PARMIN episode 20

PERESMIAN PRAKTEK KERJA

Akhirnya semua tahu siapakah Miciko sebenarnya, dan Alhamdulillah dengan keadaan ini semua menjadi peduli padanya, bahkan Kinanti tambah menyayangi Keiko, dan Ibu tak henti-henti mendoakan Keiko seperti Ia mendoakan Parmin juga adik-adiknya. Parmin mengantar Miciko ke pasar bersama ibu, karena  mau mengajari Miciko untuk memasak lodeh dan membuat peyek udang juga tempe kemul tak lupe sambal tomatnya. Parmin amat bangga dengan keadaan Miciko yang sesungguhnya, dia berani mengatakan apa adanya dan penuh hati-hati, sampai saat ini tetap bersemangat, berpendidikan dan sabar menghadapi masalah seberat apapun yang menimpanya sejak kecil. Hatinya tak tergoyahkan tetap mencintai dengan tulus, dan selalu ingin belajar.

Siang ini Parmin bisa istirahat  dengan nikmat dia terbangun karena sayur lodeh buatan Miciko, tercium hidungnya dan peyek udang yang harum itu mulai menggoda perut Parnin, Parmin ingin melihat Miciko menggoreng peyek udang ketika sampai di dapur dia tak melihat Miciko kemana dia..?

Parmin mencari-cari, ” Bu dimana Keiko..?”

” Itu di luar dapur sama Kinanti, dia gak betah kepanasen Lee..?!” Parmin segera melihat kebelakang ternyata sedang bikin bumbu tempe kemul dibantu Kinanti yang mengiris iris tempe, ” Sayaang kamu jangan capek-capek… pelan-pelan saja…kita mau ke India lo lima hari lagi, tanganmu jangan sampai lecet..aku tak mau kamu sakit nantinya.”

” Tidak mengapa…, Keiko baik-baik saja malahan senang sekali diajari memasak dan banyak yang bantu my love… ada Reni dan Kinanti ”

” Ibu tolong Keiko suruh melihat saja dulu dan jangan memasak apapun, karena saat ini dia harus jaga penampilan untuk Foto dan video di India ” Parmin memohon pada ibunya

” Lo..lo…lo…Keiko itu pinter dia pelan tapi pasti sehingga tidak grusa-grusu…dan amanlah ” jawab ibu”

” Tetep cantik kok tangannya…cobak deh di cek…?!” tambah ibu

” Bener sayang gak  apa- apa…?” Miciko mengangguk

” Jangan banyak-banyak masaknya ya sayang ” Beduk Dzuhur  berbunyi, Parmin kaget segera mencari jam dinding…” Ya Allah baru dzuhur…kenapa aku jadi linglung gini yaaa…?”

” Ha..ha…ha…Kak Parmin ngigau….aneeh bingit…kelakuannya kayak orang linglung” teriak Kinanti

” Pak…Bapaaaakk…itu kak Parmin nggodain kak Keiko…!!” teriak Reni memanggil Bapaknya

” Sudah Nak Keiko istirahat dulu ntar jadi bingung nanti Parmin” bapak menyuruh Miciko istirahat, dan ia menuruti perintah bapak.

Pak Wondo , pak Ruslan dan Kepala Sekolah SMKN-3 yang Baru pak Junarto sudah sampai bengkel karena ingin melakukan kontrak gedung baru untuk kegiatan praktek kerja, Parmin sudah menanti bersama Miciko  dan  pak Rahmat di ruang kerjanya.

” Berhubung ini kontrak jadi Sekolahan harus bertanggung jawab pembayarannya, dan Mas Parmin harus menerima uang ini sebagai bentuk kerja sama karena kami tak ingin ada kesalahan di kemudian harinya . Sekolah melakukan kontrak selama lima tahun dan per tahunnya kami memberikan 10 juta jadi kami membayar 50 juta diluar penggunaan alat-alat peraga yang dapat diakumulasi setiap bulannya.”  Kontrak ditanda tangani oleh Parmin dan Kepala Sekolah disaksikan  pak Rahmat dan Miciko. ” Terima kasih sudah memberikan keringanan pada Sekolah dan kami mohon diri , untuk bangku dan lain lain hari ini akan kami kirim, untuk Peresmian penggunaan Gedung kalau bisa nunggu kelengkapan dari Sekolah bagaimana mas ?”

” Iya gak apa-apa…tapi  hari Jum’at  saya sudah berangkat ke India jadi secepatnya saja gih pak.?”

” Oyaa…yaa…secepatnya mas Parmin ” pak Junarto merespon dengan cepat, dan segera pulang ke Sekolah lagi.

Jam istirahat sekolah Bu Retno  dan pak Wondo membawa  siswa STM III  satu mobil sambil membawa truk yang memuat 25 pasang meja kursi  dan papan tulis  menemui pak Rahmat dan Miciko untuk meminta izin memasukkan truk di bengkel, karena di dalam sudah penuh dengan mobil yang siap diperbaiki maka truk parkir di luar dan siswa menurunkan meja dan kursinya.serta papan tulis yang panjang. Bu Retno menemui Nona Miciko untuk membicarakan Peresmian Praktek Kerja, Nona Miciko menyetujui kalau besok akan dilakukan peresmiannya setelah jam sekolah , berhubung gedung itu berkapasitas 150 orang mohon guru mengaturnya sendiri dengan susunan yang baik dan rapi dan untuk memaksimalkan pengunjung makanan akan ditaruh di bawah dan meminta 5 tenaga untuk  membantunya di bawah, karena mereka makan diatas maka sebelum naik kami berikan dos makan siang dan teh botol dingin dan ketika acara selesai kami akan memberikan souvenir dan sneck disinilah saatnya sekolah memberikan brosur tentang hebatnya STM III kalau masih ada brosurnya akan kami bagi ke pengunjung bengkel Rahmat sebagai wadah aktivitas sekolah. Besok pagi kami minta 5 tenaga untuk persiapan peresmian ya bu..?”

” Siap Nona Miciko…eehhh..ngomong-ngomong..kapan nikahnya nih…?”

” Segera bu Retno ..ini masih persiapan…karena masih banyak tugas…”Ibu Rahmat langsung menjawab dan mendampingi Miciko  selalu

” dua tahun lagi nunggu Mas Parmin lulus ” Miciko memastikan.

” Nona Miciko saya boleh menata ruangan sekarang dan menghiasnya kan..?”

” Ya bolehlah….silakan bu Retno..!”

Reni sudah pulang dari sekolah dan melihat truk parkir di depan bengkel ternyata ada siswa-siswa sedang mengatur dan menghias gedung baru itu.  Bu Rahmat menawari makan bu Retno tapi ternyata bu Retno dan siswa sudah pada makan siang,  dan keluarga Rahmat makan siang bersama Miciko . Reni menyalami Bapak Ibunya dan Nona Miciko.

” Kak Keiko gimana jadinya..?”

” Beres Ren…sesuai rencana kita semalem , ayuk kita pesen sekarang.” Miciko menyuruh Reni menghubungi langganannya juga sneck dan minuman botolnya.

” Tolong mejanya dikeluarkan dua dan kursinya bisa bu Retno..?” Reni meminta dua meja untuk tempat makanan lewat  sambungan air phone

” Ya bisa mbak Reni…” jawab bu Retno.

“Meja ditaruh di tangga depan dua dengan kursinya juga dan dihias, karena itu untuk penerimaan tamu dan tempat dos makan ” Bu Retno menyuruh  siswanya menurunkan meja dan kursi.

” Besok siapa yang akan membantu acara peresmian ibu minta lima orang ada ceweknya dua orang.” Mereka mengacungkan jari, tanda mau menerima tugas dan bu Retno yang memilih.

” Okey sudah cukup, terima kasih anak-anak atas kesediaannya, sekarang kalian  turun temui mbak Reni dan menerima tugas esok hari.”  Reni di telpon Bu Retno bahwa siswa yang untuk membantu jalannya acara sudah turun ke limanya menuju ke logistik. Reni mengucapkan terima kasih. dan meminta daftar tamu yang akan diundang dari pihak sekolah karena Bengkel juga ada undangannya untuk relasi bisnis kak Parmin dan Bengkel Rahmat.

Reni segera membriefing mereka dan Nona Miciko turun ikut membantu, karena Ibu kewalahan menerima pembayaran dan pembelian barang logistik, ada siswa yang namanya Ketryn menanyakan ” “Apakah besok kita jobnya juga harus bisa menangani logistik dan keuangan..? ”

”  Ya tentu,  tinggal materi apa saja yang diambil dan berapa kredit yang kamu mau sesuai standart sekolah” Jawab Nona Miciko.

” Waaahh…aku bisa tenang ngurusin usaha kalau begitu..terima kasih Nona Miciko.”

” Iya sama-sama ” jawab Miciko

” Boleh minta foto nggak…?” Ketryn agak ragu-ragu, tapi pingin foto sama orang cantiiik

“Ooooh..boleh…” hanya sekali klik karena takut sama bu Retno kalau ketahuan . Ehhhh kelimanya jadi ikut selfi-selfian….Miciko dengan sabar memperhatikan mereka asal jangan rame-rame…nanti pelanggan jadi ikutan minta foto,..tuuuh bener kan…? siswa-siswa tersebut langsung menghindar dan Miciko segera menuju ruangan direksi tapi pelanggan itu memburunya dan terpaksa Miciko menuruti kemauan mereka,”Tapi satu-satu ya…? dan jangan gaduh…” mereka hanya berselfi saja dan mengucapkan terima kasih atas waktunya untuk berselfi. Miciko tersenyum  dan mereka berjanji akan selalu service motor di sini karena bosnya cantik dan baik hati.

Parmin datang langsung ke direksi, ” Hallo sayang….aku pulang ” sapa Parmin

” Hai my love selamat datang..” jawab Miciko

” Bapak mana..? kok rame sekali..? ” tanya Parmin pada Miciko

” Itu sama Tarjok di kolong mobil ”  Parmin segera menghampiri bapaknya.

” Pripun pak…ada sesuatu kah..?” eehh sang bapak malah ketawa…sambil keluar kolong dan mencuci tangan mengajak Parmin makan dulu.

” Nona Miciko itu memiliki daya tarik yang luar biasa…coba perhatikan yang tambal ban sampai membuat Kabul kewalahan malah minta bantuan Jupri tadi mereka hanya ingin melihat senyumnya Nona Miciko dan sambil cuci motornya, itu mobil forsa hanya untuk tambal ban mengeluarkan ban serepnya demi selfi sama Miciko tadi, dia amat sabar dan tidak sombong. Bapak perhatikan lewat kolong ini terus dan Tarjo juga ikut ngawasin…apalagi Andi nyengenges terus kalau ada Miciko membuat semangat kerja.”

” Kalau bapak apa ayooo…” canda Parmin

” Bapak bangga punya calon mantu yang cantik, murah hati, sabar dan ramah..pintar malahan, tadi dia didampingi ibu menerima bu Retno menghias ruangan gedung itu bu Retno masih di lantai dua.”

” Oh ya…? habis makan nanti Parmin temui pak” jawab Parmin

Peresmian Gedung Baru untuk Prakter Kerja STMN III sudah siap, pak Junarto Kepala Sekolah menggunting pita disaksikan Parmin, Miciko, dari Dinas  P dan K, dan Kepala Sekolah masing-masing perwakilan, Acara berlangsung meriah dan sukses, pak Sony dan pak Trisna menghadirinya juga pak Santo dan yang lainnya termasuk pelanggan yang minat mengikuti diperbolehkan masuk gedung. Bengkel Rahmat semakin maju dan mendapat sorotan yang positif.


PARMIN

PARMIN

Status: Completed Tipe: Author: Dirilis: 2018 Native Language: Indonesia
Tambal Ban pak Rahmat begitu kecil dan kurang terawat, tapi sejak anaknya yang bernama Parmin lulus STM 3 Semarang membantu usaha bapaknya, lingkungan jadi bersih dan rapi, tambal ban sepeda motor itu jadi ramai karena keramahan Parmin dan ketelatenan menghadapi pelanggan, dan Parmin menambah buka cuci sepeda motor . Baik yang mau cuci sepeda motor maupun tambal ban dilakukan berdua dengan semangat dan penuh kesabaran otomatis pendapatan mulai meningkat, sehingga atas persetujuan bapaknya Parmin menambah tenaga cuci sepeda motor Parmin sangat piawai mengatur keuangan karena dia harus mengurusi kedua adik perempuannya untuk sekolah dan dia juga ingin melanjutkan kuliah nantinya, adik perempuannya masih masuk SMP klas satu  dan kelas 3 SD Cita-cita Parmin ingin sekali bengkel itu besar dia sering membaca buku-buku tentang perbaikan sepeda motor dan mobil sambil menghafal cara kerja onderdil-onderdilnya dan memperhatikan sepeda motor yang dicucinya dan selalu menstater motor  dan meng cek semua hasil pekerjaannya, hal ini membuat pelanggan puas atas hasil kerjanya, kadang Parmin mendapat tip dan ia kumpulkan untuk keperluan cuci dan tambal Rahmat miliknya. Karena dari membaca dan kebutuhan pelanggan dia menambah pengadaan olie seperlunya , sehingga tambal Ban dan cuci motor tersebut berubah nama jadi Bengel Rahmat Suatu hari Parmin mendapat seorang pelanggan cuci yg menawarkan motornya untuk dijual, karena kebutuhannya untuk anaknya masuk SMA . " Saksikan perjalanan Parmin untuk mengubah hidupnya".

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset