Karnaval Megah Kotabumi episode 1


Dimas pelajar SMA Batang Hari 1 Lampung Utara, merasa bangga karena dia menjadi pelajar paling kreatif se kabupaten Lampung Utara, tapi itu hanya dalam hati saja karena dalam keseharian Dimas biasa-biasa saja, bahkan orang tuanyapun kurang begitu mempedulikan. Semangat Dimas untuk merubah keadaan keluarganya untuk menjadi normal seperti layaknya keluarga lainnya sangat dia dambakan. Sepulang sekolah ia kumpulkan pelepah pisang yang sudah kering lalu ia sisiri pakai kawat sehingga berwujud  layaknya benang tebal dan ia kepang sehingga menjadi tambang. tambang tersebut ia warnai sesuai seleranya, dan dia membentuk tudung saji, kap lampu, tatakan gelas, tas sekolah dan lain lain. Emaknya yang menjual dipasar, tentunya dengan harga murah.

Dimas ingin sekali merubah pendapatan keluarganya. Ketika disekolah ada lomba kreativitas antar sekolah, Dimas meminta gurunya untuk memamerkan hasil kerja kerasnya. Sangat kebetulan sekali karena lomba ini persiapan waktunya sangat pendek, jadi Guru menerima  masukan Dimas dan mengambil semua barang yang sudah jadi di rumah Dimas dibawa ke sekolah. Tapi Dimas meminta untuk divernis dulu biar mengkilap dan hasilnya diluar dugaan sangat memuaskan. Hasil lomba itu dimenangkan sekolah Dimas.Barang yang ada dalam pameran dilelang dan menghasilkan uang. Uang tersebut diberikan kepada Dimas karena ini hasil usahanya. Pak Kepala Sekolah pak Alim Sunandar namanya ikutan bangga dan membeli kap lampu dan tatakan gelas satu set. Uang diberikan ibunya untuk biaya keseharian, Ayah Dimas sudah tiada sejak ia masuk TK dan ibunya yang mengurus segala keperluan semua.

Karena sangat salut maka guru-guru memesan hasil karya Dimas. Meskipun guru iba dengan keseharian Dimas, tapi Dimas merasa berterima kasih dan ia memulai putar otak untuk pengadaan pelepah pisang. Kini Emaknya tidak kepasar lagi tapi dia mencari pelepah pisang sampai banyak sekali di rumah, Emak nya mencari pelepah pisang dari Dimas sekolah sampai Dimas pulang sekolah  waktu dhuhur, lalu memasak untuk anak satu-satunya. Selanjutnya ibu dan Dimas bekerja di umah mengurus pelepah pisang, ibunya tidak capek lagi seperti dulu, dan sekarang ibunya selalu bertanya pada anaknya. untuk tugas-tugas pekerjaannya. Bahkan dia menyisir semua pelepah pisang siang dan malam,. Dimas mengaturnya dan mewarnainya, ibu menyaksikan semua yang dikerjakan  dan mencobanya ketika Dimas sekolah. ” Ternyata aku bisa mengerjakan dan aku akan bantu kamu anakku.”begitu Mak Bunah emaknya Dimas menyemangati dirinya sendiri. Ia kumpulkan pelepah yang belum disisiri ditempat sendiri dan yang sudah tersisir serta yang sudah diberi warna, Mak Bunak melihat hasil karya anaknya yang sedang dikerjakan dan yang sudah jadi. Ketika Dimas pulang sekolah dia menemui emaknya,

” Mak ..emak yang melakukan semua ini, Dimas ucapkan terima kasih mak”

” Iya gak apa, ibu bantu kamu agar kamu lancar sekolahmu, ibu amat capek kalau ke pasar karena jauh…dan sekarang ibu agak enakkan, bisa nyiapin makan kamu tepat waktu, bisa ngumpulin pelepah pisang sebanyak-banyaknya, jadi Dimas tinggal menyelesaikan tugas pesanan, dan ibu meminta pak Galih, pak Wahono, agar ibu bisa membersihkan kebun pisangnya, pelepah yang masih basah emak ikat di depan rumah , kalau siang hari emak jemur biar lekas kering ” kata Emak Bunah sambil menyiapin makan siang, Dimas memeluk emaknya dan berterima kasih untuk semua bantuannya.

” Ayuk kita makan, sudah lapar kan perut kamu..?” kata Emak Bunah.

” Iya Mak, ada ikan asinnya ya mak…?” tanya Dimas

” Iya juga ada sambalnya, sayurnya bayam..segar sekali”

“Iya mak sekarang setiap hari kita bisa makan mak..”

Selesai makan Dimas menyelesaikan pesanan-pesanan dari bapak ibu guru juga teman sekolah, aku butuh hand phone agar usahaku lancar. jika nanti hasil jualanku lancar aku beli hand phone dulu, sisanya aku berikan emak dan bayar listrik di pak Galih. ” alhamdulillah masih kurang 4 set lagi tatakan gelasnya, biar besok aku serahkan lampu kapnya pada pak Kandar, kap lampunya bagus sekali..besok minta pak Kandar untuk memfotokan.

Pagi itu disekolah ada pengumuman  dari Dinas P dan K untuk mengikuti karnaval menyambut hari Kemerdekaan RI dan disekolahan mendapat tugas 3 macam dekorasi, pak kepala Sekolah meminta Dimas dan dibantu teman-teman menghias sarang burung, kapal, dan mobil among tani dengan hiasan pelepah pisang. Pak kepala sekolah memberikan uang untuk persiapan bahan – bahannya.

Sampai rumah Dimas meminta emak untuk mencari gedebog yang masih basah kalau ada  mak, ini pesanan pak kepala sekolah dan emak menyanggupi karena kebun pisang pak Wahono panen, dan emak akan membawa semua gedebog – gedebog ke rumah. Uang dari pak kepala sekolah ia simpan.

” Dimas, ini emak mendapat uang dari pak Galih 500 ribu dan pak Wahono 500 ribu juga bisa kamu gunakan untuk beli hand phone, sejak kemarin kamu ngigau…pingin beli hand phone..tapi itu sudah cukup apa belum emak gak tahu, kata mbak Yanti mahal kalau buat usaha.”

” Emak…emang mahal harganya.. tapi ini dikumpulkan dulu biar cukup uangnya..terima kasih Mak, ikut memikirkan  Dimas.” Emak senang bisa membantu Dimas, dan emak akan lebih giat membantu Dimas, agar Dimas bisa segera lulus SMA, dan bisa bekerja dengan gigih. Dimas memeluk Emaknya… air matanya meleleh..hatinya lemas  tapi segera diusapnya , kasihan emak kalau melihat Dimas menangis , begitu dalam hatinya amat tersayat  karena nasib yang menimpa mereka.

Di Sekolah Dimas murid yang rajin, pandai dan rendah hati, apapun yang dia kerjakan pasti jadi, membuat guru percaya padanya.  Dimas dan Emak ke toko hand phone milik Yanti dan memilih hape yang cukup dengan keuangan akhirnya dapat dengan Samsung J3 dengan harga Rp 1.750.000, dan minta diregistrasikan serta aplikasi sekalian. Dimas juga membeli bahan-bahan kerja, dan menyisakan untuk keperluan emak serta masih ada uang simpanan. Dimas segera memasukkan kontak pak Kandar untuk meminta foto-foto hasil karyanya, pak Kandar  senang dengan kemajuan Dimas, Dimas memfoto Emaknya sebagai photo profil karena emaknyalah inspirasi Dimas selama ini juga hasil karyanya.

Mobil bak terbuka yang rencana dipakai untuk karnaval 17 Agustusan di Kotabumi sudah tiba, semua memakai mobil agar tidak menyusahkan yang mengangkutnya, yang diukur Dimas cukup satu  karena mobilnya sama.” Pak nanti kurang satu hari mobil ini harus sudah di sekolahan lagi ya..?”

” Yo.. mas…tiga mobilkan..? sudah aku siapin waktunya..terima kasih ” kata pemilik mobil. Dimas lega sampai rumah dia segera membeli bambu dan tali rafia, serta paku. Dimas mulai menggambar pola kapal perang dulu, dilanjut mobil among tani tempat duduk raja-raja beserta hasil panennya dan terakhir sarang burung beserta anak-anaknya. Emaknya menyuapin karena Dimas belum bisa meninggalkan pekerjaannya.

Waktu karnaval kurang tiga hari teman-teman Dimas pada datang, dan membantu kesiapannya, satu untuk model kapal perang sudah selesai tinggal nunggu mobilnya, dan  sarang burungnya tinggal ngecat besok, untuk mobil among tani bahan-bahan sudah tersedia , kursi sudah ada milik Dimas sudah selesai dihias dua-duanya tinggal besok mobil harus sudah datang. Emak membuatkan bubur kacang hijau, dan menggoreng mendoan, mereka asik memakannya masih ditambahin  es teh membuat mereka giat membantu Dimas dan sebelum maghrib mereka sudah pulang.

Pagi hari tiga mobil datang di rumah Dimas bersama teman-teman sekolah, sekalian memasang kapal kapal, dan mengecat yang perlu dicat. Emak bingung ” Kalian sudah sarapan belum..? ”

” Sudah Mak, siang saja makannya nanti jam 12..he..he…minumnya saja mak teh hangat kalau ada kalau gak ada ya air putih saja..” teriak Sanuri teman Dimas. Dimas senang melihat teman-temannya akrab dengan Emak. Dimas memfoto kapal perang yang sudah jadi, pengecatan juga sudah kering tinggal pasang saja, sarang burung dan anak-anaknya kelihatan cantik banget terbuat dari pelepah pisang, Dimas memfotonya, hasil foto semua Ia kirimkan pak Alim Sunandar kepala sekolahnya . Senang melihat kiriman foto-foto hasil karya Dimas, siang itu juga pak kepala sekolah  datang ke rumah Dimas, melihat  secara langsung hasil kerja anak didiknya dan pak Alim meminta difotokan sebelum besok diarak di kotabumi Lampung Utara. Pesanan dari permintaan wa dan group Seni membanjiri di hape Dimas, Dimas hanya butuh satu tenaga untuk membantu usahanya. Dimas menelepon Imron  sepupunya untuk membantu karena sepupunya nganggur di rumah  dan bersedia mambantu Dimas.

Hari H itupun tiba, perayaan karnaval Kemerdekaan RI sekabupaten Lampung Utara yang berpusat di Kotabumi kumpul jam 12.00 . Dekorasi Dimas memang istimewa, dan menjadi sorotan penonton, pak Alim Sunandar bepose di depan kapal perang dikelilingi guru dan penonton karnaval. “Dengan adanya Dimas di kelas dua ini sekolah menjadi lebih terpercaya dan mengalami kemajuan, semoga di kelas tiga nanti Dimas lebih perhatian apalagi setelah kelulusan semoga sekolah ini mendapat peringkat yang lebih baik lagi ” Begitulah do’a pak Alim Sunandar untuk Sekolah Menengah Atas  Batang Hari 1 Lampung Utara sebagai Kepala Sekolah dia harus melindungi murid-muridnya sampai mapan kehidupan mereka. Dan SMA Batang Hari 1 memegang murid paling kreative se Kabupaten Lampung Utara masih dipegang Dimas, dan Dimas dipanggil untuk menerima penghargaan dan tabungan dan Alim Sunandar atas nama Kepala Sekolah SMA Batang Hari 1 juga menerima piala Sekolah Teladan Pak Alim merasa bangga sekali menerima predikate sekolah teladan di Lambung Utara


Karnaval Megah Kotabumi

Karnaval Megah Kotabumi

Status: Completed Tipe: Author: Dirilis: 2018 Native Language: Indonesia
Dimas pelajar SMA Batang Hari 1 Lampung Utara, merasa bangga karena dia menjadi pelajar paling kreatif se kabupaten Lampung Utara, tapi itu hanya dalam hati saja karena dalam keseharian Dimas biasa-biasa saja, bahkan orang tuanyapun kurang begitu mempedulikan. Semangat Dimas untuk merubah keadaan keluarganya untuk menjadi normal seperti layaknya keluarga lainnya sangat dia dambakan. Sepulang sekolah ia kumpulkan pelepah pisang yang sudah kering lalu ia sisiri pakai kawat sehingga berwujud  layaknya benang tebal dan ia kepang sehingga menjadi tambang. tambang tersebut ia warnai sesuai seleranya, dan dia membentuk tudung saji, kap lampu, tatakan gelas, tas sekolah dan lain lain. Emaknya yang menjual dipasar, tentunya dengan harga murah.

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset