Mahasiswa Toilet yang Matre episode 3

Part 3 : Cewel Baru , Karma Baru !

Sudah hampir dua bulan sejak Alim memutuskan hubungan sepihak ke Ayu, tidak ada sama sekali komunikasi yang terjalin antara mereka. Seakan ada tembok pembatas yang kini jadi benteng Alim untuk menjauhi Ayu. Padahal, Ayu sudah cinta mati-matian dengan Alim. Sayangnya, Ayu baru tahu gimana karakter si Alim yang dikiranya memang beneran tulus dengan Ayu.

Memasuki empat bulan dengan status Jomblo, kuliah Alim pun semakin carut marut. Dia tidak bisa fokus antara belajar dan bekerja part time. Karena pekerjaannya di rumah makan Bandung cukup menguras tenaga, akhirnya beberapa mata pelajaran yang harusnya diambil oleh Alim, kini tak dihiraukannya.

Alim lebih suka menghabiskan harinya dengan bekerja, berorasi, demo sana sini dan bermain teater. Padahal, awalnya kuliah Alim lancar-lancar aja, walaupun nilainya pas-pasan. Para dosen pun menyukai Alim, karena tidak malu bertanya dan berdebat tentang apa yang sedang jadi topik bahasan didalam ruang kuliah.

Di rumah makan ini, Alim berkenalan dengan Nisa. Gadis sunda yang manis, pekerja keras dan berasal dari latar belakang keluarga yang sama dengan Alim. Walau demikian, ternyata Nisa juga adalah penyanyi lokal Bandung yang cukup terkenal dengan suaranya yang merdu. Nisa seringkali mentas di beberapa acara pemerintahan maupun nasional yang digelar di Bandung.

Hubungan mereka pun akhirnya terjalin dengan indah. Alim sangat mengagumi Nisa yang pekerja keras dan mau berjibaku membantu orang tuanya. Hatinya pun luluh dan sifat Matre nya juga sudah ia tinggalkan.

Mereka berdua menjalin hubungan yang begitu mesra, tak jarang Alim membuatkan puisi untuk Nisa. Begitupun Nisa, menyanyikan puisi ciptaan Alim dengan suaranya yang menggoda.

—————————————————————————————————————————————————————————————————-

Memasuki tahun ajaran baru, lagi-lagi Alim ditunjuk sebagai orator untuk memperkenalkan fakultasnya ke mahasiswa baru. Dengan suara lantang dan almamater kebanggaannya, Alim berdiri paling depan berorasi membanggakan kampusnya. Dengan gayanya yang sok cool, lagi-lagi Alim mencoba tebar pesona ke para mahasiswa baru.

Orasi yang membakar semangat pun sukses dibawakan Alim pada 30 menit pertama. Urat lehernya yang terlihat menonjol saat berorasi, menandakan keseriusannya dalam menyampaikan aspirasi sebagai seorang mahasiswa.

Namun…
Sedang asyik-asyiknya lantang berorasi..
Alim langsung terdiam..
Dia melihat di barisan paling belakang, mahasiswa baru di fakultasnya yang sangat dia kenal.
AYU !

Alim yang terdiam, langsung memberikan TOA kepada Endra. Dia langsung mundur ke belakang dan berjalan menjauhi para mahasiswa baru tersebut. Padahal, dia belum sempat menyampaikan inti dari orasinya.

Perasaan takut, kesal, marah, bingung dan malu pun bercampur.
Mengapa ada Ayu di kampusnya? Mengapa harus sama fakultasnya?
Dan parahnya lagi.. mengapa jurusannya sama dengan jurusan Nisa???

Semua seakan menjadi kacau diotak Alim. Dia tidak bisa berpikir jernih.. Alim akhirnya memilih masuk ke kamarnya dan mengunci diri. Dia bingung harus berbuat apa. Ada perasaan bersalah, malu tapi marah juga iya. Kenapa Ayu seakan mengejar-mengejar dia, seakan meminta pertanggung jawaban atas luka yang pernah digoreskan Alim.

Alim pun mengingat memori bersama Ayu satu tahun lalu. Dan dia baru ingat, kalau dialah yang menyarankan Ayu untuk berkuliah di kampus dan jurusan itu.

Alim : (menepok jidat) Goblok..!! Kenapa aku dulu nyaranin dia kuliah disini sih???

Sedang kalut-kalutnya, bunyi suara ketukan pintu datang dari balik kamarnya..

Tokk.. Tookk.. Tokkk..

Alim : Woii.. siapa itu? Buat gue kaget aja.. Sialan lu !!

Alim langsung berdiri, membuka pintu dan sudah bersiap menceramahi si pemecah keheningan itu. Namun, saat yang dilihatnya adalah Nisa, kemarahan Alim mendadak sirna.

Alim : Duh, Niss.. Maaf yaaa aku tadi ngomong kasar. Kepalaku lagi pusing, mendadak kamu ketok.

Nisa : Iya, gakpapa mas

Alim : Ada apa kamu kemari? Jangan-jangan mau berduaan denganku dikamar ini yaa (goda Alim dengan tatapan mata yang genit)

Nisa : Idih.. ogyaahh yaa.. Aku diminta mas Endra untuk memanggilmu mas. Tuh orasi mau dilanjutin apa gak? Kalo gak, mau masuk sesi perkenalan dari UKM lain

Alim : Ah, lanjutin aja ke UKM lain. Aku lagi gak mood.

Nisa : Yaudah kalo gitu. Jangan lupa ya.. nanti sore masuk jam 3. Barengan aja kita..
Alim : Siap maniskuu (sambil jarinya mencolek dagu Nisa)


Mahasiswa Toilet yang Matre

Mahasiswa Toilet yang Matre

Status: Completed Tipe: Author: Dirilis: 2016 Native Language: Indonesia
Alim berasal dari keluarga miskin yang bercita-cita jadi orang sukses, bertahan hidup di ibukota mulai jadi loper koran sampai jadi mahasiswa yang tinggal didalam kamar toilet. Dia orangnya pintar dan lantang dalam berorasi, tapi dia juga pujangga dan puitis. Sayangnya.. Dia MATREEE... Dan kisahnya ini kocak plus ngenes abis kisah asmaranya..

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset