PARMIN episode 18

PERENCANAAN KERJA

Parmin ikut mengantar ke Hotel Citraland bersama Miciko dan keluarga . Parmin meminta istirahat makan malam di restoran sea food di Santai Ria Gajahmada

” Waahh..lumayan sekali masakan nya, Parmin terima kasih sudah mengenalkan masakan sea food yang jempol ” Pak Tanaka memuji selera Parmin. Setelah kenyang mereka menuju Citraland  untuk istirahat, sebenarnya Mr Tanaka masih ingin mengobrol dengan Parmin tapi melihat situasi pak Tanaka memilih istirahat: ” Besok  jam 16.00 kita kumpul disini mas Parmin tolong ajak Tamazagi untuk meeting dengan crew picture dan kita dengan Miciko meeting sendiri. Parmin menyetujui dan pamit untuk pulang, oh ya mas Parmin tolong Miciko hapenya on terus ”

” Oke Mister, akan siap selalu…selamat istirahat pak Tanaka dan rekan-rekan semua, sampai jumpa besok siang. Parmin dan keluarga menuju ke rumah, tak lupa mampir di Bang Kohar siapa tahu bapak dan Ibu  pingin makan. Miciko dari tadi ngobrol dengan Reni, kelihatan nya Miciko mengajari Reni bahasa Jepang:

“Jadi kamu sebentar lagi liburan…?  waaahh seru dong..? terus mau liburan ke mana..?”

seru Miciko senang. ” Ke Bengkel saja nona Miciko..kan sedang mempelajari bisnis kak Parmin sebagai Distributor suku cadang terlengkap di Semarang, jadi Reni harus fokus mempelajarinya..”

” Sejak kapan kak Parmin menjadi Distributor ?” tanya Miciko

” Baru dua mingguan kira-kira..”

” Kak Miciko boleh ke bengkel…?”

” Silakan kalau kak Parmin ngijinin ”

” Siiip kak Miciko nanti minta izin dulu sama kak Parmin ya..?”

” Baik kak Miciko ..tapi kelihatannya kak Miciko sibuk sama kak Parmin”

” He..he…ya nanti diaturlah..oke…” Miciko memeluk Reni dan Parmin melihat dispion kelihatan Miciko begitu gembira. Reni dan Kinanti ternyata bisa membuat Miciko senang semoga mereka bisa rukun selalu begitu doa Parmin setiap saat terutama ibu dan ayahnya semoga iklas menerima Miciko baik kelebihan maupun kekurangannya. Mereka sampai dirumah, Miciko senang sekali dan segera turun diikuti Reni, Ibu dan Kinanti, ayah membukakan pintu dan mempersilakan Miciko masuk.

” Terima kasih bapak” Miciko memanggil pak Rahmat begitu familyer membuat bapak senang

” Yaaahhh..ayuk masuk  semuanya..” Parmin melihat raut muka bapak senang..dan semuanya senang..Parmin ingin sekali membicarakan lebih serius tapi setelah lulus study. Miciko melihat tatanan kamar yang begitu luas dan nyaman dan Kinanti tidur disebelah kiri sedangkan Reni disebalah kanannya Miciko, mereka begitu saling menyayangi, Parmin mengetuk pintu..

” Waaahhh kalian sudah capek ya….oke..met istirahat semua..”

” My love…kesini dulu…” Nona Miciko menarik tangan Parmin untuk tidur bersama mereka berempat . Kinanti memeluk Parmin sedangkan Miciko memeluk Reni. Bapak dan Ibu melihat mereka di pintu dan menutupnya lagi . “Kelihatannya mereka pada capek bu..biarkan mereka tidur dan beristirahat..ayuuk kita shollat meminta do’a kepada Allah agar dijauhkan dari segala musibah.

Pagi hari Parmin sudah mandi dan harum diikuti Reni, Kinanti sedang sarapan mie kuah dan lauknya martabak, Miciko sedang beryoga, ketika ibu memanasi martabak perut Miciko jadi bergejolak, Miciko menghampiri Parmin yang sedang berbicara dengan bapak, ” Sayaaang…sedang apakah..?”

” Keiko sayang ayuuk gabung,  ini susu untuk Keiko..minumlah…aku yang bikin looo…”

” Hmmm..masih hangat…terima kasih…selamat pagi bapak..” Miciko mengucapkan salam pada pak Rahmat dan pak Rahmatnya membalasnya sambil tersenyum. Miciko mencari bau yang enak tadi tapi disitu gak ada.

” Ayuk diminum dulu baru sarapan”  Parmin menyuruh Miciko meminum susu hangatnya

” Oke…my love habis ini aku mau mandi dan sarapan” Miciko menuruti keinginan Parmin. Mereka sarapan mie instan dan martabak Bandung, Parmin mengajak Miciko mengantar Reni ke sekolah, Kinanti sudah diantar tukang ojeknya, ayuuk kita berangkat, bapak dan Ibuk berangkat naik motornya Reni  kita nanti langsung ke Bengkel pulangnya.

Miciko ikut mengantar Reni ke Sekolah, Reni senang sekali diantar Nona Miciko dan Parmin kakaknya, ketika turun mobil Reni dimohon temen-temen berfoto sama Parmin dan nona Miciko, mereka bersalaman dan karena bell sudah berbunyi mereka semua pada masuk dan mengucapkan terima kasih sama Nona Miciko dan Parmin juga Reni. Mobil Innova Parmin meluncur menuju bengkel, sampai di bengkel bapak sedang mengecek bangunan baru yang tinggal finishing, ibu sedang mengecek logistik dan keuangan sementara Tarjo dan Andi sudah mendapat pelanggan service motor dan Jupri mencuci sepeda motor, Kabul menambal ban mobil yang akan di service. Miciko menyalami ibu dan bapak serta melihat bangunan barunya

” Hemm my love begitu terampil dengan usaha keluarga semoga diberikan kelancaran usahanya.” dalam hati Miciko bangga dengan usaha Parmin yang gigih. Pak Tanaka menelepon Miciko dan meminta Miciko ke hotel untuk segera meetting karena acaranya ada yang  dipercepat, dan meminta paspor dikumpulkan. Miciko menyampaikan ke Parmin dan pamit pada bapak ibunya akan ke Citraland.

Mister Tanaka masih sarapan di restoran Parmin dan Miciko menunggu di lobby. Selagi menunggu Mister Tanaka beberapa karyawan meminta foto Parmin dan Nona Miciko bahkan ada perempuan hamil menemuinya untuk mengelus perutnya jika nanti  lahir laki-laki ia ingin cakepnya seperti mas Parmin dan kalau lahir perempuan cantik dan anggunnya seperti Nona Miciko. Parmin dan Miciko menuruti saja keinginan baik mereka dan ibu itu memberikan kue  lapis lekit hasil usahanya dan brownis kukus maupun panggang dan dimasukkan ke mobil Parmin ada sekitar 15 loyang. Mereka mengucapkan terima kasih. Parmin kembali ke lobby dan Mister Tanaka sudah menantinya.

” Siapa yang gak pingin foto sama kalian, pasti maulah …kalian selalu diburu orang dan kalian baik dengan sesama, saya sendiri kagum dengan ketampanan dan kecantikan kalian terus terang saya bersyukur mendapatkan model kalian.”

” Terima kasih sanjungannya Mister Tanaka, kami apa adanya..kok” Nona Miciko merendahkan diri seperti halnya Parmin.

” Mari kita pindah di meeting room  ruangan sudah disiapkan” Mister Tanaka dan Parmin serta Nona Miciko pindah di ruang meeting room. Jam 10.00 mereka baru keluar, Parmin mengantar Miciko ke Bengkel dan akan mempelajari usaha Parmin. Sedangkan Parmin langsung ke Astra. Tamazagi segera menemui Parmin

” Piye kabare brow..?”

” Apik…salam Nona Miciko untuk kamu ” Parmin tersenyum

” Kelanjutannya  bagaimana brow..?”

” Lanjutan apa..? kalau Miciko ada di bengkel dia ingin mempelajari bisnis usahaku ”

” Waah..mantab sekali calon istri yang mendukung calon suami bagus itu ”

” Aku tak pernah memaksa, ini keinginan Miciko sendiri, aku biarkan Ia mempelajari dan silakan memutuskan sendiri ”

” Gitu ya Brow…?”

” Yaaahh memang begitu, karena dia memiliki innovasi tersendiri atau ia akan membuka usaha sendiri aku lebih senang..eehh ..Tama nanti sore jam 16.00 meeting dengan Mister Tanaka di Citraland”

” Itu baru kabar yang aku tunggu-tunggu brow…karena kudengar pak Hambali dan pak Sony akan ke Citraland dan pak Heru sudah dibandara sama pak Sony”

” Kalau begitu kita harus kerja keras memaksimalkan kerja asisten kamu Tama ..”

” Yubs..mari kita cek bersama..!!” Parmin dan Tamazagi melakukan penilaian anak buahnya, selama ditinggalkan di India harus tetap target..dan Tamazagi akan memberikan hadiah jika melebihi target pendapatan, paling tidak cukuplah untuk takaran normal. Asisten Tamazagi kelihatan lumayan juga tapi dia juga butuh tenaga untuk membantu kerjanya, dan Parmin sudah mendapatkan orang yang cocok. Parmin memberi pengarahan dan nanti akan meeting di Citraland harap kamu melaksanakan tugas dengan baik dan selalu konsul ke saya atau pak Tama bila ada permasalahan. Mereka menyetujui dan berharap lekas pulang dan bawa oleh-oleh….” Oke…kita makan siang dulu bersama  dilanjut goyang Nela Karisma..oyeee..”

Jam 15.30 pak Sony dan Pak Hambali keluar dan mengajak Parmin juga tamazagi ke Citralan untuk meeting tapi Parmin meminta izin dulu untuk menjemput Nona Miciko di bengkel dan pak Sony mengizinkan. Sampai bengkel Miciko sudah rapi dan mengeluarkan roti bolu pemberian ibu hamil tadi pagi yang lupa diturunkan, Miciko menurunkan 8 loyang untuk bengkel dan sisanya untuk di rumah.

Meeting itu berjalan normal Pak Hambali senang dengan Kinerja Mister Tanaka yang berpengalaman rencana akan memamerkan Produksi Toyota dan mengenalkan merk “Dewa” untuk minibusnya  untuk  sepeda motornya memperkenalkan produksi Honda dengan merk “koplo” kendaraan tersebut segera dikirim dan sudah ada yang mengurusi beserta kostumnya untuk makeup sudah disiapkan dari Seiko, kehebatan jam tangan terbaru tersebut bisa memberikan lokasi saat jam tangan itu di pakai dan memiliki double mirror kaca kedua inilah yang bisa menyimpan panas sehingga pada malam hari bisa memberikan cahaya terang di lokasi tanda jarumnya, tampak elegan sekali jam tersebut dicoba Parmin dan Nona Miciko dan sangat terpadu sekali dengan warna biru muda, Pak Tanaka memfoto model Parmin dan Miciko saling meremas tangan yang dihiasi jam elegen tersebut dengan lampu mati.

” Lihat…indahkan sinarnya dengan tangan yang lembut dan tangan yang perkasa..sungguh memukau..”

Tiem Mister Tanaka sudah memperoleh ticket dan segera dibagi, dan dari Astra sudah dibagikan juga dengan seluruh crew Astra untuk Tiem Mumbai India mereka berangkat dari Semarang dilanjut Jakarta transite di Bankok dilanjut ke Mumbai. Rapat selesai mereka menikmati hidangan dan mengobrol santai. Tamazagi juga sudah selesai meeting dengan crew dan juga masih menikmati hidangan rapat.


PARMIN

PARMIN

Status: Completed Tipe: Author: Dirilis: 2018 Native Language: Indonesia
Tambal Ban pak Rahmat begitu kecil dan kurang terawat, tapi sejak anaknya yang bernama Parmin lulus STM 3 Semarang membantu usaha bapaknya, lingkungan jadi bersih dan rapi, tambal ban sepeda motor itu jadi ramai karena keramahan Parmin dan ketelatenan menghadapi pelanggan, dan Parmin menambah buka cuci sepeda motor . Baik yang mau cuci sepeda motor maupun tambal ban dilakukan berdua dengan semangat dan penuh kesabaran otomatis pendapatan mulai meningkat, sehingga atas persetujuan bapaknya Parmin menambah tenaga cuci sepeda motorParmin sangat piawai mengatur keuangan karena dia harus mengurusi kedua adik perempuannya untuk sekolah dan dia juga ingin melanjutkan kuliah nantinya, adik perempuannya masih masuk SMP klas satu  dan kelas 3 SD Cita-cita Parmin ingin sekali bengkel itu besar dia sering membaca buku-buku tentang perbaikan sepeda motor dan mobil sambil menghafal cara kerja onderdil-onderdilnya dan memperhatikan sepeda motor yang dicucinya dan selalu menstater motor  dan meng cek semua hasil pekerjaannya, hal ini membuat pelanggan puas atas hasil kerjanya, kadang Parmin mendapat tip dan ia kumpulkan untuk keperluan cuci dan tambal Rahmat miliknya. Karena dari membaca dan kebutuhan pelanggan dia menambah pengadaan olie seperlunya , sehingga tambal Ban dan cuci motor tersebut berubah nama jadi Bengel RahmatSuatu hari Parmin mendapat seorang pelanggan cuci yg menawarkan motornya untuk dijual, karena kebutuhannya untuk anaknya masuk SMA ." Saksikan perjalanan Parmin untuk mengubah hidupnya".

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset