Bunyi telpon mengagetkan Parmin untuk segera bangun..Parmin cuci muka dan sikat gigi, sejenak melonggarkan otot-otot di badannya. dia meminta breakfast dikirim ke kamar hotel karena ingin beryoga di kamar, selesai yoga Parmin sarapan, lanjut mandi, Parmin memakai pakaian yang diberikan manager hotel, kelihatan ganteng banget dengan kaos coklat muda dan celana coklat tua motif kaos yang keren ada sedikit garis merah di lengan. Parmin ingin menemui Manager Hotel mau mengucapkan terima kasih dengan pemberiannya., security mengikuti Parmin sampai ketemu pak Manager.
” Selamat pagi pak Alvian apa kabar” sapa Parmin
” Mas Parmin selamat pagi juga, waaahhh cocok banget bajunya…ayook kita selfi dulu”
Parmin sebenarnya tidak banyak waktu, maka security segera diruruh membawa mobil untuk menunggu Parmin , setelah cukup Parmin mohon diri untuk ke kantor Astra.Pak Alvian mengucapkan terima kasih atas pertemuan nya. Ternyata mas Parmin orangnya tidak sombong batin pak Alvian.
Sesampai di Astra Parmin diantar ke ruangan pak Sony, ” Hai mas Brow mari silakan duduk..ada tugas nih setumpuk untuk koreksi permasalahan.
” Okey siap koreksi Ndan !” begitu Parmin memanggil panggilan akrab pak Sony. Catatan segera dikoreksinya, dan diberi tambahan agar mesin bersuara bersih, Parmin meminta izin untuk cek bengkel dan suku cadang, pak Sony menemani sambil memperkenalkan Parmin kepada karyawan, sebelumnya Parmin ingin menemui Tamazagi tapi ternyata Tamazagi ingin ketemu Parmin karena sudah kengen katanya.
” Ternyata kita kompak, ha..ha..ha…”
“Iya..kok bisa ” Parmin sambil menggaruk kepala yang tidak gatel
“Saling rasa saling dirasa memang mas Parmin ini mengandung setrum, bikin ngangenin saja ” celetuk pak Sony
“PantesanMiciko ngebet berat..he..he..” gurau Tamazagi
” Eleeh…apaan kamu sih Tama..” Parmin menepis pembicaraan Tamazagi,
” Ayuk kita cek semua permasalahan langsung ke TKP ” Ajak pak Sony sambil mengenalkan Parmin
” Eh ini baju bengkel, siapa tahu kamu pingin masuk lorong mobil, wa..ka..ka..” Tamazagi mengambilkan Wear Pack untuk Parmin.
Parmin segera ganti baju, dan melipat pakaiannya di plastik yang sudah disediakan
” Apapun yang kamu pakai cusss okey…tetap ganteng mas Parmin”. Tamazagi menyanjung Parmin tak habis-habis
” Janganlah menyanjung terus Tama, malu saya sama yang Kuasa, karena DIA paling ganteng di dunia ini dan Parmin tak ada apa-apanya….yee…sok dakwah ni ..” Parmin menepis lagi. Akhirnya mereka bertiga keliling dan melakukan cros cek suku cadang dan sambil mengenalkan Parmin.
Telpon Parmin berdering dari Pak Ruslan, segera Ia angkat
” Njih Pak Ruslan, AssalamuAllaikum, pripun..”
” Mas Parmin ada di mana sekarang, ” tanya Pak Ruslan
” Saya saat ini ada di Astra, sama pak Sony dan mas Tamazagi ”
” Sore nanti saya mau ke Hotel mas,biasa sama pak Wondo”
” Oh njeh..njeh pak, nanti saya kabari kalau kembali , matur nuwun” jawab Parmin
Parmin mengecek mobil-mobil yang dalam permasalahan, ada yang sudah 2 minggu belum dikerjakan, Parmin meminta tenaga bengkel tiga orang dan memberikan tips bagaiman mengerjakan dengan maksimal sesuai catatan kerusakan. Hari itu Parmin menyelamatkan lima mobil dan clear selesai, ini yang membuat Tamazagi mengacungi jempol pekerjaan Parmin, dan sepertinya tenaga bengkel Astra memang sudah bagus dan cepat menangani serta tunduk perintah Parmin.Tiba-tiba Reni telpon kakaknya,
” Kak Reni sudah aktif di bengkel nih, kakak ke sini ya, Kinan rewel dan minta di rumah nunggu kak Parmin”
” Iya nanti selesai dari Astra kak Parmin pulang, tolong kabari Kinanti ya ”
” Mas Parmin, foto dong sama kita di bengkel…please..” begitu rayuan tenaga-tenaga bengkel.
” Ayo sini..bareng sekalian sama pak Tama, dan pak Sony” begitu pak Sony memintanya. suasana jadi rame, kalau tadi bisik-bisik dan curi pandang tapi sekarang kegirangan, malahan custamers ikutan berfoto ria menambah kedekatan antara Astra dan pelanggan. Jam istirahat Parmin makan bersama mereka tenaga bengkel, membuat Tamazagi ikutan bareng makan bersama mereka, Jam 16. 00 Parmin pulang langsung ke hotel menunggu pak Ruslan, Dan yang ditunggu-tunggupunpun segera datang.
“Kita di restoran saja mas Parmin, karena disana lebih bisa memilih menu yang sesuai selera ya nggak pak Wondo ” demikian pak Ruslan meminta sama Parmin.
” Ya monggo kita ke Restoran” ajakan pak Ruslan disetujui Parmin.
Pak Ruslan memesankan makanan dan minuman, dan Pak Wondo menjelaskan tentang video yang akan di publish SMK-3 yang bertema Temu kangen siswa berprestasi dimana ikonnya Parmin, jadi harus menyetujui Parmin, tapi Parmin mengatakan video itu tak bermasalah dan boleh di publishkan, pak Ruslan dan pak Wondo lega dan segera izin pamit, Parminpun mengatakan kalau hendak cek out pulang ke rumah, kangen sama keluarga, gak enak jauh dari keluarga maka mereka bersamaan keluar Hotel.
Sampai rumah,Parmin segera dikamarnya, diikuti Kinanti yang merajuk…karena nungguin kakaknya gak pulang-pulang. Parmin menenangkan adik bontotnya dan mengeluarkan coklat yang Ia beli di Citraland, Parmin sempat kaget melihat kebersihan kamarnya yang sudah di ganti wallpaper dindingnya..wah bapak terinpirasi kebersihan di hotel, Parmin cek kamar adik dan bapaknya juga sudah diganti.
” Alhamdulillah ya Allah, bapak masih sempat meluangkan renovasi kamar-kamar keluarganya. Ayook Kinan kita ke bengkel sekarang.
” Okey kak Kinan sudah siap” senang Parmin mendengar Kinanti cepat memjawabnya Parminpun mencium Kinanti.
Di bengkel Rahmat, ramai cuciannya hari ini, Parmin segera menghampiri bapaknya, dan bercerita keadaan bengkel Astra dengan tenaga kerjanya. Parmin ingin Bengkel bapaknya seperti milik Astra, dengan peralatan canggih, dan Parmin diberi inventaris sama pak Sony mobil Innova yang Parmin pakai saat ini.
” Pak terima kasih, sudah merenovasi kakar-kamar yang menjadi lebih indah dan bersih” Bapaknya menghela nafas ” Itu semua karena kamu nak…bapak bisa seperti ini juga karena kamu…sudah sepantasnya bapak melakukan semua itu dan ibumu pun senang, terutama adik-adik kamu. Parmin mendekati Reni yang sibuk menghitung keuangan, ” Kakak boleh lihat internet bankingnya Ren ..?” tanya Parmin
” Ya tentu lah kak,” Reni menunjukkan kemajuan bengkel Rahmat.
” Ren tolong ibu dibukakan bank untuk dana cadangan yang akan datang ya, ambil 25 juta agar aman, separoh untuk ibu dan separoh masukkan ke Rekening bapak selanjutnya tambahin upah tenaga kerja 10%, agar mereka sehat” Reni senang sekali..karena gajinya otomatis nambah juga , kan jam kerja sudah ditambah sampai jam 17.00 . Parmin mengawasi kerja Kabul, kelihatannya dia rajin dan jujur serta aktif lembur.
Pak Trisna telpon ” Kapan nih mau ketempat saya mas Parmin, aku tunggu lo..”
” Tenang pak brow, besok jam istirahat Pamin minta izin sama pak Sony”
” Okey dah aku tunggu kabarnya ya mas ” demikian pak Trisna mengakhiri teleponnya
Hadirnya Parmin merupakan angin baru dengan bertambahnya custamers secara dadakan, walaupun hanya ganti olie sampai mau mengantri berderet-deret, ada yang mencuri video gerakan Parmin saat bekerja, bahkan saat menyelesaikan mobil yang betul -betul membutuhkan tangan Parmin dan saat selesai mereka bergoyang bersama Parmin, sempat divideokan Tamazagi dan dikirim ke Miciko. Miciko segera menghubungi Parmin,” Hai Babby…maaf nih lagi sama crew bengkel( sayub-sayub terdengar suara Nila Karisma melantumkan perkawinan Nyi Blorong)
” Tampan…goyangnya bikin gemes…he..he…besok kita goyang lagu itu ya..”rayu Miciko
” Okey my babby.. ayo joget sekarang,….” Miciko melihat sambil manggut-manggut
” Lagunya aneh…!? besok belikan CD nya ya..” Miciko terpingkal-pingkal lihat ulah Parmin dan yang bikin paling geli Parmin menunjukkan jogetannya Tamazagi .begitu tahu kalau Miciko videocall , Tamazagi menutupi mukanya.” Diampuuutttt kau man ” ha..ha..Tamazagi lari. Jam istirahat selesai Parmin minta izin ketemuan dengan pak Trisna, izin diperbolehkan pak Sony. Parmin langsung tancap ke kantor pak Trisna, Pak Trisna segera share lokasi Masjid Baitul Rahman, ” waah asik bisa dhuhur sekalian Asar nih plus pecel sebelah masjid.”
” Maaf pak brow, tadi digondeli Tamazagi dan anak-anak bengkel, enaknya kita shollat dulu baru ngobrol ya…” pak Trisna setuju mereka shollat dulu
” Begini mas Parmin, tolong di Bandung ada 7 Mini Bus dalam posisi Rehabilitasi bisa tolong nggak tiga bulan ini dibantu nyelesaikan ?” ” Maaf pak saya di Indonesia cuma 2 bulan saja, bagaimana kalau dibagi saja untuk 5 busnya biar diAstra dan 2 bus di Bengkel Rahmat”. Pak Trisna menyetujui besok dia akan kirim 2 bus di Bengkel Rahmat dan 5bus di pak Sony. Kelihatannya pak Trisna sudah lega maka mereka makan pecel yang sudah disiapkan.
Tilpon dari pak Wondo berbunyi , Dia minta ketemuan di bengkel Rahmat, ” Iya pak Sabtu saya ada fuul di bengkel, terima kasih “. “Mas Parmin semakin sibuk sekarang.. belum masih ngelayanin pertemuan-pertemuan,” Parmin tersenyum ” Karena berkat mereka dan pak Trisna juga saya jadi begini, ya Alhamdulillah saja pak”
Telpon dari Reni berbunyi dan meminta kak Parmin segera pulang, karena pak Ruslan menunggu Pamin. Terpaksa Parmin mengakhiri pertemuan dengan pak Trisna, untung saja sudah selesai permasalahannya sehingga pak Trisnapun akan segera balik kantor
Sampai bengkel Parmin langsung menuju meja ayahnya disana sudah ada pak Ruslan menunggunya. ” Hallooo mas Parmin…maaf dadakan, tadi sudah janjian hari Sabtu sama pak Wondo nggih..? ”
” Inggih la pripun pak wonten perubahan nopo ?” tanya Parmin
” Tidak mas, ini hanya memastikan, tadi saya sudah bicara sama pak Rahmat dan pak Rahmat menunggu mas Parmin begitu mas ”
“Ohh ya..ya… pak Wondo memang saya beri hari Sabtu besok karena saya off di Astra waktu yang bisa berlama-lamaan hanya Sabtu ngaten pak, kalau Jum’at besok saya siang di Astra jam 13.00 jadi saya bisa berlama-lama di Bengkel Rahmat sampai jam 12.00, Senin sampai Kamis saya jam 10 sampai jam 16.00, nyuwun sewu pak tadi pak Wondo telpon saya masih ketemuan sama pak Trisna sehingga pak Wondo mungkin kurang puas ngaten pak. ”
” Pantesan saya tanyain ini ,itu gak nyambung mas Parmin.” Pak Ruslan mencatat jam kerja Parmin sedetail mungkin selanjutnya mohon pamit