PARMIN episode 23

Birla Mandir

Pak Hambali dan pak Sony puas pada hari pertama,  mengharap malam ke dua demikian juga meskipun Miciko dan Parmin akan hadir pada jam 20.00 karena masih di acara foto kamar di sweet room , yang menunggu cukup lama ada yang memesan dulu dan menanti Bintangnya turun,  ada yang mau memesan kalau sama Parmin atau Miciko sekalian minta tanda tangannya. Ketika Miciko dan Parmin turun mereka berebut antara Parmin atau Miciko tapi mereka memesan dulu yang  dibantu pelayanan pembelian , baru minta selfi dan tandatangan. Parmin tertawa karena ada gadis India minta jadi pacarnya Parmin, Begitu gila ….ha..ha…tapi Parmin senang dengan semua itu dan mengatakan

” Saya siap menjadi pacar-pacar gadis Indiaku yang cantik-cantik, ” pas disitu ada Kajol bintang Bollywood sedang memesan Toyota Dewa pada Parmin…” Benar begitu..?” kata Kajol

” Hee..kak Kajol how do you do.?” Parmin kaget  ” Apakah ingin memesan mobil Dewa  ?” ketika Kajol memesan mobil Toyota Dewa pada petugas Kajol minta di temenin Parmin, melihat Parmin jalan dengan Kajol Miciko   tersenyum, Parmin memperkenalkan calon istrinya pada Kajol, dan Miciko senang sekali…..surprice hati Miciko tak pernah dia merasa melayang saat ini… Miciko memeluk Parmin di depan wanita cantik dan manis itu, Tamazagi mengambil foto mereka bertiga dan Kajol meminta foto berdua dengan Parmin memakai hapenya sendiri, Kajol suka Parmin memakai busana India.

Hotel The Leela Palace gempita suasananya ,  tamu-tamu bintang papan atas Bollywood pada pesan kamar sampai Parmin dan Miciko pulang. Hari ketiga Pameran mobil dan motor PT Astra membuat rekening mbludak, itu baru DP belum pelunasannya dihadiri .

Shah Rukh Khan dan Istrinya sambil mengajak keponakannya untuk berfoto ria dengan Parmin yang akan membelikan sepeda motor Sahara tiga buah. Pak Tanaka rupanya kepencut dengan Sepeda motor Honda Sahara, dia menemui pak Hambali bersama Parmin, ” Oh ..iya…iya…nanti saya titipkan Parmin pas berangkat ke Jepang

Hari ke-4 Bintang Lama Amitabh bachchan menghadiri pameran itu dan memesan Toyota Dewa  plus motor Honda Sahara untuk cucunya. Hari terakhir Produser India Salman Khan menghadiri penutupan Pameran, dia memesan sepuluh buah motor Honda Sahara dan mobil Toyota Dewa Dia berkeinginan menginvestasikan di otomotif setelah ngobrol banyak dengan Parmin, Salman Khan memberikan kartu namanya dan menelepon Parmin memakai WA nya. Wow pemesanan yang fantastik sekali untuk mobil dan motor nya. Pak Hambali besok Sabtu sudah pulang tapi pak Sony ditinggal dulu karena ia harus mengurusi kantor Pusat yang di India untuk mengurusi pembelian yang sudah diterima DP nya, serta menambah tenaga untuk pemasarannya di India

Benar-benar kerja keras ini, dia menyewa toko di mall  Yashwant Place shopping complex  sementara untuk kantor, dan untuk tidur pak Sony karena disana mahal untuk kosan dan perkantoran, Pak Sony meminta Parmin dan Miciko untuk membuka tokonya  dan dihadiri para pelanggan dan calon pembeli sudah menunggu . Pak Sony dibantu tenaga-tenaga mesin dari Indonesia. Pak Hambali sudah pulang hari ini dan akan balik lagi minggu depan ke India. ” Segera aku transfer keuangan perusahaan setelah menghadap pak Komisaris ” begitu ucapan pak Hambali ketika hendak terbang lalu menutup hapenya. Pak Tanaka dan Parmin serta Miciko melanjutkan perjalanan ke Birla Mandir Tample untuk pengambilan foto  di sanalah Parmin dan Miciko mengucapkan sumpah setianya  untuk hidup bersama dalam ikatan perkawinan ,  penjaga kuil memberi restu mereka berdua , “tapi bukan berarti kita sudah suami istri sayang, kita akan menikah selesai studyku di Jepang” demikian Parmin menegaskan. Miciko memeluk Parmin dan tersenyum amat manis sekali, setelah selesai pengambilan foto, petugas driver dari Hotel Taj Lake Palace di Udaipur menjemputnya  untuk menuju Rajasthan.

Taj Lake Palace adalah hotel mewah, yang memiliki 83 kamar dan suite, The  lake Palace terletak di danau Pichola , Udaipur , merupakan bangunan kuno yang amat luas. Disini Parmin di dandani memakai pakaian pengantin yang mewah, dan berada di depan danau, Parmin memberikan cincin kawin dan mengangkat Miciko dengan pakaian pengantin penuh renda yang gemerlapan kepala keduanya melingkar mahkota bunga mawar merah dan putih serta diselipi bunga lyly, hari yang senja membuat teduh air laut dan sedikit temaran cahaya membuat effect semakin indah  diwaktu sore. Make up disini yang pegang dari Hotel bukan Ibu Arumi karena disesuaikan keinginan managemen Hotel, dan Miciko sudah memakai sari pakaian wanita India dengan rambut terurai dan selendang panjangnya. Parmin bukan main gantengnya dengan celana sari tradisional India,  takjub sekali orang-orang memandangnya. Parmin diam saja dan ketika melihat Micikopun  Parmin tetap diam saja.

” Siapa itu…? ada priya ganteng bingiit….my love aku ada dimana …? ” Miciko jadi bingung sendiri dia kesana kemari…tak ada orang,,,dan hampir menangis tapi ia tahan….karena capek Miciko pegangan pilar tepian pantai….. dia memandang ke arah pantai mencari sang kekasih jangan- jangan naik boat keluar…..disaat itulah Parmin muncul..dan memeluk Miciko dari belakang,” kau mencari siapa sayang..?” Miciko kaget seperti mendengar suara Parmin,  ketika menoleh ia bingung…kamu siapa…?” tanya Miciko. Parmin menunjukkan dompetnya…”ini aku sayang” Miciko memandangi Parmin dan astaga….” my love…kemana kamu tadi…? Miciko menangis ..air matanya beruraian ..sambil memeluk erat khawatir kalau Parmin hilang lagi. Tiba-tiba bunyi..cut..cut..maka keluarlah beberapa orang. Mereka menyalami Parmin dan Miciko . Adu acting kalian bagus banget. Dalam hati Miciko jengkel banget bisa-bisanya aku dikerjain sama orang India ini…. ternyata itu dari iklan  dompet laki-laki dan Micikopun tertawa lebar,  sambil mencubit Parmin .

Tugas sudah selesai.. gambar dan film sudah rampung tinggal menunggu Tamazagi dan crew Yasimoto meng editnya.  Pagi itu Parmin dan Miciko keliling Hotel lake Palace dan memakai baju yang serasi untuk pantai, dengan warna pink untuk Miciko dan Merah Hati untuk Parmin, memakai sepatu olah raga bergaris merah hati dan pink mereka hendak naik motor boat, pak Tanaka tidak menyia-nyiakan untuk mengambil foto-foto cantik mereka untuk kalender alaminya, diam-diam mengikutinya dengan boat lainnya,  tak ketinggalan teropong selalu dibawanya. Ternyata Parmin dan Miciko ingin lebih dekat melihat-lihat pemandangan Lake Palace agak menjauh agar alami dan memvideokan acara ke lake Palace di  danau Pichola bangunan ini terbuat dari marmer putih dan amat megah di pulau Jag Niwas India. Miciko membuat Artikel tentang Hotel  Taj Lake Palace di Udaipur Rajasthan India. Pak Tanaka menelepon Parmin, ” Kok gak ajak-ajak keliling danau, ?”

” Maaf pak Tanaka kami sedang memvideokan hotel itu dan alam sekitarnya, kami takut mengganggu pak Tanaka tapi kalau pak Tanaka menginginkan akan kami jemput sekarang”

” Ooowwhhh …gak usah …saya mendekati kalian ini, kalian pasti melihatnya, saya akan foto kalian ketika berada di luar hotel..gak apa-apa kan …?”

” Oh ya …silakan pak Tanakaa..” jawab Parmin sambil meminta memperpelan laju boatnya .

” Pak Tanaka benar-benar gilaaa…apapun yang kita lakukan tak luput dari jangkauannya ” kata Parmin

” Biarlah…gak apa-apa kan dia perhatian sama kita,!” Miciko menekankan perasaannya, Parmin tersenyum , Parmin dan Miciko tidak sadar pak Tanaka sudah menjepret foto-fotonya sejak mereka naik kapal  boat sampai menjauh dengan teropong jauh fotonya.

” Okey terima kasih  saya dah cukup ambil foto kalian , kalau sudah selesai kalian menemui saya segera ”

” Okey terima kasih banyak ” Parmin  dan Miciko melongo….dia pakai teropong…? dan Parmin melanjutkan videonya bersama Miciko, berselfi memeluk Miciko, mencium Parmin dan terkena ombak…tertawa dan bermanja-manjaan. Mereka segera balik ke Hotel Lake Palace dan menemui pak Tanaka.  Ternyata foto-foto memakai teropongnya pak Tanaka bagus-bagus dan meminta Yasimoto dan Tamazagi mengeditnya.

Pak Tanaka mengatakan :”  kepada seluruh crew Seiko akan pulang hari Jum’at  dan besok hari terakhir gunakan kesempatan ini sebaik-baiknya, cek semua peralatan dan tas kalian masing-masing jam 17.00 kita sudah sampai Bandar  Internasional  Chhatrapati Shivaji di Mumbai tiket sudah ada pada saya semua, jadi besok hari bebas dan kita cek out jam 02.30  nanti malam selanjutnya diantar ke Indira Gandhi Internasional Airport oleh pihak  Hotel Lake Palace dan  langsung ke Mumbai tiket sudah disiapkan pak Ahmed Prajadswara dan sudah diemailkan ke saya. Saya ucapkan banyak terima kasih atas kerja samanya  sampai ketemu lagi di Brisbane Australia rencana enam bulan mendatang , saya sudah mentransfer sisa uang kalian semuanya dan bisa di cek sekarang juga. Kalau ada yang bertanya akan saya tunggu.  Hape Miciko dan Parmin juga Tamazagi  dan Yasimoto  bergetar ” Itu uang kiriman dari saya tolong di cek,  yasimoto uang anak buah kamu tenaga editing belum saya transfer karena rekeningnya belum ada sampai saat ini, maka saya titipkan kamu, tapi sudah saya sendirikan . Yasimoto mengangguk sambil berkata :” Siap pak ”

Miciko,  Parmin, Ibu Arumi Okawa  , Pak Tanaka , Tamazagi dan Yasimoto dan dua tenaga editing sedang menikmati makan malam sambil berfoto ria pakai hape masing-masing.

 

 


PARMIN

PARMIN

Status: Completed Tipe: Author: Dirilis: 2018 Native Language: Indonesia
Tambal Ban pak Rahmat begitu kecil dan kurang terawat, tapi sejak anaknya yang bernama Parmin lulus STM 3 Semarang membantu usaha bapaknya, lingkungan jadi bersih dan rapi, tambal ban sepeda motor itu jadi ramai karena keramahan Parmin dan ketelatenan menghadapi pelanggan, dan Parmin menambah buka cuci sepeda motor . Baik yang mau cuci sepeda motor maupun tambal ban dilakukan berdua dengan semangat dan penuh kesabaran otomatis pendapatan mulai meningkat, sehingga atas persetujuan bapaknya Parmin menambah tenaga cuci sepeda motor Parmin sangat piawai mengatur keuangan karena dia harus mengurusi kedua adik perempuannya untuk sekolah dan dia juga ingin melanjutkan kuliah nantinya, adik perempuannya masih masuk SMP klas satu  dan kelas 3 SD Cita-cita Parmin ingin sekali bengkel itu besar dia sering membaca buku-buku tentang perbaikan sepeda motor dan mobil sambil menghafal cara kerja onderdil-onderdilnya dan memperhatikan sepeda motor yang dicucinya dan selalu menstater motor  dan meng cek semua hasil pekerjaannya, hal ini membuat pelanggan puas atas hasil kerjanya, kadang Parmin mendapat tip dan ia kumpulkan untuk keperluan cuci dan tambal Rahmat miliknya. Karena dari membaca dan kebutuhan pelanggan dia menambah pengadaan olie seperlunya , sehingga tambal Ban dan cuci motor tersebut berubah nama jadi Bengel Rahmat Suatu hari Parmin mendapat seorang pelanggan cuci yg menawarkan motornya untuk dijual, karena kebutuhannya untuk anaknya masuk SMA . " Saksikan perjalanan Parmin untuk mengubah hidupnya".

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset