Kontrakan Kampung Leyangan episode 35

Panen Perdana Sergey

Cremlin tercengang melihat eternit yang menganga untung saja gentingnya sudah ditutup Wakidi bersama saudara-saudaranya , Wakidi mengajukan biaya perbaikan eternit kepada mister Cremlin yang juga masih menghitung kerusakan plofonnya akibat hembusan angin malam itu .

Cremlin   : ” Well….jadi ini bisa diperbaiki ini hari juga….”

Wakidi     : ” Iya mister tenaganya sudah siap memperbaikinya …”

Cremlin    : ” Okey…..panggil segera mereka….aku ingin ngomong dulu….”

Wakidi      : ” Siaap mister….” . Wakidi segera menelepon tukang tersebut agar segera menghadap  mister Cremlin . Cremlin memandangi Waluyo yang akan mengerjakan rehab eternit gudang .

Cremlin     : ” Sepertinya sudah pernah saya melihat kamu….tapi dimana ya….? ” Waluyo mengulurkan tangannya sambil memperkenalkan diri.

Waluyo      : ” Saya yang dulu mengerjakan pembangunan awal bersama Insinyur Lukito , saya yang dulu tertimpa eternitnya bagian kandang ayam…..” sejenak Cremlin tertawa lalu memegang pundak Waluyo.

Cremlin     : ” Oh ya…ya…jadi kamu ya yang kejatuhan eternit dan masuk rumah sakit….tapi kepalamu tak apa-apa kelihatannya ? ”

Waluyo      : ” Kan sudah sembuh mister…..?! ” keduanya saling tertawa sementara wakidi membersihkan mobil Cremlin dan dibawanya ke belakang untuk dicuci karena Cremlin orangnya bersih dan tak suka belebetan ban mobilnya .

Anthony dari PT Mando-Mando memberitahukan kalau stock gandum di Pekalongan menipis, Cremlin masih mengajukan Pengiriman ke Ukrana tapi Ukraina ternyata sudah tutup dan menunggu adiknya Sergey Pinyaev mengelola pabrik tepung terigu . Anthony mengerti situasi genting seperti ini, maka dia meminta pabrik lokalan untuk menyuplai daerah Pekalongan untung saja Anthony memiliki rekanan kerja di Bandung Jawa Barat sehingga pasokan tepung terigunya bisa diatasitapi harganya agak naik dan distributor tak mendapatkan untung. Inilah permasalahan yang dihadapi tepung terigu buatan anak bangsa malah mahal tapi kalau impor malahan murah . Ada apa dengan pemerintah….? Anthony tak mau tahu yang penting dapat terigu . Cremlin menyayangkan pengadaan terigu berhubung perang Ukraina belum selesai-selesai dan Sergey Pinyaev sudah antipasi dengan membuka pabrik tepung terigu di Moskwa sudah dijamin pemesanan akan berlangsung terus menerus dari kakaknya Cremlin . Dengan mempelajari kinerja tepung Tapioka milik istri Cremlin  Sergey sudah mendapat pengetahuan dari adiknya Medvedeva juga yang siap bekerja sama dengan Cremlin dan Sergey.

Sergey menelepon kepercayaannya yang bernama Dimitry untuk mengondisikan pabrik yang telah dibangunnya dan sudah mendatangkan peralatan dari Jerman , kepercaaan Sergey akan segera melakukan pekerjaan perdana tapi menunggu Sergey pulang untuk meresmikannya. Cremlin akan hadir dalam peresmian Pabrik terigunya  sekaligus memesannya kebutuhan yang ia inginkan . Mince akan menemani suaminya ke Moskow.Valentyna istri Sergey segera mempersiapkan kepulangannya yang ditemani Mince. Susiyati dan Rosa mendapat tanggung jawab pengawasan penuh perusahaan .

Susiyati mengantar rombongan Sergey dan Cremlin dengan menyetir sendiri sedangkan mobil Mince yang membawa Anantha adik Mince , Keberadaan Mince di Moskow karena keinginan sendiri mendampingi suaminya serta mempelajari usaha yang dirintis Sergey demi membantu usahanya juga. Guntur sedang rapat di Bandung dan akan saling kerja sama pengadaan tepung terigu maupun tapioka bersama Anthony makanya tak bisa mengantar di bandara Ahmad Yani .  Penerbangan yang dilakukan malam hari dari Jakarta di deley karena cuaca kurang menguntungkan penerbangan, angin yang kencang penyebabnya dan baru dua jam pesawat yang ditumpanginya berangkat.

Kepulangan Guntur dari rapat pengadaan tepung tapioka di Bandung membawa keuntungan karena tepung tapioka mendapat PO dari Bandung dan Cikampek hal inilah Guntur meminta saran Susiyati untuk segera membuka pabrik  yang rencana berada di Boja . Karena pengadaan ketela pohon di Boja surplus dan telah dikelola di Leyangan . Susiyati menghubungi rekanan dan persiapan tanah segera di selesaikan dan berencana membuka pabrik dengan segera . Anantha sudah mempersiapkan peralatan kebutuhan babrik untuk segera dikirim dari Jerman .

Cremlin amat puas dengan cara kerja  Dimitry kepercayaan Sergey yang  adik rekan seangkatan udara di Batalyonnya .

Cremlin    : ” Dimitry sangat bertanggung jawab dan peralatan canggih untuk operasional pabrik secara otomatis dan tenaga kerja hanya mengawasinya saja kerja alat-alat tersebut, sedangkan tenaga manusia hanya dipakai pada pengadaan gandum juga jagung dan tanaman lainnya ”

Sergey      : ” Iya kak karena Dimitry orang ahli dalam bidangnya dia ahli tekniknya  ” .

Mince menyadarinya karena memang sudah matang pengadaan pabrik adiknya Cremlin, tanahnya yang luas yang ditanami segala biji-bijian merupakan kongsi kerja sama dengan seluruh keluarga istrinya Valentyna yang berkecimpung di pertanian . Traktor yang belum dipakai tertata rapi dan dipersiapkan pada saat panen. Sergey mengawali panen gandum dengan menggunakan traktor selanjutnya diteruskan pada karyawan yang ahli dalam bidangnya .

Mince      : ” Senang melihat mereka memanen gandum dengan peralatan canggih…di Indonesia masih memakai manual…makanya harganya mahal karena banyak mengeluarkan tenaga kerja  ..”

Sergey     : ” Di sini biaya tertinggi maintennence…karena semua menggunakan alat bukan manual…seperti Indonesia ..banyak memakan waktu kita akan merugi …”

Mince      : ” Indonesia belum ada alat mencabut singkong dan masih menggunakan manual …”

Sergey      : ” Sebenarnya bisa sih mencabut pakai alat cuma mereka lebih puas mencabut sendiri….padahal malahan lebih cepat paka alat…dan dapat sekalian pemisahan calon tanaman sebagai penerus dan bisa disiapkan dikumpulkan disuatu wadah pertumbuhan dan penanamannya dilakukan memakai alat , kita pakai traktor untuk mengolah tanahnya  sekalian penanamannya ” .

Mince memasuki bagian perbagian merasa puas cara pengerjaannya …Cremlim memvediokan cara kerja alatalat tersebut dan akan diberikan pada Anantha atau Guntur biar untuk perbandingan saja…Mince setuju dengan ide suaminya . Mereka bekerja dengan sangat riangnya serta tempatnya langsung dibersihkan bila terjadi tumpahan karena terlalu banyaknya hasil yang dikerjakan sambil menunggu hasil jadinya …semua bekerja dengan cepat dan bersih .

Cremlin tersenyum meyaksikan istrinya yang takjub dengan peralatan yang sudah di program cara kerjanya .

Cremlin     : “Mindset mereka lain dengan mindset orang sini….”

Mince         : ” Iya benar katamu sayang…orang Indonesia sederhana berfikirnya sehingga terlihat lamban hasilnya tetapi sebenarnya mereka pekerja cepat….”

Cremlin memvedio semua perbagian hanya untuk pembelajaran saja oleholeh buat mereka Guntur dan Anantha . Valentyna mengajak mereka menyaksikan panen bunga matahari tapi karena Cremlin masih asik memvideo maka belum bisa melihatnya.

Cremlin     : ” Kita lihat apa yang dibutuhkan saat ini saja , panen bunga matahari bisa kita lihat besok siang ya….” Valentyna mengiyakan dan segera menuju ke arah panen bunga matahari dimana traktor sudah mulai berjalan dan mengepras pepohonan bunga matahari di sepanjang yang dilewati traktor tersebut menurut program yang sudah di terapkan di panduan . Mince pulang bersama Cremlin diikuti Valentyna dan Sergey dengan penuh riang.

” PO tepung terigunya baru besok bisa dikirim bersamaan kalian menyaksikan pengolahan bahan mentahnya ”  begitu kata Sergey kepada Cremlin setelah seharian bekerja di pabrik dan panen biji-bijian. Mince baru sadar kalau Evelina menangis minta mandi dan tak mau dimandikan babby sitternya dan merajuk pada Mince minta pertolongan .

Mince      : “Astaga aku tak mempunyai pemikiran untuk memperhatikan Evelina…..”

Cremlin   : ” Kita lebih asik memperhatikan panen biji-bijian …jadi tak ingat bagaimana Valentyna mengurus putrinya sejak pagi kita sudah terpesona dengan panen perdana …ya sudahlah sekarang kita bantu Valentyna mengurus putrinya ” Mince memeluk Evelina dan menggendongnya sementara babby sitternya memandang lalu memberikan makanannya karena sudah saatnya Evelina untuk makan .


Kontrakan Kampung Leyangan

Kontrakan Kampung Leyangan

Status: Completed Tipe: Author: Dirilis: 2019 Native Language: Indonesia
Susi membuat kopi untuk Sugeng suaminya, yang baru saja pulang jaga malam di Rumah Sakit Umum Ungaran. " Kok gak manis dik...." " Maaf gulanya habis yah, jadi cuma sedikit gula yang ada..." "Maaf ya istriku ...ayah baru bisa kasih ini , tapi untuk makan masih amankah...?" . Dengan menunjukkan ekspresi muka sedih Susi mengatakan: " Ayah..untuk makan masih terjaga, cuma kalau seperti ini terus pendapatannya kita akan jadi orang susah yah...Susi akan bekerja bareng mbak Rosa di pabrik tepung boleh gak yah..?" " Benar yang ajak mbak Rosa..? bukan yang lainnya..? " Bener Yah, emang kenapa kalau bukan mbak Rosa..?" " Karena mbak Rosa orangnya jujur dan lurus..." " Jadi boleh dong Yah, aku diajak kerja bareng mbak Rosa..?" mata Susi berbinar - binar senang tapi sekejap diam lagi karena bingung siapa yang akan memasak dan membersihkan rumah, karena Susi dan Sugeng adalah penganten baru tiga bulan dan masih kontrak rumah di Dukuh Beji Ungaran Timur. " Pikirkanlah dulu, ayah ingin kamu bekerja di rumah agar nanti anak-anak kita tak kelantar pendidikkannya, ayah tak melarang dik Susi bekerja". "Yah.. tapi itukan masih lama apa salahnya Susi bantu ayah bekerja, trima kasih ya Yah sudah menyetujuinya ". Jawab Susiati dengan senang sambil mencium pipi suaminya dengan manja. Sugeng kasihan juga kalau melihat istrinya sendirian di rumah makanya dia menyetujuinya. Ketika jelang sore mbak Rosa main ke rumah Susi sepulang kerja, dan menanyakan keputusannya, " Piye...sido melu kerjo po ra..( bagaimana...jadi ikut kerja 'gak ..?) Iki butuh tenaga loro tinggal siji lo Sus...?

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset