Seminggu berlalu, dia masih belum memberikan reaksi juga. “Ahh…, sudahlah, yang penting aku sudah berusaha.” Ohya, aku ingat. Hari itu aku sudah mengganti handphoneku.
Sore itu, 11 September, hariku mendadak berubah, yah menjadi hari yang sangat istimewa. Setelah sekian lama kita lost contact, tiba-tiba ada sebuah invitation contact di BBM ku, kulihat, ternyata namanya Vira. Aku pun cepat-cepat menerimanya. Dengan sedikit basa-basi aku pun memulai percakapan.
“Ini Vira yang mana yah?”
“Vira kaskus loh Mes,” jawabnya.
Aku seperti melihat malaikat putih dengan kedua sayapnya dan lingkaran bulat di atas kepalanya yang sedang memberikan hadiah yang sangat berkilau sambil berkata, “Ini hadiah ulang tahun dariku, selamat ulang tahun yah.”
“Terima kasih mbak malaikat, walaupun ngasihnya telat, hehehe…,” dan aku terbangun dari mimpi sepersekian detikku.
Seketika aku pun merasakan kebahagian yang sangat, ditambah lagi dia mengucapkan terima kasih atas hadiah ulang tahun dari ku.
“Makasih yah Mes, kadonya bagus banget.” Tulis Vira.
“Iyah Vir, sama-sama, kadoku mana? Haha…,” candaku membalasnya.
“Maaf yah Mes, aku belum bisa ngasih apa-apa,” balasnya.
“Engga-engga apa-apa kok Vir, aku bercanda doang,” balasku spontan.
Jujur saja, aku senang sekali ketika kami bisa saling chattingan seperti ini lagi. Aku pun bertanya tentang keadaan dia sekarang ini, kenapa kemarin sempat menghilang. Ternyata dia gak tinggal di rumah pamannya lagi. Hari itu waktu pun berlalu dengan cepatnya.
“Jadi kamu sekarang tinggal dimana Vir?” tanyaku serius tidak sabar menunggu jawabannya.
“Di rumah teman Mes, hehe…” balasnya.
Aku lega, akhirnya dia berani pergi dari rumahnya sekarang dan memulai hidup barunya.
“Selamat Ulang Tahun, Vir!”