Pelet Cinta episode 1

Cafe Andalusia

Lagu Didi Kempot feat Yan Vellia berjudul  Perawan Kalimantan menemani Raisyah yang sedang belajar di kosannya. Karena merasa jenuh Raisyah mengikuti lantunan lagu itu lewat headset yang disambung ke hape. Raisyah anak ke-2 dari lima bersaudara yang asli Dieng Wonosobo demi melanjutkan sekolahnya yang sudah hampir lulus SMA tahun ini. Meskipun orang tuanya dibilang kurang mampu tapi Raisyah harus jadi orang, ia tak perduli apa gunjingan orang…Raisyah masih ingat ketika ikut Basyiah kakak perempuannya menjadi Pembantu Rumah Tangga sampai Raisyah mendapatkan sekolah SMA swasta  di Semarang dan menjual kalung pemberian ibunya untuk mendapat sekolah yang diharapkan.

Meskipun majikan Basyiah tak setuju Raisyah tinggal bersama kakaknya karena membuat Basyiah tak konsisten dalam bekerja selalu keluar rumah mengantarkan adiknya ketempat yang belum pernah Ia datangi, tapi Raisyah mohon pada majikan Basyiah sampai Raisyah mendapat pekerjaan serta ikut membantu Basyiah bersih-bersih dan gak usah di gaji karena Raisyah hanya menumpang sementara Sekolahan swasta amat mahal biayanya dan Ia harus segera mendapat pekerjaan , Raisyah ditawari kakaknya Maria teman sekolahnya sebagai pelayan cafe bekerja tiap jam 16.00 sampai jam 24.00 kebetulan kerjanya bareng dengan  mbak Dewi kakaknya Maria dan Raisyahpun  setuju kerena cafe itu amat butuh tenaga .

Raisyah : “Yu(kakak perempuan)..,  aku dah ada kerjaan tapi uangku tinggal sedikit dan tak cukup buat bayar kos”.

Basyiah  : “Lha Yu mu juga belum gajian, kan kita habis pulang kampung jemput kamu untuk cari sekolahan”.

Raisyah  : “Aku akan jual hapeku…moga-moga laku ya Yu..!?”.

Basyiah  tak tahu urusan jual menjual hape dan ia hanya bisa angkat bahu.  Tiba-tiba Dewi telpon ,

Dewi       : “Raisyah kamu siap ‘gak hari ini berangkat, bos amat membutuhkan tenagamu, aku jemput sekarang ya..?!”.

Raisyah  : “Bisa kak , tapi aku mandi dulu ya…?”.

Dewi       : “Oke…cepat mandinya aku luncuran nih…”.

Raisyah memakai celana panjang dan baju pink andalannya, Dewi sudah sampai dan Basyiah menemani di luar, bu Lanjar majikan Basyiah mengawasi Dewi sambil gendong cucunya lalu masuk rumah lagi. Raisyah pamit sama bu Lanjar kalau mau diajak kerja dan bu Lanjar mengizinkan tapi jangan malam-malam pulangnya. Basyiah amat lega Raisyah sudah mendapatkan pekerjaan dan Ia bisa menabung lagi. Basyiah ingin adiknya membuktikan perkataannya kalau Raisyah akan gigih mencapai cita-citanya dan akan tetap istiqomah menyelesaikan sekolahnya. Bu Lanjar tanya mengenai adiknya  Raisyah tentang sekolahnya.

Bu Lanjar : “Adikmu itu nomor berapa Bas?”

Basyiah     : “Nomor 2 buk dan masih ada 3 lagi adik saya…”.

Bu Lanjar : “Waaah ..kelas berapa saja adikmu….?”.

Basyiah     : “Adik Raisyah namanya Armansyah kelas 1 SMP, Irwansyah kelas 4 SD, dan Hermansyah masih balita buk, adik Raisyah semua laki-laki”.

Bu Lanjar : “Ternasuk keluarga besar juga ya keluargamu…..?”.

Basyiah     : “Keluarga ibu anaknya banyak…, kalau kluarga bapak tinggal 2 saja tapi kakek dan nenek masih sugeng dan tinggal bersama kami di Dieng mereka menanam tembakau di lahan nenek dan kakek kalau di halaman rumah kami di tanami sayuran ada kobis, jipang, lombok, terong dan bayam semua yang tanami ibu dan yang tinggal di rumah sebagai pelengkap makan, kalau pak Lek(adik bapak laki-laki) petani kentang dan suka menyewa tanah untuk di tanami kentang atau tembakau”.

Bu Lanjar : “Enak ya Bas tinggal di Dieng…..kerjaannya lancar, ibu suka cerita tentang desa karena ibu gak punya desa apalagi di gunung pemandangannya asri udaranya sejuk”.

Basyiah     : “Sama buk…  di Dieng dinginnya bukan main, belum kalau hama tanaman menyerang dan malah sering gagal. Kalau Lek Kundori (adik ibu laki-laki namanya Kundori) malahan  ternak  ikan  gurami dan nila semua saudaranya kompak bekerja sama saling bantu makanya Raisyah pingin jadi peternak ikan ataupun petani dan Raisyah harus sekolah tinggi agar pandai dan di rumah Raisya dibantu ibu dan saudara-saudara ibu membuat kolam kecil karena memang tak punya lahan dan yang urus Raisyah dan adik-adik”.

Bu Lanjar  : “Kalau kamu sendiri pingin jadi apa Bas ?”. Sejenak Basyiah terdiam , lalu meneruskan ceritanya kembali, “Basyiah hanya tamatan SMP karena tak ada biaya  maka  Basyiah bantu bapak/ibu untuk membantu mengurusi adik-adik dan harus pandai masak”. Bu Lanjar tersenyum sedikitpun Basyiah tak ada rasa jengkel pada Raisyah, Basyiah menjalani hidup penuh keiklasan. “Basyiah pingin jadi ahli masak seperti yang di tivi itu buk”,lanjutnya. Bu Lanjar kekamar karena cucunya bangun dan Basyiah menggendongnya, Bu Lanjar membuatkan bubur susu Doni lalu menyuapinya dan Basyiah melanjutkan memasak.

Raisyah sampai di cafe yang berada di jalan Siliwangi tak begitu jauh  dari rumah bu Lanjar malah jauhan sekolah Raisyah yang di jalan Damarwulan SMA Ronggolawe, tiap hari jalan kalau ke sekolah. Mbak Dewi seorang kasir sambil kuliah di UNISBANK , Raisya diperkenalkan Bos Ratih dan langsung bekerja mencuci piring dan gelas sisa kotoran semalem, lalu  me lap meja dan kursi yang jumlahnya banyak ada 20 meja dengan kursi 3 tiap mejanya dan ada nomornya, terakhir mengepel dan membalikkan kursi. Raisya hanya mengambil gelas atau piring yang kotor lalu mencucinya dan mengeringkan selanjutnya meletakkan di rak ruang koki, setiap tamu yang habis makan dan minum meja harus selalu bersih dan merapatkan kursi dengan meja.

Raisyah berkenalan dengan koki chef Andang dan Chef Prita selanjutnya Linda dan Tiara bagian pelayanan dan terakhir mbak Titin dan mas Arjuna bagian pemesanan. Masih jam 15.30 sudah ada tamu yang duduk dan membaca menu karena sudah siap mbak Titin  mengambil buku pesanan, Raisyah segera memakai celemek dan mengisi sabun cuci tangan lalu memperhatikan tamu siapa tahu butuh bantuan. Chef Andang meminta bantuan Raisyah untuk mengambilkan gelas minuman ice drink 2 ,  gelas minuman Milk Shake 1 dan gelas minuman fruit juice2 Raisyah baru saja hafal macam-macam gelas waktu mencuci gelas tadi dibantu mbak Dewi. Chef Prita senang Raisyah orangnya cekatan dan cepat menghafal macam-macam gelas dan piring juga cawan

Raisyah mengambil piring kotor dan meletakkan di tempat cuci lalu membersihkan mejanya, baru saja dibersihkan sudah ada yang mendudukinya…Raisyah senang sekali dan mempersilahkan yang belum duduk. Sisa makanan langsung dibuang di tempat sampah tanpa meninggalkan cairan lalu di rendam ke air dan menyabunnya lalu mengeringkannya. Kerja Raisya sangat cepat sehingga dia bisa duduk dan beristirahat sambil memperhatikan tamu siapa tahu butuh bantuannya.

Cafe Andalusia begitu ramai dengan makanan dan minuman yang menjangkau masyarakat umum tak membedakan yang kaya atau miskin, yang masuk ke cafe ada yang bermobil, sepeda motor, sampai taxi online bahkan ojolpun dilayani dengan ruang terpisah. Pengunjungnya dari balita sampai orang dewasa.

Jam 20.00 Raisyah kelelahan mana piring dan gelas sudah menumpuk, Raisyah juga tak bisa melakukan sholat maghrib, Raisyah melihat mbak Dewi sedang melayani pengunjung akhinya Raisyah menyelesaikan cucian piring dan gelasnya. Chef Prita memberikan minuman Hot Tea dan Raisyah disuruh istirahat sambil makan bakso buatan chef Andang. Mbak Dewi mencari Raisyah di ruang koki dan menemukannya. Mbak Dewi meminta Hot Chocolate dan Roti Bakar pada chef Andang lalu Raisyah dan mbak Dewi menikmati makanannya di ruang istirahat.Raisyah melihat ada ruang sholat, hatinya lega dan bertanya pada mbak Dewi.

Raisyah : “Mbak Dewi…terus yang gantikan kak Dewi siapa..?”

Dewi      : ” Itu Bos Ratih….kamu bingung ya, sebenarnya temen kamu ada satu namanya Nadia dia sakit hari ini dan yang menggantikannya kak Steven yang baru datang…itu orangnya….”.

Raisyah :”Ganteng banget mbak…senyumnya ramah”.

Dewi      :”Dia anak bos Ratih, pemilik cafe ini, bisanya jam delapan…tapi dia tak bisa cuci piring jadi nanti habis istirahat kamu yang cuci ya..”.

Mbak Dewi meletakkan piring dan cangkirnya lalu mencuci sendiri Raisyah tak boleh mencuci tempat makannya dan itu sudah menjadi ketentuannya agar saling menghargai sesama pekerja. Raisyah mencuci piring dengan gesit dan hati-hati lalu membatu Steven dan menganggukkan kepala tanda menghormat. Kelihatannya lantai kotor dan Raisyah mengepelnya dan kinclong kembali enak di pandang mata. Jam 22.oo pengunjung agak berkurang , Raisyah membersihkan meja-meja yang kotor. Mbak Dewi senang dengan kinerja Raisyah yang rajin.


Pelet Cinta

Pelet Cinta

Status: Ongoing Tipe: Author: Dirilis: 2021 Native Language: Indonesia
Lagu Didi Kempot feat Yan Vellia berjudul  Perawan Kalimantan menemani Raisyah yang sedang belajar di kosannya. Karena merasa jenuh Raisyah mengikuti lantunan lagu itu lewat headset yang disambung ke hape. Raisyah anak ke-2 dari lima bersaudara yang asli Dieng Wonosobo demi melanjutkan sekolahnya yang sudah hampir lulus SMA tahun ini. Meskipun orang tuanya dibilang kurang mampu tapi Raisyah harus jadi orang, ia tak perduli apa gunjingan orang...Raisyah masih ingat ketika ikut Basyiah kakak perempuannya menjadi Pembantu Rumah Tangga sampai Raisyah mendapatkan sekolah SMA swasta  di Semarang dan menjual kalung pemberian ibunya untuk mendapat sekolah yang diharapkan. Meskipun majikan Basyiah tak setuju Raisyah tinggal bersama kakaknya karena membuat Basyiah tak konsisten dalam bekerja selalu keluar rumah mengantarkan adiknya ketempat yang belum pernah Ia datangi, tapi Raisyah mohon pada majikan Basyiah sampai Raisyah mendapat pekerjaan serta ikut membantu Basyiah bersih-bersih dan gak usah di gaji karena Raisyah hanya menumpang sementara Sekolahan swasta amat mahal biayanya dan Ia harus segera mendapat pekerjaan , Raisyah ditawari kakaknya Maria teman sekolahnya sebagai pelayan cafe bekerja tiap jam 16.00 sampai jam 24.00 kebetulan kerjanya bareng dengan  mbak Dewi kakaknya Maria dan Raisyahpun  setuju kerena cafe itu amat butuh tenaga . Penasaran dengan kelan jutannya? yuk segera disimak cerita dibawah ini.

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset