Sabtu malam hari setelah sholat isyak mami Widia dan papi Aleksander mempersiapkan keperluan lamaran Andang kepada Raisyah, riasan Raisyah yang polos tanpa make up memakai kebaya , sedangkan mami Widia dan papi Aleksander memakai pakaian adat Polandia ber kopiyah merah berbalut hitam , memakai baju sutera putih berlengan panjang ber bordir merah ceria memakai sepatu bot setinggi lutut serta bercelana 3/4 tertutup sepatu botnya, mami Widia memakai rok panjang setinggi betis berwarna putih dibalut kain sutra merah berbordir putih dengan ujung meruncing dan bersepatu bot dan memakai kerudung putih menuruni lantai dua adegan ini divideokan Peter dan Caxia. Pak Rasipan dan mbok Syaroh memakai pakaian adat Jawa dengan model sarimbit dan berkerudung sedangkan pak Rasipan memakai baju muslim dan berpeci. Andang memakai pakaian yang sama dengan papinya , mereka duduk di kursi masing-basing.
Raisyah yang sore hari dimandikan bapak ibunya dengan bunga kanthil dan kenanga berbau amat harum disekitar ruangan , rambutnya yang dihiasi bunga melati sepanjang rambutnya bak putri selesai mandi, Basyiah kakaknya mengeringkan rambut Raisyah dan menyisirnya lalu membawa Raisyah di ruang pengantin bertukar pakaian. Setelah keluarga Andang selesai berbicara Raisyah baru keluar dan disambut bapak ibunya dan duduk diantara orang tuanya. Andang yang duduk diantara mami papinya berhadapan dengan Raisyah.
Andang : ” Raisyah apakah engkau menerima aku sebagai suamimu baik suka maupun susah sepanjang hidupku…?”.
Raisyah : ” Aku menerimamu sebagai suamiku baik suka maupun susah kita jalani bersama ”
Pak RT Kasturi dan Pak RW Munawir membacakan Alfatikhah serta doa untuk Andang dan Raisyah dan berkata, ” Ahamdulillah acara lamaran dan srah-srahan sudah selesai dan prosesi pernikahannya besok pagi dengan mengucap akad nikah sebagai warga negara yang wajib menjalankan secara syah dan tanggung jawab karena masuk dalam perundang-undangan. Lalu Andang memasukkan cincin pernikahannya ke jari Raisyah dan Raisyah memasukkan cincin ke jari manis Andang. Kening Raisyah dicium Andang rasanya bergetar dada Raisyah dan berdesir-desir lalu Raisyah mencium tangan Andang yang tampak amat bahagia.
Raisyah berdiri karena Andang menyerahkan mas kawin sebuah Alquran dan seperangkat alat sholat lalu Zuzanna membawakan seperangkat perhiasan dan uang yang menghiasi perhiasan itu , dilanjut Joana Trochimowicz membawakan sepatu dan tas kerja, dilanjut Martyna Kiewicz membawakan kain sutra warna merah dan putih lalu Adriana membawakan buah-buahan terakhir Amira membawakan berbagai makanan dikeluarkan dibantu peter dan Caxia. Mereka berfoto bersama dan bergantian meng shooting acara lamaran tersebut.
Teman-teman Zuzanna bertepuk tangan . Paul sahabat Andang semasa kuliah di Warsaw Poland memeluk erat sekali karena amat rindu setelah wisuda tak ada kabarnya dan jelang nikah baru berkabar , Paul menyalami Raisyah.
Paul : ” Istri kamu cantik sekali ( dalam bahasa Poland )
Andang : ” So pasti….Andang gitu looooh…”
Paul : ” Iya …Andang gitu looooh..”
Andang : ” Ayo kita makan hidangan malam dari chef Andalusia Krapyak Semarang.
Sambil di iringi musik Polandia mereka pada menari bersama berpasangan , mami dan papi Andang ikut menari dan teman-temannya sesama kontraktor konstruksi juga menari berpasangan dengan tarian Krakowiak. Mereka berjingkrak-jingkrak bak kuda penuh semangat
Peter merekam pembicaraan antara Paul dan Andang, juga antara Raisyah dan Zuzanna yang merajuk minta di dandani baju kebaya, memang esok hari pada waktu akad nikah keluarga Kwasnieski maupun Rasipan akan memakai kebaya sarimbit dan kembar semuanya dan memakai blangkon yang laki-laki sedangkan yang wanita memakai kerudung panjang yang dilingkarkan di leher. Jelang tidur Peter meng edit rekaman video dan atas izin Zuzanna video tersebut dipublish di YouTube cafe-cafe , banyak komentar dan saran dari Polandia maupun negara lain termasuk Indonesia, Yang meminta acara besok disiarkan live.
Raisyah amat capek setelah berganti pakaian Ia tertidur di pangkuan Andang dan Andangpun tertidur dalam keadaan memangku Raisyah , kamar pengantin belum berani dimasuki karena mereka belum menikah, dan dijaga pak Rasipan dan mbok Syaroh, karena kamar itu tempat menyimpan sasrahan dan mahar yang akan dipajang besok pagiwaktu akad nikah.
Jam 04.00 waktu jelang subuh Cicik Wedding sudah menata kembali dekorasi dengan memperbanyak bunga serta menata meja kursi tamu dan menggelar karpet merah, menata kursi pengantin dan melapisinya dengan bunga melati sebagai lambang hasih yang suci.
Caxia hampir terlambat merekam penataan ruang akad nikah karena lamanya berdandan plus masih ngantuk juga , dengan dibantu Adriana yang cerdas sebagai penata ruang Caxia membuka You Tube Cafe-cafe dibantu Amira sebagai kameramen, Caxia sudah mulai nyerocos bahasa Polandia, campur Ingggris sedikit dan Indonesia sedikit.
Zuzanna masih dirias bersama pengantin sambil menonton You Tube Cafe-cafe. Para subcriber pada absen dan mulai cuap-cuap . Andang meminta Amira mengambil kesiapan makanan. Terlihat para chef mengucapkan selamat pagi dan sedang mempersiapkan sarapan pagi buat tamu dan keluarga serta crew event organizer baik Pataya, Cicik Wedding maupum keamanan. Jam 05.30 sarapan sudah disiapkan Chef Paul membawakan makanan buat Andang dan Raisyah yang makan secukupnya saja karena sudah dirias demikian juga mami papi Andang dan Bapak serta simbok. Adik-adik Raisyah mulai sarapan sambil menunjukkan jempolnya memuji masakan yang di pimpin chef Paul.
Kini Paul cs mempersiapkan makanan dan minuman untuk tamu rombongan Semarang dan Wonosobo. Yang jam 09.00 sudah mulai berdatangan . Pak Rasipan dan istri menjaga Andang dan duduk disamping kanan ditempat besan sedang Raisyah dijaga Papi Aleksander dan mami Widia yang duduk disamping kiri tempat besan . Zuzanna penerima tamu sekaligus mengatur tamu yang dari Semarang. Zuzanna dipuji kecantikannya , karena ada orang asing yang memakai kebaya dan sungguh menawan apalagi adik pengantin laki-laki yang ganteng. Zuzanna malu dipuji berulang kali , sambil memberikan souvenir Peter mengabadikan Zuzanna yang sekarang sudah sekolah di SMP. Di Youtube wow …banyak yang berkomentar tentang kecantikan Zuzanna, sambil melayani tamu Suzanna membalas komentar para sahabat-sahabat onlinenya.
Raisyah bak putri dan dipersilahkan duduk menghadap penghulu, kamera diarahkan ke Andang dan Raisyah yang diatur penghulu untuk melangsungkan Akad Nikah. Andang menirukan perkataan penghulu dengan seksama meskipun agak terbata-bata dan penghulu menyatakan syah..syah..syah sambil menatap pak Rt dan pak Rw lalu menyatakan syah kepada kedua orang tua Andang dan Raisyah dan dibalas syaaahhh…..Kameramen Amira tepat memfokuskan di meja penghulu dan terdengar warga mengucapkan syahhh…
Raisyah membawa buku nikah warna hijau dan Andang membawa buku nikah warna coklat muda. Pak penghulu menyatakan ” Kalian sudah syah menjadi suami isteri dan siap menjalani hidup baru” Kedua orang tua mencium dan memeluk menantu dan anaknya, dan membawanya di singgasana tempat duduk pengantin. Adegan sungkeman Raisyah menangis juga Andang yang diberi nasihat kedua orang tuanya.
Rombongan SMA Ronggolawe datang , Basyiah memberikan tempat untuk para bapak dan ibu guru, Steven dan mbak Dewi datang bersama Maria adiknya yang juga sahabat Raisyah, Bu Lanjar dan pak Mahmud dan warga Wiroto datang bersamaan dengan Mas Jumarno dan mbak Inekke serta Doni yang sudah masuk TK dan pembantunya serta kontrakan Amarta di pimpin pak satpam yang akrap dengan Andang.
Mereka berfoto dan ada tukang foto amatiran mengabadikannya yang disuruh Imron suami Basyiah, banyak foto Zuzanna bersama warga setempat meminta foto berdua dan laku semua foto sebesar kartu pos tersebut. Peter mengganti posisi Caxia dan yang beristirahat untuk makan siang. Imron dan Basyiah menjaga posisi Zuzanna karena banyak mobil yang melintas ikut menghadiri pernikahan Andang dan Raisyah karena senang melihat Zuzanna yang memakai kebaya yang cantik dan anggun mempesona.
Ketika makan siang mereka memuji masakan Cafe Andalusia yang amat lezat, daging semurnya wow nikmatnya, supnya pun khas Andang punya.. mereka seperti dimanjakan menikmatinya sambil mendengarkan alunan solo orgen musik yang sangat berbeda dengan Polandia tapi sama-sama menghibur dengan biduanita lokalan menyanyikan campursari dan bersuara tak kalah dengan penyanyi Soimah dengan lagu Pelet Cinta dan Oplosan, banyak orang Warsaw Poland pada menari bahkan berlari ke hajatan ingin ikut menari bersama mereka padahal jatah mereka esok hari, tapi mereka tak peduli tetep terus bergoyang.