Juragan Untir-Untir Kepuntir Cinta episode 28

Pernikahan Sherley dan Ramli

Hijaber Show berlangsung meriah merupakan dobrakan yang berani di Korea Selatan khususnya Seoul,  Ambar dan Lusi melenggak lenggok dengan  gemulainya. Gebrakan hijaber mempengaruhi rakyat Korea Selatan dan ingin mencobanya karena merasa nyaman dari godaan tangan-tangan jahil. Senyum Ambar mempesona dan Lusi menawan hati pemuda.

Perkenalan Kyung Soon di dunia model disambut meriah sebagai warga asli Korsel memakai hijab dan kelihatan feminin serta sopan begitu anggunnya dan ketiga cewek tersebut diwawancarai stasiun televisi di Seoul ,Ambar yang tingginya menyamai kakaknya Lusi memperkenalkan bahwa mereka berdua adik Ramli sontak para pemirsa memberikan tepuk tangan sambil berdiri menghormati Ramli sebagai model senior. Lalu Ramli keluar mendekati ketiganya , Lusi mencium tangan kakaknya disusul Ambar lalu Kyung Soon mencium tangan Ramli juga sungguh membuat iri gadis Seoul serta terharu Ramli dibuatnya.

Ramli       : ” Mereka bertiga adalah peserta didik Rani Intertain dan Saya bersama Sherley merasa puas dan akan melepaskan sebagai model yang akan datang”.  Sherley keluar dan disambut Ramli yang mencium tangan Sherley. Sherley memakai hijab juga meski belum terbiasa Sherley tetap berusaha  memakai sampai selesai. Kyung Soon  berputar dan membentangkan kainnya dan tampak mengembang lebar lalu hadirin memberikan tepuk tangan. Park Kim Sun kebanjiran pesanan. Jam 22.00 waktu Seoul acara selesai.

Kyung Soon badannya terasa lemas sekali, Park Kim Sun teringat pada istrinya Chin-Sun Yeong mamahnya Kyung Soon yang sering pingsan dan Ia amat khawatir maka mulai saat itu Kyung Soon dilarang mengikuti show dan hanya menemani saja bila diperlukan. Park Kim Sun memijit Kyung Soon agar segar kembali. Sungguh Park Kim Sun amat menyesal maka Ramli membawanya ke Rumah Sakit dan minta dicek darahnya apakah membawa Leukemia atau kanker darah.

Cukup lama Kyung Soon berada di Rumah Sakit dan hasilnya Kyung Soon tidak ada kelainan darah karena hanya kurang tidur saja. Lee Daeyolpun amat khawatir dan meminta agar Kyung Soon dirawat di Rumah Sakit tapi Kyung Soon merasa sudah sehat makanya Ia tak mau dirawat dan diberikan vitamin saja.

Park Kim Sun   : ” Bagaimana keadaanmu Putriku…?”

Kyung Soon      : ” Aku baik papah, tak usah mengkhawatirkan aku….”

Lee Daeyol        : ” Kamu tadi cantik sekali dengan memakai hijab biru muda,  papa Lee amat senang melihatnya..”.

Kyung Soon      : ” Kalau boleh Kyung Soon akan berhijab untuk selamanya..”

Lee Daeyol        : ” Apapun kemauanmu papa Lee menyetujuinya asal engkau nyaman “.

Kyung Soon      : ” Terima kasih papah Lee….”.

Park Kim Sun memberikan hijab banyak sekali untuk dipakainya, karena sudah izin Lee Daeyol. Kyung Soon mengucapkan terima kasih berkat papa Park Kim Sun dia memiliki pengalaman tentang dunia model dan mulai dilirik pria.

Jeong Da Rae pabriknya mengalami kemajuan dan lebih berfokus pada industri pakaian jadi. Bu Rani amat bangga dengan penampilan Ambar dan Lusi. Sriti Kosmetiknya juga dipesan dengan berbagai produk. Roger Casugai memperkenalkan sahabatnya Martin yang ingin join dengan Sriti Kosmetik yang kesulitan  mendapatkan produknya. Yaah…ini adalah tak tik dagang yang di lakukan Ramli dan ternyata membuat Seoul klabakan dan Martin yang pengusaha kosmetik berusaha mendapatkan produk langsung dari Indonesia. Pak Nanang menghubungi pak Andreas owner Sriti Kosmetik di Solo dan akan menjalankan ekspor nya ke negeri Korsel.

Busan amat menyambut Ramli juga Sherley yang merubah hawa dingin menjadi panas karena Busan seminggu yang lalu baru saja mendapatkan badai, Kyung Soon tak menghadirinya dia fokus dengan usahanya bersama papah angkatnya Lee Daeyol . Park Kim Sun menyadari dan menerima putusan putrinya  sepulang dari Busan Park Kim Sun  dan Sherley kembali ke Seoul dan membelikan rumah untuk dibuat restoran dengan nama Chin-Sun Yeong dan disitu pula Ramli dan Sherley mengumumkan rencana pernikahannya secara umum.

Bapak dan Ibunya menghadiri pernikahan Ramli bersama Mr Andreas di Korea Selatan dan mengajak Bu Darmawan serta suaminya juga Laras, nenek tak bisa ikut dan ditemani Mukidi di Semarang. Erlita tak bisa hadir karena sedang hamil muda. Ramli dan Sherley sangat berbahagia kerena biaya pernikahannya seluruhnya dibiayai Roger Casugay pemilik garmen bersama Mr Adam Lee , Pakaian dan aksesories yang dikenakan pengantin semua yang urus Park Kim Sun.

Di sebuah hotel terkenal dekat pinggiran laut Busan terasa nyaman sekali mereka menikah dan acara ini di liput televisi Seoul kecantikan Sherley begitu mempesona dan berkesan ramah. Sahabat Ramli dari Jerman Alexander Adulfo seorang prodeser menghadirinya, perancang mode dari berbagai negara menghadirinya termasuk desainer-desainer dari Paris  Ketika diwawancarai peliput tentang masa depannya Ramli dan Sherley akan membuka class mode bersama Rani Entertainment di Busan sebagai pusat mode. Ambar dan Lusi amat mendukung dengan rencana kakaknya Ramli serta Sherley sedangkan Pak Sarwo dan ibu hanya tersenyum sambil memeluk Ramli dan Sherley. Selesai acara pak Sarwo dan pak Darmawan bertanya pada Ramli tentang rencananya di Busan

Ramli        : ” Pak Ramli masih berencana saja membuat gebrakan pendidikan dan akan mempelajari gejolak masyarakat Korea Selatan tapi Ramli tetap berada di Indonesia bersama Sherley karena Ramli dan Sherley masih mengajar di Semarang dan bekerja sama dengan Burhanudin foto grafer dari batik keris Pekalongan dan Sherley berencana bekerja sama dengan Mr. Andreas membuka toko perlengkapan kecantikan dan yang urus Warti sahabat Ramli semasa kuliah.

Pak Sarwo  : ” Owh…jadi masih berencana to…bapak kira kamu akan menetap di Busan…” pak Darmawan dan besannya tertawa.

Ramli          : ” Banyak ide yang dibenak Sherley maupun Ramli karena Sherley dari awal berkebangsaan Korea Selatan dan namanya melambung di negara ini maka dengan pelan-pelan akan merubah nama yang sebenarnya dan itu tak akan diliput di media dan biar waktu yang menyelesaikannya, lagi pula Mr Park Kim Sun amat menyayangi Sherley sampai sekarang meskipun sudah bertemu putri sejatinya yang dirawat Lee Daeyol sejak bayi.

Pak Darmawan  : ” Bagaimana dengan Lee Daeyol dan Kyung Soon sendiri apakah ada perubahan…?”

Ramli                   : ” Tidak pak…,  mereka tetap sama perlakuannya sebagai bapak dan anak demikian juga Mr Park Kim Sun yang berterima kasih kepada Lee Daeyol karena sudah menjaga Kyung Soon dari bayi sampai dewasa, dengan tulus dan iklas dan tak menikah sampai saat ini “.

Pak Sarwo          : ” Akhinya Pak Darmawan dan ibu dipertemukan dengan keadaan yang sesungguhnya, cuma sayang nak Erlita tak bisa menghadirinya..”

Bu Darmawam  : ” Iya pak Tuhan telah memberikan jalan yang sebaik-baiknya untuk kita syukuri…Alhamdulillah..”.

Mr Park Kim Sun dan Lee Daeyol mengajak berfoto keluarga bersama mumpung bertemu semua sekarang ini, juru foto mengambil gambarnya tapi Ramli yang mengatur posisi yang benar Ramli dan Sherley duduk berdampingan di belakangnya Ambar, Lusi dan Laras. Di samping Laras Lee Daeyol, di samping Ambar Kyung Soon dan Park Kim Sun, di samping Sherley Pak Sarwo dan istri, di samping  Ramli bu Darmawan dan suami. Inilah keluarga besar Sherley dan Ramli.

Sherley          : ” Sayang sekali kak Erlita tak bisa hadir….semoga selalu sehat kak…”. Sherley menangis usai foto keluarga besarnya dan Ramli menghiburnya.

Ramli            : ” Nanti kalau kita ke Semarang akan bertemu dengannya dan berfoto pula….”.

Sherley          : ” Sayang bersediakah kamu memanggil kakakku dengan panggilan Ayang Erlita..?”

Ramli             : ” Tak apa asal engkau merelakannya ” Rasa dendam Ramli kepada mantan kekasihnya yang dipanggilnya Ayang Erlita sirna dan menjadi terharu kepada kesetiaan Sherley yang tahu siapa sesungguhnya kakaknya Erlita . Sherley menelepon kakaknya Erlita lewat video call setelah terhubung telepon ia berikan suaminya dan Ramli menerima telepon Erlita.

Ramli             : Met sore Ayang….kamu sedang apa….?” Erlita amat kaget Ramli masih memanggilnya ayang..

Erlita             : ” Met malem juga ayang….aku masih menunggu suami pulang…maafkan aku ayang….aku tidak bisa hadir saat ini karena kesehatanku menurun….” Erlita merasa terharu karena Ramli memanggilnya * Ayang * dan air matanya mengalir perlahan.

Sherley          : ” Kak….sehat selalu ya……” Erlita menangis tersedu mendengar suara adik kembarannya yang jelita dan merasa gembira karena Ramli memaafkan kesalahannya.

Erlita             : ” Selamat ya atas pernikahan kalian dan semoga langgeng sampai ajal menjemput “.  Dokter Firman yang barusan tiba menyapanya dan meminta maaf karena kesehatan Erlita yang kurang sehat sambil memeluk Erlita. Ramlipun mencium Sherley istrinya di depan Erlita dan mereka sama-sama tertawa.


Juragan Untir-Untir Kepuntir Cinta

Juragan Untir-Untir Kepuntir Cinta

Status: Completed Tipe: Author: Dirilis: 2019 Native Language: Indonesia
Ramli menatap sepeda motornya dengan tajam, ia heran kenapa ban motornya kempes padahal baru saja dipompakan, terpaksa ia mendorongnya sampai ketemu tempat tambal ban. Gandum 2 zak yang diatas sedel ia turunkan disamping keranjang yang berisi gula pasir, telur dan daun pisang. " Kenapa mas motornya?" tanya tukang tambal ban". " Ini kenapa ban motor saya kok kempes lagi padahal baru saja dipompakan " jawab Ramli, dan pak tambal ban memeriksa ban sepeda motor Ramli. "Mas ini bannya kempes karena ada yang bocor, coba saya pereksa kebocorannya " Tukang ban memeriksanya ternyata ada dua kebocoran di ban motornya. Ramli duduk di kursi kayu dan menelepon ibunya," Buk , Ramli akan telat sampai tumah" " laaaah kenapa ... apa yang terjadi nak..?" tanya ibunya setengah kecewa. "Penasaran dengan kalajutan ceritanya? yuk segera simak petualangan Ramli disini

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset