Nasi Goreng Parkiyem episode 20

Cika Lulus Kuliah

Ahmadi mendapat surat dari germent tempatnya bekerja dulu, tangan Ahmadi gemetar membuka surat tersebut.

Ahmadi     : “ Ma…mama….aku dipanggil kantor untuk mengambil pesangon terakhirnya…” Rinjani yang masih menggosok pakaian mencabut setrikanya lalu membantu mempersiapkan seragam kerjanya.

Rinjani      : “ Semoga bisa keluar semua sisanya ….masak masih pakai seragam kerjanya to pa….?!”

Ahmadi     : “ Yaaah untuk menghormati saja karena perusahaan kan sudah ganti tangan…”

Rinjani      : “ Ini bener…keluar semua pesangonnya…? “

Ahmadi     : “ Kelihatannya…tapi menurut Dalimin sipengantar surat  aku masih dipakai kerja lagi..enaknya bagaimana ma…?”

Rinjani       : “ Aku sih masih berharap kerja…karena memang masih giat kok papa…”

Ahmadi     : “ Aku tu sudah saatnya pensiun…biar generasi muda yang meneruskannya dan aku tetap di ojol sambil membantu skripsi Cika…”

Rinjani       : “ Cika dibantu….? mbantu apa sih…wong dia tak mengeluhkan skripsinya….”

Ahmadi     : “ Iya….cuma keuangan saja ia butuhkan saat ini…jadi gimana…diterima apa tidak aku dipekerjakan lagi…?!”

Rinjani      : “ Ya iyalah pa….sakit rasanya gak pegang uang itu…” Ahmadi tertawa karena di cubit Rinjani istrinya.

Ahmadi    : “ Ya kita lihat nanti pertemuannya….”

Akhirnya Ahmadi berangkat kekantornya mengendarai ojol yang harus segera ganti masa berlaku operasionalnya. Ternyata Cika sudah mengajukan skripsi dan mempelajari kerja sebagai ojol dan semuanya sudah diujinya dan  mempraktekkan bisnis ojol yang sudah diuji dosen pembimbingnya. Cika lulus memuaskan alias cumlaude, papa dan mamanya belum tahu hanya Sadewo yang sudah tahu…karena permintaan kakaknya Cika yang melarangnya.

Sadewo    : “ Kak…papa dan mama sudah saatnya tahu…”

Cika          : “ Ya Wo…biar aku yang menceritakan pada mereka…” Sadewo menuruti kemauan kakaknya dan tak berani membantah, karena Ia tahu betapa sangat percaya dirinya kakaknya serta amat tegas dalam mewujudkan cita-citanya.

 

Cika          : “ Papa dimana Wo…kok dia tak online mobil ojolnya….? “

Sadewo   : “ Sadewo kan barusan pulang kuliah…mana Wowo tahu kak….?!”

Rinjani     : “ Papamu dikantornya …ada perlu katanya….”

Cika         : “ Semoga kabar baik ya ma….”

Rinjani    : “ Aamiin, sudah dua jam lo papamu dikantornya “

Cika         : “ Temu kangen kali mah….”

Rinjani    : “ Kamu sendiri kenapa jadi tak kerja juga….apa nunggu papa…?”

Sadewo  : “ Kak Cika mau surprise kali mah….?!” Cika memandang Sadewo untuk diam biar Cika sendiri yang akan mengatakannya, Sadewo diam dan memandang kakaknya Cika dengan berbinar-binar karena amat suka cita. Rinjani ingin sekali mendengar surprise yang akan diberikan, sehingga mengirimkan pesan lewat WA agar suaminya segera pulang. Ahmadi  pulang karena sudah ditunggu istri dan anaknya .

Ahmadi   : “ Ma…. aku kembali kerja untuk minggu depan bergantian dengan Wakidi tenaga baru yang akan menjadi Manajer tapi dia diuji sebagai pengawas saat ini bagian cutting , karena untuk membiasakan  alat beroperasional karena kemarin- kemarin tak dipakai kerja “

Rinjani    : “ Pesangonnya bagaimana pa…?”

Ahmadi  : “ Ini aku masukkan ATM…sebesar 150 juta “

Semua berbahagia karena untuk persiapan kuliah anak-anaknya: “ Oh ya Cika…bagaimana kuliah kamu…?” lanjutnya

Cika         : “ Cika sudah lulus pa…dengan nilai cumlaude…dan sudah mendapat posisi manajer di Ojek online Taruna tempat magang Cika…dan kalau papa masih mau menjadi driver ojol ganti dulu mobil papa dengan mobil yang sudah disepakati kemarin..” Semua bersyukur atas kelulusan cika yang dibiayai sendiri

 

Palupi sedang melayani pelanggan online dan mas Krebo siap mengambil pesanannya , mas Krebo melihat Sadewo bersama keluarganya di Satyawacana Salatiga dalam acara wisuda Cika kakaknya karena saat itu mas Krebo mendapat pesanan 25 bungkus nasi goreng babat yang dikirim ke Universitas Satyawacana. Mas Krebo melihat keluarga itu sedang berfoto bersama , dia menceritakan pada Palupi yang sedang asik  mengolah pesanan dan yang makan di tempat maupun online

Mas Krebo  : “ Kemarin aku ketemu  sama teman kuliahmu , dia bersama keluarganya menghadiri wisuda di Universitas Satyawacana “

Palupi         : “ Temanku banyak, yang mana yang kau maksud..?”

Mas Krebo : “ Yang putih tapi ganteng …yang pernah makan disini…dan panggilannya Wo…Wo…itu saja yang aku ingat namanya…”

Palupi         : “ Owh Sadewo maksudnya….ya mungkin kakaknya atau saudaranya yang di wisuda..aku tak tahu… karena aku masih repot kalau pulang sekolah membantu ibu jualan

Mas Krebo : “ Mbok kamu ini yang gaul dikit gitu …mosok kok dingin kelihatannya sama cowok…tar kuwalat lo…”  Palupi mengernyitkan alisnya  tanda ingin tahu sejauh mana tentang Sadewo dan merasa aneh saja yang dikatakan mas Krebo.

Palupi     : “ Emangnya es batu…kok dingin…” sambil tertawa Palupi menanggapinya dan menanyakan lulusan teknik kimia Undip itu.

Palupi     : “ Mas Siswanto katanya mau pulang ke Papua….? “

Mas Krebo : “ Jangan panggil Siswanto ah…cukup mas Krebo saja..oke…? “

Palupi     : “ Baiklah mas Krebo…?!” kata Palupi penuh keheranan .

Mas Krebo menggaruk kepalanya yang tak gatal sambil membaca WA pesanan.

Mas Krebo : “ Njih pak akan saya antar sesuai alamat , ini masih nunggu kurang tiga bungkus “ Mas Krebo sam bil menanyakan kekurangannya.

Palupi         : “ Kok ‘gak sabaran sih mas pelangganmu….? “

Mas Krebo : “ Pembeli adalah raja” begitu katanya sambil nyinyir bibirnya.Palupi mangkel dengan jawaban mas Krebo yang cukup nylekit.

Parkiyem menggantikan posisi Palupi yang hendak belajar sementara  Gilang minta diantar beli jangka untuk mapel matematika dan diantarkan kakaknya Narto. Panji yang saat itu pulang dengan membawa pesanan Parkiyem jeroan sapi yang sudah digodok sehingga tinggal manasin saja.

Parkiyem   : “ La gini….kan masih segar dagingnya dan meringankan pekerjaanmu kan…?”

Panji           : “ Itu aku oven biar cepat empuk dan matangnya…dan harganya naik tapi tak terlalu tinggi

Parkiyem   : “ Suwun pak-e… ini teh hangatnya monggo di unjuk dulu” Panji segera mandi dan makan malam yang sudah ditata dimeja makan. “ Hemmm..sambal goreng kentang plus kerupuk udang ”, begitu katanya pelan. Palupi menanti bapaknya karena ingin mengatakan sesuatu dan Panji sudah tahu maksudnya kalau sudah dempel-dempel mendekatinya.

Panji          : “ Ada apaLup….?”

Palupi        : “ Pak …Lupi butuh komputer yang kayak miliknya mas Narto….” kata Palupi sambil mengambilkan air putih dan duduk berhadapan dengan bapaknya. Narto yang barusan datang langsung menuju ruang makan karena perutnya minta diisi.

Panji         : ” Memang kamu sudah pakai miliknya Narto kakakmu…?

Palupi        : ” Ya… hanya sekedar saja pak…”

Panji          : “ To…Narto…ini adikmu Palupi membutuhkan komputer…bapak tak tahu kamu urus saja keperluannya dan kau hitung berapa yang bapak siapkan “ Narto mendekati Palupi dan menanyakan spesifikasinya

Nato         : “ Inggih pak…., piye speknya apa apa saja yang kau butuhkan ? ” . Palupi masuk kamar dan mengambil catatan

Palupi      : ” Ini kak speknya…”

Narto       : ” Oke aku lihat di internet dulu dan menonton-nonton spek yang ada…” Palupi  mengikutinya karena ia juga ingin melihat-lihat juga.

Narto menunjukkan spek yang ada tapi Palupi tak mau karena bekas.

Palupi     : ” Kak jangan yang bekas doooong….pokoknya yang persis milik kakak..”

Narto      : ” Ini tak ada Cd Room nya….nah…ini ada….coba cari yang lain…” Narto mencari  berulang-ulang yang sampai ngantuk dan baru dapat yang sesuai speknya

Palupi     : ” Pak ini ada tapi harganya mahal….”

Panji yang membantu istrinya  melihat-lihat laptop yang ada di internetnya Narto lalu gantian Parkiyem yang melihatnya, dan akhirmya diputuskan untuk membelinya besok siang biar Narto yang membelinya bersama Panji.

Sepulang kuliah Narto diantar bapaknya mengambil laptop yang sudah dipesannya di toko komputer , Narto mengeceknya dan meminta diaktifasi sekalian . Panji ikut melihatnya dan memperhatihan Narto tentang pengetahuan di kuliahnya.

Panji     : ” Itu harganya tak boleh kurang ..?”

Narto    : ” Iya pak…di diskon dikit dong ” Pelayan cuma tersenyum dan menggeleng . Akhirnya Narto dan Panji pulang dengan membawa laptop untuk Palupi yang sudah menunggunya sambil membantu Parkiyem ibuknya.

 

Ahmadi dan Rinjani bermaksud sukuran atas kelulusan Cika anak sulungnya sekalian sukuran telah diterima kerja dan Ahmadi dipanggil kerja lagi meskipun diperbantukan saja dan masih bisa bekerja di ojol online.


Nasi Goreng Parkiyem

Nasi Goreng Parkiyem

Status: Completed Tipe: Author: Dirilis: 2018 Native Language: Indonesia
Parkiyem menangis sudah tiga bulan suaminya tidak kembali ke rumah, boro-boro uang dikirim, anak-anak untuk makan saja sulit, sementara pinjam tetangga sudah gak dipercaya, menjadi buruhpun gajian mingguan, Parkiyem ke pasar untuk mencari kerjaan yang tiap hari bisa didapat untuk makan. Mulanya dia ragu kerja sebagai apa...? tapi apapun ia lakukan, angkat junjung barang, antar belanjaan, buruh cuci gosok ia lakukan apa saja asal dapat duwit. Dari mata melek pagi otaknya terus jalan, melihat anak-anak sekolah dari yang besar Narto kelas4, Palupi kelas 3, dan Gilang kelas 1 cuciannya sudah lumayan menggunung. sarapan mereka beli karena sudah tidak ada beras, mereka beli bubur sayur Rp 1.500,- kali 4 orang dan 1000 untuk kerupuk, untuk sarapan saja sehari 10.000, makan siang beli nasi 5000 sayur bayam 5000, Parkiyem tidak membeli minyak goreng paling kerupuk untuk gorengannya dan sambel tempe vitamin C nya, ada rezeki ya malam bisa makan seadanya. pokoknya sekali makan 10.000 tiga kali makan 30.000,  sangu sekolah masing-masing 2.000  dan ia harus menyisihkan tiap hari 5.000 untuk listrik dan air, makanya ia harus memasak sendiri dan agar lebih ngirit lagi.

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset