Lost In Love episode 2

Part 2

Vira jarang sekali muncul di grup. Di beberapa hariku bergabung di grup, aku masih belum berani menyapanya. Hari itu kebetulan dia muncul di grup, aku pun tak menyia-nyiakan kesempatan emas itu.

“Haloo om, salam kenal” candaku memanggil Vira.

“Halo tante, salam kenal juga” balasnya disertai emot senyum. Kemudian teman-teman yang lain pun satu persatu muncul dan meramaikan grup itu dengan basa-basi sambil meledek Vira.

“Sepertinya Vira itu adalah bintangnya di grup itu, Itu beneran atau cuman perasaanku aja yah?” gumamku sambil memutar-mutar handphoneku dengan tangan kananku.

Semenjak aku merasakan perasaanku yang mengatakan kalau Vira itu bintangnya di grup, aku pun semakin penasaran dan entah kenapa rasa kagum ini pun perlahan muncul secara perlahan dan berubah menjadi suka.

Aku mulai memberanikan diri sesekali menyebut namanya di setiap percakapan, dan dia pun meresponnya dengan baik, dan setiap kali aku bertanya soal dia di grup, teman-teman GoE pun meledekku. “Asem juga nih mereka,” sambil cengar-cengir melihat isi percakapan di handphoneku.

“’Buchi,’ memes nyariin lu tuh!” tulis salah seorang di grup GoE.

Mereka memanggilnya dengan sebutan ‘buchi’, yang kemudian membuatku bertanya-tanya, “apa itu buchi?”

Kubuka google chromeku dan kucari pengertian dari ‘buchi’ tadi.

“Ow… ternyata itu toh artinya.”

“Kenapa Vira dipanggil buchi yah? Hehe…,” tanyaku di grup.

“Dia gak suka sama cowo mes, lu jangan mau sama dia yah mes,” jawab salah seorang di grup.

“Wakakakaakkakaka,” balasku.

“Masa iya cewe secantik dia gak suka sama cowo? Sayang banget lahhh, tapi bisa juga sih, kebanyakan cowo ganteng juga gak suka sama cewe,” aku pun mendadak merinding ketika aku mulai memikirkannya.

Ntah mengapa aku merasa kalau pertemuan kita memang sudah diatur oleh yang di Atas dan kita memang sudah ditakdirkan untuk bersama. Semoga perasaan ini bukan hanya penghibur keheningan malam ini. Kumatikan handphoneku, lampu kamar dan kemudian terlelap di malam yang hening itu.


Lost In Love

Lost In Love

Status: Completed Tipe: Author: , Dirilis: 2016 Native Language: Indonesia
Namaku Mesachi, margaku Sarumaha dan aku Seratus persen seorang pria, dan tidak mempunyai bakat menulis.Tidak ada keturunan Jepang sama sekali, aku adalah anak dari pasangan Bapak Nias dan Mamak Tiong Hua. Dan sekarang tinggal di Medan tepatnya di Sunggal.Harusnya aku adalah anak ke dua dari 3 bersaudara. Kakak pertamaku sudah menikah, dan aku hampir mempunyai seorang adik wanita yang sayangnya tidak berhasil diselamatkan oleh pihak rumah sakit, sehingga aku menjadi anak bungsu sekarang ini (menurut cerita Mamakku).Dari awal sekolah aku sangat menyukai kegiatan ekstrakurikuler, contohnya pramuka, walaupun aku hanya sempat naik pangkat menjadi ‘penggalang ramu’, hehe… Aku juga mengikuti drumband di sekolahku dulu, aku lupa hari itu memperingati hari apa, tapi seingatku aku ikut pawai dari jalan Setia Budi sampai ke Istana Maimoon sambil meniup trompet (orang Medan harusnya tahu seberapa jauh jaraknya ini).Sekarang aku bekerja sebagai admin di salah satu perguruan tinggi swasta di Medan, tempat aku menamatkan S1 komputerku tahun 2013 dulu. Di kantorku/kampusku hanya ada 4 orang termasuk 1 orang OB. Sangat hening di sini kalau pagi hari, aku hanya berdua dengan seorang OB, hingga siang nanti 2 teman kerja lain datang, mereka masuk kerjanya siang. Perkuliahan di sini di mulai jam 17:30 WIB dan berakhir jam 20:00 bersamaan dengan jam pulang kerjaku.Aku suka mendaki gunung, aku juga suka kegiatan sosial.Aku beberapa kali ikut kegiatan sosial bersama teman-teman RPM kaskus. Buat yang gak tahu RPM itu apa, RPM adalah salah satu regional yang ada di kaskus, Regional Profesional Medan
Ohyah, cerita ini tentang cerita cinta LDR penulis dengan seorang wanita yang tinggal di Jakarta.Tahu LDR kan?

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset