Pipin wanita cantik anak orang kaya dan terhormat dikampungnya Pakis Baris Pacitan , menjalin cinta dengan seorang priya kaya sesuai dengan keinginannya. Anwari asli Kudus itulah laki-laki idaman Pipin, mereka saling cinta dan ingin segera membina rumah tangga. Pak Rasuan( ayah Pipin ) dan ibu Hikmah( ibu Pipin ) merestui hubungan mereka, kemana-mana selalu bersama, makan di restoran yang mahal-mahal sudah biasa buatnya, hingga suatu hari mobil yang biasa dipakai Anwari dinyatakan hilang..ia datang naik bus dan orang tua Pipin melihatnya sedikit angkuh pada Anwari, merasa ada perbedaan sejak ia datang tanpa mobil Anwari segera mengatakan kegalauannya pada Pipin, sehingga Pipin menjadi nekat mengambil uang ayah ibunya untuk membelikan mobil pacarnya, uang yang ada di ATM ia habisi, karena Pipin anak tunggal orang tuanya memaafkannya. Anwari akhirnya memiliki mobil sendiri dari uang Pipin, melihat watak orang tua Pipin suka menghina orang kecil membuat Anwari sakit hati, dia jarang bergurau lagi dirumah Pipin dan bila diluar rumah Anwari seperti merdeka. ” Aku mencintaimu Pipin tapi aku tak mencintai orang tuamu” begitu kata hati Anwari.
Karena didesak ibunya Pipin terus menerus, akhirnya Anwari meminta tolong budenya yang tinggal di kurantil Kudus untuk melamarnya , dalam lamaran itu keluarga Pipin menginginkan secepatnya dilangsungkan pernikahannya dan keluarga Pipin sudah menentukan harinya, Anwari dan Pipin amat bahagia sekali karena mereka tidak usah membuat rumah tinggal, di rumah ini saja bersama orang tua karena Pipin anak tunggalnya dan pewaris semua harta. Kurang seminggu hari pernikahan Anwari pulang ke Kudus, dia ingin mengenalkan Pipin pada keluarga Kudus. Ayah ibu Pipin ikut sekalian, sampai di Kudus pak Umar ayah Anwari menyalaminya bersama ibu Umar. Rumah orang tua Anwari besar dan bertaman tapi ketika masuk ke dalam isinya kosong membuat bu Hikmah ibunya Pipin cemberut: ” Maaf ya jeng…kita ini habis bangkrut tahun ini usaha kami mengalami kemacetan tagihan dan kami harus membayar semua yang sudah dikeluarkan termasuk karyawan kami terpaksa dirumahkan.
Bu Hikmah dan pak Rasuan tersenyum kecut mendengar penuturan bu Umar, Pak Umar biasa saja karena sudah tahu dari Anwari tabiat orang tua Pipin.
Ternyata benar mereka segera pulang: ” Ya sudah kita angkat sendiri saja pernikahan Pipin memangnya kita tak mampu..?!!”Perasaan Anwari tak karuan kasihan ayah ibuku…dibilang kere..
.”Uang mahar apaan itu cuma bisa bayar cabe saja…dasar miskin ..bilangnya bangkrut..” Bu Hikmah menggerutu. Pipin diam saja..karena Anwari lesu…melihat pembicaraan orang tua Pipin.
” Mas gimana dong…? kok malah diam saja” teriak Pipin
” Terus aku suruh ngapain…? aku bingung…maumu apa…? ” jawab Anwari lesu..
” Cari pinjaman apa gitu …?” anjur Pipin
” Yang buat bayar apa…? tangkis Anwari sambil setir
” Pin… aku kan sudah bilang padamu kalau usaha keluarga aku bangkrut, kenapa kamu gak bilang sama bapak ibumu ? apa yang kau inginkan dari aku…? aku adanya ya…..seperti ini…”
” AAAhhh…dulu kau selalu menuruti apa yang ku mau…sekarang semuanya alasannya bangkrut…” Pipin mulai berani marah-marah.
Sampai di Pacitan mulut Bu Hikmah masih ngoceh saja dan Pipin ikutan memarahi Anwari, hati Anwari merasa dicabik-cabik sekarang Pipin nambah masalah lagi menghina dan mencacinya. Anwari diam saja biarlah aku dicaci dan di hina saat ini aku akan ambil kesempatan untuk melarikan diri. Sebenarnya badan Anwari capek menuruti keinginan ketiga orang itu, ngantar kesinilah, ambil ini itu
” He Anwari…kita memerintah kamu seperti ini demi kamu juga..agar pernikahan kamu sukses…untung kamu dapat anakku ..kalau tidak kamu sudah ngemis tu di jalanan ” begitu pak Rasuan memarahi Anwari, ” Iya pak Anwari tahu itu..” Anwari pura-pura manis dihadapan pak Rasuan.
” Mas Anwari tolong ambilkan uang di ATM ku 5jt gak lebih..dan segera pulang ya…” pegitu perintah Pipin. Anwari segera menuruti perintah Pipin dan pergi mengambil uang di ATM.
Kini saatnya aku tinggalkan kamu semua keluarga brengsek, dia melihat isi ATM Pipin ternyata baru diisi bapak nya 125 juta dia ambil tunai 5 juta dan mentransfer ke rekeningnya 120 juta. ATM Pipin nol
Anwari menuju Kudus dan ketempat budenya disana ada Ayah dan Ibu nya, karena Anwari sudah dikasih tahu ibunya kalau rumah disita ini hari, ” Bu kita cari kontrakan kecil-kecil saja untuk hidup kita saat ini, Pipin hanya suka Anwari disaat kita kaya saja… ” ” Bude tolong kalau ada yang menghubungi bapak atau ibu katakan saja tidak tahu..nanti saya kabari kalau bapak dan ibu sudah tenang”
Bude menangis melihat keadaan adiknya Umar yang gak punya apa-apa lagi, nomor bude akan selalu Anwar hubungi. Anwari lari ke Semarang dengan mobil pemberian Pipin mereka istirahat dan tidur di mobil karena mau mencari kontrakan . Mereka mendapat kontrakan di jalan Kokrosono setahunnya 10 juta kamar 3 lengkap, ukuran sedang listrik 1200watt dan ada garasi di sebelah kiri dan yang kanan ada ruangan kosong biar buat usaha ibu nanti. Anwari mengambil dua tahun , kalau nanti cocok akan nambah lagi. Rumah itu ditinggalin dipan ada kasurnya 2 buah, meja kursi seadanya di ruang tamu, dua kamar mandi dikamar ibu pakai closed duduk dan dibelakang jongkok , tempat cuci pakaian, dan dapur beserta rak piringnya, lemari kecil tiap kamar ada.
Pak, Bu pakaiannya bisa dimasukkan ke lemari seadanya, ibu bisa bersih – bersih dan mandi terus istirahat, Anwari akan keliling lingkungan ini dan mencari makanan. buat sarapan.
Bu Umar membenahi kamar sedangkan pak Umar menyapu ruangan-ruangan dan mengepelnya, membersihkan lemari untuk menempatkan pakaian dan dokumen – dokumen penting keluarga serta foto- foto yang boleh diambil dari penyita bank. Semua perabot di tinggal. Anwar sudah pulang dan membawa makanan, mereka makan bersama, ” Pak, Bu , kita nanti jalan-jalan melihat lingkungan kita dan belanja sesuai apa yang ibu atau bapak perlukan”
“Anakku terima kasih ya…itu uang pernikahanmu ya…tidak kamu serahkan pada Pipin, terus lanjutannya bagaimana ?” tanya ibu heran karena Anwari masih memiliki uang banyak.
” Ibu tak usah fikirkan pernikahan saya, saya tidak mau memiliki istri serta mertua macam itu, Anwari tunda pernikahannya ya.. ibu sekarang mau usaha apa untuk hidup kita ..? dan bapak kira-kira apa yang bapak lakukan untuk hidup ..? Kalau Anwari akan menjual mobil ini dan Anwari tukar dengan pic up serta motor biar bapak dan ibu bisa bekerja sama pakai motor toh didepan bisa untuk bertiga.. bagaimana pak..? ini BPKB serta STNK nya siap untuk di jual ” kata Anwari
” Bukankkah itu mobil yang membelikan Pipin..?”
” Iya pak Pipin banyak memakai uang saya untuk usaha jual beli tanah untuk orang tuanya yang hampir kukut usahanya semua itu uang saya , Pipin merasa tak enak maka ia mengganti uang untuk beli mobil, sebenarnya masih banyak lagi uang yang ia pakai belum dikembalikan tapi pasti akan dikembalikan karena ATM ada pada saya. dan memang dia janji mengembalikan pada Anwari secepatnya. tapi Anwari tidak berharap banyak akan dikembalikan seandainya dikembalikan yaa,,, Alhamdulillah.”
” Jadi begitu too..tapi kenapa orang tua Pipin begitu sombong…?” tanya Ibu
” Yaa..karena Pipin bilang pinjam sama orang lain dan tiap bulan akan mengembalikannya dan tidak bilang pinjam sama Anwari bu, nanti awal bulan akan mengirimkan kekurangannya, Anwar sudah membicarakan ini sebelumnya sama Pipin dan Pipin menyetujui, sebetulnya Anwari kasihan sama Pipin karena orang tuanya mata duwitan.”
“Kalau begitu mobil ini jangan dijual dulu Lee..bapak belikan sepeda motor secend saja buat antar jemput ibumu di pasar dan kalau ada sedikit uang bapak tolong dibantu modal bagaimana..?”
” Baik kalau bapak menginginkannya akan Anwari bantu modalnya , Ayuuk pak ,buk ,kita belanja keperluan dapur” Anwari mengajak bapak ibunya untuk mengisi keperluan dapur dan pengenalan lingkungan. ” Nah..ini arah pasar pak, kita akan beli sesuai catatan ibu monggo bu..” ibu butuh kompor gas , Magig com , beras, gula, garam, beberapa gelas dan piring , pisau , mangkuk , seterika , ember , sapu lidi dan sapu ijuk , odol , sikat gigi, sabun mandi, sabun cuci piring, sabun cuci pakaian, keset kaki , lap piring, waskom , cobek, sothil, erok, sendok dan garpu sudah itu saja dulu nanti kalau butuh dadakan biar bapak kamu yang antar.
” Kita pulang lewat jalan ini bu…nah tu dekat rumah ada sekolahan SMP Karang sari I ibu bisa buka usaha apa saja silakan kalau cocok ” Mereka sudah sampai rumah dan menurunkan semua barang, kebetulan ada orang lewat jualan jemuran ibu minta dibelikan Anwari. ” Ibu…silakan ibu bersosialisasi dengan kampung sini bersama bapak paling tidak berkenalan sama pak RT untuk laporan dan ini uang tunai 2jt untuk modal ibu apa saja terserah, dan ini untuk bapak 15jt sebagai modal awal, dan akan Anwari tambahin kalau kelihatan kemajuannya “. Bapak dan ibu mengucapkan terima kasih kepada anaknya yang begitu perhatian bisa membantu dikala sedang susah.
Pada hari pernikahan Pipin tepat hari ini Anwari tetep tidak mau datang, Pipin sedih ingat akan perkataan Anwari seminggu yang lalu, Pipin begitu gegabah menyanggupi ucapan Anwari dan lebih menyakitkan pak Rasuan sudah mencarikan ganti laki-laki asal comot saja sebagai suami Pipin..sakit hati Pipin menjadi-jadi pada orang tuanya..tapi Pipin tak berani, Laki-laki itu bernama Karyadi panggilannya Yadi asal dari Nggrasak Takawi Pacitan diminta mau menikah sama anaknya Pipin, kebetulan Yadi kenal Pipin lewat facebook dan cantik lagi yadi menyanggupinya.
Sebulan Rumah Tangganya mesra selanjutnya bak petaka, Karyadi dihina, miskinlah, kotorlah dll.
” Pak Rasuan kan tahu saya memang bekerja sebagai kuli dan mau menerima kebaikan bapak kenapa sekarang saya diperlakukan seperti ini, saya bisa laporkan bapak kepolisi kalau saya mau