Mince meminta tolong kepada kakaknya untuk membantu usaha barunya di PT Mando-Mando Biscuit untuk mencarikan tenaga marketing yang handal dan mengerti kiprah dunia , maka Anantha meminta Anthony membantu Mince yang memerlukan sarjana Marketing dan mengerti soal manajemen baik itu manajemen keuangan ataupun manajemen perusahaan . Anthony berkenalan dengan kekasih Mince yang bernama Cremlin Lavrop dari Rusia dan Chef Taranoki dari Jepang juga Chef Singh Prakast dari India . Pembangunan pabrik roti Mando-mando mulai dibangun dan diresmikan oleh oleh Susiati SH.MM sebagai konsultan , Insinyurnya adalah teman kuliahnya sedangkan perencana keuangan dibantu mbak Rosa, SE.MM sebagai akuntingnya.
Anthony yang lulusan universitas di Swedia perkenalan ini amat berpengaruh dengan tindakan selanjutnya, Anthony melakukan recruitment tenaga sarjana lokal dan pelajar SMA plus sebagai pengawas tenaga kerja alias mandor tenaga kerja dan semua tenaga kerja sarjana diharapkan bisa mengerti berbahasa Inggris begitu juga tenaga SMA plus yang memiliki keahlian khusus sedangkan tenaga buruh bisa mereka yang berpengalaman di bidang makanan atau SMA yang sederajat karena pabrik Mando-Mando membutuhkan tenaga yang besar. Susiyati mendapat beberapa tenaga kerja yang baik dan berpengalaman dalam pembuatan roti kesempatan ini dibuat sebagai lahan proyek sesama rekan yang membutuhkan pekerjaan yang membuat tenaga kerja daerah membeludak dan yang tak mau kalah dalam mengais rejeki adalah para pedagang yang sudah bersiap-siap mendirikan warung ataupun kontrakan dan kosan yang membantu tenaga kerja untuk tinggal bila mereka berasal dari tempat yang jauh. Pembuatan gedung sudah 50 % jadi peralatan dari Jerman sudah tiba dan segera dipasangkan ditempat sesuai keperluannya yang dibantu Anantha dalam pemasangannya juga. Disini penjagaan ekstra ketat sehingga Susiyati mengerahkan anak buahnya yang berada di Abdi Negara untuk melakukan praktek kerja 24 jam non stop demi keamanan proyek.
Anantha : ” Aku bersyukur karena adikku ikut andil dalam perusahaan ini, dan karena Dia aku bersedia membantunya ”
Mince : ” Terima kasih kak Anantha, berkat kakak peralatan cepet sampai dan segera beroperasi pabrik ini ”
Anantha memeluk adiknya dan mengingatkan kepada mama dan papanya yang saat itu masih memberikan nasihat agar mereka selalu rukun dan saling menyayangi serta jangan salah faham sesama keluarga. Rumah yang ditempati papah Andrean tetap ditinggali mereka bertiga walaupun mereka semua sudah memiliki rumah sendiri-sendiri tapi rumah papa Andrean dan mama Paula tetap menjadi transit kemanapun mereka akan pergi. Cremlin akan segera pulang ke Rusia tepatnya di kota Moskow /Moskwa karena mendapat kabar adiknya lulus sekolah Angatan Udara dan akan menyalaminya karena adiknya Cremlin akan bergabung dengan Tentara Keamanan Rusia atau Angkatan Bersenjata Federasi Rusia yang merupakan kebanggaannya. Meskipun di Moskow merupakan kota berhawa dingin , tetapi mereka penuh semangat dalam belajar dan bekerja .Cremlin tinggal di Indonesia yang begitu panas maka dia memilih tinggal di Singapore , karena di Indonesia amat panas katanya padahal sama saja Singapura juga amat panas tapi memiliki taman yang membuat sejuk suasananya atau mungkin Cremlin sudah cocok dengan sikon( situasi dan kondisi ) alam Singapore semasa kuliah.
Mince : Bagaimana…sudah siap…? ”
Cremlin : ” Ya , aku sudah siap untuk kembali ke Moskwa ”
Semua barang-bawaan Cremlin sudah masuk ke mobil dan yang tertinggal hanyalah pakaian kotornya saja , mereka sudah menuju Ahmad Yani bandara kota Semarang . Mince dan Guntur mengantar kepulangan Cremlin , Mince memeluk sebelum berpisah dengan calon suaminya Cremlin Lavrop yang matanya sembab. Cremlin tidak singgah di Singapore karena amat buru-buru waktu yang diberikan adiknya tinggal empat hari untuk bertemu.
Di bandara Sheremetyevo Cremlin sudah dijemput saudaranya Sergey Pinyaev beserta adik dan ibunya karena mereka amat rindu setelah lulus dan bekerja belum pernah kembali ke Moskow dikarenakan ibu dan ayahnya sudah bercerai dan kini hanya tinggal Cremlin dan Sergey yang masih tinggal bersama ibunya Evgenia Armanovna sedangkan adik perempuannya Medvedeva memilih mengikuti bapaknya . Perceraian ini yang mengakibatkan Cremlin luka hatinya karena amat menyayangi adik perempuannya. tapi kali ini Medvedeva menjemput di bandara. Cremlin amat terkejut dengan kehadiran adik perempuannya yang sudah lulus SMA, Cremlin memeluk adik Medvedeva yang kangen karena tak pernah jumpa kakaknya selama di Singapore.
Evgenia Arnanovna : ” Selamat datang anak mami , kami amat merindukanmu ” .
Cremlin : ” Betapa sayangnya aku sama kalian semua….” Pelukan Cremlin membuat Evgenia menangis dan mereka segera masuk mobil karena salju turun, dinginnya salju membuat Cremlin mengingat semua kenangan bersama papinya terutama saat marah dan memukul Evgenia dan Cremlin tak terima dan memegangi papinya agar berhenti menampar maminya . Kejadian ini membuat suami Avgenia menceraikannya karena dianggap tak bisa mendidik putranya. Luka dan pilu hati Cremlin karena papinya memang memiliki tabiat buruk dan Ia bersikeras untuk berhasil dengan melakukan study di Singapura sampai mendapat gelar chef , meskipun demikian Cremlin tetap mengabari Sergey adik lelakinya dan membantu maminya dengan mengirimkan uang jika ada kelebihan karena Cremlin juga bekerja dan menghidupi dirinya sendiri serta membayar kontrakannya tiap tahun.
Evgenia : ” Berapa lama engkau di sini anakku…? ”
Cremlin : ” Aku masih membantu kekasihku menyelesaikan perusahaannya…jadi aku tak lama juga setelah Sergey berangkat tugas aku balik lagi…”
Evgenia : ” Jadi engkau sudah memiliki kekasih…? orang manakah dia…? “sambil menuangkan segelas minuman sbiten dan ditemani maminya, Sergey sedang membenahi kopornya karena esok hari sudah berangkat untuk berkumpul bersama Tentara Keamanan Rusia .
Cremlin : ” Dia orang Indonesia …,oh ya Jam berapa besok kamu berangkat Sergey…? ”
Sergey : ” Jam enam pagi, tapi malam ini sudah ada yang mengambili kopor kami dan di bawa ke mess Angkatan Udara ”
Cremlin : ” Betul-betul waktu yang amat sempit…semoga engkau sukses adikku Sergey ” sambil memeluk adik lelakinya. Jam delapan malam tepat kopor-kopor Sergey terangkut mobil, Cremlin dan seluruh keluarga bersalaman dengan petugas dari angkatan udara, Sergey hanya satu pakaian dinas yang digunakan untuk esok hari . Sergey tidur bersama Cremlin malam itu tetapi mengobrol sebentar membicarakan masa depan adik perempuannya Medvedeva yang berkeinginan kuliah di Singapore mengikuti kakaknya Cremlin, cuma mami nanti bagaimana..? mereka tertidur karena semakin dingin dan bangun pagi segera berangkat tugas setelah sarapan yang disediakan mami Evgenia disantap mereka. Sergey Pinyaev begitu amat gagah dan ganteng dengan pakaian Angkatan Udaranya dan berfoto bersama keluarganya yang memfoto adalah petugas penjemput Angkatan Udara. Semua berpelukan dengan Sergey dan ketika mobil sudah distater, Sergey Pinyaev menghormat kepada keluarganya dan segera berlalu menaiki mobil dari Angkatan Udara.
Evgenia : ” Sekarang ini tinggal engkau Medvedeva yang harus menyelesaikan dan membenahi masa depanmu ”
Medvedeva : ” Iya mami…, aku ingin mengikuti jejak kakaku Cremlin tapi mami nanti sama siapa disini…? ”
Evgenia : ” Mami akan aman di Moskow, dan tetap bekerja sebagai pelayan bar…kalian tak usah begitu mengawatirkan mami , mami akan menjadi single disini dan akan lebih eksis tapi kalian selalu mengabari mami di sini ya…?”
Mereka bertiga menikmati kebersamaannya sambil bercerita karena pagi ini barusan turun hujan dan salju mulai turun perlahan menggantikan hujan sambil menikmati pirozhki, roti isi yang dibuat dengan mengisi adonan roti yang telah disiapkan dengan isian daging cincang, kentang, keju, dan telur, yang dibuat barusan oleh mami Avgenia . Medvedeva membicarakan rencananya dan mendapat dukungan dari kakaknya Cremlin.
Cremlin : ” Kakak akan bantu kamu kuliah di Singapore setelah paspor kamu jadi…okey ? ”
Medvedeva : ” Terima kasih kakak…engkau memang burung elangku yang gagah berani seperti Sergey Pinyaev yang meninggalkan kami untuk mencari keberuntungan bersama ” ciuman yang dihadiahkan Medvedeva membuat Cremlin lebik menyayangi adik permpuannya.