Dira yang tadinya cemberut langsung sumringah ketika melihat indahnya suasana Bali.
Tanpa pikir panjang, beberapa menit setelah duduk diruang santai dalam villa, Dira langsung membujuk Dan untuk menemaninya jalan2. Yah, mau tak mau Dan harus menurutinya, dari pada cemberut lagi.
Merekapun menuju pantai Legian yang letaknya tidak jauh dari villa, hanya 15 menit kalau naik kendaraan bermotor. Keduanya naik motor sewaan dari pemilik villa.
“Waaaaaaaaaaaahhhhh…..” Ucap Dira takjub.
“Kenapa?” Tanya Dan sembari memarkir motornya.
“Indaah.”
Dira berjalan lebih dulu ke tepi pantai, memandangi indahnya pantai legian.
Karena dipantai ini tidak terlalu ramai pengunjung, mereka bisa lebih leluasa bermain dipantai. Saling mencipratkan air ke wajah pasangan, saling kejar karna tak terima wajahnya diciprat air laut dan tak lupa berfoto bersama.
Puas menikmati keindahan pantai legian. Keduanya berpindah lokasi menuju sebuah restoran mewah didekat situ. Menu yang dihidangkan khas semua khas Bali. Dira dan Dan memesan menu khas bali seperti ayam betutu, sate lilit dsb.
Baiklah, cukup untuk hari pertama di Bali. Setelah puas menyantap makan malamnya, Dira mengajak Dan untuk pulang ke villa. Dan langsung sumringah diajak ke villa, mungkin ini saatnya untuk ‘pertempuran pertama’ dengan Dira (sejak menikah mereka belum melakukan ‘itu’ karena dirumah masih ramai oleh saudara, rasanya tak enak kalo ‘begituan’ saat rumah masih ramai.
Masuk kekamar, Dan langsung nyosor bibir Dira, tapi Dira langsung mengelak.
“Gue mau mandi dulu.” Kata Dira berjalan kekamar mandi.
Dan mengiyakan dengan lesu.
30 menit kemudian Dira selesai mandi. Dan nyosor lagi, tapi Dira mengelak lagi.
“Apa lagi?” Tanya Dan bete.
“Ya lo mandi juga lah, emang gag lengket apa itu badan.”
“Ok.” Kata Dan lesu.
Dan mandi secepat mungkin. Mandi ala koboy mungkin, yang penting sabunan dan basah. Lima menit pun tak sampai.
Saat Dan keluar dari kamar mandi dengan bertelanjang dada, Dira sudah terlelap dialam bawah sadarnya. Seketika Dan bad mood. Ia pun dengan wajah cemberutnya naik ke kasur lalu menarik selimut dan menutupi wajahnya yang bete.
Paginya saat Dan terbangun, Dira sudah tidak ada disisinya. Tapi ia mencium bau roti panggang yang nikmat, ini pasti Dira sedang menyiapkan sarapan.
Dan berjalan keruang makan, masih dengan wajah betenya.
“Pagi..” Sapa Dira yang sudah cantik dengan baju pinknya.
“Pagi.” Jawab Dan datar
Dira menatap Dan heran “Jutek banget.”
“Biasa aja tuh.” Jawab Dan dingin.
Dira tersenyum kecil, seperti tau apa isi hati Dan.
“Mau kemana hari ini?” Tanya Dan, masih dingin.
“Mau ketempat temen.”
“Terus?”
“Yaudah, cuma kesitu aja. Lo disini aja ya, gue gag lama kok.”
Dan mengangguk malas. Dan merasa Dira sangat tidak peka jadi wanita.
Oke. Dan nurut saja disuruh menunggu divilla, karna Dira bilang tidak akan pergi lama. Tapi kenyataannya, dari jam 9 pagi Dira pergi, sampai jam 4 sore belum juga tiba, bahkan sampai Dan tertidur karna lelah marah2 sendiri.
Dan terbangun dimalam hari. Dan heran kenapa villa jadi gelap gulita, padahal tadi sore dia merasa sudah menyalakan lampu kamar.
Dan berjalan keruang makan untuk mengambil minum. Lihat siapa yg ada disana! Dira duduk diruang makan, yg mejanya sudah dirias sedemikian rupa hingga menjadi indah. Dua lilin berwarna merah jd penerang satu2nya. Candle light dinner!!
Dan lihat penampilan Dira! Sangat berbeda dari biasanya. Dira memakai gaun tidur berwarna pink yg transparan. Malam ini Dira benar2 seksi. Dan sampai termangu melihatnya.
“Ayo makan.” Ajak Dira dengan sangat manis.
Dan masih termangu.
“Ihhh… Sini cepetan makan.”
“Iya.. Iya..”
Dan tersadar dari lamunannya. Lalu buru2 duduk disamping Dira.
“Tadi tuh gue kerumah temen gue, khusus buat belajar bikin ini.” Kata Dira sambil menunjuk sate lilit, makanan khas Bali.
Keduanya makan malam romantis bersama.
Selesai makan, mereka ngobrol2 sebentar diruang santai. Sampai akhirnya, Dira perlahan menarik Dan masuk ke kamar, naik ke ranjang dan………terjadilah hal2 yang selama ini Dan inginkan setiap malam.