Me or She? episode 33

Chapter 33

Dan dan Liz masih bicara berdua sambil menikmati minumannya masing2.

“Kalau Dira berubah pikiran bagaimana?” Tanya Dan.

“Rasanya mustahil.”

“Tidak ada yg mustahil, bu. Entah kenapa saya merasa Dira suatu saat pasti bisa berubah pikiran.”

“Entahlah, hanya Tuhan yg tau Dan.”

Dira masih menangis sambil memegangi tangan ayah yang masih belum sadarkan diri. Sudah dua hari ini Dira tidak tidur, makanpun jarang, paling hanya makan sepotong roti tawar, itu pun harus dipaksa dulu oleh sang suami.

Dan masuk menghampiri Dira, menatap Dira penuh sayang.

“Dy, makan dulu sana.” Kata Dan pelan

Dira menggeleng. “Gak mau, gue gak laper.”

“Bukan masalah laper atau nggak. Tapi kesehatan lo itu harus dijaga yank.”

“Gimana gue bisa makan kalo ayah masih terbaring koma gini.”

“Terus lo mau nyiksa diri gitu? Ayah lagi sakit, terus lo mau ikutan sakit juga? Inget asam lambung lo.”

Dira kalah bicara. Dan benar juga, ayah sedang sakit, Dira tak boleh ikut sakit, jangan sampai Dira tak bisa merawat ayah karna sakit. Akhirnya ia pun berdiri dan pergi ke kantin.

Dikantin Dira hanya memesan semangkuk bubur dan segelas susu cokelat.

Saat sedang makan, tiba2 saja Liz menghampirinya. Duduk dengan segelas teh hangatnya. Lalu diam. Ya, keduanya hanya diam untuk beberapa saat.

“Terima kasih.” Dira membuka pembicaraan.

“Untuk apa?” Tanya Liz bingung.

“Untuk merawat ayah, untuk donor darah untuk ayah.”

“Oh.. Itu.. Sama2.. Saya melakukan itu karna saya takut kehilangan dia.”

Dira tertegun. Ini pertama kalinya Ibu manager galak bicara dengan intonasi yang lembut, rasanya seperti berhadapan dengan orang yang berbeda.

“Ya.. Saya mengerti..” Dira menundukkan kepalanya.

“Kamu mengerti?”

“Lebih tepatnya saya mencoba mengerti.”

“Dengar, Dira. Mumpung kamu mau bicara dengan saya, saya ingin jelaskan semuanya.”

Dira menghentikan makannya.

Liz melanjutkan. “Saya minta maaf kalo sikap saya saat bekerja terlalu keras, bahkan sampai membuat kamu beberapa kali sakit. Saya tidak sengaja melakukan itu. Saya tidak tahu soal itu. Saya juga tidak tau kalau kamu..”

Dira menyambung “Anak dari pasangan ibu?”

Liz mengangguk pelan. “Asal kamu tau, sekalipun saya tau kamu anaknya, saya akan tetap menerapkan hal yg sama saat bekerja. Kenapa saya begitu, semua karena saya ingin mempersiapkan kamu jadi seorang pemimpin yg tangguh, karena dari kantor pusat ada rencana untuk mengangkat kamu jadi supervisor. Bukan semata2 karena saya gila kerja atau gak punya perasaan. Gak, gak seperti itu.”

“Saya tidak tau soal pengangkatan itu.” balas Dira.

“Memang belum dipublikasikan. Baru rencana, tapi pasti terlaksana kalau kamu gak resign.”

“Ya, gak apa2.. Saya sudah tak mempermasalahkan soal sikap keras ibu saat bekerja.”

Liz tersenyum. “Benarkah? Bukannya kamu sangat membenci saya?”

Dira tersenyum, senyum yang tulus, seperti senyum kepada sahabat.

“Tidak lagi.”

Liz menaikkan alis. Heran. “Sejak kapan?”

“Sejak saya menyadari, betapa ayah sangat menyayangi anda, dan begitupun sebaliknya.”

Liz terdiam. Sejenak sepi.

“Tidak adil rasanya bagi ayah, kalau karena sifat egois saya, ayah harus mengorbankan kebahagiannya, karena ketidak sukaan saya pada cara kerja anda, ayah harus kehilangan belahan jiwanya. Ayah sudah cukup menderita selama ini hidup sendiri menjadi seorang single parent, mengurus anak yg keras kepala seperti saya. Sudah saatnya saya membiarkan dia bahagia.”

“Dira?” Tanya Liz tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.

“Jadi, kembalilah pada ayah, jangan berpisah.”

Mengejutkan Dira tiba2 berubah pikiran seperti ini.

Dan siapa yang sangka disaat yang bersamaan, ayah yang tadinya tidak sadarkan diri, tiba2 menggerakkan jari telunjuknya. Dan yg sedang menungguinya terkesima melihatnya.

Mungkinkah ini karena Dira yang mulai bisa menerima dan berdamai dengan keberadaan Liz. Mungkin dibawah alam sadarnya sang ayah melihat dan mendengar semua pembicaraan Dira dan Liz.


Me or She?

Me or She?

Status: Completed Tipe: Author: Dirilis: 2015 Native Language: Indonesia
Dira , seorang pegawai kantoran biasa yang harus merelakan sang kekasih menikah dengan wanita lain......Karena sang kekasih merupakan keturunan yang akan meneruskan perusahaan besar orang tuanya , dia dipaksakan untuk menikahi anak dari rekan bisnis orang tuanya...Bagaimana Dira akan menghadapi hidupnya ? mampukah Dira move on dari masa lalunya?

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset