Lost In Love episode 20

Part 20 END

Akhirnya gajiku bulan ini masuk, aku menghubungi temanku dan meminta tolongnya untuk membelikan tiket pulang tujuan Jakarta – Medan untukku. Aku pulang hari Selasa.

Tak banyak yang kulakukan selama di Jakarta. Aku terlalu ‘menikmati’ kesendirianku di kamar dengan lagu “Lebih Indah” yang terus-terusan kuputar hingga aku tertidur dan tak lagi mendengarnya.

Hari kepulanganku tiba, aku pergi ke bandara Soekarno Hatta sendirian, kali ini Martin tidak bisa mengantarku karena dia ada keperluan mendadak yang lebih penting, dia hanya mengantarku sampai ke statiun bus tujuan bandara.

“Tin, makasih kali yah Tin, kau udah mau nolongin aku sampai sejauh ini, makasih banyak buat mama, paman dan kakakmu juga Tin,” ucapku sambil menyalamin Martin.

“Ok Mes, hati-hati yah, kirim salam buat teman-teman RPM,” dan memacu gas motornya.

“Selamat tinggal Vira, terima kasih untuk semua kenangan selama ini, terima kasih sudah pernah memberikan aku kesempatan menjadi pria paling beruntung di dunia, terima kasih sudah pernah menjadi alasanku untuk tetap tersenyum di setiap hariku, terima kasih telah mengajarkanku untuk menjadi seorang yang kuat dan tidak mudah menyerah.”

“Dan kau hadir merubah segalanya

Menjadi lebih indah

Kau bawa cintaku, setinggi angkasa

Membuatku merasa sempurna

Dan membuatku utuh

Tuk menjalani hidup

Berdua denganmu

Selama-lamanya”

“Kau akan tetap menjadi hal yang sangat indah yang telah hadir di dalam hidupku, Vira,” ucapku dalam hati sambil mengecilkan volume handphoneku yang sedang memainkan lagu “Lebih Indah – Adera” terus menerus dan kemudian melap mataku yang perlahan membasah, dan aku terlarut dalam keheningan malam di dalam pesawat.

Beristirahatlah dalam damai, penghuni surga.


Lost In Love

Lost In Love

Status: Completed Tipe: Author: , Dirilis: 2016 Native Language: Indonesia
Namaku Mesachi, margaku Sarumaha dan aku Seratus persen seorang pria, dan tidak mempunyai bakat menulis.Tidak ada keturunan Jepang sama sekali, aku adalah anak dari pasangan Bapak Nias dan Mamak Tiong Hua. Dan sekarang tinggal di Medan tepatnya di Sunggal.Harusnya aku adalah anak ke dua dari 3 bersaudara. Kakak pertamaku sudah menikah, dan aku hampir mempunyai seorang adik wanita yang sayangnya tidak berhasil diselamatkan oleh pihak rumah sakit, sehingga aku menjadi anak bungsu sekarang ini (menurut cerita Mamakku).Dari awal sekolah aku sangat menyukai kegiatan ekstrakurikuler, contohnya pramuka, walaupun aku hanya sempat naik pangkat menjadi ‘penggalang ramu’, hehe… Aku juga mengikuti drumband di sekolahku dulu, aku lupa hari itu memperingati hari apa, tapi seingatku aku ikut pawai dari jalan Setia Budi sampai ke Istana Maimoon sambil meniup trompet (orang Medan harusnya tahu seberapa jauh jaraknya ini).Sekarang aku bekerja sebagai admin di salah satu perguruan tinggi swasta di Medan, tempat aku menamatkan S1 komputerku tahun 2013 dulu. Di kantorku/kampusku hanya ada 4 orang termasuk 1 orang OB. Sangat hening di sini kalau pagi hari, aku hanya berdua dengan seorang OB, hingga siang nanti 2 teman kerja lain datang, mereka masuk kerjanya siang. Perkuliahan di sini di mulai jam 17:30 WIB dan berakhir jam 20:00 bersamaan dengan jam pulang kerjaku.Aku suka mendaki gunung, aku juga suka kegiatan sosial.Aku beberapa kali ikut kegiatan sosial bersama teman-teman RPM kaskus. Buat yang gak tahu RPM itu apa, RPM adalah salah satu regional yang ada di kaskus, Regional Profesional Medan
Ohyah, cerita ini tentang cerita cinta LDR penulis dengan seorang wanita yang tinggal di Jakarta.Tahu LDR kan?

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset