serius. Melihat penampilannya yang acak2an, Sasa membantunya menanggalkan pakaian, kecuali sepatu dan kaus kakinya. Dia meremas handuk panas dan membersihkan seluruh tubuhnya dengan hati-hati. Ketika dia menyeka wajahnya, Raka tiba-tiba membuka matanya dan menatap lurus ke arahnya. Dia mengatakan satu hal dan kembali tidur.

Raka berkata: “Terima kasih telah menikahiku dengan sukarela.”

Sasa tediam sejenak, kemudian menyadari rasa bersalahnya yang jelas. Dia menatap wajahnya yang sedang tidur dan tersenyum lembut: “Terima kasih telah memintaku untuk menikahimu.”

Hidup kembali berjalan seperti biasa, tidak ada yang istimewa dan berkesan. Sasa bekerja dengannya selama bertahun-tahun, jadi mereka sudah paham dengan watak masing-masing. Mereka hidup damai seperti pasangan suami istri biasa di dunia. Jika ada perbedaan, itu mungkin adalah gairah cinta yang hilang dari sebagian besar pasangan yang sudah menikah karena dikikis waktu. Tetapi bagi mereka berdua yang tidak memiliki gairah cinta, Kehidupan menjadi tidak melelahkan.

Setelah memiliki anak, mereka juga berselisih tentang pendidikan, masa depan, dan pernikahan anak mereka. Tapi semakin lama waktu, semakin Sasa menyadari bahwa jalan pikiran mereka semakin mirip, dan Sasa mejadi hapal dengan pola pikir Raka.Sasa akan tahu apa isi pikirannya hanya dengan satu lirikan saja. Pada saat mereka sudah tua, cucu mereka bahkan mengolok-olok mereka:

“Kakek, Nenek, kenapa kalian bisa selalu punya pemikiran yang sama?”

Di tempat kerja, Sasa masih rekannya, Tangan kanannya. Sasa jauh lebih baik dalam pekerjaan daripada urusan cinta. Pasar terus berubah, dan tren menjadi tidak bisa diprediksi. Keduanya pernah mengalami puncak kariernya. Mereka juga mengalami kegagalan yang disebabkan oleh krisis ekonomi. Dua puluh tahun setelah menikah, karier mereka mencapai titik terendah: Perusahaan berada di ambang kebangkrutan dan terancam oleh tuntutan hukum.

Raka berkata kepadanya: “Mari kita bercerai.”

Apa yang disebut perceraian bagi mereka berdua mungkin maksudnya untuk membuat garis pemisah di antara mereka dan menyingkirkan utang dan tuntutan hukum. Sasa tahu bahwa ini adalah niat baiknya, tapi dia jadi tersinggung. Dia tidak menyangka Raka akan mengakui kekalahannya dalam berbisnis kali ini.

Untuk pertama kali dalam hidupnya Sasa menggebrak meja dan berteriak ke Raka : “Cerai?! Jangan berpikir tentang hal itu! Jika kamu mau cerai, kamu harus menunggu sampai punya uang untuk mengurus bisnimu!.”

Raka tertegun tetapi kemudia dia tersenyum setelah beberapa saat: “Oke, kita bisa membahasnya setelah bisnis kita bangkit lagi”.

Mereka pada akhirnya mampu membangkitkan kembali bisnis mereka, tetapi mereka tidak pernah membahas tentang perceraian lagi.

Ada seseorang yang sangat dicintai Raka tetapi takdir memisahkan mereka, Sasa selalu tahu. Dia bahkan tahu nama depan dan nama belakang wanita itu dan di mana dia bekerja. Tapi dia tidak pernah mengatakan kepada siapa pun tentang hal itu, juga tidak ingin bertemu dengannya. Lagi pula, hubungan asmara mereka tidak ada hubungannya dengannya dan Sasa tau bahwa Raka bukanlah pria yang suka bermain belakang. Sejujurnya Sasa sedikit iri padanya karena bahkan jika Raka tidak bisa mendapatkan wanita itu, dia setidaknya masih mencintai wanita itu, sementara dia bahkan tidak pernah memiliki kesempatan untuk mencintai.

Ketika Raka berusia 60 tahun, ia memiliki tumor, dan dia memiliki kesempatan untuk dekat dengan wanita yang sangat dicintainya. Suami wanita itu, yang bertugas sebagai dokter medis tumor di Jakarta, secara tidak langsung menjadi dokter pribadinya. Ketika Raka berada di rumah sakit, wanita itu mendapat kabar dan datang untuk menjenguk. Dia adalah seorang wanita yang ceria, baik, dan antusias.

Sasa dan wanita itu seperti kebanyakan wanita tua berusia 50-an dan 60-an, mengobrol tentang keluarga dan kisah masa lalu sambil merawat pasien. Saat itulah Sasa secara kolektif mengumpulkan beberapa detail kisah cintanya: Wanita itu sudah menikah ketika Raka jatuh cinta padanya. Raka tidak pernah mengutarakan isi hatinya pada wanita itu. Raka masih mempertahankan hubungan yang baik dengan wanita itu setelah dia menikah…

Sasa agak terkejut dan kasihan kepada Raka karena dia tahu bahwa rasa cinta wanita itu untuk suami dokternya begitu besar dan terlihat dari kata-katanya. jika diibaratkan dalam sebuah cerita cinta segiiga, maka posisi Raka dalah sebagai Pemeran Pendukung.

Sasa tiba-tiba mengerti mengapa dia melamarnya saat itu: Dia mencintai seorang wanita, tetapi dia terlalu baik dan tidak ingin menyakiti wanita itu dengan mengutarakan isi hatinya. Jadi dia mencari seorang wanita yang tidak mencintainya. Sebetulnya…Raka dan Sasa memiliki sifat yang mirip.

Setelah itu, kehidupan pun terus berlanjut. Raka membiarkan anak mereka mengambil alih pekerjaan, dan Sasa juga meninggalkan perusahaan bersamanya untuk merawat cucunya di rumah.Sasa menderita rematik sehingga membuatnya susah untuk berjalan. Dia sering membutuhkan bantuan Raka untuk berjalan. Seiring waktu, mereka biasa saling membantu sambil berjalan. Orang luar menganggap mereka sebagai pasangan tua yang setia. Dan di mata anak dan cucu, mereka adalah contoh cinta seumur hidup. Sejujurnya,Sasa tahu bahwa tidak ada banyak cinta diantara mereka berdua. Terkadan mungkin karena kebiasaan,Sasa bisa merasakan kedamaian dan kehangatan dalam hatinya Raka menggenggam tangannya.

Setelah bertahun-tahun kemudian, Raka akhirnya pergi. Pada saat itu, Sasa sudah tidak bisa berdiri karena rematiknya yang semakin parah. Di depan Raka yang sedang tegolek lemah di kasur karena Tumor, tangan kurusnya memegang tangan Sasa erat-erat. Raka menatapnya secara mendalam dengan mata yang berlinang air mata dan berkata: “Terima kasih telah menghabiskan hidup ini bersamaku…”

Sasa menggenggam tangan kurus itu erat-erat dengan kedua tangannya: “Terima kasih juga telah melewati perjalanan panjang ini bersamaku …”

Pada saat itu, Sasa  menyadari bahwa, pada kenyataannya, dia telah jatuh cinta dan mencintai pria ini sepanjang hidupnya. Setiap tetasan cinta ini terlalu halus hingga Sasa tidak mampu merasakannya namun pada akhirnya tetesan cinta itu menjadi satu dalam lautan cinta yang tak terbatas.

Kau bilang akan mencintaiku selamanya.
Selamanya? Aku mengerti…..
Tapi apa sebenarnya cinta?
Aku rasa cinta adalah bagaimana aku tersenyum mengenang kehidupan kita dan tetap mengingatmu di akhir hidupku.


Jika Ini Bukanlah Cinta

Jika Ini Bukanlah Cinta

Score 7.4
Status: Completed Tipe: Author: Dirilis: 2021 Native Language: Indonesia
Kau bilang akan mencintaiku... Selamanya.Cinta? Ya, aku mengerti itu.Tapi berapa lamakah selamanya itu?

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset