Seperti anak lelaki pada umumnya, aku pun juga sempat menyukai perempuan yang ada di sekolahku itu, yaaa…. Tetap saja, aku masih tidak Pede untuk mendekatinya. Hingga suatu saat ada seorang anak perempuan cantik pindahan dari kota dengan julukan Delhi van Java atau mutiara dari timur, nama seorang dara tersebut adalah…… Yang dalam bahasa Ibrani berarti Keanggunan. Sangat cantik, pantas saja orang orang tuanya menamakan seperti itu karna cantik yang elok nan anggun bagaikan hadiah terindah bagi keluarga tersebut. Walaupun…. Sebenarnya nama itu lebih sering digunakan oleh anak lelaki di sebenarnya. Tentunya beberapa remaja Pria di sekolahku banyak yang mengincar Dia karna ingin menjadikan Dia sebagai pacarnya, tak terkecuali Hilmi, remaja kurus tinggi semampai dengan sifat bengalnya juga ingin menjadikan Dia pacarnya yang kesekian.
Menginjak kelas 2 SMP, jam belajar diadakan siang sampai dengan sore hari kawan. maklum karna terbatasnya ruang kelas jadi ada yang masuk siang. Sekolah ku ini jadi satu dengan SMA, betapa ramainya jika jam istirahat berbunyi. Ketika itu sepeda yang biasa kupakai untuk membawaku ke sekolah ternyata mengalami kerusakan dan harus dirawat dibengkel sepeda dekat rumah, jadi aku malah merepotkan mama atau papaku untuk menjemput dan mengantarkan ke sekolah, biasanya jika aku bersepeda. Sering kawanku yang berdarah keturunan arab ini berbarengan pulang karna kebetulan jalan rumah kami sejalur.
Mentari sudah mulai condong kearah barat sembari menunggu dijemput mamaku atau terkadang sopir papaku, mataku terlalu sibuk tertuju pada pepohonan disekitar yang daunnya meranggas menyisakan dahan-dahan dan ranting tua namun tetap kokoh walau kemarau melanda, dalam penantian menunggu jemputan. Dia datang mendekatiku bahkan sering duduk disampingku. Mengajak ngobrol…. Entah apa yang diobrolkan aku hanya bisa jawab sekenanya. Kikuk, canggung hanya itu yag bisa kurasakan saat seorang dara cantik mendekatiku. Aku sebenarnya tahu yang Dia lakukan hanyalah sebagai pelarian dari Hilmi yang terus mengejarnya, tak jarang jika mamaku sudah datang. Dia minta ditemani hingga yang menjemputnya datang. Tentu hal ini tak mungkin tidak mendatangkan masalah bagiku, jelas Hilmi selalu mengancamku agar aku tidak merebut pacarnya itu. Sungguh aneh….. Asmara Cinta Monyet remaja awal taun 2000an. Bahkan disaat aku sedang memunggu jemputan, duduk berdua di depan sekolah. Sering sekali aku diledekin oleh Pak Yunus: ciiyeeehh….. yang lagi pacaran. Pak Yunus adalah penjual es doger dan juga gorengan yang sangat baik, Beliau biasa berjualan menggunakan sepeda Onthel tua dengan keranjang depan untuk gorengan sedangkan bagian belakang diisi dengan gerobag esnya. Saking baiknya seringnya aku diberikan sekantong es dan dan gorengan, katanya buat bekal nunggu jemputan biar ndak laper.
Ternyata Tuhan berkata lain dan aku pun hanya sebentar sekali mengenal Dara cantik ini. Dia harus pindah karna suatu kasus yang tak dapat ku jelaskan disini kawan semua. Karna saat itu tidak hanya Dia saja yang dikeluarkan tapi ada temannya yang juga seorang perempuan ikut dikeluarkan dari sekolah. Anehnya ada perasaan sedih, kesal yang berdesir di dadaku saat itu, padahal jelas aku tak pernah merasakan rasa sayang pada Dia. Kepergiannya sangat mendadak, bahkan untuk mengucapkan kata perpisahan pada teman-temannya tak sempat. Ingin rasanya sekedar meneleponnya, tapi aku tak tahu sama sekali nomer telepon rumahnya. Mau bertanya pada kawan perempuan yang mengenal Dia. Aku tambah malu karna kawannya ini termasuk salah satu anggota geng cewek-cewek cantik di sekolah dan cukup terkenal maka bertambah malu untuk bertanya.
Masa SMP Ini aku lebih memilih extra kurikuler bela diri dan yang menjadi daya tarikku adalah pencak silat. Sebenarnya aku menyukai olah raga basket, karna bisa menunjang tubuhku yang mungil ini agar tumbuh besar dan tinggi. Tapi aku urungkan niat karna perkataan papaku, nak….. “Kamu ini anak lelaki harus bisa jaga diri, kehormatan keluarga dan orang-orang yang kamu sayangi” kata-kata itu selalu terngiang ditelingaku sampai sekarang. Bersyukur dimasa SMP ini bisa lebih mengenal Tuhanku dan dimasa peralihan dari anak-anak menjadi remaja ini. Kelebihan yang aku miliki kadang timbul secara tiba-tiba. Mungkin karna aku lebih dekat dengan Tuhan dan sering berpuasa. Dimasa SMP ini Pernah sekali aku menyukai seorang dara remaja, tubuhnya mungil namun padat berisi serta “aset”nya yang menyembul dibalik kemeja lengan panjangnya. Wajar cimon alias Cinta Monyet ala Anak SMP diawal millenium. Kisah SMP kulalui dengan wajar dan mulai belajar untuk membiasakan agar tidak kaget seumpama ada makhluk gaib yang sengaja menampakkan diri. karna disaat itu seringkali tak sengaja bertemu dengan makhluk gaib mulai dari hanya sekedar samar-samar berupa asap putih hingga nampak jelas nyata di depanku.
Perubahan paling besar yang terjadi di masa SMP ini adalah tubuhku yang menjadi kurus, awalnya bobot tubuhku mencapai hampir 60kg dengan tinggi badan yang hanya 150 sentimeter. Betapa gemuknya aku saat itu kawan, sempat sakit yang lumayan parah. Namun tak sampai harus menginap di rumah sakit, membuat tubuhku banyak kehilangan berat badan, hingga berakhir dibobot 40kg. Bersyukur karna extrakurikuler yang aku ikuti dapat membantu ketika masuk di SMA Negeri Favorit di kotaku.
Kejadian Horor yang paling saya ingat adalah Ujian kenaikan tingkat pencak silat, dimana diadakannya Jurit malam. kawan semua pasti tahu apa itu jurit malam???……. biasalaaah, uji mental. Dimana dilepas stau persatu dengan hanya modal peta untuk sampai ke tempat finish. saat menuju kesana akan ditakut-takuti oleh pelatih yang menyamar menjadi Hantu, sayangnya disaat seperti itu hantu yang asli ikut nongol. Kalo ini sich nggak seram kawan, pengalaman seramnya malah ketika kami berkemah di sebuah tempat yang dekat dengan Danau. Terletak di salah satu desa di daerah Bedugul, pelatih sengaja mengajak outbond kesana agar lebih menyatu dengan alam. Pengalaman pertama ikut kemah di pegunungan, digembleng jam 11 malam buat latihan pencak silat pula, katanya biar ndak kedinginan, biar nanti lebih hangat suhu tubuh jadi tidur ndak kedinginan. Batin saya…… Pala Loe peyang, ini udh kisut luar dalem masih aja digembleng. Bahkan sebelum penutupan malam itu satu persatu dari kami diuji keahlian bela dirinya. modal bodi protektor doang buat nahan pukulan di badan, kebayang sakitnya saat kuda-kuda goyah dan dengan mudahnya kena hantaman sapuan dari lawan.
Hawa yang dingin bikin susah untuk tidur, alhasil setelah subuh kami melakukan pendakian di bukit dekat situ. Kurangnya istirahat hampir membuatku pingsan, untung ada salah seorang pelatih yang tahu dan membantu saat turun kebawah karna lelah mendaki. Saya, Ahmad dan seorang pelatih akhirnya sukses turun dari pendakian. Sempat saat malam akan istirahat terjadi sedikit kegaduhan karna datangnya kuntilanak mengganggu disekitar tenda kami. Terdengar suara cekikikan khas yang terasa menakutkan dan seperti terdengar jauh. Biasanya jika suara terdengar jauh maka makhluk gaib itu sebenarnya sudah berada disekitar kita, malah kalo suaranya terdengar dekat biasanya masih jauh dari kita. Begitu juga sumber suaranya jika terdengar di depan biasanya makhluk tersebut ada di belakang kita.
Untungnya kegaduhan tersebut dapat diatasi dan tidak sampai terjadi adanya kesurupan.
Masa SMP pun berakhir. Nilai EBTANAS ku cukup memuaskan, yaa….. Walaupun untuk bisa masuk SMA negeri ya masih pas-pasan, untungnya ada prestasi olah raga dari extra kurikuler yang kuiikuti. Jadi bisa memberikan nilai lebih untuk diterima di SMA Negeri incaranku.