Lost In Love episode 7

Part 7

Seorang wanita yang dari awal aku menyukainya, akhirnya bersedia menerimaku dan menjadi pacarku. Terima kasih buat semua teman-teman yang sudah mendukungku sampai sekarang ini, sampai aku jadian dengannya. Kalau bukan karena ide Pak Boy memasukkanku ke dalam grup GoE aku gak mungkin bisa kenal dengan Vira dan melangkah sampai sejauh ini.

Itu bukan lebay, itu ucapan terima kasih yang sangat ikhlas. Ok, lanjut!

Entah kenapa aku senang yang namanya LDR. Sebelumnya aku juga pernah 2 kali menjalin hubungan LDR sebelum akhirnya pacaran dengan Vira dan menjadikan ini yang ke 3 kalinya aku LDR-an.

‘Loe Doang Relationship’ (baca:LDR) pertamaku dengan seorang wanita yang tinggal di Surabaya, Nila.

Pertama kali aku dikenalkan ke dia oleh pacarnya temanku.

“Mes, dia baru putus tuh, lu hibur dia gih, mana tau kalian jodoh kan, hehe,” tulis Dewi pacar temanku.

“Yang bener aja Dew, orang baru putus masa langsung aku pacarin,” balasku.

“Udah gapapa, lu hibur aja dia yah, good luck, Mes!”

“Aku tau aku jomblo, Dew, tapi gak segitu ngenesnya juga kali, haha…,” gumamku.

Sewajarnya pria, aku pun memulai percakapanku dengannya. Bukan melalui media sosial ataupun messenger yang sedang hangat di masa kini, seperti bbm, whatsapp, line dan masih banyak lainnya, aku masih menggunakan layanan sms.

Aku: “Hai. Nila teman Dewi yah?”

Nila: “Iyah, ini siapa yah?”

Aku: “Mesachi, temannya Dewi, salam kenal yah”

Nila: “Ow… salam kenal juga, aku pernah dengar cerita kamu dari Dewi”

Misi pertama berjalan dengan lancar, aku mendadak merasa menjadi cowo terkeren saat itu.

Yah…, sangat keren. Hehehe….

Hampir setiap hari kami saling berhubungan melalui sms, dan telpon, baik untuk bertanya kabar maupun sekedar berbagi cerita. Seiring berjalannya waktu, hubungan kami juga semakin dekat.

Aku ingat, dia dulu masih duduk di banguku sekolah menengah atas. Sebelum berangkat ke sekolah, hampir setiap hari dia menelponku, jam 5 pagi. Sewajarnya orang yang sedang jatuh cinta, aku tak menghiraukan rasa ngantukku setiap kali dia menelponku maupun sebaliknya.

Seperti biasa, kami saling bergantian menelpon dan sms setiap paginya. Aku melihat peluangku sangat tinggi, aku pun menyatakan cintaku ke dia. Aku menembaknya melalui percakapan kami di SMS, aku belum punya nyali mengutarakannya langsung lewat telpon, yang kemudian dia pun menerimaku.

“Eh, kita udah pacaran dong yah?” tanyaku.

“Iyah dong, Mes, haha…, kamu kok aneh gitu pertanyaannya,” balasnya.

“Ow…, wakakaka… maaf, maaf,” balasku sambil tertawa.

Tapi…,

Hubunganku dengan Nila hanya berjalan selama 1 bulan, rekor pacaran terlama yang pernah aku jalani dan itu LDR. Aku ingat saat itu, saat dia mutusin aku. Aku lagi nongkrong di warnet, tiba-tiba aku mendapatkan pesan darinya.

“Maaf Mes, kita putus yah, aku gak tahan begini terus, aku butuh seseorang yang selalu ada di dekat aku saat aku butuh dia,” seketika mataku pun berkaca-kaca, bukan karena terlalu lelah memandangi monitor tetapi karena membaca isi pesan singkat dari, Nila.

Air mata ini ingin keluar, dan terus memberontak, tapi aku sadar, aku juga lagi di keramaian, aku gak boleh menangis atau aku akan dianggap bodoh oleh keramaian ini. Aku pun menangis dalam hatiku. Aku memang cengeng soal perasaan.

Kutahankan sakit ini, sambil membalas pesan singkat Nila tadi.

Sampai saat ini, saat aku putus dengan Nila, itulah terakhir kalinya aku pacaran. Yah…, sudah lama sekali.


Lost In Love

Lost In Love

Status: Completed Tipe: Author: , Dirilis: 2016 Native Language: Indonesia
Namaku Mesachi, margaku Sarumaha dan aku Seratus persen seorang pria, dan tidak mempunyai bakat menulis.Tidak ada keturunan Jepang sama sekali, aku adalah anak dari pasangan Bapak Nias dan Mamak Tiong Hua. Dan sekarang tinggal di Medan tepatnya di Sunggal.Harusnya aku adalah anak ke dua dari 3 bersaudara. Kakak pertamaku sudah menikah, dan aku hampir mempunyai seorang adik wanita yang sayangnya tidak berhasil diselamatkan oleh pihak rumah sakit, sehingga aku menjadi anak bungsu sekarang ini (menurut cerita Mamakku).Dari awal sekolah aku sangat menyukai kegiatan ekstrakurikuler, contohnya pramuka, walaupun aku hanya sempat naik pangkat menjadi ‘penggalang ramu’, hehe… Aku juga mengikuti drumband di sekolahku dulu, aku lupa hari itu memperingati hari apa, tapi seingatku aku ikut pawai dari jalan Setia Budi sampai ke Istana Maimoon sambil meniup trompet (orang Medan harusnya tahu seberapa jauh jaraknya ini).Sekarang aku bekerja sebagai admin di salah satu perguruan tinggi swasta di Medan, tempat aku menamatkan S1 komputerku tahun 2013 dulu. Di kantorku/kampusku hanya ada 4 orang termasuk 1 orang OB. Sangat hening di sini kalau pagi hari, aku hanya berdua dengan seorang OB, hingga siang nanti 2 teman kerja lain datang, mereka masuk kerjanya siang. Perkuliahan di sini di mulai jam 17:30 WIB dan berakhir jam 20:00 bersamaan dengan jam pulang kerjaku.Aku suka mendaki gunung, aku juga suka kegiatan sosial.Aku beberapa kali ikut kegiatan sosial bersama teman-teman RPM kaskus. Buat yang gak tahu RPM itu apa, RPM adalah salah satu regional yang ada di kaskus, Regional Profesional Medan
Ohyah, cerita ini tentang cerita cinta LDR penulis dengan seorang wanita yang tinggal di Jakarta.Tahu LDR kan?

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset