Kontrakan Kampung Leyangan episode 20

Sub Distributor Pekalongan

Mince berada di toko rotinya yang dipertanggung jawabkan Zuraida yang kini sudah tambah besar toko tersebut, roti sisa ekspor ke Jepang dia taruh ke toko rotinya dan diputarkan seluruh Ungaran, karena Cremlin hanya menjadi distributor tepung terigu dari Ukraina dia masih bisa membuat roti di toko Paula warisan maminya bu Paula yang peralatannya lengkap untuk keperluan membuat kue lokalan saja.  Chef Singh Prakast  main di toko roti Paula menemani Cremlin yang sedang melakukan uji coba pembuatan roti kasur yang memiliki delapan aneka rasa, ada rasa strowberry, nanas, keju, coklat, kacang almond, durian ,  kelapa dan rasa pisang.

Chef Singh Prakast : ” Wow……aneka rasanya …. nikmat sekali sekali makan roti ini bisa kenyang ”

Chef Cremlin            : ” Iya tentu karena di Indonesia kaya rasa sehingga banyak pilihan….tapi aku cuma dapat membuat beberapa saja tak seperti Mando mando yang langsung setaraf dunia , bahkan membuat film tentang makanan roti mando mando untuk menarik konsumen ”

Chef Singh Prakast  : ” Ternyata di sini sebagai tempat uji kelayakan istrimu  Mince menguji roti dari Mando-mando berarti seperti laboratoriumnya PT Mando-mando…hebat sekali Mince dan sekarang kamu menjadi distributornya tepung terigu import dari Ukraina semakin besar dong penghasilannya ”

Cremlin           : ” Aku hanya bersyukur pada Tuhan yang Maha Kuasa saja karena aku hanya mendapatkan inspirasi dari istriku Mince yang banyak berpengalaman di bidangnya bersama mendiang maminya ibu Paula” .

Singh Prakast : ” Tentulah berkat kesabaranmu akhirnya kamu bisa membeli tepatnya membuat rumah sendiri di Ungaran ini…..” Cremlin hanya tersenyum saja karena masih membuat adonan kue kasur dan memasukkan ke dalam cetakannya.

****************

Anthony yang memasarkan Roti Mando-mando menjelajah berbagai kota dan ketika sampai di Pekalongan dia bertemu sama Mariyoto seorang pedagang makanan dimana sangat membutuhkan gandum untuk mengolah adonannya dan Anthony memberikan kartu nama Cremlin yang sebagai distributor Tepung terigu yang membuat Mariyoto berbunga-bunga hatinya karena Mariyoto juga membutuhkan tepung tapioka dalam mengolah usahanya dan memberikan kartu namanya Anantha bila mau mengambil tepung tapioka Melati.

Telur yang sekarang menjadi masalah dalam pembuatan roti, dimana Mince sudah mengantisipasi pada seluruh peternak di Ungaran untuk selalu meremajakan hewan ternak . Sekarang ini telur melejit karena disebabkan mereka yang pada tahun lalu keberatan dengan harga pakan ternak sehingga terpaksa menjual ayamnya dengan harga murah . Saat ini peternak kewalahan karena keterbatasan ayam petelur yang langka karena sudah di jual menjadi ayam pedaging.

Mince memberikan kemurahan hatinya untuk membantu mencarikan makanan ternak disaat pakan ternak mengalami kenaikan . Inilah yang menyebabkan para peternak merasa simpati pada Mince yang membantu pada sesama. Dengan kemurahan hatinya telur selalu siap disaat mengalami krisis telur dan Mince mendapat potongan harga yang lain pada pembeliannya sehingga produksi roti berjalan lancar dan tak mengalami kenaikan yang serius.

***************

Mariyoto pengusaha makanan menghubungi Anantha dan memesan tapiokanya serta menghubungi Cremlin dengan berbahasa Inggris dan Indonesia.

Cremlin         : ” Berbahasa Indonesia sajalah….biar kita sama-sama mengerti ”

Mariyoto       : ” Maaf mister saya mendapatkan telpon dari pak Anthony …”

Cremlin         : ” Oh ya…. dia marketing Roti Mando-mando….terima kasih….. panggil saya pak Cremlin begitu saja ya pak Mariyoto…?! ” Mariyoto senang karena Mr Cremlin berbahasa Indonesia dengan baik dan dia mulai mengutarakan maksudnya untuk memesan tepung terigu.

Cremlin         : ” Baik saya akan ke Pekalongan dulu…sama pak Anthony untuk mengsurveynya bagaimana…? ”

Mariyoto       : ” Oh..terima kasih mister…eh pak Cremlin ….maaf….saya akan tunggu dan kalau pak Cremlin akan berangkat ke Pekalongan calling saya dulu gih…..?! ”

Cremlin         : ” Oh nggih….nggih…thank you ….and selamat siang..” Mariyoto menghubungi teman-temannya yang bergerak di bidang makanan dan mengajaknya bersama menggunakan ” Tepung Terigu  Indonesia Maju ” milik Cremlin dengan harga murah bila pembeliannya menurut tabel yang akan dikirimkan sambil survey besok, jadi kalian sekalian datang dan bertanyalah keuntungannya dengan memakai tepung terigu Indonesia Maju yang berlogo bendera Merah Putih itu.

Akhirnya berkat Mariyoto yang memasarkan Tepung Terigu Indonesia Maju mulailah usaha Cremlin maju dan banyak melakukan impor dari Ukraina , untuk lokasi Semarang keuntungannya dimiliki Cremlin pribadi sedangkan untuk luar semarang dan yang lain daerah diberikan 25 % sampai 50% bahkan sampai 70% kepada sub distributor se Indonesia. Mengingat jasa Anthony adik Lissa yang juga membantu usaha pemasarannya maka Mince menyarankan memberikan keuntungan pula pada mereka. Mereka pada meminta kartu nama Cremlin dan pelan-pelan tapi pasti Mince memiliki banyak aset karena selalu memikirkan rakyat kecil yang turut mengembangkan usaha roti Paula di Ungaran yang otomatis menggunakan roti Mando-mando kemana saja karena merupakan ikon  mereka semua karena saat ini roti Mando-mando mulai mengisi pengadaannya di Jawa dan selanjutnya akan mengisi di India. Cremlin bisa membantu adik perempuannya  Medvedeva dan membahagiakan papinya Anaskhon Rakhmatov yang mendampinginya. Sedangkan ibunya Evgenia Arnanovna  berhenti sebagai penjaga penitipan anak di Moskwa dan mendampingi Cremlin di Indonesia karena ingin pensiun dan bermanja pada anak-anaknya yang sudah jadi semua dan tinggal putrinya Medvedeva yang punya rencana akan membesarkan usaha PT Mando-mando di Moskwa Rusia.

*****************

Dalam memajukan usaha suaminya Mince amat berhati-hati semua kartu nama yang diberikan pada koleganya Mince memastikan semua sub distributor harus bertanggung jawab bila ada suatu kesalahan. Karena untuk menghindari terjadinya kekacauan dan iri karena kemajuan kerja Cremlin ini terbukti pada pelanggan Mariyoto yang protes karena Cremlin dituduh merebut pasaran mereka yang akhirnya Mariyoto bertanggung jawab atas tuduhan itu.

Mariyoto     : ” Marfuat engkau tak boleh mengatakan demikian, Mister Cremlin marah yang mengakibatkan pengiriman terigu ditutup untuk daerah Pekalongan, sekarang bagaimana kita dengan selisih harga yang di berikan pemerintah…kan kita sendiri yang rugi .” Mariyoto marah kepada Marfuat yang membuat protes harga yang mengakibatkan harga di pasaran disamakan dengan pemerintah. Sebenarnya Cremlin tenang saja karena harga pasaran dari pemerintah masih menguntungkannya 25% dari total pendapatan, tapi untuk mereka yang sebagai sub distributor menjadi merugi karena kelakuan Marfuat. Masalah ini akhirnya membuat Marfuat meminta maaf pada Mariyoto…Karena sebenarnya Marfuat ingin mendapatkan keuntungan pula dengan keberadaan tepung Terigu Indonesia Maju. Maryotopun memberikan kesempatan untuk Marfuat untuk memegang Jawa Barat karena istri Marfuat orang asli Bandung, yang membuat grup Barat tenang bisa menjalankan usahanya dan itu pasti akan menambah inkam Mince dan Cremlin dalam mengayuh sampannya.

Mince       : ” Kita harus berbagi pada semua yang membutuhkan dan banyak cara mereka menyampaikan inspirasinya , bisa lewat protes kepada pemerintah hanya untuk mendapatkan pembagian secara adil , makanya kita jangan membagikan kartu nama pada orang yang belumkita kenal atau betul-betul tidak tahu akan dipergunakan sebagai apa kartu nama tersebut jangan malah dimanfaatkan yang tidak-tidak …”. Susiyati telah mengamankan daerah kota Pekalongan  tepatnya di pasar Podosugih yang terjadi ontran-ontran protes harga tepung yang naik. Itu  diketahui karena ada securitynya yang mendengar geger di pasar tersebut dimana Tepung Indonesia Maju di timbun seseorang sehingga harga naik dan security yang bernama Waluyo meminta Pak Sugeng bertindak sesegera mungkin agar tidak mencuat keluar berita tersebut. Susiyati amat berterima kasih kepada Waluyo lulusan pendidikan satpam securitynya sehingga saling memajukan keamanannya.


Kontrakan Kampung Leyangan

Kontrakan Kampung Leyangan

Status: Completed Tipe: Author: Dirilis: 2019 Native Language: Indonesia
Susi membuat kopi untuk Sugeng suaminya, yang baru saja pulang jaga malam di Rumah Sakit Umum Ungaran. " Kok gak manis dik...." " Maaf gulanya habis yah, jadi cuma sedikit gula yang ada..." "Maaf ya istriku ...ayah baru bisa kasih ini , tapi untuk makan masih amankah...?" . Dengan menunjukkan ekspresi muka sedih Susi mengatakan: " Ayah..untuk makan masih terjaga, cuma kalau seperti ini terus pendapatannya kita akan jadi orang susah yah...Susi akan bekerja bareng mbak Rosa di pabrik tepung boleh gak yah..?" " Benar yang ajak mbak Rosa..? bukan yang lainnya..? " Bener Yah, emang kenapa kalau bukan mbak Rosa..?" " Karena mbak Rosa orangnya jujur dan lurus..." " Jadi boleh dong Yah, aku diajak kerja bareng mbak Rosa..?" mata Susi berbinar - binar senang tapi sekejap diam lagi karena bingung siapa yang akan memasak dan membersihkan rumah, karena Susi dan Sugeng adalah penganten baru tiga bulan dan masih kontrak rumah di Dukuh Beji Ungaran Timur. " Pikirkanlah dulu, ayah ingin kamu bekerja di rumah agar nanti anak-anak kita tak kelantar pendidikkannya, ayah tak melarang dik Susi bekerja". "Yah.. tapi itukan masih lama apa salahnya Susi bantu ayah bekerja, trima kasih ya Yah sudah menyetujuinya ". Jawab Susiati dengan senang sambil mencium pipi suaminya dengan manja. Sugeng kasihan juga kalau melihat istrinya sendirian di rumah makanya dia menyetujuinya. Ketika jelang sore mbak Rosa main ke rumah Susi sepulang kerja, dan menanyakan keputusannya, " Piye...sido melu kerjo po ra..( bagaimana...jadi ikut kerja 'gak ..?) Iki butuh tenaga loro tinggal siji lo Sus...?

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset