Pelet Cinta episode 15

Menginap di Bukitsari

Raisyah dibantu pak Safii melakukan penelitiannya dan juga pak Rasipan  sekeluarga  ikut membantu  sehingga menghasilkan varietas unggul benih caricanya, kini pohon tersebut tumbuh subur dan berbatang   kuat , pohon yang mirip buah pepaya itu kini mulai berbunga dan berguguran bunga tersebut, pak Rasipan juga membantu mengumpulkan bunga-bunga tersebut yang akan dipakai sebagai pupuk alami. Raisyah membeli tanah lagi disepanjang tepian lereng dekat sungai untuk ditanami tumbuhan hasil stek . Berkat ketekunannya skripsi Raisyah selesai tepat waktu meskipun harus bolak-balik Semarang- Dieng plus dalam keadaan sedang hamil muda.

Buah carica pertamanya mulai berbuah bergerombol-gerombol, pak Rasipan memberikan foto pohon tersebut dan terlihat mboke membuang buah yang gagal berwarna kuning. Raisyah senang sekali buahnya begitu rimbun. Basyiah bersedih karena Ia belum juga diberi momongan sedangkan Raisyah sudah hamil, Imron memberikan nasihat istrinya agar jangan bersedih dan harus tetap bersabar jangan lupa selalu berdoa agar diberi kemudahan hidup. Begitulah orang daerah yang berfikiran sederhana dan menerima apa adanya.

Raisyah nampak kurus sekali ketika di wisuda di dampingi Pak Rasipan dan mbok Saroh, Andang memfoto ketika Raisyah menerima sertifikat dan dibetulkan topi wisudanya, Raisyah mengangkat ijazahnya sementara kakak dan adik-adiknya juga Imron berfoto merayakan kelulusannya.  Pak Rasipan begitu bangga pada Raisyah yang ingin mewujudkan cita-citanya mengabdi di Dieng meskipun bertempat tinggal di Semarang mengikuti suami tercinta mengelola bisnis Cafe Andalusia.

Zuzanna bersama kedua orang tuanya datang merayakannya, wisuda Raisyah dimasukkan dalam you tube cafe-cafe karena Raisyah adalah sumber inspirasinya Zuzanna, didepan kampus keluarga Andang mengabadikan senyuman Raisyah yang dikelilingi keluarga Andang suaminya. Kemudian gantian keluarga besar Raisyah yang diapit simbok dan  bapak Rasipan serta Imron dan Basyiah yang memberikan bunga kepada Raisyah sambil menangis Basyiah terharu teringat saat masuk SMA dimana Basyiah pinjam sepeda untuk mendaftarkan Raisyah yang hampir tutup pendaftaranya.

Basyiah    : “Adikku Raisyah…selamat ya…kamu telah mewujudkan impianmu..dan membawa sukses keluarga termasuk aku….terima kasih..Raisyah…”

Raisyah   : ” Yuu…aku yang amat terima kasih padamu..karena pengorbananmu aku bisa seperti ini….dan juga buat suamiku yang selalu setia menemani dan mendukung aku dalam belajar selalu iklas mengantarku walau mata lengket dan tertidur menemaniku ngampus karena amat ngantuknya. Andang memeluk istrinya dan mengucapkan   : ” Istriku…sejak pertama engkau bekerja di cafe …aku sudah tertarik padamu, tanggung jawabmu…, kerelaanmu…, keiklasanmu…pergaulanmu…engkau begitu menerima apa adanya  tanpa kau buat-buat dan engkau amat membantuku dalam usahaku…engkau yang rajin pantas mendapatkan semua ini…” . Raisyah terharu dan memeluk Andang suaminya sambil berkata : ” Tak ada pria yang begitu sabar selain dirimu….aku menyayangimu…” Rangkulan Raisyah menggelayut di leher Andang dengan pelan Andang mencium istrinya dan dua keluarga besarnya memberi tepuk tangan kepadanya.

Malam itu mereka semua menginap di hotel Patra jasa selama tiga hari agar Raisyah bisa istirahat bersama semua keluarganya, Imron suami Basyiah amat menyayangi Raisyah karena sejak kecil kakak beradik tersebut saling menyayangi dan bertanggung jawab kepada kedua orang tuanya.

Zuzanna mendapatkan ucapan dan selamat dari sahabat youtuber mereka akan selalu menikmati apa yang disuguhkan Zuzanna begitu kata Paul , sahabat papinya dari kontraktor nitip salam  turut berbahagia sekalian mengharap anak dan menantunya mau bertandang ke negaranya jangan di Indonesia terus…Raisyah mengiyakan dengan suaminya dan akan meninjau pelaksanaannya.

Selesai mengantar mbok Saroh dan Pak Rasipan sekeluarga, Imron balik ke Dieng bersama Basyiah dengan mobil Carika usaha keluarga. Rupanya Basyiah akan mengkredit tanah untuk menambah usahanya dan meminjam tanah Raisyah sebagai agunannya dan tanah tersebut yang selalu dipakai Imron juga karena hanya tinggal memperpanjang juga dan Raisyah memperbolehkannya. Mami Widia ingin kembali ke Bukitsari rumahnya yang sudah dibalik namakan Andang karena di Bukitsari adem udaranya lagian Zuzanna betah disana karena pak Karman dan  Bik Atun istrinya selalu menuruti keinginan Zuzanna.

Ternyata  anak pak Karman ikut tinggal di Bukitsari dan membantu membersihkan kolam ikan koinya Zuzanna, Widia yang baru datang bersama Zuzanna dibuatkan minuman segar dan bik Atun memperkenalkan Adam anaknya yang sudah SMA kelas 2 .

Widia      : ” Jadi anakmu sudah SMA..ya Bik…?”

Bik Atun : ” Injih buk…saya ajak kesini biar bantu-bantu bapaknya….memelihara ikan Koi nya Non Zuzanna”

Widia      : ” Pantesan bersih dan pada sehat ikan-ikannya…makanannya masih Bik…?”

Bik Atun : ” Sebenarnya sudah habis tapi dibelikan Adam bu…?!”

Widia      : ” Pantes…nanti dihitungkan berapa saya harus nombok ya Bik….”

Bik Atun : ” Kata Adam gak usah karena dia juga suka memelihara serta merawatnya.”

Zuzanna : ” Iya Bik ini merawat habis banyak karena mengecat juga memperindah kolam dan membuat air mancurnya sehingga jadi cantik kolamku….biar aku yang menanyakannya saja mami…..”. kata Zuzanna. Widia mengiyakan keinginan Zuzanna yang kasihan karena pemeliharaan ikan koi yang dikeluarkan Adam  cukup besar.

Sepulang sekolah Adam membantu bapaknya mengecat pagar atas suruhan mami Widia sedangkan Raisyah masih menyemai penelitiannya dibelakang rumah, Andang tidur siang dan Zuzanna membantu bik Atun menggoreng ikan mujair.

Zuzanna  : ” Bik Atun, Adam kok belum kelihatan ya…kan ini sudah jam setengah dua….?!”

Bik Atun  : ” Owh… sudah dikamarnya kok non..”

Zuzanna   : ” Panggilin dong Bik….aku mau ngomong….”.

Bik Atun   : ” Iya…iya non…”  Lalu bik Atun memanggil Adam…dan mengintipnya di lubang kunci dulu..terlihat Adam sedang membaca komik.

Bik Atun   : ” Adam…Lee…dicari non Zuzanna…..cepat …non Zuzanna mau ngomong…”. Adam langsung melompat bangun dan buru-buru memakai kaos ulah raganya yang tercantel di henger kamarnya.

Adam        : ” Inggih buk…bentar…”.  Diruang keluarga menunggu Zuzanna sambil menonton televisi, Adam agak kikuk karena baru pertama ini bertemu dengan wanita bule yang berkulit agak merah karena terbakar matahari. Bik Atun menarik Adam untuk menemuinya tapi Adam diam saja sambil memperhatikan Zuzanna….bagaimana tidak …? Zuzanna memakai celana pendek komprang dan memakai tanktop sport singlet…membuat Adam risih memandangnya. Melihat Adam tak melangkah menuju Zuzanna maka bik Atun pura-pura batuk-batuk yang membuat Zuzanna menoleh dan melihat Adam  mendekati bik Atun dan memegangi punggung bik Atun dan menepuk-nepuk dada bik Atun.

Zuzanne  : ” Kenapa bik…?..eeh..kamu Adam Ya……?”

Adam       : ” Eh…iya non…maaf …sebentar ibuk saya kok batuknya kayak gini ….?”

Zuzanna  : ” Sebentar aku ambilkan minyak angin…”. Bik Atun memarahi Adam yang keder sama cewek dan segera bangkit dan meminum air putih.

Bik Atun : ” Sudah non…gak apa bibik sudah baikan.

Zuzanna  : ” Eh Adam kesini aku mau omong sebentar…..” Zuzanna menanyakan pengeluaran perawatan ikan Koi nya

Adam      : ” Ah..gak apa non itu kan kegiatan ekstra kurikuler sekolah saja, kebetulan di gudang ada sisa-sisa cat maka aku manfaatkan sekalian non…”

Zuzanna  : ” Kalau begitu tunjukan sisa-sisa cat itu padaku…”

Adam mengajak Zuzanna kebelakang dan menunjukkan gudang peralatan, disana memang banyak sisa-sisa cat bermacam-macam dan sebagian sudah di campur Adam sehingga warna nya bervariasi.

Zuzanna   : ” Kamu pandai mencampur warna ya…..”

Adam        : ” Ya yang ajarin sekolahan tentunya..”

Zuzanna pandai mencari topik pembicaraan sedangkan Adam apa adanya. Raisyah yang sedang menyiram tanaman eksperimennya memperhatikan Adam dan Zuzanna yang uplek di gudang.

Kadang terdengar tawanya yang nyekikik di gudang,  Raisyah segera melepas sarung tangannya karena sudah selesai lalu  segera mandi, tiba-tiba Zuzanna berteriak minta tolong karena dikejar Adam yang hendak mengguyur cat ke kepala Zuzanna. Raisyah dan Bik Atun melerainya dan Adam mengembalikan cat yang sudah diublek-ublek Zuzanna.

Zuzanna menggoda Adam dengan mengeluarkan lidahnya dan Adampun mengeluarkan suara tikus yang membuat Zuzanna menjerit. Baru kali ini Mami Widia mendengar teriakan dan ketawa Zuzanna putrinya dan tertawa melihat muka anak perempuannya belepotan cat. Mami menyuruh keduanya segera mandi, Bik Atun menyiram pakai toler air yang diluar untuk memandikan Adam . Zuzanna mandi di kamar mandi karena bik Atun melarang mandi bareng.

Ada perasaan aneh yang dirasa Mami Widia melihat anak perawannya mau bergurau dan tertawa lepas…, bik Atun merasa heran juga tak biasanya non Zuzanna tertawa seperti itu…tapi amat bahagia kelihatannya. Sewaktu Raisyah dan Andang hendak berangkat ke cafe Zuzanna tak ikut karena ingin istirahat dirumah menemani mami Widia.


Pelet Cinta

Pelet Cinta

Status: Ongoing Tipe: Author: Dirilis: 2021 Native Language: Indonesia
Lagu Didi Kempot feat Yan Vellia berjudul  Perawan Kalimantan menemani Raisyah yang sedang belajar di kosannya. Karena merasa jenuh Raisyah mengikuti lantunan lagu itu lewat headset yang disambung ke hape. Raisyah anak ke-2 dari lima bersaudara yang asli Dieng Wonosobo demi melanjutkan sekolahnya yang sudah hampir lulus SMA tahun ini. Meskipun orang tuanya dibilang kurang mampu tapi Raisyah harus jadi orang, ia tak perduli apa gunjingan orang...Raisyah masih ingat ketika ikut Basyiah kakak perempuannya menjadi Pembantu Rumah Tangga sampai Raisyah mendapatkan sekolah SMA swasta  di Semarang dan menjual kalung pemberian ibunya untuk mendapat sekolah yang diharapkan. Meskipun majikan Basyiah tak setuju Raisyah tinggal bersama kakaknya karena membuat Basyiah tak konsisten dalam bekerja selalu keluar rumah mengantarkan adiknya ketempat yang belum pernah Ia datangi, tapi Raisyah mohon pada majikan Basyiah sampai Raisyah mendapat pekerjaan serta ikut membantu Basyiah bersih-bersih dan gak usah di gaji karena Raisyah hanya menumpang sementara Sekolahan swasta amat mahal biayanya dan Ia harus segera mendapat pekerjaan , Raisyah ditawari kakaknya Maria teman sekolahnya sebagai pelayan cafe bekerja tiap jam 16.00 sampai jam 24.00 kebetulan kerjanya bareng dengan  mbak Dewi kakaknya Maria dan Raisyahpun  setuju kerena cafe itu amat butuh tenaga . Penasaran dengan kelan jutannya? yuk segera disimak cerita dibawah ini.

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset