Mentari Telah Terbit Lagi episode 1

Chapter 1 : BUNGA KEHIDUPAN

Menjelang terbit fajar yang hening, suara dering alarm seakan menyuruhku untuk terbangun dari tidur lelap dan mimpi indahku. Perlahan ku membuka mata dan mencoba melihat ke arah jam dinding yang berada di sebelah kanan tempat tidurku. Terlihat samar-samar jarum jam berada tepat pada pukul empat pagi. Ku beranjak dari tempat tidur, duduk sejenak di pinggiran ranjang kasurku tuk memulihkan penuh kesadaranku dari tidur lelap di malam itu. Kulihat meja belajar yang tepat di depanku, aku ingat bahwa semalam aku telah mengerjakan PR dan masih belum selesai. Ku berdiri, berjalan perlahan keluar kamar, menuju kamar mandi tuk membasuh wajah yg masih terlihat lesu. Air yang lumayan dingin itu membuat wajahku menjadi segar dan tidak mengantuk. Dengan wajah segar ku kembali ke kamar tuk mengerjakan PR yang semalam belum aku selesaikan. PR Mata Pelajaran Matematika, jujur saja pelajaran matematika adalah pelajaran yang paling ku benci, karena entah mengapa aku sangat sulit untuk memahami rumus-rumus dan angka-angka yang terdapat dalam matematika. Maka dari itulah, setiap PR matematika akan selalu ku kerjakan pada pagi hari, karena menurutku pagi hari adalah waktu yang sangat pas untuk mengerjakan matematika yang sulit ku pahami itu, dan di pagi hari otak kita masih segar dan lebih mudah dalam mencerna soal-soal tersebut.[/font][font=Comic Sans MS] Setelah ku selesai mengerjakan PR, ku merapikan buku dan bersiap-siap mandi dan bersih diri, dan berangkat sekolah.

Waktu sudah menunjukkan pukul 05.30 ku sudah siap dengan baju seragam putih abu-abu rapi dan memakai sepatu hitam untuk berangkat sekolah. Ku sudah terbiasa berangkat larut seperti ini, bukan tanpa alasan, tapi karena jarak yang jauh dari rumah ke sekolahku. Sekolahku berada di kota, sedangkan rumahku berada di suatu desa yang terletak di kaki gunung dan jauh dari yang namanya kota, maka dari itu aku harus berangkat larut agar aku tidak terlambat sekolah. Setelah ayahku siap, ku bergegas mengambil sepeda dan ayahku meletakkan bunga di sepeda itu untuk ia bawa ke tempat kiosnya. Lalu ku juga mengambil sepedaku dan juga membawa bunga-bunga untuk ku simpan juga di kios ayahku. Ku dan ayahku berangkat menggunakan sepeda, karena di rumahku tidak ada angkutan umum yang lewat ke sekitaran rumahku. Kurang lebih 15 menit aku bersepeda dengan ayahku, akhirnya kami pun sampai di kios tempat ayahku menjual bunga-bunga itu.

Ku membantu membereskan bunga-bunga itu agar terlihat rapi dan bagus. Ya dan inilah pekerjaan ayahku yang hanya seorang penjual bunga yang setiap hari harus bangun larut untuk membawa bunga-bunga itu ke kiosnya untuk ia jual demi mendapatkan benda yang diberi nama uang untuk menafkahi keluarga. Ibuku sebelumnya memang hanya seorang ibu rumah tangga, namun ia mencoba untuk berdagang gado-gado untuk menambah pundi-pundi penghasilan. Memang dengan ayah yang hanya seorang penjual bunga dan ibu yang berjualan gado-gado di rumah seperti ini tidak akan mendapatkan untung yang sangat banyak, namun setidaknya itu cukup untuk makan kami sehari-hari dan cukup untuk membiayai ku sekolah sampai saat ini. Bunga-bunga itulah yang menjadi pundi-pundi utama kehidupan keluarga kami. Ayah dan ibu ingin sekali menyekolahkan ku sampai jenjang yang tinggi, agar aku menjadi anak yang pintar dan berpendidikan juga memiliki karir atau pekerjaan yang bagus. Ku sangat bersyukur memiliki keluarga seperti mereka meskipun hanya seorang anak pedagang namun aku sangat senang, dan sangat berterimakasih kepada mereka yang telah berusaha menyekolahkan ku sampai saat ini.


Mentari Telah Terbit Lagi

Mentari Telah Terbit Lagi

Status: Completed Tipe: Author: Dirilis: 2018 Native Language: Indonesia
Kisah ini menceritakan kehidupan seorang anak SMA , Ihsan yang sama seperti anak SMA seperti lainnya, menjalani kehidupannya dengan penuh semangat disetiap detiknya , pahit manis kehidupan SMA apa yang akan menghampirinya ?

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset